Anda di halaman 1dari 58

Daftar Isi

Pendahuluan ........................................................................................................ 1
Tujuan ................................................................................................................. 2
1.0. Menginformasikan hasil penilaian pertumbuhan anak kepada ibu .............. 3
2.0. Merujuk anak dengan masalah pertumbuhan yang serius ............................ 5
3.0. Nasihat bagi ibu yang anaknya tumbuh baik ............................................... 6
Latihan A ...................................................................................................... 9
4.0. Konseling bagi ibu yang mempunyai anak kurang gizi ............................... 10
4.1. Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang gizi ..................... 10
Latihan B ...................................................................................................... 14
4.2. Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi ...................................... 18
4.3. Menetapkan sasaran untuk meningkatkan pertumbuhan anak kurang
gizi ......................................................................................................... 21
Latihan C ...................................................................................................... 22
5.0. Konseling bagi ibu yang mempunyai anak kegemukan ........................... 26
5.1. Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab masalah kegemukan 27
Latihan D ...................................................................................................... 29
5.2. Memberi nasihat sesuai penyebab kegemukan .................................. 32
5.3. Menetapkan sasaran untuk memperbaiki pertumbuhan anak
kegemukan ............................................................................................ 34
Latihan E ....................................................................................................... 35
Latihan F ....................................................................................................... 38
Latihan G (latihan singkat) ........................................................................... 46
Jawaban latihan singkat ...................................................................................... 47
Lampiran: Anjuran pemberian makan.................................................................
Pendahuluan

Modul ini menjelaskan cara memberikan konseling pada ibu berdasarkan hasil
pemantauan pertumbuhan anaknya. Biasanya ibu sangat ingin tahu hasil pengukuran
yang telah dilakukan, sehingga ibu harus diberi penjelasan tentang hal ini.

Jika anak tumbuh dengan baik, nasihat selanjutnya adalah memberikan makanan yang
sesuai umur anak, sehingga anak akan tumbuh dengan baik.

Jika ada masalah dalam pertumbuhannya atau kecenderungan yang mengarah pada
suatu masalah, maka perlu mewawancarai ibu untuk mengidentifikasikan penyebab
masalahnya. Dalam pelatihan ini disediakan lembar kerja untuk membantu
wawancara tersebut; Lembar kerja terdiri dari 2 lampiran yaitu:

• Lampiran 4: Lembar bantu memeriksa penyebab kurang gizi


• Lampiran 5: Lembar bantu memeriksa penyebab kegemukan

Dalam modul ini, akan dilakukan praktik penggunaan lembar kerja yang berisi
pertanyaan untuk ibu dengan tujuan mencari penyebab masalah dan konseling yang
diperlukan untuk pemecahan masalah.

Banyak faktor sosial dan lingkungan yang bisa mempengaruhi pemberian makanan,
pola asuh dan pertumbuhan anak. Maka sangat perlu untuk menentukan penyebab
timbulnya masalah pada anak sebelum memberikan konseling. Misalnya, seorang
anak kurus karena keluarganya kekurangan bahan makan, sehingga tidak akan
menolong jika menasihati ibu untuk memberi makan anak lebih sering. Dalam situasi
ini, akan lebih baik jika keluarga disarankan mendapatkan bantuan dari sumber lain.

Pada tahun 1990 UNICEF mengembangkan diagram berikut, untuk menunjukkan


kemungkinan penyebab kurang gizi (under nutrition).1

Status Gizi dan Kematian


Manifestasi

Kurangnya
Penyebab Langsung
Asupan Penyakit
Gizi

Kurangnya
Kurangnya Perilaku/asuhan pelayanan
ketersediaan Penyebab
ibu dan anak kesehatan
pangan tingkat yang kurang Tidak Langsung
dan lingkungan
rumah tangga tidak sehat

1
UNICEF (1990) Strategy for improved nutrition of children and women in developing countries. New
York: United Nations Children’s Fund.

1
Seperti dijelaskan dalam diagram tersebut, maka untuk mengatasi penyebab langsung
masalah kurang gizi, misalnya kurangnya asupan gizi dan penyakit, perlu
mempertimbangkan penyebab di lingkungan rumah seperti: kondisi lingkungan
rumah, tidak adanya orang dewasa yang bertanggung jawab di siang hari, sanitasi
yang buruk atau tidak tersedianya air bersih. Sering tidak mungkin untuk mengatasi
masalah tersebut, tetapi petugas kesehatan dapat membantu ibu untuk memahami dan
melakukan tindakan untuk mengatasinya.

Penyebab gemuk dan sangat gemuk berakar dari keadaan lingkungan. Sebagai contoh,
keluarga yang sibuk lebih menyukai pemenuhan makanan cepat saji yang tinggi
energi dari pada harus mempersiapkan makanan seimbang. Anak-anak merasa tidak
aman bermain di luar rumah, mereka akan menghabiskan waktu dengan menonton
televisi, atau bermain video games. Maka, untuk mengatasi masalah kegemukan harus
ditangani pula akar masalah, masalah lingkungan disamping pengaturan makanannya.

Selama konseling, sangat penting untuk menyepakati tindakan untuk meningkatkan


pertumbuhan anak yang dapat dilaksanakan oleh ibu atau pengasuh. Jika terlalu
banyak tindakan yang disarankan, ibu/pengasuh akan lupa atau menjadi tidak
bersemangat. Sarankan 2 atau 3 tindakan yang penting dan paling mungkin dilakukan,
dan beri semangat agar ibu membawa kembali anaknya untuk tindak lanjut. Pada
kunjungan berikutnya ibu diberi kesempatan untuk melaporkan keberhasilannya,
sedangkan petugas kesehatan untuk memberikan saran tambahan apabila diperlukan.
Perubahan membutuhkan waktu yang cukup lama dan penyebab masalah tidak
mungkin diatasi dengan 1 kali konseling. Kebutuhan tindak lanjut kunjungan, dan
pemantauan pemberian makanan anak, pengasuhan, dan pertumbuhan menjadi sangat
penting.

Tujuan

Setelah menyelesaikan modul ini, Peserta mampu :

• Menyampaikan kepada ibu tentang hasil penilaian pertumbuhan anak


• Memberikan anjuran pemberian makan sesuai umur anak
• Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang gizi
• Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi
• Mewawancarai ibu untuk mengetahui penyebab kegemukan
• Memberi nasihat sesuai dengan penyebab kegemukan

2
1.0. Menginformasikan Hasil Penilaian Pertumbuhan Anak Kepada Ibu

Selama penilaian pertumbuhan anak, ibu harus sudah mengetahui catatan yang
terdapat pada buku GPA dan plot serta garis pertumbuhan anak pada grafik
pertumbuhan anak. Kemungkinan besar ibu sangat ingin tahu tentang hasilnya.
Berikan penjelasan dengan jelas dan sederhana tentang hasil ploting dan garis
pertumbuhan anak apakah anak tumbuh seperti yang diharapkan atau mengalami
masalah pertumbuhan.

Katakan pada ibu dan berikan pujian jika anak tumbuh dengan baik. Jika ada masalah,
sangat penting untuk tetap berdiskusi dengan ibu secara baik dan positif. Hindari
perkataan yang bersifat menuduh atau menyalahkan ibu. Bangun kepercayaan ibu dan
komunikasi yang dapat membantu anaknya.

Gunakan kata-kata yang jelas, bukan bahasa medis. Jika menggunakan kata yang
tidak biasa, misalnya “obesitas”, jelaskan apa yang dimaksud. Sebagai contoh,
sampaikan bahwa, “obesitas” artinya anak sangat berat menurut tinggi badannya.

Contoh 1

Seorang anak mempunyai berat badan menurut umur (BB/U) antara -1 SD dan -2 SD,
selama 3 kunjungan terakhir. Cara petugas kesehatan menjelaskan ialah: “Anak Ibu
lebih ringan dibandingkan dengan sebagian besar anak-anak pada umurnya, tetapi
tumbuh secara baik. Perhatikan bahwa garis pertumbuhannya tetap diantara dua garis
ini dan sejajar dengan garis median (garis yang menunjukan rata-rata). Beratnya
meningkat sesuai dengan umurnya. Hal ini pertanda baik”.

Contoh 2

Grafik berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) menunjukkan penurunan yang
tajam sampai ke bawah -2 SD. Petugas kesehatan memperlihatkan pada ibu grafik dan
mengatakan, “Mungkin ibu sudah memperhatikan bahwa anak ibu menjadi kurus.
Lihat garis pertumbuhan pada grafik ini yang menurun sangat tajam. Hal ini
memperlihatkan bahwa anak ibu mempunyai berat badan yang sangat rendah
dibanding dengan tinggi badannya. Kita akan membicarakan apa yang harus
dilakukan untuk membantu menambah berat badannya. Jangan khawatir, ada
beberapa cara untuk membantu pertumbuhannya”.

3
LATIHAN SINGKAT

1. Ina, seorang anak perempuan berumur 1 tahun yang tidak naik berat badannya
selama 3 bulan. Berat badannya sekitar 8 kg selama 3 bulan. BB/U-nya saat ini
pada garis –1 SD.

Beri tanda () di bawah ini untuk menunjukkan cara terbaik menjelaskan garis
pertumbuhan Ina pada ibunya:

a) ____ Pertumbuhan Ina tetap


b) ____ Dalam 3 bulan Ina tidak bertambah beratnya. Ibu pasti tidak memberi
makan dengan baik.
c) ____ Ina masih 8 kg, sama seperti 3 bulan lalu. Hal ini kurang sesuai karena
seorang anak seumur Ina harus tumbuh dan bertambah beratnya. Mari
kita cari penyebabnya.

2. Bowo seorang anak laki-laki berumur 4 tahun yang garis pertumbuhannya


menunjukkan kecenderungan kelebihan berat badan. Baik grafik IMT/U dan
BB/TB-nya meningkat, dan sekarang berada sedikit diatas 1 SD.

Beri tanda () di bawah ini untuk menunjukkan cara terbaik menjelaskan garis
pertumbuhan Bowo pada ibunya:

a) ____ Grafik Bowo menunjukkan bahwa dia jauh di atas median, cenderung
obesitas (kegemukan).
b)____ Berat badan Bowo bertambah lebih cepat dibandingkan tingginya. Jika
pola ini berlanjut, dia bisa kelebihan berat badan.
c) ____ Bowo terlalu berat. Apa ibu memberinya makan terlalu banyak dan apa
saja yang diberikan?

3. Tulis kembali penjelasan berikut dalam kalimat yang sederhana sehingga ibu
mengerti:

“Grafik panjang badan menurut umur menunjukkan bahwa Nadia pendek. Berat
badan menurut panjang badannya berada pada median. Meskipun dia tidak kurus,
tetapi tetap perlu diperhatikan karena ada tanda-tanda kekurangan gizi.”

4
2.0. Merujuk Anak dengan Masalah Pertumbuhan yang Serius

Anak dengan salah satu masalah pertumbuhan serius berikut ini harus segera dirujuk
untuk mendapatkan perawatan khusus:

• Sangat kurus (di bawah -3 SD untuk BB/PB, BB/TB atau IMT/U)


• Ada tanda klinis marasmus (misalnya tampak benar-benar kurus, seperti “tulang
terbungkus kulit”)
• Ada tanda klinis kwashiorkor (misalnya edema seluruh tubuh; rambut tipis dan
jarang; kulit terkelupas)
• Edema pada kedua punggung kaki

Seorang anak yang kurang gizi mungkin saat ini sedang menderita penyakit (seperti
diare) atau penyakit kronis yang dapat memperberat kekurangan gizinya. Jika betul,
obati penyakit penyerta atau masalahnya apabila mampu, jika tidak mampu rujuk
anak tersebut ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh pelayanan yang sesuai. Jika
diketahui atau dicurigai seorang anak mempunyai penyakit kronis (seperti HIV/AIDS,
TB), ibu atau pengasuh anak perlu diberi konseling atau melakukan tes/uji kesehatan.

Rujuk anak-anak yang sangat gemuk yaitu > 3 z-score pada BB/PB atau BB/TB atau
IMT/U untuk penilaian medis dan perawatan khusus.

Ketika merujuk anak, jelaskan kepada ibu alasan dan pentingnya merujuk. Seperti
yang biasa dilakukan, sediakan surat rujukan untuk dibawa ibu. Pastikan kapan dan
kemana anak dirujuk. Tanyakan apakah ibu mempunyai alat transportasi, jika perlu
bantu ibu. Untuk selanjutnya pastikan anak segera mendapatkan perawatan dan
pemeriksaan medis yang diperlukan.

Teknik Konseling
Bagian lain dari modul ini akan menjelaskan cara menasihati ibu yang anaknya
tumbuh dengan baik atau mempunyai masalah kurang gizi atau kegemukan.
Penting untuk menggunakan teknik konseling yang baik:

Mendengarkan dan belajar dari ibu:


 Ajukan pertanyaan terbuka
 Dengarkan dan yakinkan bahwa Saudara memahami apa yang ibu katakan
 Gunakan bahasa tubuh dan isyarat untuk menujukkan minat
 Empati, untuk menunjukkan bahwa Saudara memahami perasaan ibu
Bangun kepercayaan dan berikan dukungan:
 Pujilah ibu jika sudah berbuat baik
 Hindari kata yang menyalahkan ibu
 Terimalah apa yang ibu pikirkan dan rasakan
 Berikan informasi dalam bahasa yang sederhana
 Berikan saran yang terbatas, bukan perintah
 Tawarkan bantuan praktis

5
3.0. Nasihat untuk Ibu yang Anaknya Tumbuh Baik

Jika anak tumbuh dengan baik, pujilah ibu. Selanjutnya tergantung pada umur anak
dan kemungkinan kunjungan berikutnya:

Kaji ulang anjuran pemberian makan sesuai kelompok umur anak yang terdapat pada
buku GPA, dan atau jelaskan rekomendasi pemberian makan untuk anak pada
kelompok umur berikutnya sebelum kunjungan berikutnya.
• Lahir sampai umur 6 bulan
• Umur 6 bulan sampai 9 bulan
• Umur 9 bulan sampai 12 bulan
• Umur 12 bulan sampai 24 bulan
• Umur 24 bulan atau lebih

Rujuk pada buku GPA, rekomendasi yang diperlukan untuk.


