Abstract
Humans are the most amazing creatures, the unique multi-dimensional beings,
all-covering, very open, and has great potential. Its presence on earth has the vision and
mission of God the Creator as an explanation of the Qur'an. Human resources play an
important role in the prosperity of the earth. In this paper, discussion of interpretations
of the human attempt to give enlightenment for every ones to its existence as a creature
that can rank high on the side of his Lord on the contrary to be the lowest since the
element of humanity is inherent in him. The element of faith and taqwa and his wisdom
in instilling virtue is a pre-requisite that must be met to be a real man. Reviews on the
history of man noted that humans have a superior characteristics in accordance with its
function. The Qur'an specifically noted human functions that we should think together
as teaching materials, devotional materials and ideas.
A. Latar Belakang
Manusia sebagaimana sering dikemukakan adalah makhluk dwi
dimensi yaitu rohani dan jasmani, jasad, akal dan roh kesemuanya perlu
diasah dan diasuh agar mendapat porsi pengembangan yang memadai. 1
Pembahasan tentang persoalan manusia selalu menarik untuk
didiskusikan. Karena selalu menarik, maka masalahnya tidak pernah
selesai dalam artian tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik
ini laksana suatu permainan yang tidak pernah selesai. Selalu ada saja
pertanyaan mengenai manusia. Manusia merupakan makhluk yang
paling menakjubkan, makhluk yang unik multi dimensi, serba meliputi,
sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung.
Yang sering menjadi pertanyaan dalam benak kita, siapakah manusia
itu? Pertanyaan ini nampaknya amat sederhana, namun tidak mudah
memperoleh jawaban yang tepat. Biasanya orang menjawab pertanyaan
tersebut menurut latar belakangnya, jika seseorang yang menitik
beratkan pada kemampuan manusia berpikir, memberi pengertian
manusia adalah "animal rasional", "hayawan nathiq" "hewan berpikir".
Orang yang menitik beratkan pada pembawaan kodrat manusia yang
Penulis adalah Dosen tetap Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas
Syari’ah dan Hukum UNSIQ
1 M.Quraish Shihab, Logika Agama, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), hlm.155
93
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
2 Ahmad Azhar Basyir, Falsafah Ibadah dalam Islam, (Perpustakaan Pusat UII,
106
94
Muhamad Ali Mustofa Kamal - Konsep Manusia dalam Al-Qur’an
95
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
12 Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, (Kairo: Muasisah al-Qurthubah, t.t.), jilid V,
hlm. 411
13 Ahmad Warson al-Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka
yang berarti jinak atau harmonis, sedangkan jin menunjukkan makhluk yang liar (sulit
ditundukkan). Ibrahim Anis, et. All, al-Mu’jam al-Wasith, (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1672),
hlm. 29
97
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
Adapun kata basyar dipakai untuk tunggal dan jamak. Kata basyar
dipakai untuk menyebut semua makhluk baik laki-laki ataupun
perempuan, baik satu ataupun banyak.16 Kata basyar adalah jamak dari
kata basyarah yang berarti kulit. “Manusia dinamai basyar karena
kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain”. 17
Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal
dan sekali dalam bentuk mutsanna [dua] untuk menunjukkan manusia
dari sudut lahiriyahnya serta persamaannya dengan manusia
seluruhnya. Karena itu Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk
menyampaikan bahwa:
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan yang Esa". ..(QS. Al-Kahfi [18] : 110)
98
Muhamad Ali Mustofa Kamal - Konsep Manusia dalam Al-Qur’an
22 Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles Robert
Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda (bahan) mengalami
perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian ia
memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya
manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut
secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan.
Kemudian lahirlah suatu ajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini
merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama
bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Tetapi dalam hal ini
Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak
mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula. Walaupun pernyataan
Darwin dalam bukunya yang berjudul "The Origin of Species" dapat dikatakan sukses
besar karena membahas masalah yang menyangkut asal usul manusia, namun hal ini
hanyalah bersifat dugaan belaka.
Hal ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin.
Tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan. Sebagai contoh, para ahli
zoologi sangat akrab dengan suatu species yang bernama panchronic yang tetap sama
sepanjang masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar
tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis
biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap
ada.
Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi
hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang tertua yang
ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan
umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3.
