Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN INKLUSIF

DI SLBN BANYUATES
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inklusif
Dosen Pengampu : Muliatul Maghfiroh, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Agnies Nafa Salsabila (20381062001)
Ayu Purnamasari (20381062005)
Sulfa Amelia Ayuni (20381062028)
Diana Galtar (20381062039)
Jamilatul Hasanah (20381062079)
Risqiyatul Fadilah (20381062074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
Jln. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan
69371 – Jawa Timur
K ATA PENGANTAR

Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur kehadirat
Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis,hingga terselesaikannya penyusunan
laporan observasi ini.

Observasi ini dilaksanakan di SLBN BANYUATES dengan alamat Banyuates,


Mandeman Daya, Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Observasi dilaksanakan pada
hari Selasa, 30 November 2021. Pelaksaan observasi dilakukan oleh kelompok observer
dalam satu kali pertemuan, atau satu kali tatap muka. Observasi pembelajaran Inklusif di SLB
ini tugas mata kuliah Inklusif sebenarnya merupakan bentuk aplikasi teori belajar
konstruktivisme yang diterapkan oleh dosen mata kuliah Pendidikan Inklusif sendiri yaitu
bunda Muliatul Maghfiroh, M.Pd.I Kelompok observer mendapat pengalaman yang menarik
dan berharga dengan pelaksanaan observasi tersebut.

berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan sumbangan


pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam pembelajaran Pendidikan
Inklusif di kelas, terutama untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini. Penulis menyadari
bahwa penyusunan laporan observasi ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis
mengundang saran, kritik, serta masukan dari pembaca sekalian.

Pamekasan, 2 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Kegiatan Observasi ................................................................... 1


B. Tujuan Kegiatan Observasi ................................................................................ 1
C. Ruang Lingkup Kegiatan Observasi .................................................................. 2
D. Manfaat Observasi ............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

A. Pelaksanaan Observasi ....................................................................................... 4


B. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ............................................................ 5
C. Deskripsi Hasil Observasi ................................................................................. 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 6

Hasil Observasi ....................................................................................................... 6

1. Profil Sekolah ................................................................................................... 6


2. Jenis Kebutuhan Khusus Yang Terdapat di SLB Negeri Banyuates ................ 6
3. Fasilitas SLB Negeri Banyuates ........................................................................ 7
4. Data Kepegawaian ............................................................................................ 7
5. Data Siswa ......................................................................................................... 7
6. Waktu Pelaksanaan ........................................................................................... 8
7. Hasil Observasi ................................................................................................. 8

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 10

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 10
B. SARAN .................................................................................................................... 10

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 11

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan Observasi


Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat
dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam
kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus
dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan 1.
Berangkat dari konsep tersebut, dalam mendeskripsikan hasil kegiatan observasi
pembelajaran, diungkapkan secara detail dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam
setting observasi.
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana disertai dengan
kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari berbagai teori
belajar yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui
diskusi dan pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi
pembelajaran. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan
pembelajaran di kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
Kegiatan Observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi teori
belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat
dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer terhadap proses
pembelajaran Pendidikan Inklusif di kelas. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi
aplikasi teori belajar tertentu yang diterpakan dalam pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Tujuan Kegiatan Observasi


Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan
pembelajaran Pendidikan Inklusif d SLB dan mendeskripsikan hasil observasi yang
dilakukan. Tidak berhenti sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara
1Zuky Iriani “Observasi Pembelajaran di Sekolah” Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, (November : 2012),
Volume 1 nomer 1

1
mengidentifikasi jenis teori belajar apa yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran
yang diampunya. Observasi berlangsung satu kali pertemuan.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Observasi