• Pemberian makanan bagi anak yang sakit dan sehat
• Nasehat tentang masalah pemberian makan

Baca Anjuran Pemberian Makan yang tercantum dalam buku GPA


halaman 13. Anjuran untuk anak laki-laki sama dengan anak perempuan.
Anjuran Pemberian Makan juga ada pada lampiran modul ini

Contoh:

Anak berumur 4 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif tumbuh secara normal.
Petugas kesehatan memberi pujian pada ibu dan mendorong untuk meneruskan
pemberian ASI ekslusif sampai anak berumur 6 bulan serta meneruskan pemberian
ASI sesuai keinginan anak. Selanjutnya petugas kesehatan menjelaskan anjuran
pemberian makanan untuk kelompok umur berikutnya (umur 6 bulan sampai 9 bulan).
Karena anak harus datang lagi pada umur 9 bulan untuk imunisasi, petugas kesehatan
harus menjelaskan pemberian makan yang relevan untuk anak umur 9 bulan.

6
LATIHAN SINGKAT

Berdasarkan anjuran pemberian makan menurut golongan umur anak, jawablah


pertanyaan berikut:

1. Berapa lama seharusnya ibu menyusui secara eksklusif?

2. Berapa kali ibu menyusui selama masa ASI eksklusif ?

3. Kapan seorang bayi mulai memerlukan makanan dan cairan selain ASI?

4. Tulis 3 contoh makanan pokok yang memberikan energi bagi bayi:

5. Umur 7 bulan, seorang anak harus diberi______ sendok makan bubur lumat _____
kali per hari.

6. Umur 10 bulan, bayi harus diberi makanan yang lebih padat dan lebih kasar
sebanyak ____ sendok makan, diberikan ___ kali per hari ditambah ___ kali
makanan selingan.

7. Bagaimana cara mengolah air agar aman diminum bayi?

8. Tulis 3 keadaan yang mengharuskan ibu/pengasuh anak mencuci tangan.

9. Benar atau salah? (Tulis B jika pernyataan benar dan S jika salah)

a) ____ Seorang bayi berumur 4 bulan yang terlihat haus setelah menyusu,
dibenarkan untuk diberi air minum.
b) ____ Setelah berumur 6 bulan, bayi memerlukan makanan bersumber hewani.
c) ____ Makanan baru, harus diperkenalkan pada bayi satu jenis pada satu waktu.
d) ____ Seorang anak berumur 1 tahun memerlukan makanan 3 kali dan makanan
selingan 2 kali per hari.
e) ____ Seorang anak harus diberi makanan sebanyak yang dia inginkan untuk
makanan yang disukai.

7
Ketika memberi konseling pada ibu tentang pemberian makan, sediakan cukup waktu
untuk menjelaskan setiap anjuran dengan jelas dan sederhana. Sarankan makanan
lokal yang bergizi dan cara menyiapkannya. Akan bermanfaat jika ditunjukkan
gambar atau poster makanan lokal. Beberapa fasilitas kesehatan ada yang
mendemonstrasikan cara menyiapkan makanan yang bergizi. Anjurkan ibu untuk
mengikuti kegiatan tersebut.

Tanyakan kepada ibu apakah ibu mengerti dan tidak mempunyai masalah dalam
menerapkan anjuran pemberian makan. Dengarkan dengan baik jawaban ibu dan
bantu ibu mengatasi masalah untuk memperbaiki pemberian makan.

Setelah menjelaskan anjuran pemberian makan, ajukan pertanyaan pemahaman


(Checking Question) untuk memastikan bahwa ibu telah memahami informasi yang
diberikan. Pertanyaan pemahaman dimaksudkan untuk mengetahui apa yang sudah
dipelajari ibu, agar dapat diberikan informasi tambahan maupun klarifikasi yang telah
disampaikan. Usahakan untuk membuat pertanyaan pemahaman yang jawabannya
tidak sekedar “ya” atau “tidak”. Sebagai contoh, jangan bertanya, “Apakah ibu ingat
makanan yang perlu diberikan pada anak?” Ibu mungkin menjawab “ya” agar tidak
dianggap pelupa. Pertanyaan pemahaman yang lebih baik adalah: “Makanan apa saja
yang ibu berikan?”

Mengajukan pertanyaan pemahaman membutuhkan kesabaran. Beri ibu cukup waktu


untuk berpikir dan menjawab. Mungkin ibu tahu jawabannya tetapi lambat
memberikan reaksi karena berbagai sebab. Ibu mungkin ragu karena tidak menduga
kita mengharapkan jawaban atau mungkin takut salah menjawab. Tunggu jawabannya
dan berikan dukungan.

Kadang-kadang ibu menjawab pertanyaan pemahaman secara tidak jelas atau tidak
lengkap. Maka diperlukan pertanyaan pemahaman lanjutan untuk memastikan bahwa
ibu benar-benar mengerti. Jika jawaban ibu tidak tepat atau ibu tidak ingat, jangan
membuat ibu merasa tidak nyaman. Perjelas atau beri lebih banyak informasi.
Selanjutnya ajukan pertanyaan pemahaman lagi.

Contoh:

Petugas kesehatan baru saja menjelaskan kepada ibu tentang anjuran pemberian
makan untuk anak berumur 3 tahun. Untuk mengetahui pemahaman ibu, petugas
kesehatan menanyakan hal berikut:
• Berapa kali makanan utama yang Ibu berikan setiap hari?
• Berapa kali makanan selingan yang diberikan di antara waktu makan?
• Apa saja makanan selingan bergizi yang Ibu berikan?

Jawaban yang seharusnya diberikan ibu adalah, “Memberikan 3 kali makan dan 2 kali
makanan selingan setiap hari”, tetapi yang dikatakan oleh ibu tentang makanan
selingan adalah, “Akan memberikan apapun yang dimilikinya kepada anak.”

Petugas kesehatan mengajukan pertanyaan pemahaman selanjutnya, “Makanan apa


yang biasanya ada dan bergizi?” Ketika ibu menjawab biasanya punya pisang, petugas
kesehatan menjawab, pisang adalah makanan selingan yang sangat baik. Petugas
bertanya lagi, “Makanan selingan bergizi apalagi yang ibu punyai?”

8
LATIHAN A

Diskusi Kelompok – Praktik Pemberian


Makanan Lokal

Dalam latihan ini kelompok akan berdiskusi tentang praktik pemberian makanan
lokal, masalah pertumbuhan yang sering terjadi dan penyebabnya, dan nasihat
pemberian makan yang sangat diperlukan untuk memecahkan masalah.

Untuk menyiapkan diskusi, pikirkan kondisi masyarakat di tempat Saudara dan tulis
jawaban singkat untuk pertanyaan berikut.

1. Sebutkan makanan lokal yang cocok untuk anak umur 6 bulan sampai 2 tahun?

2. Bandingkan makanan lokal tersebut dengan anjuran pemberian makan pada


halaman 13 buku GPA.

3. Sebutkan kepercayaan masyarakat yang mempengaruhi pemberian makan


(seperti kepercayaan tentang anak gemuk dan kurus)?

4. Apa saja kebiasaan cara menyiapkan makanan yang dapat menyebabkan


penyakit?

5. Apakah kurang gizi merupakan hal yang umum terjadi di daerah Saudara? Jika
ya, sebutkan penyebab utamanya. Jelaskan nasihat pemberian makan yang paling
tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

6. Apakah kegemukan atau obesitas merupakan hal yang umum terjadi di daerah
Saudara? Jika ya, sebutkan penyebabnya. Jelaskan anjuran pemberian makan
atau nasihat lainnya untuk mengatasi penyebab masalah tersebut.

Beritahu Fasilitator, jika Saudara siap untuk diskusi kelompok

9
4.0. Konseling Bagi Ibu yang mempunyai Anak Kurang Gizi

Jika anak kurang gizi, penting untuk segera mencari penyebab masalah sebelum
memberi nasihat pada ibu. Cari penyebab dengan mewawancarai ibu yang anaknya:
 Kurus (< -2 SD untuk BB/PB atau BB/TB atau IMT/U)
 Berat badan kurang (< -2 SD untuk BB/U)
 Pendek (< -2 SD untuk PB/U atau TB/U)
 Anak yang mempunyai kecenderungan pertumbuhan ke arah salah satu
masalah tersebut di atas.

4.1. Mewawancarai Ibu untuk mencari Penyebab Kurang Gizi

Gunakan Lampiran 4: Lembar bantu memeriksa penyebab kurang gizi yang


disediakan dalam pelatihan ini. Bagian kiri lembar ini terdapat daftar pertanyaan
untuk diajukan kepada ibu. Bagian kanan terdapat daftar nasihat yang disampaikan
tergantung jawaban ibu. Beberapa halaman lembar kerja hanya digunakan untuk anak
dalam kelompok umur tertentu, sementara yang lain dapat diterapkan pada semua
anak.

Untuk menggunakan lembar bantu ini, pertama kali ajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan penyebab masalahnya. Berikan nasihat hanya setelah selesai
melakukan pencarian terhadap penyebabnya, maka pemberian nasehat dapat
disesuaikan dengan penyebab masalah utamanya.

Untuk mencari penyebab kurang gizi:


• Ajukan semua pertanyaan yang sesuai dengan umur anak
• Dengar baik-baik setiap jawaban ibu
• Ajukan pertanyaan lanjutan sesuai kebutuhan untuk melengkapi informasi dalam
memahami penyebab anak kurang gizi
• Catat penyebab yang sesuai untuk anak tersebut

Jika ada banyak penyebab, tentukan penyebab utama. Tanyakan kepada ibu tentang
penyebab yang paling utama. Saudara bisa berkomentar tentang penyebab yang
ditemukan, tetapi baru berikan nasehat setelah menyelidiki penyebabnya secara
menyeluruh.

Situasi berikut memerlukan pertimbangan khusus:


• Jika pada saat ini anak sakit atau menderita penyakit kronis yang menjadi
penyebab kurang gizi, obati (rujuk anak untuk mendapat perawatan dan
pengobatan), hentikan wawancara. Juga berikan nasehat pada ibu bagaimana cara
memberi makanan selama anak sakit dengan menggunakan anjuran pemberian
makan sesuai dengan kelompok umurnya pada buku GPA halaman 13. Ketika
anak kembali untuk kunjungan tindak lanjut, Saudara bisa mencari penyebab lain
dari kurang gizinya.
• Jika anak mengalami trauma (seperti kematian dalam keluarga atau pergantian
pengasuh), yang dapat berakibat menurunnya nafsu makan anak. Dalam keadaan
ini, dipertimbangkan mungkin lebih baik untuk melakukan wawancara di lain
waktu.

10
Pertanyaan dalam wawancara, berhubungan dengan menyusui, nafsu makan anak,
jenis dan variasi makanan yang diberikan, frekuensi pemberian, kebiasaan waktu
makan keluarga, penyakit, trauma yang baru terjadi dan faktor sosial serta lingkungan
yang dapat berperan terhadap terjadinya kurang gizi. Wawancara juga mencakup
pertanyaan yang diajukan langsung pada ibu tentang pendapat ibu mengenai penyebab
kurang gizi.

Wawancara memerlukan waktu, tetapi hal ini penting untuk mengidentifikasikan


nasihat yang tepat dan relevan. Di fasilitas kesehatan yang sibuk/ramai, mungkin
diperlukan waktu khusus untuk melakukan wawancara dan konseling.

Sekarang pelajari Lampiran 4: Lembar bantu memeriksa penyebab kurang gizi.


Fokuskan pada daftar pertanyaan pada sisi kiri. Ingat bahwa Saudara akan
mengajukan semua pertanyaan yang sesuai dengan umur anak, mendengarkan
jawaban ibu atau pengasuh, dan menentukan penyebab kurang gizi sebelum
memberi nasehat.

Ringkasan langkah-langkah yang harus dilakukan :

Langkah 1 . Tentukan apakah anak sakit pada saat kunjungan


Langkah 2. Jika tidak sakit, mulai mencari penyebab lain
Langkah 3. Tanyakan perubahan pola makan dan atau menyusui saat ini
Langkah 4. Tanyakan tentang pemberian makan anak sesuai umurnya
Langkah 5. Tanyakan penyakit yang berulang
Langkah 6. Kaji kemungkinan penyebab masalah sosial dan lingkungan
Langkah 7. Tentukan penyebab bersama ibu/pengasuh
Langkah 8. Memberikan nasihat

11
LATIHAN SINGKAT

Gunakan Lampiran 4: Lembar bantu memeriksa penyebab kurang gizi untuk mengisi
bagian yang kosong dalam cerita di bawah ini. Latihan ini ditujukan untuk membantu
Saudara mengikuti urutan langkah dalam lembar kerja. Asumsikan bahwa petugas
kesehatan dalam cerita ini mengikuti langkah-langkah dengan tepat.

