Makalah Pengembangan LKS - Tika Rajak
Makalah Pengembangan LKS - Tika Rajak
Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
daya tarik kepada siswa untuk mempelajari kimia. Melalui pembelajaran dengan
LKS keefektifan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.
Pada kenyataannya, meskipun di lapangan banyak ditemukan berbagai bentuk
LKS, namun guru kurang mengetahui bagaimana kriteria LKS yang baik yang
dapat digunakan dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran. Pada
kesempatan ini akan dibahas mengenai pengertian LKS, bagaimana cara
menyusun, mengembangkan, dan menilai LKS yang baik.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian LKS
1.3.2. Mengetahui model LKS (Eksperimen dan Non-Eksperimen)
1.3.3. Mengetahui manfaat LKS
1.3.4. Mengetahui menyusun dan mengembangkan LKS
1.3.5 Mengetahui mengembangkan LKS
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
3. Menetapkan Hipotesis.
Pada bagian ini, siswa diminta untuk menetapkan hipotesis atas
pertanyaan yang muncul pada bagian 2 (permasalahan);
4. Menguji Hipotesis.
Pengujian hipotesis ini terdiri dari lima tahap: memilih alat, memilih
bahan, melakukan percobaan, mengisi tabel pengamatan, dan menganalisis
data pengamatan. Pada bagian analisis data, siswa dibimbing melalui
pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Pada setiap pertayaan disediakan pilihan
jawaban untuk memudahkan siswa dan agar siswa tidak menjawab di luar
konteks yang diminta. Dengan adanya pilihan jawaban ini, diharapkan dapat
memudahkan dalam pembentukan konsep sehingga siswa dapat menarik
kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan;
5. Merumuskan Penjelasan.
Bagian ini berisi tiga pertanyaan tanpa pilihan jawaban. Dengan
menjawab bagian ini, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan praktikum
dengan analisis data yang telah dilakukan;
6. Kesimpulan.
Pada bagian ini, siswa diminta untuk menuliskna kesimpulan mereka
mengenai praktikum yang telah dilakukan.
b. LKS non-eksperimen
LKS non-eksperimen memiliki design sebagai berikut:
1. Tujuan. LKS non-eksperimen pada materi pokok pengaruh suhu memiliki
tujuan yaitu menjelaskan azas Le Chatelier untuk memahami pengaruh
gangguan luar berupa pengubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan. LKS
non-eksperimen tetang pebngaruh tekanan memiliki tujuan yaitu menjelaskan
azas Le Chatelier untuk memahami pengaruh gangguan luar berupa
pengubahan tekanan terhadap sistem kesetimbangan;
7
2. Permasalahan. Pertanyaan dalam LKS noneksperimen pada materi pokok
pengaruh pengubahan suhu yaitu “Bagaimana tindakan suatu sistem
kesetimbangan jika diberi gangguan dari luar berupa pengubahan suhu?”.
Adapun pertanyaan pada LKS non-eksperimen pada materi pokok pengaruh
pengubahan tekanan yaitu “Bagaimana tindakan suatu sistem kesetimbangan
jika diberi gangguan dari luar berupa pengubahan tekanan?”;
3. Menetapkan Hipotesis;
4. Analisis Data Laboratorium. Pada bagian ini disajikan suatu data laboratorium
berupa tabel rendemen amonia hasil reaksi gas nitrogen dengan gas hidrogen.
Dalam LKS noneksperimen materi pokok pengaruh pengubahan suhu,
disajikan data rendemen amonia pada berbagai suhu dengan tekanan tetap 10,0
atm. Sedangkan dalam LKS non-eksperimen materi pokok pengaruh
pengubahan tekanan, disajikan data rendemen amonia pada berbagai tekanan
dengan suhu tetap 200ͼC;
5. Merumuskan Penjelasan;
6. Kesimpulan.
8
4. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran
belajar.
9
d. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.
e. Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan
siswa.
f. Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa
untuk menuliskan jawaban atau menggambar pada LKS.
g. Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.
h. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.
i. Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun yang
cepat.
j. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber
motivasi.
k. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
3. Syarat-syarat Teknis
a. Tulisan
1) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau
Romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf
biasa yang diberi garis bawah.
3) Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.
4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan
jawaban siswa.
5) Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar
serasi.
2.5 Pengembangan LKS
10
1. Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi
dasar) yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran (kompetensi dasar)
merupakan TPU pada Kurikulum 1994, sedangkan indikator merupakan
TPK.
2. Menganalisis dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b. Memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar yang ingin dicapai.
c. Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar.
Kriteria indikator yang baik (Tim Peneliti Program Pascasarjana, 2001),
adalah a) Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur. b) Memuat satu
kata kerja operasional yang dapat diukur. c) Berkaitan erat dengan materi
yang diajarkan. d) Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal.
3. Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan
misi Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi.
4. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yang dapat memberikan
peluang yang optimal kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilanketerampilan proses sains di dalam dirinya.
5. Menetapkan dan mengembangkan bahan / media / sumber yang sesuai
dengan kemampuan dasar yang akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas
(sarana dan prasarana), dan karakteristik lingkungan siswa.
6. Menyusun LKS yang lengkap, yaitu menuangkan hasil-hasil yang telah
dilakukan menjadi sebuah LKS.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengembangan materi LKS merupakan sarana pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam
proses belajar-mengajar. Adapun manfaat LKS antara lain untuk memudahkan
guru dalam mengelola proses belajar dan membantu guru mengarahkan siswanya
untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam
kelompok kerja. Design isi dari LKS yang dikembangkan melalui model
eksperimen dan Non-Eksperimen. Menyusun dan mengembangkan LKS
dikatakan berkualitas baik bila memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis.
3.2 Saran
Adapun saran yaitu sangat mengharapkan khususnya bagi pembaca agar
menjadi tambahan ilmu atau informasi serta kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar dalam pembuatan makalah lebih baik dari
sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anita Marina Maryati, dkk. 2015. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan
Pembelajaran Sains (SNIPS 2015) : Bandung. Indonesia
B. Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan
Baru dalam Proses Belajar-Mengajar. Yogyakarta : Amarta Hendro
Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta : Depdikbud
Tim Peneliti Program Pascasarjana. (2001). Pedoman Khusus Pengembangan
Sistem Pengujian Hasil Belajar Berbasis Kemampuan Dasar Siswa SMU.
Mata Pelajaran Kimia. Yogyakarta : Program Pascasarjana UNY T. Raka
Joni. (1983). Pengembangan Paket Belajar. Jakarta : Depdikbud
13