Observasi yang dilakukan dibatasi pada pelaksanaan pembelajaranan Pendidikan
Inklusif dalam satu kali tatap muka, bukan observasi secara keseluruhan (whole listic).
Hal ini dimaksudkan agar observasi terfokus untuk mengidentifikasi dan menganalisis
proses pembelajaran Pendidikan Inklusif yang dilakukan dalam satu kali tatap muka
tersebut dapat dikategorikan dalam teori belajar tertentu yang relevan dengan pelaksaaan
pembelajaran Pendidikan Inklusif yang diobservasi. Dalam observasi yang dilaksanakan
secara berkelompok ini pada awalnya membatasi ruang lingkup kegiatan observasi pada
pengamatan pembelajaran di kelas dengan metode non partisipate obsevation, yang
kemudian berkembang menjadi partisipate observation.
Non partisipate observation adalah kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri
sebagai “orang luar” dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Kelompok observer hanya
melihat, mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi observasi. Sedangkan
partisipate observation adalah kegiatan pengamatan dimana pengamat selain mengamati
situasi yang terjadi, juga melakukan keterlibatan langsung dalam latar yang diamati.
Partisipate observation dilakukan setelah mendapat ijin dari guru yang
bersangkutan d SLB tersebut. Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran
dilakukan seminimal mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran yang
mengacu pada teori belajar tertentu. Dilihat dari porsi intensi dan eksistensi observer
dengan keterlibatan observer secara minimal merupakan kategori
Surface observation. Keterlibatan observer antara lain adalah berbaur dengan
kelompok siswa dan memberikan pertanyaan pada kelompok siswa yang sedang membuat
karya hasil tangannya sendiri. Pada saat kelompok siswa membuat sebuah karya dari
manik-manik, observers
Berbaur dengan seluruh siswa yang ada dalam kelas tersebut, membimbing siswa
yang mengalami kesulitan dalam merangkai manik-manik. Bimbingan yang dilakukan
dengan memberikan contoh pemasangan manik yang benar pada kawat dan memberikan
arahan cara memegang tang yang benar. Bimbingan yang dilakukan observer sama
dengan yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan.

2
D. Manfaat Observasi
Hasil observasi ini diharapkan bermanfaat bagi :
8. Bagi Guru
Melalui observasi ini diharapkan guru dapat merefleksi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran tentang pentingnya penggunaan strategi dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas agar proses pembelajaran yang dilakukan bisa lebih inovatif
dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa berkebutuhan khusus. Sebagai
masukan dalam mengelola dan meningkatkan kedisiplinan belajar serta dalam proses
pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran agar
pemebelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Serta guru dapat
menciptakan pembelajaran yang menarik daninteraktif.

9. SLB Negeri Banyuates

Dengan adanya penelitian tentang penggunaan rencana pelaksanaan


pembelajaran maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menilai guru yang mengajar dan memberikan layanan yang terbaik untuk ABK.

10. Penulis / Observer


Observasi ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang
menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih
mendalam terutama pada bidang yang dikaji. Melalui observasi ini diharapkan
penulis mengetahui keadaan real di lapangan mengenai penggunaan media serta
layanan-layanan apa saja yang digunakan dalam proses belajar mengajar siswa
berkebutuhan khusus khususnya pada anak di SLB Negeri Banyuates.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi tugas matakuliah
Pendidikan Inklusif. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model pembelajaran
kontekstual aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran secara nyata situasi dan
kondisi tertentu. Observasi pembelajaran dikelas memberikan tambahan wawasan bagi
kelompok observer mengenai praktek mengajar anak ABK. Telah disebutkan di bagian
pendahuluan laporan ini.
Metode observasi yang digunakan oleh kelompok observasi adalah dengan
Partisipate observation, yakni dengan berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan
observasi berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses pembelajaran
serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan bertujuan untuk
menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran. Pendokumentasian pembelajaran
dilakukan dengan cara merekam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan
kamera video.
Berikut adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh kelompok observer :
1. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi
Obsevasi dilaksanakan di SLB Negeri Banyuates dengan alamat Banyuates,
Mandeman Daya, Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura pada hari Selasa tanggal
30 November 2021. Kelas yang diobservasi ada dua dengan total keseluruhan ada 39
siswa yang aktif belajar disana yang terdiri dari 27 siswa SD, 9 siswa SMP dan 3
siswa SMA. Sedangkan guru yang mengajar di sana hanya ada 7 orang dan yang
masuk pada saat observasi berlangsung hanya ada 3 guru pendamping saja.
Saat observasi berlangsung siswa di SLB Negeri Banyuates sedang
mempersiapkan acara untuk Pameran di Batu Suki Malang dalam rangka PK-PLK
(Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus) dan yang diutus untuk
menghadiri acara tersebut hanya ada satu siswa yaitu Iis siswa SMA yang akan
menampilkan tari.
2. Aspek-aspek yang berkaitan dengan observasi