99
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
al-Qur’an oleh Allah dengan huruf nida’ (Ya Adam!). Demikian pula
penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah
selalu menggunakan kata tunggal (anta) dan bukan jamak (antum),
sebagaimana terdapat didalam surat al-Baqarah ayat 35,
Artinya: Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah
kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah [2]: 35)
Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan
otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-rata 450 cm3
berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume otak 1450
cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun
volume otak itu bertambah 1000 cm 3. Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal
101
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
Sahih Muslim, (Beirut: Dar al-Jil, t.t.), hlm. 178. ada perbedaan penafsiran mengenai kata
“daripadanya”, yang menjelaskan hawa berasal dari tulang rusuk Adam dengan
berdasar pada hadis al-Bukhari dan Muslim ini. Pertama, tulang rusuk hanyalah sebuah
simbol yang tentunya mempunyai makna lain. Pandangan ini berpendapat bahwa
tulung rusuk hanyalah perumpamaan dari wanita itu lemah (perasa). Kedua, tulang
rusuk sebagai bagian tubuh yang berada di bagian rusuk. Pandangan ini secara
gamblang dijelaskan dalam Perjanjian Lama. Firdaus Syam, Khalifah dan Pemimpin,
(Jakarta: Puspita Sari Indah, 1997), hlm. 44
102
Muhamad Ali Mustofa Kamal - Konsep Manusia dalam Al-Qur’an
28 Menurut Dr. Samil proses kejadian manusia itu ada tujuh tahapan, pada
asalnya dari tanah, air mani, segumpal darah, sepotong daging, dibentuknya tulang-
belulang, pembungkus tulang (daging), kemudian disempurnakan dengan panca indera.
Samir Abdul Halim, al-Mausu’ah fi al-I’jaz al-Qurani, (Beirut: Maktabah al-Ahbabi,
2000), hlm. 68.
103
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
29 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2003), hlm. 167
30 Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (Bandung: Penerbit Marja,
2007), hlm. 20
104
Muhamad Ali Mustofa Kamal - Konsep Manusia dalam Al-Qur’an
105
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
10 Januari 2011.
34 Khalifah berasal dari akar kata khalafa yang berarti mengganti. Diartikan
Ayat ini merupakan pengangkatan Nabi Daud as. Sebagai khalifah di bumi untuk
memimpin umat manusia dengan adil dan tidak mengiktui hawa nafsu. Khalifah pada
ayat pertama bertugas mengelola dan memakmurkan bumi, sedangkan khlaifah pada
ayat kedua bertugas menegakkan hukum Allah di bumi dan menciptakan
kemashlahatan bagi manusia. DEPAG RI, al-Quran dan Tafsirnya, (Jakarta: Departemen
Agama RI, 2006), hlm.. 64
106
Muhamad Ali Mustofa Kamal - Konsep Manusia dalam Al-Qur’an
www.sanaky.com/wp.../02/konsep_manusia_berkualitas_menurut_al.pdf.
Artikel diakses pada hari senin, tgl 10 Januari 2011.
107
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
Nabi dalam kitab Ihya` Ulum al-Din, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), jilid I, hlm, 83.
40 Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah Saw.,
F. Kelemahan-kelemahan Manusia
Selain mempunyai keistimewaan-keistimewaan, manusia juga
terdapat kelemahan-kelemahan. Al-Qur’an juga menyebutkan sifat-sifat
tersebut diantaranya manusia banyak dicela, manusia dinyatakan luar
biasa keji dan bodoh. Al-Qur’an mencela manusia disebabkan kelalaian
manusia akan kemanusiaannya, kesalahan manusia dalam mempersepsi
dirinya, dan kebodohan manusia dalam memanfaatkan potensi fitrahnya
sebagai khalifah Allah di muka bumi ini. Manusia dicela karena
kebanyakan dari mereka tidak mau melihat kebelakang (al’aqiba), tidak
mau memahami atau tidak mencoba untuk memahami tujuan hidup
jangka panjang sebagai makhluk yang diberi dan bersedia menerima
amanah. Manusia tidak mampu memikul amanah yang diberikan Allah
kepadanya, maka manusia bisa tak lebih berarti dibandingkan dengan
setan dan binatang buas sekalipun-derajat manusia direndahkan. Firman
Allah Swt,
Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS.
Al-Ahzab [33]: 72)
G. Epilog
Dari pembahasan tentang konsep manusia menurut al-Qur’an,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam al-Qur’an ada beberapa kata yang sering digunakan untuk
menunjukkan arti manusia, yaitu kata insan, kata an nas, kata ins,
kata unas, kata basyar, dan kata Bani Adam atau Dzuriyat Adam.
Yang mempunyai makna dan pengertian yang berbeda-beda.
2. Manusia yang diciptakan Allah melalui beberapa tahap bukan
sebuah evolusi. Manusia yang pertama diciptakan adalah Nabi
Adam, yang bahan bakunya dari tanah, kemudian Hawa,
selanjutnya cucu-cucu Adam.
3. Tujuan dan fungsi manusia diciptakan adalah menjadi khalifah
dan hamba Allah (‘Abdullah).
4. Manusia memiliki keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimilki
oleh makhluk lain yaitu akal dan kalbu. Dengan akal dan kalbu
manusia bisa menjadi makhluk yang tinggi derajatnya di sisi Allah
dan makhlukNya.
5. Manusia juga mempunyai kelemahan-kelemahan yang bisa
merendahkan derajatnya, jika tidak menggunakan potensi akal
dan kalbu sebaik-baiknya
110
Muhamad Ali Mustofa Kamal - Konsep Manusia dalam Al-Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
111
Nomor 13 Tahun X, Januari - Juni 2016
112