Disusun oleh:
2. Elawati (2113041081)
Kelas : 4A
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Dasar Paradigma Pembelajaran Aktif” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran BSI
yang diampu oleh Ibu Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.
Kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka Sofia
Agustina, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Model Pembelajaran
BSI yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yag telah
terlibat dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini telah kami susun buat secara
maksimal, namun kami menyadari bahwa makalh ini masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, dengan penuh rasa hormat, kami mengharapkan kritik dan saran
guna perbaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II ISI 3
BAB III 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembelajaran aktif, dan implementasi pembelajaran aktif dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan memberikan pengetahun mengenai “Konsep Dasar
Paradigma Pembelajaran Aktif”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kelompok kecil, merangsang anak untuk berdiskusi dan debat, mempraktikan
keterampilan yang dimiliki, mendorong pertanyaan-pertanyaan yang bahkan bisa
membuat peserta didik dapat saling mengajarkan satu sama lain.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif
merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa berpartisipasi dan berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya menerima
tetapi juga dapat menyimpulkan, memproses, hingga menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4
Dalam pembelajaran aktif, siswa akan lebih banyak terlibat dalam proyek
kegiatan dan dari keterlibatan tersebut akan membangun pemahaman, serta
kecakapan berpikir siswa. Pada pembelajaran ini, siswa diarahkan untuk terus
mengembangkan keterampilan serta potensinya, yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan dan meningkatkan sikap, nilai, dan karakternya. Hendelsman
(dalam Agus,dkk: 2021). Hamdani (dalam Desmawati dan Sri) menyatakan
beberapa prinsip dasar dari pembelajaran aktif:
1. Prinsip motivasi
2. Prinsip latar konteks
3. Prinsip keterarahan pada titik pusat atau fokus tertentu
4. Prinsip hubungan sosial
5. Prinsip belajar sambil bekerja
6. Prinsip perbedaan perseorangan
7. Prinsip menemukan
8. Prinsip pemecahan masalah
1. Stimulus belajar
Stimulus belajar adalah suatu hal yang di luar dari individu itu sendiri.
Untuk memunculkan reaksi atau respon dari peserta didik melalui
informasi atau materi yang disampaikan guru, maka perlu adanya stimulus
baik berupa verbal (Bahasa), visual, auditif, dan sebagainya. Stimulus
disampaikan dengan upaya membantu peserta didik untuk lebih mudah
menerima dan memahami pesan yang disampaikan oleh guru.
2. Respon
Respon muncul akibat adanya stimulus yang diberikan oleh guru. Respon
peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru meliputi
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, pemecahan terkait masalah
yang diberikan oleh guru, menilai kemampuannya sendiri dalam
memahami materi, dan sebagainya.
5
3. Motivasi
Motivasi berpusat pada diri atau psikis peserta didik. Motivasi merupakan
daya penggerak yang terdapat dalam diri masing-masing peserta didik,
yang mana akan memberikan arah kegiatan belajar yang baik, sehingga
dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini akan berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik. Untuk menumbuhkan motivasi belajar
yang baik, guru hendaknya memberikan berbagai model pembelajaran
yang sesuai dengan karakter siswa dan menyenangkan.
4. Penguatan
Penguatan informasi atau materi yang disampaikan oleh guru hendaknya
diulang kembali oleh siswa untuk mendapatkan pemahaman yang
maksimal. sumber penguat belajar dapat berbentuk nilai pengakuan
prestasi peserta didik, persetujuan pendapat, pemberian hadiah, dan lain-
lain.
5. Asosiasi
Secara sederhana berpikir asosiatif merupakan proses pembentukan
hubungan antara stimulus dengan respon. Asosiasi dapat dibentuk melalui
pemberian bahan yang bermakna dan berorientasi pada pengetahuan yang
telah dimiliki oleh peserta didik, pemberian contoh yang jelas terkait
materi yang diberikan, pemilihan bahan ajar yang jelas, pemberian
pemecahan masalah dan dilakukan dalam situasi yang menyenangkan.
6
2.3 Karakteristik Pembelajaran Aktif
7
2.4 Komponen Pembelajaran Aktif
b. Pengalaman
c. Interaksi
d. Komunikasi
8
mengungkapkan gagasan sendiri maupun menilai gagasan orang lain, akan
memantapkan pemahaman sesorang tentang apa yang sedang dipikirkan atau
dipelajari.
e. Refleksi
Menurut Sukandi, berikut adalah faktor pendukung agar suasana belajar aktif
dapat tercipta secara maksimal.
9
d) Letak bangku dan meja diatur sedemikian rupa, sehingga siswa leluasa
untuk bergerak.
Guru mengatur tata ruang dan penataan tempat duduk yang bervariasi dan
penempatannya selalu berganti. Bentuk tempat duduk dibuat berbentuk leter U
atau berbentuk tim seperti berkelompok atau berbentuk lingkaran.
3. Membaca terbimbing
10
yang sudah pandai membaca akan ditugaskan untuk membantu siswa lain
dalam kelompok yang masih kesulitan membaca.
5. Praktik lapangan
7. Diskusi kelompok
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
12
terhadap hasil kerja siswa yang mendorong siswa melakukan refleksi yang pada
akhirnya meningkatkan kemampuan belajar.
3.2 Saran
13
6. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus mencakup aspek kognitif
dan non kognitif yang konsisten dengan prinsip pembelajaran aktif.
Evaluasi juga harus bertujuan memberikan umpan balik yang
konstruktif agar peserta didik dapat memperbaiki diri dalam kegiatan
belajar-mengajar selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, U. (2018). Strategi pembelajaran aktif untuk anak usia dini. INSANIA: Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan, 204-222.
Prianto, A., Winardi, Qomariah, U. N., & Saputro, A. A. (2021). Seri pendidikan SMK:
Penguatan Kesiapan Bekerja, Kompetensi, Kewirausahan dan Minat
Berwirausaha. Pustaka Ilmu.
Rahmawati, F. P., Utama, M., & Noviati, M. D. (2014). Pembelajaran Bahasa Indonesia
Yang Berkarakter, Aktif dan Menyenagkan di SD Muhammadiyah 10 Surakarta.
Jurnal Pembelajaran Bahasa Indonesia, 73-75.
Roza, D., & Hartati, S. (2021). Analisis Urgensi Strategi Pembelajaran Active Learning di
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 114508-114518.
Subhan, A. (2013). Penerapan Strategi Belajar Aktif (Aktive Learning Strategy) dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Islam Nurul Hidayah.
Sundahry, & dkk. (2022). Variabel Penelitian Bidang Pendidikan. Jawa Tengah: Lakeisha.
Zaini, H. (2009). Strategi Pembelajaran Aktif dan Implementasi dan Kendalanya di dalam
Kelas. Jurnal Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Zainiyati, H. S. (2010). Model dan Strategi Pembelajaran Aktif: Teori dan Praktik dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam). Surabaya: Putra Media Nusantara.
15