Ergonomi dan K3
Kecelakaan Kerja
13
Teknik Teknik Industri Popy Yuliarty,ST,MT
Abstract Kompetensi
Kecelakaan kerja ialah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak Mahasiswa mampu
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta mengenali potensi bahaya
benda “Permenaker No. 03/MEN/1998”. Pengertian lain kecelakaan kerja dalam pekerjaan serta dapat
adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang menyebabkan atau mencari solusi yg baik.
berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakaan atau kerugian
lainnya “Standar AS/NZS 4801:2001”. Sedangkan definisi kecelakaan
kerja menurut OHSAS 18001:2007 adalah kejadian yang berhubungan
dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan
“tergantung dari keparahannya” kejadian kematian atau kejadian yang
dapat menyebabkan kematian.
Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja ialah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda “Permenaker No.
03/MEN/1998”. Pengertian lain kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak
direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan,
kerusakaan atau kerugian lainnya “Standar AS/NZS 4801:2001”. Sedangkan definisi
kecelakaan kerja menurut OHSAS 18001:2007 adalah kejadian yang berhubungan dengan
pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan “tergantung dari keparahannya”
kejadian kematian atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian.
Dalam Undang-undang Nomer 23 Tahun 1992 mengenai Kesehatan, pasal 23
tentang kesehatan kerja dijelaskan kalau usaha kesehatan kerja harus diadakan pada setiap
tempat kerja, terutama tempat kerja yang memiliki kemungkinan bahaya kesehatan yang
besar untuk pekerja agar dapat bekerja dengan cara sehat tanpa ada membahayakan
sendiri dan orang-orang seputarnya, untuk peroleh produktivitas kerja yang maksimal,
searah dengan program perlindungan tenaga kerja.
Penambahan produktivitas dalam perusahaan yaitu mempunyai tujuan salah satunya
untuk meraih maksud dalam perusahaan, selain itu produktivitas akan tingkatkan
pendapatan. Pentingnya arti produktivitas dalam tingkatkan kesejahteraan sudah diakui
dengan cara universal, tak ada type aktivitas manusia yg tidak memperoleh keuntungan dari
produktivitas yang ditingkatkan sebagai kemampuan untuk membuahkan lebih banyak
beberapa barang ataupun layanan, penambahan produktivitas juga membuahkan
penambahan segera pada standard hidup yang berada di bawah keadaan distribusi yang
sama dari perolehan produktivitas yang sesuai sama input tenaga kerja.
Salah satu bentuk dari berikan rasa nyaman pada karyawan yaitu dengan memberi
jaminan pada karyawan perusahaan yang diantaranya yaitu : jaminan mengenai
penyembuhan dan perawatan karena pekerjaan, mengenai upah selama sakit, tunjangan
kecelakaan kerja dan sebagainya yakni : asuransi dan tunjangan berbentuk uang, termasuk
dengan memberi program-program pendidikan dan kursus. Selain itu perusahaan dapat juga
Prinsip Utama K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ialah salah satu sarana atau instrumen yang
bisa memberikan proteksi pada pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat
sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan itu adalah hak asasi yang wajib
dipenuhi oleh perusahaan. Terdapat 3 (tiga) hal utama sebagai prinsip dasar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang perlu untuk di perhatikan yakni :
1. Usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Usaha K3 ialah sebuah usaha
penyerasian pada kemampuan kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja dengan cara sehat tanpa ada membahayakan dianya ataupun
orang-orang seputarnya agar didapat produktivitas kerja yang maksimal. Untuk lebih
detilnya dapat diliat pada ilustrasi berikut ini :
Kapasitas Kerja. Kapasitas kerja ialah kemampuan fisik dan mental seorang untuk
melakukan pekerjaan dengn beban tertentu dengan cara maksimal, di mana
kemampuan kerja seorang di pengaruhi oleh kesehatan umum dan status gizi
pekerja, pendidikan dan kursus. perlu di ketahui kalau tingkat kesehatan dan
kekuatan seorang pekerja adalah modal awal utuk melakukan sebuah pekerjaan.
Beban Kerja. Beban kerja mencakup beban kerja fisik dan mental yang dirasa oleh
pekerja dalam melakukan pekerjaannya. beban kerja yang tidak cocok dengan
kekuatan pekerja dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang dapat juga
berpengaruh pada tingkah laku dan hasil kerjanya.
Aspek Kimia. Yang termasuk dalam lingkup kerja kimiawi yaitu semua bahan kimia
yang dipakai dalam sistem kerja di lingkungan kerja yang berupa :
Debu (asbes, berilium, biji timah putih, dan lain-lain)
Uap (Uap logam)
Gas (Sianida, gas asam sulfida, CO, dan lain-lain)
Larutan (asam kuat atau basa kuat
Bahaya bahan kimia dapat datang dari :
Desinfektans pensuci hama (misalnya ruang Bedah, Obsgyn, dan lain-lain)
dapat mengakibatkan masalah pernapasan, dermatitis
Uap zat anaestesi (misalnya ruang Operasi) dapat menyebabkan
gangguanpernafasan
Aspek Biologi
BAKTERI. Penyakit yang bisa dikarenakan oleh bakteri, misalnya : penyakit
antraks, Penyakit TBC, dll
VIRUS. Penyakit yang dpt dikarenakan oleh virus, misalnya : Hepatitis (nakes di
RS), Rabies (petugas laboratorium), dll
JAMUR, misalnya : Dermatofitosis terdapat pada pemulung, tukang bersihkan,
dan lain-lain.
