Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STUDI KASUS DALAM

KELAS KECIL (A) DI KB. HUSNUL KHOTIMAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Rafidah Kurniawati, M.Pd

Di susun Oleh:

Erma ( 21.26.0101.1405)

Nuraini ( 21.26.0101.1415)

SEMESTER 5 ( LIMA ) SEBATIK

JURUSAN TARBIAYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) IBNU KHALDUN


NUNUKAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur
ke hadirat Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah
memberikan kemudahan dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis,
hingga terselesaikannya penyusunan laporan observasi ini.

observasi ini dilaksanakan di KB.Husnul Khotimah dengan alamat Pustu


RT.02 Desa Tanjung karang Kec. Sebatik Kab. Nunukan. Observasi
dilaksanakan pada Senin, 08 Januari 2024. Pelaksaan observasi dilakukan oleh
kelompok observer dalam satu kali pertemuan, atau satu kali tatap muka. Alokasi
pembelajaran untuk Kelas Kecil (A) dalam satu kali tatap muka adalah 2 x 40
menit. Observasi pembelajaran di sekolah sebagai tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan sebenarnya merupakan Kaitan dari teori belajar konstruktivisme.
Kelompok observer mendapat pengalaman yang menarik dan berharga
dengan pelaksanaan observasi tersebut.

Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan


sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam
pembelajaran mewarnai di kelas, terutama untuk jenjang pendidikan PAUD.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan observasi ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengundang saran, kritik, serta masukan dari
pembaca sekalian.

Sebatik, 15 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi ........................................................ 1


B. Tujuan Kegiatan Observasi ....................................................... 2
C. Ruang Lingkup Observasi ........................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 4


B. Analisis Hasil Observasi ......................................................... 4
C. Metode Observasi...................................................................... 5
D. Pendekatan observasi dengan teori Konstruktivisme ................ 6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................ 7
B. SARAN .................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 8

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi


Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada
dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang
dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat
dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif subjek yang
terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual,
sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana
disertai dengan kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan
dalam mempelajari berbagai teori belajar yang telah dilaksanakan
dalam perkuliahan, baik yang telah dilakukan melalui diskusi dan
pembahasan bersama, maka dilaksanakan pula kegiatan observasi
pembelajaran. Kegiatan observasi dimaksudkan untuk mengamati
pelaksanaan pembelajaran di kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
Dalam kegiatan perkuliahan yang telah membahas mengenai
beberapa teori belajar, antara lain: (1) teori belajar disiplin mental; (2) teori
belajar behavioristik; (3) teori belajar kognitif; dan (4) teori belajar
humanistik. Teori – teori belajar tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan
masing – masing. Aplikasi teori belajar pendidikan, dalam hal ini di sekolah,
harus disesuaikan dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Aspek-aspek tersebut seperti; usia peserta didik,

1
karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran,
kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar, dan lain sebagainya.

Aplikasi teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan,


efektivitas, dan efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas.
Kenyataan bahwa pemahaman mengenai teori-teori belajar di
kalangan peserta didik memang masih menjadi hal yang belum umum
dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah-sekolah, tidak berarti
bahwa selama ini praktek pembelajaran tidak tercakup dalam teori-teori
belajar. Sebenarnya pendidik telah mengaplikasikan teori-teori belajar
dalam pembelajaran yang diampunya.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis
aplikasi teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan
observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
kelompok observer terhadap proses pembelajaran di kelas. Analisis
dilakukan untuk mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang
diterpakan dalam pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Tujuan Kegiatan Observasi


Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan
kegiatan pembelajaran di kelas dan mendeskripsikan hasil observasi yang
dilakukan. Tidak berhenti sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan
cara mengidentifikasi permaslahan apa yang di hadapi guru dalam proses
belajar mengajar. Observasi berlangsung satu kali pertemuan.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Observasi


Observasi yang dilakukan dibatasi pada pelaksanaan pembelajaran
di kelas dalam satu kali tatap muka, bukan observasi secara keseluruhan
(whole- istic). Hal ini dimaksudkan agar observasi terfokus untuk
mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran dikelas yang
dilakukan dalam satu kali tatap muka tersebut dapat dikategorikan dalam