4
Ibu Enda selaku guru pengampu di sana yang membantu berjalannya observasi
dari kelompok kami dibantu dengan ibu Sri Wahyuni selaku operator juga ikut handal
membantu berjalannya proses observasi di SLB Negeri Banyuates beserta kepala
sekolah dari SLB Negeri Banyuates bapak Drs. Tatang Irwanto.

B. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus


Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan (bermakna)
mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, mental-intelektual,social, emosional) dalam
proses pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya
sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Dengan demikian, meskipun
seorang anak mengalami kelainan/ penyimpangan tertentu, tetapi kelainan/penyimpangan
tersebut tidak signifikan sehingga mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan
khusus, anak tersebut bukan termasuk anak dengan kebutuhan khusus.

C. Deskripsi Hasil Observasi


Pada saat observasi dilakukan sebagian siswa sudah ada yang pulang karena
observer sedikit terlambat tiba di lokasi yang cukup jauh dari kampus. Sebelum
melakukan observasi para observer bertanya terlebih dahulu kepada guru yang
bersangkutan hal apa saja yang dapat para observer bantu agar pelaksanaan proses belajar
mengajar tidak terganggu terutama terhadap para ABK yang sedang melaksanakan proses
belajar mengajar.
Saat observer memasuki kelas di sana terdapat siswa SD, SMP dan SMA yang
melakukan proses belajar mengajar secara bersamaan. Kebetulan saat itu para siswa
sedang menyiapkan untuk acara pameran di Batu Suki Malang dalam rangka “Pendidikan
Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus” atau PK-PLK. Seluruh siswa sedang membuat
kalung masker atau lebih kita kenal dengan sebutan strap masker dengan manik-manik
cantik. Keseluruhan siswa disana merupakan tuna rungu dan ada sebagian kecil
merupakan tuna daksa. Cara mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat yang
belum pernah dipelajari sebelumnya oleh para observer sehingga para observer sedikit
terhambat untuk berkomunikasi kepada seluruh siswa kecuali dengan bantuan guru di
sana.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi
1. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah Luar Biasa : SLB Negeri Banyuates
2) Nomer SK Pendirian :-
3) Tahun Berdiri : 1985 dengan nama SDLB Banyuates 7, dan
berubah menjadi SLB Negeri Banyuates tahun 2010.
4) Nomer Statistik :-
5) Alamat Sekolah : Mandeman Daya, Kec. Banyuates, Kab.
Sampang, Madura, Jawa Timur
6) Nomer Telepon : 082228800265
7) Email : slbnbanyuates@gmail.com
8) Web :-
9) Status : Negeri
10) Jumlah Peserta Didik : 40 anak
11) Tenaga Pendidikan : 1 Kepala Sekolah dan 6 Pendidik

b. Visi Sekolah
Beriman, Berkepribadian dan Mandiri

c. Misi Sekolah
1) Pendidikan yang berorientasi adat istiadat dan nilai-nilai Agama
2) Mengembangkan potensi danbajat peserta didik di bidang seni dan
keterampilan.
3) Menyiapkan peserta didik menuju dunia kerja

6
2. Jenis Kebutuhan Khusus Yang Terdapat di SLB Negeri Banyuates
a. Tuna Rungu
b. Tuna Daksa
3. Fasilitas SLB Negeri Banyuates
a. Fasilitas Ruang
Untuk menunjang proses pembelajaran yang baik diperlukan berbagai
macam sarana penunjang antara lain :
1) Ruang kelas
2) Aula
3) Musholla
4) Dapur
5) Lapangan voli

b. Perlengkapan atau Alat Peraga


Bermacam-macam alat peraga yang oleh Pemerintah, Donatur maupun
bantuan dari instansi lain. Meskipun ada yang usaha sendiri.
Di dalam kelas juga ada terdapat gambar Presiden, ganbar huruf abjad,
gambar angka, gambar buah dan gambar cetak lainnya. Terdapat juga alat
olah raga seperti bola.