Agus

Umur Agus hari ini 1 tahun 2 bulan. Pada saat lahir BB/PB-nya berada pada median,
tetapi cenderung menurun dan sampai mendekati garis -2 SD. Petugas kesehatan
melihat langkah 1 lembar kerja yang sesuai kelompok umurnya. Agus saat ini tidak
________ dan tidak ditemukan menderita _____________ . Berikutnya pada langkah
2, petugas kesehatan menjelaskan bahwa ada banyak kemungkinan __________
kurang gizi. Petugas kesehatan akan mengajukan beberapa _____________ untuk
menentukan penyebab keadaan Agus. Berikutnya, langkah 3, Petugas kesehatan
menanyakan apakah Agus__________________ atau __________________ kurang
dari biasanya. Ibu menjawab tidak, tetapi dia tidak lagi menyusui.

Pada langkah 4, petugas kesehatan mengajukan pertanyaan tentang pemberian makan


sesuai kelompok umur Agus (kelompok umur ________ ). Petugas kesehatan
menemukan bahwa Agus tidak lagi menyusu. Agus makan bubur yang sangat encer
dan jarang mendapat protein hewani. Dia makan 3 kali sehari tanpa makanan
selingan. Nafsu makan anak baik.

Setelah mengajukan pertanyaan tentang pemberian makan, petugas kesehatan menuju


ke langkah___ pada halaman ____. Dia mendapatkan Agus tidak mudah lelah atau
tidak sakit. Dia lalu menuju ke langkah 6 untuk menilai kemungkinan faktor
_________ dan _______________ yang dapat mempengaruhi pemberian makan dan
asuhan Agus. Kemudian, pada langkah 7, petugas kesehatan bertanya pada
_____________ tentang pendapatnya mengenai penyebab kurang gizi pada Agus.
Akhirnya, pada langkah 8, petugas kesehatan _________________ pada ibu untuk
mengatasi penyebab masalah Agus.

12
Kemungkinan Penyebab Kurang Gizi

Ketika mewawancarai ibu, kemungkinan ditemukan beberapa penyebab kurang gizi,


sebagai contoh, makanan yang diberikan tidak sesuai dengan anjuran, masalah
sanitasi yang bisa menimbulkan penyakit, faktor sosial dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi pemberian makan serta pola asuh anak. Berikut ini beberapa contoh:

• Jika dalam satu rumah tangga terdapat 3 atau lebih balita, anak akan berisiko
kurang gizi dan terabaikan. Risiko bisa dikurangi jika ada 2 atau lebih orang
dewasa yang bertanggung-jawab dalam pemberian makan dan pengasuhan anak.
• Jika tidak ada ibu atau ayah (misalnya karena perceraian atau kematian), atau jika
salah satu orang tua tidak dilibatkan dalam pengasuhan anak, risiko kurang gizi
dan terabaikan akan meningkat.
• Jika ibu atau ayah tidak sehat, risiko anak menjadi kurang gizi meningkat.
• Jika ibu menyatakan bahwa tidak cukup tersedia makanan dalam keluarga, maka
ibu akan menghadapi masalah yang serius dan membutuhkan bantuan maupun
nasehat.

Jika ada beberapa kemungkinan penyebab kurang gizi, fokuskan pada penyebab
utama yang dapat diubah. Setelah melakukan wawancara, tanyakan pendapat ibu apa
yang dianggapnya sebagai penyebab kurang gizi. Kemudian simpulkan apa yang
menjadi penyebab utama. Pada latihan berikut, diberikan contoh bagaimana
mewawancarai ibu yang anaknya kurang gizi.

13
LATIHAN B

Lanjutan Studi Kasus – Emilia

Dalam latihan ini, 2 peserta akan berperan sesuai naskah dalam wawancara dengan
ibu dari Emilia. Petugas kesehatan mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada
lembar kerja dan ini tercantum pada naskah. Waktu memperhatikan permainan peran
ini, bandingkan jawaban ibu tentang pemberian makan dengan anjuran pemberian
makan yang sesuai dengan kelompok umur Emilia agar dapat menentukan
kemungkinan penyebab kurang gizi.

Setelah menyelesaikan permainan peran, fasilitator akan memandu diskusi tentang


penyebab kurang gizi pada Emilia.

Latar belakang
Emilia berumur 6 bulan dan telah mengunjungi Puskesmas 5 kali sejak kelahirannya.
Pertumbuhan telah di catat dalam buku GPA. Berhubung PB/U dan BB/U Emilia
berada di bawah -2 SD, Petugas kesehatan akan memberikan konseling tentang
pertumbuhan dan pemberian makan. Sebelum memberi nasihat, petugas kesehatan
mewawancarai Bu Titis tentang pemberian makan dan situasi rumahnya untuk
menemukan kemungkinan penyebab kurang gizi.

Pada kunjungan yang lalu, petugas kesehatan telah mengetahui bahwa Emilia adalah
satu-satunya anak yang tinggal bersama ibu dan ayahnya. Kedua orang tua sehat.

Langkah 1: tentukan anak sakit atau tidak


Emilia tidak sakit dan tidak mempunyai penyakit kronis.

Naskah – Wawancara dengan ibu Titis (ibu dari Emilia) tentang penyebab
kurang gizi
Petugas kesehatan : Terima kasih telah membawa Emilia kembali. Kita sudah
menimbang dan mengukurnya, dapatkah ibu meluangkan waktu
sebentar untuk berdiskusi?
Bu Titis : Silahkan bu.
Petugas kesehatan : (Menunjukkan grafik pertumbuhan). Grafik ini memperlihatkan
bahwa Emilia masih kurang berat badannya untuk anak berumur
6 bulan. Sedangkan grafik yang kedua menunjukkan lambatnya
pertambahan panjang badan. Berhubung pertambahan berat dan
panjangnya sama lambatnya, anak tidak terlihat kurus. Tetapi
kita ingin Emilia tumbuh lebih panjang dan lebih berat.
Bu Titis : Jadi saya harus bagaimana?

14
Langkah 2 : mencari penyebab
Petugas kesehatan : Baiklah, karena Emilia tidak sakit, mari kita fokuskan pada
pemberian makannya. Apakah ibu keberatan jika saya
mengajukan beberapa pertanyaan sehingga saya bisa mengetahui
mengapa pertumbuhan Emilia lambat?
Bu Titis : Boleh saja

Langkah 3 : perubahan pola makan dan atau menyusui


Petugas kesehatan : Baiklah, apakah Emilia masih menyusu dan mendapat makanan
lebih sedikit dari biasanya?
Bu Titis : Mungkin lebih sedikit, karena saya bekerja. Kadang-kadang saya
harus menitipkannya kepada tetangga.

Langkah 4 : pemberian makan anak sesuai dengan umur


Petugas kesehatan membuka halaman 13 buku GPA

Petugas kesehatan : Jadi, ibu masih menyusui?


Bu Titis : Ya, sepanjang saya bisa.
Petugas kesehatan : Itu baik. Berapa kali selama sehari semalam?
Bu Titis : Jika saya membawa Emilia ke tempat kerja, saya bisa menyusui
sekitar 4-5 kali dari pagi sampai malam. Jika dia bersama
tetangga, saya hanya bisa menyusui 2 kali, sekali pada pagi dan
sekali pada malam hari.

Petugas kesehatan : Apakah ibu mempunyai kesulitan dalam menyusui? Apakah


Emilia melekat dengan baik saat menyusu dan disusui sampai
payudara kosong?

Bu Titis : Wah itu tidak pernah saya pikirkan. Memang saya pernah
diberitahu untuk menyusui dari kedua payudara secara
bergantian.

Petugas kesehatan : Sebaiknya kita cek bersama cara ibu menyusui apakah sudah
benar.
Apakah ibu memberikan Emilia minuman lain selain ASI?
Bu Titis : Kadang-kadang saya beri air dan saya sediakan susu ketika dia
bersama tetangga.
Petugas kesehatan : Susu apa itu?
Bu Titis : Susu bubuk dalam kaleng yang saya beli di toko.
Petugas kesehatan : Bagaimana cara ibu menyiapkan susu tersebut ?
Bu Titis : Saya ambil 1 sendok takar dan beri air sampai gelasnya penuh.

15
Petugas kesehatan : Berapa kali Emilia diberikan susu tersebut?
Bu Titis : Dua kali.
Petugas kesehatan : Dan bagaimana cara memberikan susu tersebut pada Emilia?
Bu Titis : Disuapi menggunakan sendok
Petugas kesehatan : Itu baik. Apakah ibu atau tetangga juga memberi Emilia
makanan lunak atau padat?
Bu Titis : Tetangga saya memberinya bubur jika dia nampak lapar setelah
minum susu
Petugas kesehatan : Berapa kali diberikan?
Bu Titis : Tidak lebih dari sekali sehari
Petugas kesehatan : Bagaimana cara tetangga memberikan bubur tersebut?
Bu Titis : Memakai sendok
Petugas kesehatan : Apakah ibu juga memberi Emilia bubur di rumah?
Bu Titis : Tidak

Langkah 5 : riwayat penyakit yang berulang


Petugas kesehatan : Saya akan bertanya lagi tentang keadaan kesehatan Emilia dan
lingkungan rumah. Apakah Emilia sering lesu, atau sakit seperti
mencret, batuk, atau demam?
Bu Titis : Emilia tidak begitu sehat. Kadang-kadang dia pilek dan dia
selalu ingin digendong. Dia tidak banyak bergerak, hanya
tiduran saja.

Langkah 6 : kaji kemungkinan penyebab masalah sosial dan lingkungan


Petugas kesehatan : Ceritakan tentang rumah Ibu. Apakah Ibu mempunyai kamar
mandi atau WC?
Bu Titis : Tidak, kita tinggal di daerah miskin. Hanya ada satu kamar
mandi dan WC untuk umum.
Petugas kesehatan : Darimana Ibu mendapat air untuk kebutuhan rumah tangga?
Bu Titis : Kita dapat air dari keran di halaman, dan sekali seminggu saya
membeli air dalam kaleng besar.
Petugas kesehatan : Apakah air selalu dimasak?
Bu Titis : Saya memasak air untuk minum, tetapi tidak untuk air yang
digunakan untuk mencuci.
Petugas kesehatan : Bagus sekali ibu memasak air untuk minum. Bagaimana air
disimpan dalam rumah Ibu?
Bu Titis : Saya menyimpannya dalam kaleng yang sama ketika membeli
air.
Petugas kesehatan : Berapa banyak orang yang tinggal di rumah Ibu sekarang?
Bu Titis : Hanya saya, suami saya dan Emilia.

16
Petugas kesehatan : Bagaimana kesehatan Ibu sendiri?
Bu Titis : Kita semua baik, walaupun saya akui saya sangat kelelahan.
Petugas kesehatan : Apakah suami Ibu membantu mengasuh Emilia?
Bu Titis : Seharian dia bekerja sebagai buruh bangunan, tetapi sedikit-
sedikit masih membantu.
Petugas kesehatan : Apakah Ibu mempunyai makanan yang cukup untuk keluarga?
Bu Titis : Saya rasa cukup.

Langkah 7 : tentukan penyebab bersama ibu/pengasuh

Petugas kesehatan : Menurut Ibu mengapa Emilia kurus dan lesu?


Bu Titis : Ya, saya cuma berpikir dia kecil tetapi saya tidak tahu kenapa.
Mungkin dia memerlukan lebih banyak makanan. Saya
berharap bisa tinggal di rumah dan lebih sering menyusuinya

Petugas kesehatan : Ya, itu baik jika ibu dapat melakukannya. Dari apa yang ibu
ceritakan, kelihatannya Emilia mungkin tumbuh lambat karena
beberapa alasan, tetapi paling besar kemungkinannya karena dia
tidak mendapat cukup makanan. Sekarang cobalah ibu untuk
menyusui, sehingga dapat kita lihat apakah Emilia dapat melekat
dengan baik dan akan kita bahas tentang cara mengosongkan
payudara.

Fasilitator akan memimpin diskusi tentang penyebab kurang gizi pada Emilia.
Saudara akan mengikuti sesi wawancara, termasuk nasihat pemberian makan
dan tindakan yang diambil setelah Latihan C.

17
4.2 Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi

Pada bagian pertama wawancara dengan ibu atau pengasuh, Saudara menyimpulkan
kemungkinan penyebab anak kurang gizi dan menentukan penyebab paling utama.
Selanjutnya, pusatkan pertanyaan terhadap penyebab utama yang dianggap penting
oleh ibu atau pengasuh :

“Kira-kira apa yang dapat ibu lakukan untuk membantu mengatasi permasalahan
anak?”

Kemudian diskusikan apa yang dapat dilakukan dan siapa yang dapat menolong dan
memberi dukungan. Pahami berbagai kesulitan ibu dan dukung ibu untuk
menghadapinya.

Nasihat khusus yang berhubungan dengan pemberian makan terletak pada bagian
kanan lembar kerja berdekatan dengan pertanyaannya. Jika Saudara menemukan
pemberian makan yang berbeda dengan anjuran pemberian makan, berikan nasihat
yang sesuai. Puji ibu jika dia telah melaksanakan beberapa hal sesuai anjuran.

Jika ada banyak penyebab kurang gizi, mungkin ada banyak nasihat yang perlu
diberikan, tetapi ibu hanya mampu untuk mengingat beberapa saja. Batasi nasihat
Saudara untuk dua atau tiga saran terpenting yang bisa dilakukan oleh ibu.

Anak yang pendek yang BB/TB atau BB/PB dan IMT/U berada dalam rentang
normal membutuhkan diet yang dapat memperbaiki pertumbuhan panjang/tinggi
tanpa penambahan berat yang berlebihan yang dapat menyebabkan kelebihan berat
atau obesitas.
Strategi untuk anak-anak tersebut adalah memperbaiki jumlah dan bioavailibilitas zat
gizi mikro dalam diet dengan cara meningkatkan konsumsi makanan bersumber
hewani dan bukannya meningkatkan asupan energi. Makanan bersumber hewani
mengandung zat gizi mikro tinggi dan sebagian besar mineral diabsorpsi lebih baik
dari daging dibanding dari makanan bersumber nabati (dari tanaman) 2. Pada populasi
vegetarian atau pada keadaan dimana akses terhadap diet dengan kecukupan zat gizi
mikro terbatas, strategi untuk meningkatkan asupan mikrokutrien termasuk
menggunakan makanan fortifikasi atau menyediakan suplemen zat gizi mikro.