2
teori belajar tertentu yang relevan dengan pelaksaaan pembelajaran yang
diobservasi.
Dalam observasi yang dilaksanakan secara berkelompok ini pada
awalnya membatasi ruang lingkup kegiatan observasi pada pengamatan
pembelajaran di kelas dengan metode non partisipate obsevation, yang
kemudian berkembang menjadi partisipate observation. Non partisipate
observation adalah kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri sebagai
“orang luar‟ dalam kegiatan observasi yang dilakukan. Kelompok observer
hanya melihat, mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi observasi.
Sedangkan partisipate observation adalah kegiatan pengamatan dimana
pengamat selain mengamati situasi yang terjadi, juga melakukan
keterlibatan langsung dalam latar yang diamati. Partisipate observation
dilakukan setelah mendapat ijin dari guru bersangkutan.
Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran dilakukan
seminimal mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran
yang mengacu pada teori belajar tententu. Dilihat dari porsi intensi dan
eksistensi observer dengan keterlibatan observer secara minimal merupakan
kategori surface observation. Keterlibatan observer antara lain adalah
berbaur dengan siswa dan membantu siswa yang sedang kesulitan dalam
pelajaran. Pada saat siswa mewarnai, observers berbaur dengan siswa –
siswi membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Bimbingan yang dilakukan dengan memberikan bantuan untuk mengajar
cara mewarnai yang baik dan benar. Bimbingan yang dilakukan observer
sama dengan yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Hari : Senin
Tanggal : 08 Januari 2024
Pukul : 08.00 – 10.30
Nama Sekolah : KB. Husnul Khotimah
Kelas : Kecil ( A )
Jumlah Siswa : 18 Anak
Alamat Sekolah : Pustu RT.02 Desa Tanjung Karang Kec. Sebatik
Kab. Nunukan
Guru Kelas : Ibu Aisyah

B. Analisis Hasil Observasi


Observasi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 08 januari 2024 di
KB. Husnul Khotimah yang beralamatkan di Pustu RT.02 Desa Tanjung
Karang Kec. Sebatik Kab. Nunukan. KB tersebut memiliki dua kelas yang
terdiri dari kelas Kecil (A) dan Kelas Besaer (B), dimana setiap kelas
memiliki satu orang guru dalam melaksanakan pelajaran. Jumlah siswa
setiap kelas kurang lebih 18 anak. KB. Husnul Khotimah memiliki luas
tanah 840 M2 yang cukup luas dengan beberapa permainan yang ada
dihalamannya.
Pada hari senin KB. Husnul Khotimah melakukan kegiatan baris
berbaris seperti biasa pada pukul 08.00 dimana seperti hari biasanya
sebelum memasuki kelas anak – anak di berikan pertanyaan tentang mata
pelajaran sebelumnya. Pengamatan difokuskan pada kelas kecil (A) yang
diampu oleh ibu aisyah. Pada pebukaan kelas Guru mengarahkan siswa
untuk duduk di kursi masing – masing, sebelum pembelajran di mulai anak
– anak di ajarkan untuk mengucap salam dalam bahasa inggris dan berdoa.
Selanjutnya guru menyiapkan media untuk melakukan kegiatan belajar

4
mewarnai, adapun media yang di gunakan antara lain ; papan tulis, spidol
warna, dan Gambar yang akan di warnai. Pada kegiatan tersebut anak bebas
mewarnai gambar apa yang akan ingin merekan warnai. Pada saat proses
kegiatan mewarnai berlangsung guru mengamati setiap anak yang berada di
kelas serta berkeliling mengecek pekerjaan siswa yang mewarnai dan
setelah selesai mewarnai anak – anak di arahkan untuk mengumpul hasil
dari gambar yang telah di warnai. Selanjutnya guru akan memberikan
motivasi kepada anak dengan memberikan reward seperti bintang sesuai
tingkat kerapian dalam mewarnai. Anak – anak sangat aktif dalam proses
pembelajaran, tetapi sebagian ada yang pasif dan sebagian ada yang
terkadang ramai.
Pada kegiatan penutupan guru mengarahkan siswa untuk berbaris
memanjang kebelakang untuk melakukan penyetoran hafalan surah pendek
yang telah diajarkan sebelumnya. Kemudian guru menutup pelajaran
dengan berdoa dan salam.

