Anda di halaman 1dari 2

 LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU

Landasan pembelajaran terpadu dibagi menjadi 3, yaitu : landasan


filosofis, landasan psikologis, landasan praktis
1. Landasan Filosofis
Landasan filsafat menjadi landasan utama yang melandasi aspek
lain. Pada landasan ini terdapat 3 aliran yang memiliki sifat mekanistis.
a. Aliran Progresivisme
Proses pembelajaran ditekankan pada
- Pembentukan kreativitas
- Pemberian sejumlah kegiatan
- Suasana yang alamiah (natural)
- Memperhatikan pengalaman siswa

Dalam aliran ini lebih menekankan pada pemecahan masalah (Problem


Solving).

b. Aliran Konstruktivisme
Aliran ini melihat langsung dari pengalaman siswa (direct
experience). Dalam aliran ini menekankan bahwa pengetahuan
adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Dikonstruksi
melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan
lingkungannya. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri,
penggunaan alat dan sarana dalam aliran ini, yaitu alat inderanya
(melihat, mendengar, menjamah, mencium, merasakan).

c. Aliran Humanisme
Melihat siswa dari segi keunikannya, potensinya, dan motivasinya
Implikasi :
- Layanan pembelajaran bersifat klasikal dan individual
- Pengakuan adanya siswa yang lambat dan cepat
- Penyikapan yang unik terhadap siswa baik yang menyangkut
factor personal maupun lingkungan social
2. Landasan Psikologis
a. Masing-masing siswa membangun realitasnya sendiri atau
pengalaman siswa itu sendiri.
b. Memungkinkan siswa untuk menemukan pola dan hubungan
tersebut dari berbagai disiplin ilmu.
c. Siswa adalah seorang individu dengan berbagai kemampuan yang
dimilikinya dan mempunyai kesempatan untuk berkembang.
d. Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu dan anak melihat
dirinya dan sekitarnya secara utuh (holistic).

3. Landasan Praktis
a. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu
banyak informasi yang harus dimuat dalam kurikulum.
b. Pelajaran siswa di sekolah diberikan secara terpisah satu sama
lain, seharusnya saling terkait.
c. Permasalahan dalam pembelajaran sekarang cenderung bersifat
lintas mata pelajaran sehingga diperlukan kolaboratif antar
berbagai mata pelajaran.
d. Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik dapat
dipersempit dengan pembelajaran yang dirancang secara terpadu
sehingga siswa akan mampu berpikir teoritis dan berpikir praktis.

Anda mungkin juga menyukai