Pelajari lembar kerja yang berjudul Mencari Penyebab Kurang Gizi.


Kali ini pusatkan perhatian pada nasihat yang ada pada bagian kanan lembar kerja .

2
Allen LH, Gillespie SR. 2001. What works? A review of the efficacy and effectiveness of nutrition
interventions. United Nations Administrative Committee on Coordination, Sub-Committee on
Nutrition, Geneva in collaboration with the Asian Development Bank, Manila.

18
LATIHAN SINGKAT

Gunakan lembar kerja berjudul Mencari Penyebab Kurang gizi dan buku GPA untuk
menjawab pertanyaan berikut tentang nasihat yang diperlukan oleh ibu dari Agus.

1. Agus berumur 1 tahun 2 bulan. Pada halaman berapa dari buku GPA terdapat
anjuran pemberian makan menurut kelompok umur?

2. Agus lebih banyak makan bubur encer. Nasihat apa yang diperlukan sehubungan
dengan penyiapan bubur?

3. Satu-satunya makanan bersumber hewani yang dimakan Agus hanya susu sapi.
Nasihat apa yang diperlukan untuk menambah sumber protein hewani?

4. Agus makan 3 kali sehari tetapi tanpa makanan selingan. Nasihat apa yang
diperlukan tentang makanan selingan ini?

5. Pada langkah 6 wawancara dengan ibu Agus, Petugas kesehatan mengetahui


bahwa ada 3 anak dalam keluarga Agus dan dia adalah anak paling kecil.
Kakaknya masing-masing berumur 6 tahun, dan 3 tahun. Ketika ayah Agus
menganggur, kadang-kadang tidak ada uang untuk membeli makanan. Apa yang
dapat dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk mengatasi masalah ini?

Setelah menyelesaikan latihan ini, diskusikan dengan fasilitator.

19
Contoh 1: Memberi nasihat tentang pemberian makan

Seorang anak laki-laki berumur 9 bulan memiliki kecenderungan ke arah berat badan
kurang. Selama wawancara, ibu mengatakan anaknya menyusu secara eksklusif
sebanyak 8 kali sehari. Dia belum diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Setelah wawancara, petugas kesehatan menjelaskan bahwa penyebab kecenderungan
berat badan kurang karena anak belum diberi MP-ASI. Petugas kesehatan memuji ibu
yang telah melanjutkan menyusui dan mendorongnya untuk melanjutkan pemberian
ASI sesuai keinginan anak. Selanjutnya petugas kesehatan mengatakan bahwa sudah
waktunya bagi ibu untuk mulai memberi anaknya makanan bergizi, 3-4 kali per hari,
ditambah 2 kali makanan selingan. Petugas kesehatan juga memberi contoh MP-ASI
yang baik.

Mungkin saja lebih sulit untuk memecahkan masalah kurang gizi yang disebabkan
oleh sanitasi yang buruk, air terkontaminasi, penyakit kronis yang diderita orangtua
(seperti TB atau malaria), atau faktor-faktor sosial dan lingkungan yang kurang baik.
Nasihat harus selalu diikuti dengan pertanyaan tentang kemungkinan apakah bisa
dilakukan, sebagai contoh, “Apakah ibu mampu melakukan hal ini? Adakah orang
lain yang bisa membantu ibu?” Jika ibu mempunyai kesulitan, rujuk pada sumber
bantuan yang memungkinkan.

Contoh 2: Memberi nasihat yang berhubungan dengan penyebab lain

Seorang anak perempuan berumur 2 tahun mengalami diare berulang kali. Petugas
kesehatan dan ibu percaya bahwa keadaan ini merupakan penyebab anak kurus.
Keluarga tidak mempunyai kamar kecil atau WC, dan air minum keluarga disimpan
pada wadah besar yang tidak ditutup dan diambil memakai gayung. Menganjurkan ibu
untuk membangun WC bagi keluarga, mungkin sulit dilaksanakan, sehingga petugas
kesehatan sebaiknya menyarankan dimana ibu dapat memperoleh bantuan. Sementara
itu, nasihati ibu tentang mencuci tangan, cara memasak air minum, menutup tempat
penyimpanan air minum dan memastikan gayung hanya digunakan untuk mengambil
air, tidak untuk minum.

20
4.3 Menetapkan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
anak kurang gizi

Pada akhir diskusi dengan ibu atau pengasuhnya, penting untuk menetapkan waktu
untuk kunjungan ulang dan tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan
pertumbuhan. Kunjungan berikutnya mungkin saja bertepatan dengan waktu
imunisasi atau lainnya.

Memperbaiki pertumbuhan anak memerlukan waktu dan waktu yang diperlukan tidak
dapat diperkirakan, oleh karena itu tentukan 2 atau 3 kegiatan yang dapat dilakukan
oleh ibu/pengasuh anak untuk memperbaiki pertumbuhan anak. Sarankan kegiatan
yang dapat dilakukan dalam beberapa minggu ke depan. Puji dan dukung ibu jika
kegiatan itu terpenuhi. Buatkan catatan (misalnya dalam catatan kunjungan di buku
GPA) penyebab kurang gizi untuk dibahas pada kunjungan berikutnya, dan tetapkan
tujuan pertumbuhan anak yang ingin dicapai.

Jika penyebab kurang gizi karena menderita sakit, maka tujuan yang harus dicapai
adalah mengembalikan anak pada berat badan normal dalam suatu waktu tertentu,
misalnya 3 bulan.

Jika ada penyebab lain anak kurang gizi, tujuan pertama harus menghentikan
kecenderungan menurun ke arah kurang gizi sambil mengembalikan ke pertumbuhan
normal. Tekankan bahwa ibu dapat membantu untuk mencapai tujuan tersebut dengan
cara mengikuti anjuran.

Hindari untuk menetapkan target menaikkan berat badan, khususnya jika anak
pendek. Jika anak pendek bertambah berat tanpa bertambah panjang, dia akan
menjadi gemuk (overweight). Nyatakan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
sehingga penambahan panjang dan berat badan sesuai.

Contoh

Nasir berumur 11 bulan dan beratnya 8,0 kg serta panjangnya 74 cm. PB/U berada
sedikit di bawah median, tetapi BB/U-nya di bawah garis -1 SD. Sedangkan BB/PB-
nya terletak pada garis -2 SD.

Setelah berdiskusi dengan ibu dari Nasir untuk meningkatkan pemberian makan
anaknya, petugas kesehatan menyarankan agar Nasir kembali 1 bulan lagi untuk
dinilai pertumbuhannya. Tujuannya adalah agar Nasir mulai bertambah berat dan
mencegahnya menjadi kurus.

21
LATIHAN C

Lanjutan Studi Kasus – Emilia

Dalam latihan ini, Saudara akan menentukan nasihat yang harus diberikan kepada ibu
tentang cara pemberian makan. Nasihat didasarkan pada anjuran pemberian makanan
sesuai umur Emilia dan juga sesuai dengan penyebab masalah kurang gizi yang
ditemukan pada latihan sebelumnya. Batasi nasihat pada hal terpenting sehingga tidak
membingungkan ibu.

1. Emilia berumur 6 bulan. Halaman berapa dari buku GPA yang harus di gunakan
oleh petugas kesehatan untuk menjelaskan anjuran pemberian makan Emilia
sekarang?

2. Penyebab utama Emilia kurang gizi ditulis pada sisi kiri di bawah ini. Saudara
dapat menambahkan penyebab lain berdasarkan diskusi kelompok sebelumnya.
Di sebelah kanan uraikan dengan singkat nasihat yang relevan mengacu pada
buku GPA halaman 13 dan lembar kerja mencari penyebab kurang gizi.

Penyebab kurang gizi Nasihat yang sesuai

Emilia kurang sering diberi makan


karena ibu dari Emilia bekerja, dia tidak
dapat menyusui sesuai anjuran.

Emilia sakit-sakitan (pilek dan lesu),


mungkin disebabkan oleh lingkungan
rumah yang kurang sehat

Setelah menyelesaikan latihan ini, diskusikan jawaban Saudara


dengan fasilitator

22
Jika semua peserta telah menyelesaikan latihan ini, 2 peserta akan berperan sesuai
naskah berikut yang meliputi nasihat kepada ibu dari Emilia termasuk pertanyaan
pemahaman. Tiga nasihat utama yang dianjurkan ditunjukkan dengan nomor di
sebelah kiri naskah.

Langkah 8 : kesimpulan hasil konseling

Petugas kesehatan : Emilia melekat ke payudara ibu dengan baik. Setiap kali ibu
menyusui, biarkan Emilia minum sampai 1 payudara kosong, sehingga
dia akan mendapatkan bagian akhir dari ASI yang mengandung lebih
banyak lemak dibanding ASI pada bagian awal. Mari sekarang kita
bicarakan mengenai seberapa sering ibu menyusui Emilia. Ibu
mengatakan bahwa ibu sebenarnya lebih senang tinggal di rumah dan
menyusui Emilia lebih sering. Bagaimana cara ibu bisa melakukan hal
itu?
Bu Titis : Jika suami saya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, saya akan
tinggal rumah dan menyusui lebih sering.
Petugas kesehatan : Jika ibu dapat tinggal di rumah, hal ini akan sangat menolong Emilia.
Mari kita bicarakan cara lainnya untuk membantu Emilia. Lihat buku
GPA halaman 13 untuk anjuran pemberian makan sesuai umur.

(Petugas kesehatan membuka buku GPA pada halaman 13 untuk menunjukkan


anjuran pemberian makan kepada Bu Titis.)

Petugas kesehatan: Karena Emilia berumur 6 bulan, kita akan memilih anjuran makan
untuk kelompok umur 6 sampai 9 bulan. Ibu bisa melihat bahwa
anjuran pertama adalah menyusui sesuai keinginan anak. Sekalipun
1 ibu belum bisa menyusui lebih sering di siang hari, ibu bisa
melakukannya di malam hari.

Emilia juga memerlukan MP-ASI yang lunak. Bubur apa yang


diberikan kepada Emilia waktu dia dititipkan di rumah tetangga?

Bu Titis : Bubur terbuat dari beras


Petugas kesehatan : Itu adalah makanan pokok yang baik. Ibu perlu memberi Emilia bubur
2–3 kali setiap hari sebanyak 6-7 sendok makan. (Perlihatkan sendok
2 yang dimaksud) Jika ibu sudah memberi lebih banyak, jangan kurangi
jumlahnya.
Bu Titis : Apakah perlu diberi makanan lain?
Petugas kesehatan : Ya, tapi berikanlah satu jenis makanan baru pada suatu waktu agar
yakin dia bisa menerimanya. Sebagai contoh, ibu bisa mulai memberi
buah yang dilumatkan, seperti pisang. Mari lihat beberapa makanan
yang sesuai pada halaman 13 buku GPA.
3
Bubur akan memberikan zat tenaga pada Emilia, tetapi dia juga
memerlukan makanan lain yang bergizi untuk pertumbuhannya. Tapi
ingat memperkenalkan makanan satu demi satu.

Bu Titis : Tetapi saya tidak punya semua makanan tersebut. Makanan seperti
ayam dan daging terlalu mahal.

23
Petugas kesehatan : Ibu tidak harus memberikan makanan tersebut. Mari kita cari sumber
makanan yang ibu miliki di rumah. Makanan sumber hewani apa yang
bisa ibu berikan?
Bu Titis : Oh iya saya bisa memberi telur dan kadang-kadang ikan.

Petugas kesehatan : Wah itu baik sekali. Apakah ibu juga bisa memberikan sayuran
berwarna hijau dan buah-buahan berwarna kuning?

Bu Titis : Ya. Untuk sayuran saya bisa memberi labu dan bayam, sedangkan
untuk buah ada pisang dan pepaya

Petugas kesehatan : Apakah ibu mempunyai minyak goreng atau santan untuk ditambahkan
sedikit pada makanannya?

Bu Titis : Saya punya minyak, tetapi bukankah minyak menyebabkan mencret


pada anak.

Petugas kesehatan : Minyak tidak menyebabkan mencret, tetapi akan meningkatkan zat
tenaga pada makanan Emilia.

Bu Titis : Apakah semua bahan tersebut tidak terlalu banyak untuk anak?

Petugas kesehatan : Ibu tidak perlu memberikan semua makanan ini setiap hari. Perlu
diingat bahwa pada mulanya berikan dalam jumlah sedikit sebanyak 2
pemahaman kali sehari. Dan ibu dianjurkan hanya memperkenalkan satu makanan
baru setiap 3–4 hari. Sekarang coba ibu jelaskan, mengapa harus
memperkenalkan makanan baru, satu demi satu?

Bu Titis : Untuk memastikan bahwa makanan baru tidak membuatnya sakit

Petugas kesehatan : Itu benar ibu

Bu Titis : Bagaimana dengan menyusui? Berapa lama saya harus menyusui?

Petugas kesehatan : Teruskan menyusui setiap kali Emilia ingin, siang dan malam sampai
Emilia berumur dua tahun atau lebih.

Bu Titis : Mudah-mudahan saya bisa melakukannya

Petugas kesehatan : Saya kira jika ibu melakukan seperti yang telah kita diskusikan, Emilia
akan tumbuh baik dan lebih lincah. Makanan akan membantunya
tumbuh dan berkembang lebih baik. Sekarang, coba ulangi makanan
apa yang akan ibu berikan di rumah.