C. Metode Observasi
Pada saat observasi di KB. Husnul Khotimah kami menggunakan 3
(tigas) metode yaitu :
1. Metode wawancara
Metode wawancara adalah salah satu teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau
kelompok orang. Wawancara dapat dilakukan secara lisan maupun
tertulis. Adapun hasil wawancara kami yaitu terkait permasalahan
dalam proses belajar mengajar yang mana Permasalahannya terletak
dari watak dan kebiasaan anak-anak. Karena setiap anak memiliki
watak dan kebiasaan yang berbeda – beda ada yang cepat mengafal
dan ada yang lambat tergantung bagaimana perhatian setiap orang
tua anak dirumah. Anak yang dapat perhatian lebih dari orang tuanya
akan cenderung lebih mudah untuk diajar disekolah, lebih mudah
untuk memahami apa yang di ajarkan oleh guru dan lebih mudah

5
dalam proses penghafalan. Sebaliknya jika anak – anak kurang dapat
perhatian dari orang tuanya, maka peroses belajar mengajar agak
lebih sulit untuk diberikan.
2. Metode Observasi
Metode Observasi adalah aktifitas terhadap suatu proses atau
objek dengan maksud merasakan kemudian memahami pengetahuan
dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi –
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
3. Metode Dokumentasi
Metode mencari data mengenai hal – hal yang berupa agenda
serta foto – foto kegiatan yang berlangsung dalam kelas.

D. Pendekatan observasi dengan teori Konstruktivisme


Konstruktivisme adalah filosofi belajar mengajar yang di dasarkan
pada gagasan bahwa kognisi (Pembelajaran ) adalah hasil dari “Konstruksi
mental”, atau pembelaran siswa yang menggabungkan pengetahuan baru
dengan apa yang telah mereka ketahui. Konstruktivisme berpendapat bahwa
lingkungan dimana suatu konsep diajarkan, serta ide dan sikap siswa,
mempengaruhi pembelajaran ( Olusegun, 2015).
Jadi, Pendekatan Konstruktivisme dengan observasi dalam
pembelajaran aktif membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi
dengan lingkungan dan pengalaman belajar, bukan hanya menerima
pengetahuan dari luar secara pasif yang mana membangun pengetahuan
darri pengalaman, pengetahuan, dan interaksi dengan lingkungan baik
secara individual maupun dengan orang lain. Dalam teori konstruktivisme
kita mengetahui bahwa anak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
unik untuk memfasilitasi dan mendorong anal untuk mengembangkan
pemahaman mereka sendiri melalui eksplorasi dan interaksi dengan
lingkungan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberhasilan guru dalam menyampaikan pelajaran melalui media
pembelajaran merupakan kunci utama dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di KB. Husnul Khotimah, diketahui bahwa anak usia TK
merupakan usia dimana mereka mengembangkan dan berfokus di dunia
bermainnya. Sehingga media yang digunakan untuk menyampaikan
informasi harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan siswa.

B. Saran
Adapun saran yang kami berikan kepada guru kelas Kecil (A) adalah
Pembelajaran sejauh ini cukup bagus, para guru juga cukup sabar
menghadapi anak – anak dan cara mengajar juga sudah baik. Namun, jika
boleh apakah bisa jam istirahat anak – anak diletak di tengah-tengah jam
pembelajaran bukan di akhir pembelajran seperti jam 8.30 karena jika
diakhir pembelajaran waktu sangat singkat untuk anak – anak bermain dan
mengenal satu sama lain dengan cara bermain.dikarenakan ini juga
bertujuan agar anak – anak tidak bosan dalam proses pembelajaran.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunaan-
teknik.html?m=

https://www.gramedia.com/literasi/wawancara/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengamatan

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengamatan

8
DOKUMENTASI

14

Anda mungkin juga menyukai