Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Pengembangan Materi LKS


(disusun dan didiskusikan pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar yang
diampu oleh Dr. Hartono D. Mamu, M.Pd)

Oleh :

Tika Rajak (431418056)


Kelas B
Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa


memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“Pengembangan Materi LKS” dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin
dalam penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa
manusia itu tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah
yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan yang Maha Esa. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang
telah membantu kami dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak akan terwujud.
Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,
tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan
terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 29 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................5
1.3 Tujuan .................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................5
2.1 Pengerian LKS…………………………………………………………..6
2.2 Model LKS (Eksperimen dan Non-Eksperimen)……………………….6
2.3 Manfaat LKS…………………………………………………………...8
2.4 Menyusun dan mengembangkan LKS………………………………….9
2.5 Mengembangkan LKS………………………………………………….10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................13
3.1 Kesimpulan .........................................................................................13
3.2 Saran…………………………………………………………………...13
DAFTARPUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan sarana pokok suatu bangsa dalam peningkatan kualitas
masyarakatnya dan penyesuaian diri terhadap pesatnya perubahan serta kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu pendidikan senantiasa
mengalami perkembangan dalam usahanya meningkatkan kualitas pelaksanaan
dan hasil suatu proses pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui
penyempurnaan kurikulum yang berlaku., agar pendidikan di negara kita dapat
mengikuti perkembangan jaman, IPTEK, dan teknologi.
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kurikulum 2004
yang sedang berlaku saat ini menganjurkan adanya aktivitas aktif siswa dalam
proses pembelajaran. Namun kondisi pembelajaran selama ini dimana siswa
hanya sebagai objek pembelajaran yang menerima informasi dari guru merupakan
kendala yang relatif sulit untuk diubah. Namun demikian, ada beberapa cara yang
dapat digunakan guru untuk dapat mengaktifkan siswa, salah satunya dengan
melallui penggunaan LKS.
Penggunaan LKS diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari
yang biasanya guru berperan menentukan “apa yang dipelajari” menjadi
“bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa”.
Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk
mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan
nara sumber lain.
Penyajian pembelajaran kimia dengan menggunakan LKS menuntut adanya
partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk
membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan

4
daya tarik kepada siswa untuk mempelajari kimia. Melalui pembelajaran dengan
LKS keefektifan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.
Pada kenyataannya, meskipun di lapangan banyak ditemukan berbagai bentuk
LKS, namun guru kurang mengetahui bagaimana kriteria LKS yang baik yang
dapat digunakan dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran. Pada
kesempatan ini akan dibahas mengenai pengertian LKS, bagaimana cara
menyusun, mengembangkan, dan menilai LKS yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian LKS?
1.2.2 Bagaimana model LKS (Eksperimen dan Non-Eksperimen)?
1.2.3 Apa manfaat LKS?
1.2.4 Bagaimana menyusun dan mengembangkan LKS?
1.2.5 Bagaimana mengembangkan LKS?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian LKS
1.3.2. Mengetahui model LKS (Eksperimen dan Non-Eksperimen)
1.3.3. Mengetahui manfaat LKS
1.3.4. Mengetahui menyusun dan mengembangkan LKS
1.3.5 Mengetahui mengembangkan LKS

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LKS


Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis (1992), LKS atau
Lembar Kerja Siswa merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan guru
dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam proses belajar-
mengajar. Pada umumnya, LKS berisi petunjuk praktikum, percobaan yang bisa
dilakukan di rumah, materi untuk diskusi, Teka Teki Silang, tugas portofolio, dan
soal-soal latihan, maupun segala bentuk petunjuk yang mampu mengajak siswa
beraktivitas dalam proses pembelajaran.
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Surachman (1998), yang menyatakan
LKS sebagai jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar
secara terarah (guided discovery activities). Hal ini berarti melalui LKS siswa
dapat melakukan aktivitis sekaligus memperoleh semacam ringkasan dari materi
yang menjadi dasar aktivitas tersebut.
2.2. Model LKS (Eksperimen dan Non-Eksperimen)
a. LKS eksperimen
Adapun design isi dari LKS eksperimen yang dikembangkan adalah:
1. Tujuan.
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah menjelaskan azas Le
Chatelier untuk memahami pengaruh gangguan luar berupa pengubahan
konsentrasi terhadap sistem kesetimbangan;
2. Permasalahan.
Bagian permasalahan memuat pemaparan singkat mengenai reaksi
kesetimbangan dan masalah yang terkait dengan reaksi kesetimbangan. Dari
permasalahan tersebut kemudian dimunculkan pertanyaan yaitu: “Bagaimana
tindakan suatu sistem kesetimbangan jika diberi gangguan dari luar berupa
pengubahan konsentrasi?”;