Bu Titis : Saya akan mencoba menyusui lebih sering.

Petugas kesehatan : Baik. Apa lagi?

Bu Titis : Saya akan memberi bubur

Petugas kesehatan : Baik. Berapa banyak bubur dan seberapa sering?

Bu Titis : 6 sendok makan dua kali sehari.

24
Petugas kesehatan : Baik. makanan apa lagi yang akan mulai ibu berikan, satu demi satu?

Bu Titis : Pisang, pepaya dan labu yang dilumat halus.

Petugas kesehatan : Bagus sekali. Makanan apa yang akan ibu berikan yang bersumber
dari hewan?
Bu Titis : Mungkin telur
Petugas kesehatan : Semua makanan ini akan membantu Emilia tumbuh. Jika ibu bisa
memberi makan seperti yang kita telah sepakati, maka akan ada
perubahan dalam kesehatannya. Apakah ibu dapat membawa Emilia
datang kembali bulan depan?
Bu Titis : Ya, bisa
Petugas kesehatan : Baik. Bulan depan akan kita timbang dan ukur kembali. Jika dia
mendapat makanan yang cukup, Emilia akan terlihat lebih aktif dan
tidak lesu lagi. Kita harus juga melihat pertumbuhan panjang dan
beratnya. Jadi, bulan depan kita akan membicarakan makanan untuk
umur 7–8 bulan, dan barangkali juga mencari cara untuk mencegah
pilek.
Bu Titis : Baik, saya akan membawanya kembali bulan depan
Petugas kesehatan : Wah... Hebat!! Tetapi, jika Emilia sakit atau ada masalah lain, Ibu bisa
datang lebih cepat. Saya tunggu ya bu....
Bu Titis : Terima kasih bu,...

LATIHAN LISAN

Fasilitator akan memimpin latihan ini jika semua peserta sudah siap. Tujuan latihan
lisan adalah agar peserta lebih memahami anjuran pemberian makan dan berlatih
mengajukan pertanyaan pemahaman. Fasilitator akan menjelaskan proses latihan lisan.
Sebelum memulai latihan lisan, mintalah peserta membuka buku GPA halaman 13 dan
14 tentang anjuran pemberian makan dan masalah pemberian makan.

25
5.0 Konseling Bagi Ibu yang Anaknya Kegemukan

Seperti pada masalah kurang gizi, perlu mencari penyebab kegemukan sebelum
memberi nasihat. Melalui wawancara, carilah penyebab pada anak dengan kondisi
berikut:

 Gemuk (>2 SD untuk BB/PB atau BB/TB atau IMT/U)


 mempunyai kecenderungan pertumbuhan yang mengarah pada kegemukan
(>1 SD untuk BB/PB atau BB/TB atau IMT/U, dengan kecenderungan ke arah
garis 2 SD)

Catatan:
 Seorang anak yang pendek bisa gemuk atau sangat gemuk.
 Anak yang sangat gemuk (>3 SD) memerlukan rujukan untuk
penilaian secara medis dan penanganan khusus. Jika ada sistem rujukan untuk
anak sangat gemuk, rujuk mereka. Jika tidak, wawancarai ibu untuk mencari
penyebabnya dan nasihati seperti yang dijelaskan pada bagian 5.1 – 5.3.

5.1. Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kegemukan

Gunakan lembar kerja berjudul “Mencari Penyebab Masalah Kegemukan” yang


disediakan dalam pelatihan ini. Bagian kiri lembar ini terdapat daftar pertanyaan
untuk diajukan pada ibu. Bagian kanan terdapat daftar nasihat yang disampaikan
tergantung jawaban ibu. Beberapa halaman lembar kerja hanya digunakan untuk anak
dalam kelompok umur tertentu, sementara yang lain dapat diterapkan pada semua
anak.

Untuk menggunakan lembar kerja ini, pertama kali ajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan penyebab masalahnya. Berikan nasihat hanya setelah selesai
melakukan pencarian terhadap penyebabnya, maka Saudara bisa menyesuaikan
nasihat untuk memecahkan penyebab utama.

Untuk mencari penyebab kegemukan:


• Ajukan semua pertanyaan yang sesuai dengan umur anak
• Dengar baik-baik setiap jawaban ibu
• Ajukan pertanyaan lanjutan sesuai kebutuhan untuk melengkapi informasi dalam
memahami penyebab anak kegemukan
• Catat penyebab yang sesuai untuk anak tersebut.

Jika ada banyak penyebab, tentukan penyebab utama. Tanyakan kepada ibu tentang
penyebab yang paling utama. Saudara bisa berkomentar tentang penyebab yang
ditemukan, tetapi baru berikan nasihat setelah memastikan penyebab utama.

Untuk mengidentifikasikan penyebab kegemukan, Saudara akan bertanya pada ibu


tentang pola makan dan frekuensi makan anaknya. Untuk anak yang lebih tua,
tanyakan juga tentang kegiatan santai yang disenanginya seperti melihat televisi
berjam-jam dan tingkat aktivitas fisiknya. Hati-hati untuk bertanya mengenai hal ini,

26
agar ibu tidak merasa terpojok dan merasa bersalah. Jika anak diberi makan terlalu
banyak atau terlalu sering, tanyakan alasannya. Terutama pada bayi umur 6–12 bulan,
anak mungkin saja diberi makan terlalu banyak oleh orang tua yang terlalu khawatir
mengenai berat anaknya. Dengan mengetahui alasannya maka Saudara dapat
menentukan nasihat yang sesuai.

Saudara perlu lebih berhati-hati jika ibunya tampak kegemukan. Jika salah satu
orangtua sangat gemuk, anak mempunyai kemungkinan 40% berisiko kegemukan;
jika kedua orang tua sangat gemuk, kemungkinan risiko kegemukan menjadi 70%.
Walaupun faktor keturunan mempunyai peranan dalam kejadian kegemukan pada
anak, tetapi penyebab utama kegemukan adalah faktor-faktor seperti pola makan
keluarga dan lingkungan (sebagai contoh, kebiasaan yang berkenaan dg kebiasaan
makan yang buruk, konsumsi berlebihan makanan padat energi, dan kurangnya
aktivitas fisik). Jika orang tua mempunyai kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang
buruk, anak akan meniru kebiasaan orang tuanya. Selama wawancara tentang
penyebab kegemukan, fokuskan wawancara lebih banyak pada pola makan dan
aktivitas anak dibandingkan mengenai orang tua. Bagaimanapun, orang tua harus
menyadari perlunya merubah sebagian dari kebiasaan mereka dalam rangka
mengatasi penyebab kegemukan anak.

Jika ada beberapa penyebab, fokuskan pada penyebab utama. Setelah mengajukan
pertanyaan, tanyakan pendapat ibu tentang penyebab utama kegemukan, sehingga
Saudara mengetahui penyebabnya menurut ibu. Kemudian simpulkan apa yang
Saudara lihat sebagai penyebab utama.

Sekarang pelajari Lembar Kerja yang berjudul Mencari Penyebab Masalah


Kegemukan. Fokuskan pada daftar pertanyaan pada sisi kiri. Ingat bahwa
Saudara akan mengajukan semua pertanyaan yang sesuai dengan umur anak,
mendengarkan jawaban ibu atau pengasuh, dan menentukan penyebab
kegemukan sebelum memberi nasihat.

Ringkasan langkah-langkah yang harus dilakukan:


Langkah 1 . Mulailah mencari penyebab
Langkah 2. Diskusikan makanan anak sesuai kelompok umur
Langkah 3. Tanyakan tentang aktifitas fisik (untuk anak berumur lebih dari
6 bulan)
Langkah 4. Tentukan penyebabnya bersama ibu/pengasuh anak
Langkah 5. Memberikan konseling

27
LATIHAN SINGKAT

Gunakan panduan kerja berjudul Mencari Penyebab Masalah Kegemukan untuk


mengisi kolom yang kosong dalam cerita di bawah ini. Latihan ini ditujukan untuk
membantu Saudara mengikuti urutan langkah dalam lembar kerja. Asumsikan bahwa
petugas kesehatan dalam latihan ini mengikuti langkah secara benar.

Mona

Umur Mona hari ini 1 tahun dan 6 bulan. BB/PB nya sedikit di atas 2 SD. Petugas
kesehatan membaca langkah 1 dari lembar kerja dan menjelaskan kepada ibu bahwa
ada banyak kemungkinan __________ kegemukan. Petugas kesehatan menjelaskan
bahwa dia akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibu untuk menentukan
penyebab kegemukan. Berikutnya, pada langkah 2, ditengah halaman 2, petugas
kesehatan mengajukan pertanyaan kepada ibu, apa jenis makanan yang diberikan
kepada Mona dan apakah Mona diberi susu.

Mona makan 3 kali sehari bersama keluarga dan makanan selingan 3 kali, biasanya
berupa kue yang manis, coklat dan es krim. Dia juga diberi sekitar 1 liter susu formula
setiap hari.

Setelah mengajukan pertanyaan tentang pemberian makan, petugas kesehatan


melanjutkan ke langkah ___ pada halaman ____. Dia menanyakan tentang
_____________ ____________Mona. Dia mendapatkan bahwa Mona dibiarkan
ibunya berada di ayunan sepanjang hari selama ibunya sibuk.

Kemudian pada langkah 4, petugas kesehatan menanyakan pendapat ibu tentang


_______ ___________ kegemukan. Akhirnya pada langkah 5, petugas kesehatan
________________kepada ibu tentang cara mengatasi___________ _____________

28
Latihan D
Lanjutan Studi Kasus - Eko

Dalam latihan ini, 2 peserta akan berperan sesuai naskah dalam wawancara dengan
ibu dari Eko. Petugas kesehatan mengikuti langkah-langkah dalam lembar kerja
berjudul Mencari Penyebab Masalah Kegemukan.
Waktu memperhatikan permainan peran ini, bandingkan jawaban ibu tentang
pemberian makan dengan anjuran pemberian makan yang sesuai dengan kelompok
umur Eko agar dapat menentukan kemungkinan penyebab masalah kegemukan.

Setelah selesai bermain peran, fasilitator akan memimpin diskusi mengenai penyebab
kegemukan dari Eko.

Informasi latar belakang Eko


Eko saat ini berumur 2 tahun. Eko adalah anak satu-satunya di rumah dan tinggal
bersama ibunya. Ibu dari Eko yaitu ibu Beni telah berpisah dengan ayah dari Eko. Eko
menghabiskan akhir pekan dengan ayahnya. Kedua orang tuanya sehat. Ibu Beni tidak
menderita kegemukan

Pertumbuhan Eko telah dicatat pada buku GPA. Karena Berat menurut Tinggi dan
IMT menurut umur Eko di atas 2 SD, Petugas kesehatan akan menasihati Ibu Beni
tentang pertumbuhan dan pemberian makan. Sebelum memberi nasihat, Petugas
kesehatan akan mewawancarai Ibu Beni tentang pola makan dan situasi di rumah Eko
dalam rangka menemukan kemungkinan penyebab kegemukan.

Naskah wawancara dengan ibu Beni mengenai penyebab kegemukan.

Langkah 1: mencari penyebab

Petugas kesehatan: Mari kita bersama-sama melihat catatan pertumbuhan Eko.


Perhatikan tinggi badan menurut umur, kita melihat bahwa tingginya
baik, berat badannya Eko sedikit lebih berat dari rata-rata anak
sebaya. Grafik yang lain memperlihatkan bahwa Eko cukup berat
untuk tingginya. Bagaimana menurut ibu? Apakah ibu setuju bahwa
Eko gemuk?

Ibu Beni : Saya tidak tahu. Saya hanya tahu bahwa dia besar dan sehat. Saya
tidak pernah menyangka dia benar-benar gemuk. Apakah ini
masalah?

Petugas kesehatan: Akan menjadi masalah jika beratnya naik terus dengan cepat. Kita
perlu memperlambat pertambahan beratnya sampai sesuai dengan
tingginya. Apakah ibu keberatan jika saya mengajukan beberapa
pertanyaan tentang pola makan dan kegiatan fisik Eko? Dengan
demikian kita akan memahami alasan mengapa Eko nampak
bertambah berat lebih cepat dari seharusnya.

Ibu Beni : Baiklah.

29
30
Langkah 2: riwayat pemberian makan
Petugas kesehatan: Apakah Eko masih disusui?
Ibu Beni : Tidak, Saya berhenti menyusui ketika Eko berumur 3 bulan.
Petugas kesehatan: Apakah Eko diberi susu formula atau susu lain?
Ibu Beni : Ya, dia minum banyak susu. Dia suka susu.
Petugas kesehatan: Berapa banyak susu dia minum setiap hari?
Ibu Beni : Mungkin satu liter. Dia minum satu gelas pagi-pagi, kemudian sekitar
pukul 10:00, dan juga dengan makanan selingan. Saya juga memberikan
dia satu botol pada malam hari untuk membantu dia tidur sehingga tidak
menangis di malam hari.
Petugas kesehatan: Bagaimana susu disiapkan? Apakah ditambahkan sesuatu supaya lebih
manis dan lebih kental?
Ibu Beni : Biasanya susu segar dalam kotak, tetapi kadang-kadang saya
menghangatkan itu dan menambahkan sedikit gula atau serbuk coklat.
Petugas kesehatan: Berapa kali Eko makan setiap hari?
Ibu Beni : Tiga kali.
Petugas kesehatan: OK. Berapa banyak setiap kali makan?
Ibu Beni : Satu mangkuk penuh nasi.
Petugas kesehatan: Selain nasi diberi apa lagi?
Ibu Beni : Dia suka roti manis dan mi.
Petugas kesehatan: Apakah dia suka makan kue atau jajanan manis lain?
Ibu Beni : Dia suka makanan yang manis-manis seperti kue-kue ketika menginap
di rumah ayahnya pada akhir pekan. Ibu mertua saya suka membuat kue
dan memberi manisan kepada Eko. Dia sendiri agak gemuk.
Petugas kesehatan: Apakah Eko minum minuman ringan (coca cola, sprite dll)?
Ibu Beni : Ya, kadang-kadang.
Petugas kesehatan: Berapa sering?
Ibu Beni : Di rumah ibu mertua, Eko diberi minuman ringan ketika dia makan.
Sedangkan saya memberi dia jus.
Petugas kesehatan: Bagaimana dengan olesan pada rotinya? Apakah Eko makan banyak
mentega, margarin, atau olesan manis pada rotinya?
Ibu Beni : Oh ya, dia menyukai coklat dan selai kacang.
Petugas kesehatan: Apakah dia makan makanan selingan yang tinggi kalori seperti Chiki,
kerupuk dll.
Ibu Beni : Tidak.
Petugas kesehatan: Bagaimana dengan makanan gorengan, seperti singkong, pisang dan
kentang goreng?
Ibu Beni : Saya tidak biasa menggoreng. Saya dapat menambahkan sedikit minyak
ketika saya memasak, tetapi tidak banyak.
Petugas kesehatan: Apakah dia makan daging berlemak?
Ibu Beni : Dia gemar daging, tetapi saya tidak tahu apakah dagingnya berlemak.

