Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Masalah Aktual Bidang
Pendidikan
Oleh:
KELOMPOK 7
- RIO GENALI (1171111042)
- YUNI ELFIANI (1172111060)
Kelas : PGSD B REGULER 2017
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Pengembangan Kebudayaan. Dan penulis berterimakasih kepada Dosen mata kuliah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah yaitu Bapak Dr. Edizal Hatmi, M.Pd
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis sangat berharap kiranya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya terutama penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Proses Perkembangan Kebudayaan di Indonesia..........................................................3
2.2 Dampak Perkembangan Kebudayaan Indonesia...........................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan
Indonesia dikarekan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang
ikut bercampur di dalamnya”. (Kong Fu Tse, 1970). Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-
nilai sosial dan seni yang tinggi. Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut
Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia
(Soekamto, 1984). Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan
wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup
khalayak.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya.
Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang
amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan
1.2. Tujuan
1
2. Untuk mengetahui Dampak perkembangan kebudayaan Indonesia dengan kehidupan
masyarakat Indonesia.
1.3. Manfaat
Agar kita dapat memahami tentang perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Penetrasi Damai
Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai.
Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Contoh
lainnya sepertikebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Kebudayaan India masukmelalui proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama
Hindu dan Buddha di Nusantarayang jauh sebelum Indonesia terbentuk.
Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu danBudha sempat
mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinyakerajaan
tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena
interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang - pedagang Tionghoa dan
Nusantara (Sriwijaya).
Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang
datang daridaerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan
menikahi penduduklokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal
yang unik. Kebudayaan sepertiinilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada
kebudayaan lokal modern di Indonesiasemisal kebudayaan Jawa dan
Betawi.Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik,
tetapi memperkayakhasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua
kebudayaan ini pun tidakmengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya
masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi,
Asimilasi, atau Sintesis.
.Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan
baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan
Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan
kebudayaan India.
Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk
kebudayaan baru.
Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada
terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
b. Sistem teknologi
Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi menjadi salah satu factor
yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan Indonesia. Perkembangan yang
sangat terlihat adalah teknologi informatika. Dengan perkembangan teknologi ini
tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu
negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana
lain dalam bidang informatika. Sehingga, budaya-budaya luar mampu menyusup
kedalam budaya asli Indonesia itu sendiri.
d. Organisasi Sosial.
Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI, MMI,
Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.
e. Sistem Pengetahuan.
Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan
perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era
globalisasi.
f. Kesenian.
Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni
tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar,
apalagi seni yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun
1995 – 1996 yang dapat kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak
ada lagi. Seni lawak model Srimulat sudah tergeser dengan model Overa Van Java,
6
Pesbuker, dan lain-lain. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis
perkembangannya. Namun akibat perkembangan budaya yang sangat pesat
menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan kesenian asli
bangsa Indonesia dan akhirnya banyak kesenian Indonesia yang diakui oleh pihak
lain.
7
lama surat balasan. Kalaupun ada handphone, mereka harus mengeluarkan uang yang
tidak sedikit untuk membeli pulsa dan handphone.
2. Dampak Negatif :
a) Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat
yang konsumtif komersial.
b) Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang
kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu
yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang
melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam
etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
c) Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang
saling menghancurkan.
d) Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan
pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis
sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
e) Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat,
serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
f) Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis
dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit
pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun
negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi
kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang
subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan
fundamentalisme.
Contoh :
Seseorang yang minder karena melihat temannya memakai iPhone 5, memiliki barang
branded, sedangkan ia tidak punya
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
Daftar Pustaka
10