PARASIT, misalnya : Ankilostomiasis, tripanosomiasis yang biasanya terkena
oleh pekerja diperkebunan, pertanian, kehutanan, dll
Aspek Psikologi yakni suasana kerja yg tidak serasi misalnya pekerjaan monoton,
gaji yg kurang, jalinan atasan-bawahan yg kurang baik, dan lain-lain. Hal itu Dapat
menyebabkan stres kerja dengan tanda-tanda psikosomatis berbentuk mual,
muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, jantung berdebar-debar, dan lain-lain.
4. Perilaku Pekerja . Dipengaruhi antara lain oleh pendidikan, pengetahuan, kebiasaan-
kebiasaan&fasilitas yang tersedia. Jadi erat hubungannya dengan beberapa aspek
ekonomi, sosial &budaya. Perilaku kerja akan memengaruhi kemampuan kerja,
beban kerja dan cara melakukan pekerjaan.
5. Pelayanan Kesehatan Kerja .Program Service Kesehatan Kerja, mencakup :
Service promotif
Service preventif
Service kuratif
Service rehabilitatif.
Aspek-faktor penyebabnya terjadinya kecelakaan kerja, baik dari segi penyakit akibat kerja
ataupun kecelakaan kerja, di pengaruhi beberapa aspek, salah satunya :
1. Aspek fisik, yang mencakup penerangan, suhu hawa, kelembapan, cepat rambat
hawa, nada, vibrasi mekanis, radiasi, desakan hawa, dan sebagainya ;
2. Aspek kimia, yakni berbentuk gas, uap, debu, kabut, fume, awan, cairan, dan benda-
benda padat ;
3. Aspek biologi, baik dari kelompok hewan ataupun dari tumbuhtumbuhan ;
4. Aspek fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja ;
5. Aspek mental-psikologis, yakni susunan kerja, jalinan diantara pekerja atau mungkin
dengan entrepreneur, pemeliharaan kerja, dsb.
Untuk menghindar masalah kesehatan dan daya kerja, ada beberapa usaha yang bisa
dilakukan agar beberapa buruh/karyawan tetaplah produktif dan memperoleh jaminan
perlindungan keselamatan kerja, yakni ;
1. Kontrol kesehatan sebelumnya bekerja. Lalu kontrol kesehatan calon pekerja untuk
tahu, apakah calon itu cocok dengan pekerjaan yang akan diberikan padanya, baik
fisik, ataupun mentalnya ;
2. Kontrol kesehatan berkala/ulangan, yakni untuk pelajari. Apakah beberapa aspek
penyebabnya itu sudah menyebabkan gangguan gangguan atau kelainan-kelainan
pada badan pekerja atau tidak ;
3. Pendidikan mengenai kesehatan dan keselamatan pada beberapa buruh dengan
cara kontinu. Itu penting agar mereka tetaplah siaga dalam menggerakkan
pekerjaannya.
4. Penerangan sebelumnya bekerja, agar mereka tahu dan mentaati beberapa
ketentuan, dan lebih waspada ;
5. Baju pelindung, misalnya ; masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu safety, topi
baju, dsb ;
Bagi Perusahaan.
Perusahaan pun turut merasakan dampak dari terjadinya kecelakaan kerja. Walau
mungkin perusahaan dapat mencari karyawan pengganti, namun tetap harus efek
kecelakaan kerja itu harus dirasa lebih dahulu. Beberapa akibat yang dirasa perusahaan bila
terjadi kecelakaan kerja, di antaranya :
Turunnya produktivitas perusahaan atau jadi lambatnya produksi
Perusahaan harus keluarkan biaya penyembuhan untuk karyawan
Perusahaan harus juga keluarkan ubah rugi
Bila kecelakaan kerja termasuk berat, dapat menyebabkan rusaknya perlengkapan
atau bangunan yang disebut aset perusahaan. Terang, perusahaan harus memikul
biaya perbaikannya.
Kecelakaan kerja itu juga mungkin bikin rusaknya product dan bahan-bahan
Ada gaji yang perlu dibayarkan perusahaan selama karyawan belum dapat bekerja
lagi.
Punya potensi menyebabkan turunnya kekuatan karyawan setelah kembali dapat
bekerja. Dapat karena keadaan fisik yg tidak senormal sebelumnya ataupun turunnya
semagat kerja karyawan. Dengan kata lain, hal semacam ini berpengaruh pada
produktivitas pabrik.
Bila ingin merekrut pekerja atau karyawan baru, perusahaan pun perlu keluarkan
biaya lagi. Baik untuk biaya rekrutmen ataupun biaya untuk melatih pekerja baru.
Bagi Masyarakat :
Otomatis, masyarakat juga turut terserang efek negatif dari kecelakaan kerja.
Walaupun kecelakaan yang terjadi dalam taraf kecil, namun sedikit banyak orang-orang
turut rasakan pengaruhnya. Akibat yang dirasa orang-orang itu dapat berbentuk :
Munculnya korban jiwa/cacat/cidera yang nanti dengan cara segera dapat
mempengaruhi pada orang-orang tempat korban tinggal.
Daftar Pustaka
Lippo, Edwin. 1995. Manajemen personalia. Jakarta: Erlangga.
Widodo, Suparmo. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Pustaka pelajar.
Mathis, R.L dan Jackson, J.H, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.
Dainur. 1993. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Widya Medika.
Hadiningrum, Kunlestiowati. 2003. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung.
Moekijat. 2004. Manajemen Lingkungan Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Suma’mur, P.K. 1992. Higine Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Haji Mas
Agung.