31
Petugas kesehatan: Ibu mengatakan Eko makan 3 kali setiap hari. Berapa kali dia makan
makanan selingan?
Ibu Beni : Dia sarapan dan minum susu, makanan selingan sekitar jam 10:00 dan
minum susu, makan siang, makanan selingan setelah tidur siangnya,
kemudian makan malam, dan akhirnya susu botol sebelum tidur. Saya
kira dia makan sekitar 6 kali setiap hari.
Petugas kesehatan: Apakah menurut ibu, Eko makan terlalu banyak?
Ibu Beni : Tidak.
Petugas kesehatan: Selain makanan selingan tersebut, apakah Eko makan makanan lain
diantara jadwal tersebut?
Ibu Beni : Saya kira tidak, tetapi saya tidak tahu apa yang terjadi di rumah
neneknya.
Petugas kesehatan: Apakah ibu duduk 1 meja makan saat makan bersama Eko?
Ibu Beni : Saya telah mencoba, tetapi kadang-kadang kita duduk di depan TV saat
makan.

Langkah 3 : aktifitas fisik


Petugas kesehatan: Berapa jam Eko tanpa aktifitas fisik setiap hari, sebagai contoh, nonton
TV?
Ibu Beni : Ketika dia di rumah dengan pengasuhnya sementara saya di tempat
kerja, dia sering nonton TV.
Petugas kesehatan: Seberapa sering?
Ibu Beni : Lima hari seminggu ketika saya bekerja.
Petugas kesehatan: Ketika dia bersama ayahnya, makanan apa yang diberikan?
Ibu Beni : Oh, disana dia pasti makan makanan cepat saji.
Petugas kesehatan: Apakah Eko mempunyai banyak kesempatan untuk bermain secara
aktif?
Ibu Beni : Tidak. Pengasuhnya selalu tinggal di dalam rumah bersamanya.

Langkah 4 : identifikasi kemungkinan penyebab


Petugas kesehatan: Apa pendapat ibu mengenai kemungkinan penyebab utama kegemukan
pada Eko?
Ibu Beni : Saya kira, dia hanyalah anak laki-laki yang besar seperti ayahnya. Dia
nampak sehat, tetapi barangkali dia perlu lebih banyak bermain diluar
dan berlarian.
Petugas kesehatan: Saya setuju. Dari apa ibu katakan, Eko gemuk karena sejumlah hal,
termasuk kurangnya aktivitas dan aneka pilihan makanan.

Setelah menyelesaikan permainan peran, fasilitator akan memimpin


diskusi tentang penyebab dari kegemukan Eko. Saudara akan mengikuti
sesi wawancara, yang mencakup anjuran pemberian makan dan
tindakan lain, setelah Latihan E modul ini.

32
5.2. Memberi nasihat sesuai penyebab kegemukan

Pada bagian pertama wawancara dengan ibu/pengasuh anak, Saudara menemukan


kemungkinan penyebab kegemukan dari Eko dan menanyakan mana penyebab yang
utama. Berikutnya, dengan memfokuskan pada penyebab utama yang dianggap
ibu/pengasuh sebagai hal penting, tanyakan:

“Dengan mengetahui penyebab tadi, apa yang dapat ibu lakukan untuk membantu
Eko?”

Selanjutnya diskusikan dengannya apa yang bisa dilakukan dan siapa yang bisa
memberikan bantuan dan dukungan. Pahami situasinya dan dorong ibu untuk
mengambil tindakan.

Nasihat khusus yang berhubungan dengan pemberian makan dan aktivitas fisik telah
tersedia di sebelah kanan Lembar Kerja, bersebelahan dengan pertanyaan yang
berhubungan. Jika Saudara mendapati bahwa praktek pemberian makan berbeda
dengan yang dianjurkan, jelaskan anjuran tersebut.

Di dalam anjuran yang Saudara ajukan, sertakan contoh lokal makanan selingan kaya
energi yang harus deihindari dan makanan bergizi yang harus diberikan. Uraikan
secara khusus cara menyiapkan makanan dengan mengurangi lemak dan gula. Juga
diskusikan cara agar anak melakukan aktifitas fisik seperti bermain. Dorong orang tua
untuk menemukan cara untuk meningkatkan aktivitas anak dan mengurangi
kecemasan, rasa tidak aman, kejenuhan yang merupakan perasaan yang bisa
mengakibatkan terus makan.

Juga dorong orang tua untuk melaksanakan gaya hidup sehat mencakup kebiasaan
makan sehat, aktivitas fisik dan interaksi positif saat makan bersama. Cara terbaik
untuk mempengaruhi anak untuk mempunyai gaya hidup sehat yaitu orang tua
sebagai model perilaku yang diinginkan.

Pelajari lagi Lembar Kerja Mencari Penyebab Kegemukan. Saat ini kita
fokus pada nasihat yang tertulis pada bagian sebelah kanan

33
34
LATIHAN SINGKAT

Gunakan Lampiran 5: Lembar Bantu Memeriksa Penyebab Kegemukan dan jawablah


pertanyaan berikut tentang nasihat untuk Ibu Mona.
1. Mona berumur 1 tahun dan 6 bulan. Pada halaman berapa pada buku GPA
terdapat Anjuran pemberian makan untuk kelompok umurnya?

2. Mona tidak lagi menyusu, tetapi dia minum susu formula dan makan makanan
tambahan. Berapa banyak formula untuk Mona setiap hari? (Lihat Lampiran 5:
Lembar Bantu Memeriksa Penyebab Kegemukan).

3. Disamping makan 3 kali makanan keluarga dan satu liter susu formula, Mona
mendapat 3 kali makanan selingan kaya energi dalam satu hari. Apa nasihat
yang diperlukan tentang frekuensi pemberian makan untuk Mona?

4. Sebutkan beberapa contoh makanan selingan yang dianjurkan kepada ibu


Mona.

5. Mona berada dalam tempat tidur kecil berjam-jam sementara ibunya sibuk.
Nasihat apa yang diperlukan tentang aktivitas anak?

Setelah menyelesaikan latihan ini, , diskusikan dengan fasilitator


.

35
Contoh

Anak laki-laki 4 tahun bernama Idrus menunjukkan kecenderungan ke arah obesitas.


Ibu Idrus tampak mempunyai berat normal. Dengan mewawancarai ibu, petugas
kesehatan menemukan bahwa Idrus tinggal di rumah dengan nenek sepanjang hari
sementara kedua orang tuanya bekerja. Nenek memberi Idrus banyak sekali makanan
yang digoreng, nasi, dan manisan. Idrus nonton TV sepanjang waktu, karena nenek
menemui kesulitan mengajaknya bermain di luar. Pada malam hari, keluarga
mempunyai kebiasaan makan malam bersama yang menyenangkan.

Petugas kesehatan memuji ibu karena keluarga menyediakan waktu untuk makan
malam bersama dan menyarankan untuk memberi porsi kecil dan mengajak anak
berbicara untuk memperlambat anak makan.
Dia menasihati cara mudah menyiapkan makanan rendah zat tenaga (energi) agar
nenek bisa memberikannya di siang hari. Petugas kesehatan menanyakan kepada ibu
apakah bisa mencari pengasuh untuk mengajak anak main di luar, atau untuk
mendaftarkan anak ke play group.

Ketika ibu mengatakan bahwa dia tidak mampu untuk itu, petugas kesehatan
menyarankan agar keluarga bisa jalan-jalan bersama sesudah makan malam dan
melakukan aktivitas di luar rumah dengan anak-anak sebaya Idrus. Petugas kesehatan
juga menyarankan untuk membatasi waktu menonton TV dan memberi Idrus
beberapa pekerjaan sehari-hari yang sederhana seperti menyapu.

5.3 Menetapkan tujuan untuk memperbaiki pertumbuhan anak kegemukan

Pada akhir diskusi dengan ibu atau pengasuh, penting mengatur waktu yang tepat
untuk kunjungan berikutnya dan menetapkan tujuan umum untuk memperbaiki
pertumbuhan. Kunjungan berikut mungkin bisa diatur pada waktu kunjungan
imunisasi atau waktu lainnya.

Tetapkan tujuan beberapa (2–3) tindakan yang bisa dikerjakan pengasuh untuk
memperbaiki pertumbuhan anak. Tindakan ini dapat di-kaji ulang pada kunjungan
berikutnya. Semangati dan puji pengasuh jika tindakan dilaksanakan. Buatkan catatan
(misalnya pada buku KIA) tentang penyebab utama kegemukan untuk diskusi pada
kunjungan berikutnya.

Jangan menganjurkan pada anak kegemukan untuk menurunkan berat badan secara
drastis, tetapi lebih baik mengurangi kecepatan pertambahan berat badan sambil
tinggi badannya bertambah.

Berhubung kecepatan pertumbuhan tinggi badan anak tidak dapat diduga, tidak
mungkin menetapkan target berat badan tertentu untuk waktu tertentu. Sebagai
gantinya, diskusikan pentingnya memperlambat pertambahan berat badan anak
sedemikian rupa sehingga dia secepatnya mempunyai berat badan menurut tinggi
badan yang normal.

36
Latihan E
Lanjutan Studi Kasus - Eko

Dalam latihan ini, anda akan menentukan nasihat apa yang harus diberikan kepada ibu
Eko. Nasihat harus meliputi rekomendasi makanan untuk umur Eko demikian pula
dalam menghadapi penyebab kegemukan yang diidentifikasi pada latihan
sebelumnya. Perlu memilih nasihat penting untuk diberikan kepada ibu.

1. Eko saat ini usianya 2 tahun. Halaman berapa dari buku GPA yang harus
digunakan oleh petugas kesehatan untuk menggambarkan nasihat makanan
untuk Eko?

2. Penyebab utama kelebihan berat Eko ditulis pada sisi bawah. Anda dapat
menambahkan penyebab lain dari diskusi lebih awal jika diinginkan. Di
sebelah kanan masing-masing penyebab, dengan singkat digambarkan nasihat
yang relevan, mengacu pada buku GPA Laki-laki jika dibutuhkan.

Penyebab kegemukan Eko Nasihat yang sesuai

Terlalu banyak aneka pilihan makanan


berenergi tinggi seperti:
Susu ditambah gula atau coklat
Minuman ringan (soft drink)
Makanan manis seperti kue, coklat
dan selai kacang.

Botol susu digunakan agar Eko tidur

Kurangnya kendali atas makanan saat


di rumah ayah dan nenek

Kekurangan aktivitas fisik dan terlalu


banyak nonton TV.

Setelah menyelesaikan latihan ini, diskusikan jawaban Saudara dengan fasilitator

37
Jika semua peserta telah menyelesaikan latihan tertulis diatas, mintalah 2 orang
peserta untuk bermain peran dengan menggunakan naskah berikut, yang meliputi
nasihat memberikan makan kepada ibu Eko, demikian pula pertanyaan pemeriksaan
yang sesuai. Nasihat utama ditunjukan dengan cara nomor/tanda di sebelah kiri
catatan.

Langkah 5 : Rangkuman sesi konseling dengan Ibu Eko

Petugas kesehatan: Gagasan ibu untuk mengajak Eko bermain diluar sangat baik.
Itu akan membantu Eko mempunyai aktivitas fisik yang lebih
1 banyak. Bisakah ibu meminta pengasuh untuk membawa Eko
bermain diluar?
Ibu Beni : Ya, saya akan memintanya untuk melakukan itu.
Petugas kesehatan: Pada akhir pekan, mungkinkah ayah Eko mengajaknya bermain
diluar atau bermain bola?
Ibu Beni : Saya bisa menjelaskan kepadanya bahwa Eko cenderung
gemuk dan memintanya untuk melakukan itu. Tetapi saya tidak
mempunyai kendali tentang apa yang dikerjakan atau dimakan
Eko saat bersama ayah dan neneknya. Jika saya menyerankan
sesuatu kepada neneknya, dia tidak berkenan.
Petugas kesehatan: Saya memahami. Selanjutnya mari kita diskusikan apa yang
bisa dikerjakan di rumah. Saya anjurkan untuk menghentikan
2
penambahan gula atau coklat manis pada susu Eko, karena ini
akan membuat Eko gemuk dan juga Eko akan minum lebih
banyak karena rasanya enak.
Ibu Beni : Dia tidak akan minum susu sebanyak itu jika tidak diberi
pemanis.
Petugas kesehatan: Baiklah. Dia tidak memerlukan susu sebanyak yang ibu berikan
selama ini. Setengah liter setiap hari sudah cukup. Jika dia haus
sebelum tidur, beri dia susu atau air dalam cangkir, bukan
botol. Dia akan minum lebih banyak bila menggunakan botol,
dan juga tidak baik untuk giginya.
Ibu Beni : Wah, saya tidak akan bisa mengajaknya tidur kalau begitu.
Petugas kesehatan: Biarkan dia menangis sebentar sebelum terlelap. Dia perlu
belajar tidur tanpa botol. Mungkin dapat dibantu dengan
3 mengayun atau menyanyikan sebuah lagu. Selain itu, jika dia
telah bermain di luar, dia mungkin saja sangat lelah dan tidak
mempunyai masalah untuk tidur.
Ibu Beni : Saya belum pernah memikirkan itu.
Petugas kesehatan: Dari apa yang ibu katakan, perubahan pola makan akan sangat
membantu, tetapi untuk saat ini fokuskan dulu untuk mengajak
dia ke luar dan bermain, mengurangi gula dalam makanannya
dan mengurangi susu yang diberikan sehari-hari. Bagaimana
menurut ibu untuk mencoba tiga hal ini?