6
3. Menetapkan Hipotesis.
Pada bagian ini, siswa diminta untuk menetapkan hipotesis atas
pertanyaan yang muncul pada bagian 2 (permasalahan);
4. Menguji Hipotesis.
Pengujian hipotesis ini terdiri dari lima tahap: memilih alat, memilih
bahan, melakukan percobaan, mengisi tabel pengamatan, dan menganalisis
data pengamatan. Pada bagian analisis data, siswa dibimbing melalui
pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Pada setiap pertayaan disediakan pilihan
jawaban untuk memudahkan siswa dan agar siswa tidak menjawab di luar
konteks yang diminta. Dengan adanya pilihan jawaban ini, diharapkan dapat
memudahkan dalam pembentukan konsep sehingga siswa dapat menarik
kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan;
5. Merumuskan Penjelasan.
Bagian ini berisi tiga pertanyaan tanpa pilihan jawaban. Dengan
menjawab bagian ini, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan praktikum
dengan analisis data yang telah dilakukan;
6. Kesimpulan.
Pada bagian ini, siswa diminta untuk menuliskna kesimpulan mereka
mengenai praktikum yang telah dilakukan.

b. LKS non-eksperimen
LKS non-eksperimen memiliki design sebagai berikut:
1. Tujuan. LKS non-eksperimen pada materi pokok pengaruh suhu memiliki
tujuan yaitu menjelaskan azas Le Chatelier untuk memahami pengaruh
gangguan luar berupa pengubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan. LKS
non-eksperimen tetang pebngaruh tekanan memiliki tujuan yaitu menjelaskan
azas Le Chatelier untuk memahami pengaruh gangguan luar berupa
pengubahan tekanan terhadap sistem kesetimbangan;

7
2. Permasalahan. Pertanyaan dalam LKS noneksperimen pada materi pokok
pengaruh pengubahan suhu yaitu “Bagaimana tindakan suatu sistem
kesetimbangan jika diberi gangguan dari luar berupa pengubahan suhu?”.
Adapun pertanyaan pada LKS non-eksperimen pada materi pokok pengaruh
pengubahan tekanan yaitu “Bagaimana tindakan suatu sistem kesetimbangan
jika diberi gangguan dari luar berupa pengubahan tekanan?”;
3. Menetapkan Hipotesis;
4. Analisis Data Laboratorium. Pada bagian ini disajikan suatu data laboratorium
berupa tabel rendemen amonia hasil reaksi gas nitrogen dengan gas hidrogen.
Dalam LKS noneksperimen materi pokok pengaruh pengubahan suhu,
disajikan data rendemen amonia pada berbagai suhu dengan tekanan tetap 10,0
atm. Sedangkan dalam LKS non-eksperimen materi pokok pengaruh
pengubahan tekanan, disajikan data rendemen amonia pada berbagai tekanan
dengan suhu tetap 200ͼC;
5. Merumuskan Penjelasan;
6. Kesimpulan.

2.3 Manfaat LKS


Mengajar dengan menggunakan LKS ternyata semakin populer terutama pada
masa dekade terakhir ini. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan LKS
(Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992), antara lain :
1. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah
kondisi belajar dari suasana “guru sentris” menjadi “siswa sentris”.
2. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-
konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja.
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses,
mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap
alam sekitarnya.