4. Data Kepegawaian
Dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di SLB ada beebrapa tenaga
pengajar dan seorang Kepala Sekolah.
a. Tatang Irwanto : Kepala Sekolah
b. Sri Wahyuni : Operator
c. Enda : Pendamping sekaligus guru pengajar
d. Mahmudah : Guru Pengajar
e. Moh. Hidayat : Guru Pengajar
f. Riyadi : Guru Pengajar
g. Rubiyanto : Guru Olahraga

5. Data Siswa
Di SLB Negeri Banyuates terdapat 40 siswa dengan klarifikasi :
7
a. SD : 27 siswa
b. SMP : 9 siswa
c. SMA : 4 siswa

Dan diantara 40 siswa tersebut ada berbagai macam ABK diantaranya :

a. Tuna Rungu : 30 siswa


b. Tuna Daksa : 10 siswa

6. Waktu Pelaksanaan
Observasi dilakukan pada
Hari : Selasa
Tanggal : 30 November 2021
Jam : 09:00 WIB – Selesai

7. Hasil Wawancara dan Observasi


a. Narasumber
1) Nama : Enda
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Pendamping sekaligus guru pengajar
2) Nama : Sri Wahyuni
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Operator

b. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dan hasil observasi
diperoleh informasi sebagai berikut :

1) Identifikasi Pembagian Kelas


Pembagian kelas diatur sesuai dengan bakat dan minat siswa, jdi
seluruh siswa mulai dari SD, SMP dan SMA melakukan prosesi belajar
mengajar dalam satu kelas yang sama.

2) Waktu atau jam pembelajaran


Hari : Senin – Sabtu

8
Jam : 07:00 – 10:00 WIB

3) Hambatan dalam meberikan layanan pendidikan bagi ABK


Hambatan dan kendalanya adalah sulitnya komunikasi antara guru dan
siswa yang mengakibatkan lamanya pembelajaran.

4) Cara mengatasi hambatan yang ditemui


Guru harus sabar menghadapi dan mengajar materi pada siswa . misalnya
saat mengajar kesenian, karena sebagian siswa cacat pada tangannya
sehingga sedikit sulut untuk memegang alat atau benda lainnya.

9
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anak Berkebutuhan Khusus atau ABK mengalami kelainan/ penyimpangan dalam proses
pertumbuhan/ perkembangannya sehingga membutuhkan pendamping atau pendidikan
khusus sehingga mereka bisa berkembang walau dengan keterbatasan.

B. SARAN
1. Bagi SLB Negerei Banyuates
Lebih mengembangkan kualitas Tenaga Pendidikan melalui partisipasi dalam
workshop dan pelatihan-pelatihan. Selain itu juga dalam melaksanakan pembelajaran
disesuaikan dengan ketunaan masing-masing siswa dan guru tidak merangkap kelas,
artinya satu guru satu kelas sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.

2. Bagi Observer
Sebagai calon guru sudah sepantas kita peduli dngan anak-anak disekelilingg kita.
Berikan hak – hak anak – anak berkebutuhan khusus semaksimal mungkin seperti
halnya anak normal. Bersama – sama orang tua hendaknya kita memberikan
perhatian khusus agar membantu mereka untuk mengoptimalkan kemampuan yang
dimilikinya dengan mendukung kegiatan yang positif bagi anak ABK.

10
DAFTAR PUSTAKA

Zuky Iriani. 2012. Observasi Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta : Universitas PGRI


Yogyakarta.

Suparno, dkk. 2007. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

11
LAMPIRAN :

Dokumentasi Kegiatan Observasi

1. Aktivitas di dalam kelas

2. Siswa dan Guru di SLB Negeri Banyuates

12

Anda mungkin juga menyukai