38
Ibu Beni : Ya, saya akan mencoba, tetapi neneknya akan memberikan
seluruh makanan manis yang dia inginkan!
Petugas kesehatan: Saya memahami kesulitan ibu. Bisakah ibu diskusikan hal ini
dengan ayah Eko? Barangkali dia bisa membantu.
Ibu Beni : Tidak mudah, tetapi saya bisa menulis surat, atau barangkali
anda bisa menulis kepadanya atau memanggilnya?
Petugas kesehatan: Itu ide bagus. Saya akan memanggil dia. Tolong berikan saya
nomor teleponnya.
Ibu Beni: Ya, dia mungkin lebih mendengarkan anda.
Petugas kesehatan: Saya akan mengundangnya. Jika ibu membuat perubahan pola
makan sesuai yang telah kita sepakati, dan jika suami serta ibu
mertua juga membuat beberapa perubahan, akan berakibat baik
untuk Eko, terutama jika dia juga melakukan banyak aktivitas
fisik. Sekarang, untuk mengingat kembali, bagaimana cara ibu
mengurangi jumlah gula untuk Eko.
Ibu Beni: Saya akan menghentikan penambahan gula dan coklat ke susu
nya.
Petugas kesehatan: Bagaimana ibu mengurangi susu yang diminum Eko menjadi
yaan pemahaman sekitar setengah liter sehari?
Ibu Beni: Saya akan mencoba untuk tidak memberinya botol di malam
hari.
Petugas kesehatan: Bagaimana cara meningkatkan aktivitasnya?
Ibu Beni: Saya akan meminta pengasuh untuk membawanya main di luar.
Petugas kesehatan: Bagus sekali. Kita dapat menimbang dan mengukur Eko sekitar
3 bulan lagi untuk melihat kemajuannya. Bisakah ibu kembali
dalam 3 bulan?
Ibu Beni: Ya, bisa.
Petugas kesehatan: Baiklah. Pada waktu itu kita akan membicarakan lebih banyak
cara untuk memperbaiki kesehatan Eko. Akan saya catat
tanggal untuk kunjungan berikutnya di dalam buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA).
Ibu Beni: Bisakah anda memberitahu saya, apa yang ayah Eko katakan
nantinya setelah anda berbicara kepadanya?
Petugas kesehatan: Tentu saja! Saya akan telpon ibu.
Ibu Beni: Terima kasih.

39
Latihan F

Bermain Peran – Wawancara dan Konseling Ibu

Pada latihan ini peserta akan mempraktikkan wawancara dan konseling dengan ibu
dengan bemain peran. Peserta akan dibagi dalam kelompok kecil masing-masing tiga
orang untuk bermain peran. Tiga situasi untuk bermain peran digambarkan di halaman
berikut. Setiap kelompok kecil akan bermain peran, setiap peserta bergiliran
mengambil peran, sebagai petugas kesehatan, ibu, dan pengamat.
Peserta akan memerlukan bahan-bahan berikut:
– Lampiran 1 dan 2
– Lampiran 4 dan 5
– Catatan dan pena atau pensil untuk mencatat selama wawancara
Instruksi untuk “petugas kesehatan”
1. Kaji ulang informasi latar belakang dan Grafik Pertumbuhan Anak yang
ditunjukkan di halaman berikut untuk satu situasi dalam bermain peran.
2. Gunakan lembar kerja sebagai pemandu untuk melakukan wawancara dan
konseling dengan ibu.
3. Mulai wawancara dengan menjelaskan masalah pertumbuhan kepada ibu.
Kemudian gunakan lembar kerja untuk mencari penyebab masalah. Catatlah
setiap jawaban yang diberikan.
4. Setelah mendiskusikan penyebabnya, nasihati ibu tentang tindakan terpenting
dan relevan (2–3 nasihat). Gunakan buku GPA sebagai salah satu saranai untuk
memberi anjuran pemberian makan. Ajukan pertanyaan pemahaman jika perlu.
5. Sepakati kapan ibu dan anak akan kembali untuk tindak lanjut.
Instruksi untuk “ibu”
1. Kaji ulang informasi latar belakang dan grafik pertumbuhan anak di halaman
berikut untuk salah satu situasi dalam bermain peran.
2. Jawab pertanyaan dari petugas kesehatan secara realistis, seolah-olah Saudara
adalah ibu yang ada pada naskah. Jika perlu, Saudara bisa menambah
informasi yang realistis dan sesuai dengan cerita tersebut. Jawab pertanyaan,
tetapi jangan memberi informasi, kecuali jika petugas kesehatan menanyakan
hal itu.
Instruksi untuk pengamat
1. Kaji ulang informasi latar belakang dan grafik pertumbuhan anak di
halaman berikut untuk salah satu situasi dalam bermain peran.
2. Ketika petugas kesehatan mewawancarai ibu, ikuti Lembar Kerja yang
sesuai.
3. Setelah bermain peran, beri komentar apakah:
– semua pertanyaan relevan telah diajukan;

40
– nasihat terpenting dan relevan telah disampaikan secara baik;
– pertanyaan pemahaman telah diajukan untuk memastikan bahwa ibu
mengerti apa yang harus dikerjakan.
4. Tanyakan kepada ibu dan kemudian kepada petugas kesehatan untuk
mengomentari tentang permainan peran, sebagai contoh, apa yang telah
dilakukan dengan baik dan apa yang mungkin perlu diperbaiki.

Jika semua kelompok kecil telah selesai bermain peran, fasilitator akan memimpin
diskusi tentang apa yang telah dipelajari dari bermain peran.

Informasi Latar belakang untuk pemain peranan


Bermain peran 1 – Ibu Siti dan anaknya Pudjo
Ibu Siti mempunyai satu putra bernama Pudjo, umur 9 bulan. Dia masih disusui, tetapi
kadang-kadang juga diberi susu formula dengan botol. Ibu Siti tinggal di rumah untuk
mengasuh putranya, sementara suaminya bekerja sebagai penjual sepeda. Rumah
mereka nyaman dan mempunyai banyak fasilitas, termasuk televisi. Tersedia banyak
uang untuk makanan. Pudjo diberi secangkir makanan lumat (seperti bubur) 3 atau 4
kali sehari. Ibu Siti tampak gemuk dan garis pertumbuhan putranya menunjukkan
kecenderungan ke arah kelebihan berat, tetapi Ibu Siti tidak berpikir ada masalah.
Pudjo mulai merangkak, tapi sering digendong karena ibunya takut tangan Pudjo
kotor dan memasukkannya kedalam mulut. Grafik pertumbuhan Pudjo diperlihatkan
di halaman 40-41.

Bermain peran 2 – Ibu Ina dan kemenakannya Titin


Ibu Ina adalah pengasuh dari kemenakan perempuannya Titin, yang berumur 3 tahun
dan 3 bulan. Kedua orang tua Titin telah meninggal, kemungkinan besar karena
HIV/AIDS. Titin tidak sakit, walaupun dia tampak sangat kurus. Grafik
pertumbuhannya diperlihatkan di halaman 42-43.
Ibu Ina telah mengasuh Titin sejak orang tuanya meninggal 6 bulan lalu. Ibu Ina
sendiri mempunyai 3 anak dan berjuang untuk memberi mereka semua makan. Dia
jarang mampu membeli daging. Kadang-kadang keluarga ini hanya makan 2 kali
sehari. Suaminya giat bekerja di pabrik, gajinya sangat rendah. Rumah mereka
mempunyai satu toilet. Ibu Ina memasak air minum tetapi tidak untuk air yang
digunakan untuk mencuci.

Bermain peran 3 – Ibu Diah dan putrinya Yuni


Yuni, umur 18 bulan, nampak bahagia dan aktif. Yuni pendek tetapi terlihat sehat. Dia
tidak diberi ASI. Dia tidak suka makan dan menyukai bergerak kemana-mana dari
pada duduk saat makan. Walaupun Ibu Diah mencoba untuk memberi makan Yuni 3
kali setiap hari, kadang-kadang Yuni hanya menghabiskan ¼ cangkir saja setiap kali
makan. Grafik pertumbuhan Yuni diperlihatkan di halaman 44-45. Ibu Diah tampak
mempunyai tinggi normal. Dia tidak menderita penyakit kronis. Rumahnya sederhana,
tetapi punya cukup uang untuk makan.

41
42
Pudjo
PB/U Anak Laki-laki 0-2 Tahun

100
3
95
2
1
90
0
85 -1
-2
80
-3
Panjang Badan (cm)

75

70

65

60

55

50

45

40
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Umur (bln)

BB/U Anak Laki-laki 0-2 Tahun


18

17
3
16
2
15

14
1
13

12
0

11 -1
Berat Badan (kg)

10
-2
9
-3
8

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Umur (bln)

43
BB/PB Anak Laki-laki 0-2 Tahun Pudjo
26
25
24 3

23
22 2

21
20 1

19
0
18
17 -1

16 -2
Berat Badan (kg)

15
-3
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110
Panjang Badan (cm)

IMT/U Anak Laki-laki 0-2 Tahun


24

23

22

21

20 3

19
2
18

17 1
IMT

16
0
15
-1
14
-2
13
-3
12

11

10

8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Umur (bln)

44
Titin
TB/U Anak Perempuan 2-5 Tahun
125
3

120
2

115
1
110
0

105
Tinggi Badan (cm)

-1

100 -2

95 -3

90

85

80

75

70
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Umur (bln)

BB/U Anak Perempuan 2-5 Tahun


30
29 3
28
27
26
25 2
24
23
22
21 1
Berat Badan (kg)

20
19
18 0
17
16 -1
15
14 -2
13
12 -3
11
10
9
8
7
6
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Umur (bln)

45
BB/TB Anak Perempuan 2-5 Tahun
Titin
33
32
31 3
30
29
28 2
27
26
25 1
24
23 0
22
Berat Badan (kg)

21 -1
20
19 -2
18
17 -3
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120
Tinggi Badan (cm)

IMT/U Anak Perempuan 2-5 Tahun


22

21 3

20

19
2

18

17 1
IMT

16

15 0

14 -1

13
-2

12
-3
11

10
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Umur (bln)

46
Yuni
PB/U Anak Perempuan 0-2 Tahun
100

3
95
2

90 1

0
85
-1

80 -2
Panjang Badan (cm)

-3
75

70

65

60

55

50

45

40
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Umur (bln)

BB/U Anak Perempuan 0-2 Tahun


18

17
3
16

15 2

14

13 1

12
0
11
Berat Badan (kg)

10 -1

9 -2

8 -3

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Umur (bln)

47
Yuni
BB/PB Anak Perempuan 0-2 Tahun
26
25 3
24
23
22 2
21
20 1
19
0
18
17 -1
16
-2
Berat Badan (kg)

15
14 -3
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110
Panjang Badan (cm)

IMT/U anak Perempuan 0-2 Tahun


24

23

22

21

20 3

19
2
18

17
1
IMT

16
0
15

14 -1

13 -2

12 -3

11

10

8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Umur (bln)

48
Latihan G

Latihan Klinik – Mengukur Anak, Wawancara dan


Konseling bagi Ibu
Dalam latihan ini Saudara akan mengunjungi fasilitas kesehatan atau posyandu untuk
mengukur anak, melakukan wawancara dan konseling kepada ibu. Fasilitator akan
menjelaskan tentang rencana kunjungan tersebut. Jangan lupa membawa catatan, pena atau
pensil. buku GPA dan lembar kerja untuk mencari penyebab masalah gizi kurang dan gizi
lebih. Akan sangat menolong jika dapat menyediakan beberapa mainan anak untuk
mengalihkan perhatian anak pada saat pengukuran.

Jika fasilitas kesehatan selama ini menggunakan grafik pertumbuhan yang berbeda dengan
yang digunakan dalam pelatihan, fasilitator akan menjelaskan kepada staf kesehatan dan ibu
bahwa yang digunakan ini adalah Standar Baru WHO.
Di fasilitas kesehatan, fasilitator akan menugaskan Saudara untuk bekerja bersama peserta
lain. Secara bergiliran, Saudara akan berbicara dengan ibu, mengukur, dan mencatat. Ukur
sebanyak mungkin anak dan nasihati sebanyak mungkin ibu sesuai waktu yang tersedia.