8
4. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran
belajar.

2.4 Menyusun dan Mengembangkan LKS


Penggunaan LKS sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran,
sehingga seolah-olah penggunaan LKS dapat menggantikan kedudukan seorang
guru. Hal ini dapat dibenarkan, apabila LKS yang digunakan tersebut merupakan
LKS yang berkualitas baik. LKS dikatakan berkualitas baik bila memenuhi syarat
(Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992) sebagai berikut :
1. Syarat-syarat Didaktik
LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya PBM haruslah
memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKS harus mengikuti asas-asas
belajar-mengajar yang efektif, yaitu :
a) Memperhatikan adanya perbedaan individual.
b) Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep.
c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.
d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
dan estetika pada diri siswa.
e) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi
siswa dan bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
2. Syarat-syarat Konstruksi
Syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa-kata, tingkat kesukaran, dan
kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat
dimengerti oleh pengguna yaitu siswa.
a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa.
b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas.
c. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa.

9
d. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.
e. Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan
siswa.
f. Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa
untuk menuliskan jawaban atau menggambar pada LKS.
g. Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.
h. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.
i. Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun yang
cepat.
j. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber
motivasi.
k. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
3. Syarat-syarat Teknis
a. Tulisan
1) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau
Romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf
biasa yang diberi garis bawah.
3) Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.
4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan
jawaban siswa.
5) Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar
serasi.
2.5 Pengembangan LKS

Pengembangan LKS dapat dilakukan dengan dengan mengadaptasi


langkah-langkah pengembangan Modul / Paket Belajar (B. Suryobroto, 1986).
Berdasakan langkah-langkah pengembangan Modul dan Paket Belajar tersebut,
maka LKS dapat dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

10
1. Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi
dasar) yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran (kompetensi dasar)
merupakan TPU pada Kurikulum 1994, sedangkan indikator merupakan
TPK.
2. Menganalisis dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b. Memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar yang ingin dicapai.
c. Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar.
Kriteria indikator yang baik (Tim Peneliti Program Pascasarjana, 2001),
adalah a) Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur. b) Memuat satu
kata kerja operasional yang dapat diukur. c) Berkaitan erat dengan materi
yang diajarkan. d) Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal.
3. Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan
misi Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi.
4. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yang dapat memberikan
peluang yang optimal kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilanketerampilan proses sains di dalam dirinya.
5. Menetapkan dan mengembangkan bahan / media / sumber yang sesuai
dengan kemampuan dasar yang akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas
(sarana dan prasarana), dan karakteristik lingkungan siswa.
6. Menyusun LKS yang lengkap, yaitu menuangkan hasil-hasil yang telah
dilakukan menjadi sebuah LKS.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengembangan materi LKS merupakan sarana pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam
proses belajar-mengajar. Adapun manfaat LKS antara lain untuk memudahkan
guru dalam mengelola proses belajar dan membantu guru mengarahkan siswanya
untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam
kelompok kerja. Design isi dari LKS yang dikembangkan melalui model
eksperimen dan Non-Eksperimen. Menyusun dan mengembangkan LKS
dikatakan berkualitas baik bila memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis.
3.2 Saran
Adapun saran yaitu sangat mengharapkan khususnya bagi pembaca agar
menjadi tambahan ilmu atau informasi serta kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar dalam pembuatan makalah lebih baik dari
sebelumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Anita Marina Maryati, dkk. 2015. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan
Pembelajaran Sains (SNIPS 2015) : Bandung. Indonesia
B. Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan
Baru dalam Proses Belajar-Mengajar. Yogyakarta : Amarta Hendro
Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta : Depdikbud
Tim Peneliti Program Pascasarjana. (2001). Pedoman Khusus Pengembangan
Sistem Pengujian Hasil Belajar Berbasis Kemampuan Dasar Siswa SMU.
Mata Pelajaran Kimia. Yogyakarta : Program Pascasarjana UNY T. Raka
Joni. (1983). Pengembangan Paket Belajar. Jakarta : Depdikbud

13

Anda mungkin juga menyukai