Instruksi
1. Dengan bimbingan fasilitator, pilih satu orangtua dan anak dari ruang tunggu. Fasilitator
akan membantu Saudara memilih anak dari umur berbeda-beda, beberapa dengan
pertumbuhan normal dan beberapa dengan masalah pertumbuhan.
2. Berbicara dengan ibu tentang nama anak, jenis kelamin, dan tanggal lahir. Hitung dan
catat umur anak hari ini.
3. Dengan bantuan ibu, ukur berat anak dan ukur panjang/tingginya. Catat.
4. Tempatkan titik hasil pengukuran di buku GPA pada grafik yang sesuai, dan tentukan
apakah ada masalah pertumbuhan. (Saudara tidak bisa menentukan kecenderungan atas
dasar satu kali kunjungan ini). Tunjukkan ketiga grafik kepada ibu dan jelaskan artinya.
5. Konseling bagi ibu tentang pemberian makan.
– Jika anak tidak mempunyai masalah pertumbuhan, katakan kepada ibu, dan lakukan
konseling tentang anjuran pemberian makan untuk kelompok umur anak selanjutnya.
- Jika ada masalah pertumbuhan, tentukan apakah ibu mengenali hal ini, karena ini
akan mempengaruhi cara pendekatan Saudara selama konseling. Selanjutnya gunakan
lembar kerja yang sesuai untuk mewawancarai ibu untuk mencari penyebab masalah
gizi kurang atau gizi lebih. Tanyakan pendapat ibu tentang penyebab utama dari
masalah pertumbuhan anaknya. Lakukan konseling kepada ibu dan sarankan 2 – 3 hal
yang perlu dilakukan. Ajukan pertanyaan pemahaman yang sesuai. Sampaikan kepada
petugas kesehatan bahwa Saudara telah menyarankan kepada ibu untuk kembali lagi
untuk tindak lanjut. Sampaikan terima kasih kepada ibu dan persilakan ibu pulang.
Fasilitator akan mengamati sesi konseling sebanyak mungkin dan memberi umpan balik.

49
Jawaban pertanyaan singkat

Halaman 4
1. Jawaban terbaik “c.” Jawaban “a” menggunakan kata sulit, yaitu. “pertumbuhan tetap”
Jawab “b” menuduh ibu bersalah. Jawab “c” menggunakan kata sederhana, tidak
menuduh dan menjelaskan perlunya mencari penyebab masalah.
2. Jawaban terbaik “b.” Jawaban “a” menggunakan dua kata sulit , yaitu: “median” dan
“obesitas” Jawaban “c” menganggap bahwa ibu bersalah. Jawaban “b” menyatakan
kepedulian yang jelas tanpa menyalahkan.
3. Berikut adalah satu contoh penjelasan sederhana;
“Nadia pendek untuk umurnya, tetapi berat badannyanya sesuai untuk panjang
badannya. Dia terlihat sehat, tetapi kita ingin memastikan bahwa dia mendapat cukup
makanan yang baik untuk tumbuh, baik berat badan maupun panjang badannya.”

Halaman 7
1. Ibu harus menyusui eksklusif bayinya pada 6 bulan pertama.
2. Sesuai keinginan anak, pagi, siang dan malam, sedikitnya 8 kali dalam 24 jam
3. Pada umur 6 bulan (180 hari)
4. Saudara dapat mencatat setidaknya 3 hal berikut atau yang sesuai dengan daerah
Saudara: makanan pokok (misalnya: beras, sagu, terigu, jagung, dll), umbi-umbian
(singkong, ketela, kentang), dan buah-buahan mengandung pati (pisang raja, buah
sukun).
5. Pada umur 7 bulan, anak harus diberi 7 sendok makan peres bubur lumat 2–3 kali per
hari.
6. Umur 10 bulan, bayi harus diberi makanan yang lebih padat dan kasar sebanyak 10
sendok makan peres, diberikan 3 kali sehari ditambah 2 kali makanan selingan.
7. Didihkan air beberapa detik. Tutup dan biarkan dingin tanpa menambahkan es.
8. Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan, sebelum memberi makan dan setelah
menggunakan kamar mandi atau WC
9. Benar atau salah – Lihat Anjuran Pemberian Makan yang ada pada buku GPA
a) Salah
b) Benar (Catatan: Jika anak vegetarian, diperlukan suplementasi gizi mikro).
c) Benar
d) Benar
e) Salah: Berikan berbagai makanan dalam porsi yang sesuai untuk umur anak,
ukuran, dan aktivitas fisik.

Halaman 12
Umur Agus hari ini 1 tahun 2 bulan. Pada saat lahir BB/TB-nya berada pada median, tetapi
cenderung menurun dan sampai mendekati garis -2 SD. Petugas kesehatan melihat langkah 1
lembar kerja yang sesuai kelompok umurnya. Agus saat ini tidak sakit dan tidak ditemukan
menderita penyakit kronis. Berikutnya pada langkah 2, petugas kesehatan menjelaskan bahwa
ada banyak kemungkinan penyebab kurang gizi. Petugas kesehatan akan mengajukan

50
beberapa pertanyaan untuk menentukan penyebab keadaan Agus. Berikutnya, langkah 3,
Petugas kesehatan menanyakan apakah Agus menyusu atau diberi makan kurang dari
biasanya. Ibu menjawab tidak, tetapi dia tidak lagi menyusui.

Pada langkah 4, petugas kesehatan mengajukan pertanyaan tentang pemberian makan sesuai
kelompok umur Agus (kelompok umur 12 sampai 24 bulan). Petugas kesehatan menemukan
bahwa Agus tidak lagi menyusu. Agus makan bubur yang sangat encer dan jarang mendapat
protein hewani. Dia makan 3 kali sehari tanpa makanan selingan. Nafsu makan anak baik.

Setelah mengajukan pertanyaan tentang pemberian makan, petugas kesehatan menuju ke


langkah 5 pada halaman 10 Dia mendapatkan Agus tidak mudah lelah atau tidak sakit. Dia
lalu menuju ke langkah 6 untuk menilai kemungkinan faktor sosial dan lingkungan yang
dapat mempengaruhi pemberian makan dan asuhan Agus. Kemudian, pada langkah 7,
petugas kesehatan bertanya pada ibu tentang pendapatnya mengenai penyebab kurang gizi
pada Agus. Akhirnya, pada langkah 8, petugas kesehatan melakukan konseling pada ibu
untuk mengatasi penyebab masalah Agus.

Halaman 19
1. Halaman 13 dari buku GPA.

2. Bubur nasi dibuat lebih padat dan kasar dan ditambah sedikit minyak untuk meningkatkan
kandungan energi.

3. Anjurkan ibu untuk menambah berbagai jenis makanan hewani seperti ikan, telur atau
daging. Jelaskan juga bahwa kacang-kacangan juga baik sebagai sumber protein.

4. Beri makanan selingan 2 kalis sehari diantara waktu makan tergantung pada seleranya.

5. Diskusikan tentang kemungkinan mendapat bantuan dari anggota keluarga lainnya.

Halaman 28

Umur Mona hari ini 1 tahun dan 6 bulan. BB/PB nya sedikit di atas 2 SD. Petugas kesehatan
membaca langkah 1 dari lembar kerja dan menjelaskan kepada ibu bahwa ada banyak
kemungkinan penyebab kegemukan. Petugas kesehatan menjelaskan bahwa dia akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibu untuk menentukan penyebab kegemukan.
Berikutnya, pada langkah 2, ditengah halaman 2, petugas kesehatan mengajukan pertanyaan
kepada ibu, apa jenis makanan yang diberikan kepada Mona dan apakah Mona diberi susu.

Mona makan 3 kali sehari bersama keluarga dan makanan selingan 3 kali, biasanya berupa
kue yang manis, coklat dan es krim. Dia juga diberi sekitar 1 liter susu formula setiap hari.

Setelah mengajukan pertanyaan tentang pemberian makan, petugas kesehatan melanjutkan ke


langkah 3 pada halaman 4. Dia menanyakan tentang aktivitas fisik Mona. Dia mendapatkan
bahwa Mona dibiarkan ibunya berada di ayunan sepanjang hari selama ibunya sibuk.

51
Kemudian pada langkah 4, petugas kesehatan menanyakan pendapat ibu tentang penyebab
utama kegemukan. Akhirnya pada langkah 5, petugas kesehatan melakukan konseling kepada
ibu tentang cara mengatasi penyebab gizi lebih.

Halaman 33
1. Halaman 13 dari buku GPA.
2. 500 ml (halaman 2 dari lembar kerja berjudul Mencari Penyebab Masalah Gizi Lebih).
3. Berhubung Mona sudah makan 3 kali sehari, dia membutuhkan hanya 2 kali makanan
selingan, termasuk susu formula.
4. Buah dan sayuran.
5. Mona membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk bermain dan bergerak secara aktif.
Ambil dia dari tempat tidur untuk lebih aktif bergerak.

52
53
Lampiran: Anjuran Pemberian Makan dan Asuhan untuk
Perkembangan

Anjuran Pemberian Makan

Anjuran Pemberian Makan dalam lampiran ini meliputi satu set pesan yang disatukan
dalam buku GPA, selain bisa juga dijumpai pada buku bagan Manajemen Terpadu
Baolita Sakit (MTBS) maupun dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pedoman
ini dapat digunakan sebagai referensi untuk orang tua, pengasuh, dan petugas
kesehatan. Referensi tambahan yang sangat berguna bisa diperoleh dari:

WHO/UNICEF. Infant and Young Child Feeding Counselling: An Integrated


Course. Geneva, World Health Organization, Department of Nutrition for
Health
and Development, 2006.

Pan American Health Organization/WHO. Guiding principles for


complementary
feeding of the breastfed child. Washington DC, Pan American Health
Organization/World Health Organization, 2003.

WHO. Guiding principles for feeding non-breastfed children 6–24 months of


age. Geneva, World Health Organization, Department of Child and
Adolescent Health and Development, 2005.

WHO/UNICEF/USAID. HIV and infant feeding counselling tools: Reference


Guide. Geneva, World Health Organization, Department of Child and
Adolescent Health and Development, 2005.
http://whqlibdoc.who.int/publications/2005/9241593016.pdf

Dalam modul ini D ini, petugas kesehatan belajar untuk secara benar memilih anjuran
pemberian makan yang harus disampaikan kepada pengasuh untuk menghindari
informasi yang berlebihan pada satu saat.

 Jika anak mempunyai masalah gizi kurang atau gizi lebih, atau mempunyai
kecenderungan ke arah satu masalah, pengasuh harus diwawancarai untuk
menentukan penyebab masalah. Kemudian nasihat bisa dipilih untuk mengatasi
penyebab yang paling utama.

 Jika tidak ada masalah pertumbuhan, pengasuh diberi nasihat tentang makanan
yang sesuai untuk kelompok umur anak saat ini atau kelompok umur selanjutnya.

Anjuran pemberian makan ini sama untuk laki-laki dan perempuan, sehat ataupun
sakit dan sudah di adapatasi untuk anak-anak Indonesia. Mungkin juga perlu
dilakukan tambahan adaptasi lokal untuk daerah-daerah tertentu seperti Papua,
Maluku, dll.

1
Ketika anak sakit

Ketika anak sakit, dia harus diberi makan sesuai dengan anjuran untuk kelompok
umurnya, tetapi bisa diberi tambahan makanan dan cairan sebagai berikut;

 Jika anak sakit, berikan makan sesuai anjuran sesuai kelompok umur. Juga
berikan lebih banyak cairan (lebih sering diberi ASI untuk anak yang masih
menyusu) dan dorong anak untuk makan makanan lumat/lembik, bervariasi
dan disenangi. Setelah sembuh, berikan makanan lebih sering dibandingkan
biasanya dan bujuk anak untuk makan lebih banyak.

2
Nasihat untuk keamanan makanan dan higiene

Pesan-pesan dibawah ini terdapat juga dalam buku KIA atau buku pedoman lainnya
dan dapat digunakan oleh petugas kesehatan, orang tua dan pengasuh lain.

Rekomendasi untuk penyajian makanan yang baik dan higienis untuk


mencegah penyakit:

 Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, sebelum memberi makan
anak dan setelah menggunakan kamar kecil.
 Usahakan mendapat air bersih untuk minum, olah dengan baik,* simpan dalam
tempat yang bersih dan terlindung dan gunakan alat yang bersih untuk
mengambilnya.
 Cuci cangkir atau mangkuk anak dengan sabun dan air bersih atau direbus.
 Hindari menggunakan botol untuk minum, karena sulit dibersihkan.
 Siapkan makanan menggunakan peralatan yang bersih. Beri makan bayi dengan
sendok dan piring yang bersih.
 Jaga peralatan masak agar tetap bersih dengan menggunakan air dan sabun atau
deterjen untuk membersihkan setelah digunakan.
 Masak makanan secara sempurna, terutama daging, unggas, telur dan makanan
hasil laut. Panaskan lagi makanan secara sempurna, misalnya masak sup dan
rebusan sampai mendidih.
 Simpan dan tutupi makanan yang tidak habis, dan masukkan lemari es jika
mungkin. Buang sisa makanan yang berada pada suhu ruang selama lebih dari
dua jam.
 Hindari kontak antara makanan mentah dan masak serta simpan dalam wadah yang
terpisah.
 Usahakan agar toilet tetap bersih, berfungsi baik. Dengan cepat kumpulkan kotoran
bayi dan buang di WC. Dengan segera bersihkan anak yang baru saja buang air
besar, kemudian cuci tangannya dan tangan anda.

* Biarkan air mendidih selama beberapa detik. Tutup dan biarkan sampai dingin, tanpa
menambahkan es. Air ini aman diminum bayi.

3
 Berikan makanan
keluarga 3 X sehari,
sebanyak 1/3 –1/2 porsi
makan orang dewasa yang
terdiri dari nasi, lauk
pauk, sayur dan buah.
Berikan makanan selingan
kaya gizi 2 x sehari
diantara waktu makan.

Anda mungkin juga menyukai