BABb111222333 Betul
BABb111222333 Betul
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana Proses
Masuknya Agama Islam di Andalusia serta perkembangan agama islam di
Andalusia Mulai dari Masa keemasannya sampai kehancurannya.
1.4 Metode
Penulisan makalah ini menggunakan metode bedah buku, yaitu mencari dan
merangkum berbagai buku yang terkait dengan materi dan mengubahnya dengan
bahasa sendiri disesuaikan dengan keperluan penulisan. Hal ini dilakukan karena
tidak mudahnya menemukan sumber langsung berupa sejarawan untuk bertanya
langsung tentang materi terkait, karena memakan waktu yang cukup lama.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. syabalabi, sejarah dan kebudayaan islam, jilid 2,(Jakarta: pusataka Alhusna, 1983, cetakan
pertama), hlm.154
4
Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian
besar suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian lagi orang
Arab yang dikirim Khalifah Al-Walid. Pasukan itu kemudian menyeberangi selat
di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq
dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama
Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu
secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di suatu tempat yang
bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq dan
pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting seperti Cordova, Granada, dan
Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat itu). Sebelum Thariq menaklukkan kota
Toledo, ia meminta tambahan pasukan kepada Musa ibn Nushair di Afrika Utara
Musa mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 5.000 personel, sehingga jumlah
pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang. Jumlah ini belum sebanding dengan
pasukan Gothik yang jauh lebih besar, 100.000 orang.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan
untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi Untuk itu, Musa ibn Nushair
merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud
2
Ibid, hlm. 158
3
Philip K. Hitti, History of the arabs, (London: Macmi press, 1970), hlm.83
5
4
Carl Brockelmann,op.cit.,hlm.14
5
Harun Nasution, islam ditinjau dari berbagai aspeknya, Jilid 1.(Jakarta: UI press.1985,cetakan
kelima),hlm.62
6
yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol
oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada
dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayalh Spanyol terkoyak-koyak
dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa
Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa,
yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut
agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa
dibaptis menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara
brutal.9 Rakyat dibagi-bagi ke dalam sistem kelas, sehingga, keadaannya diliputi
oleh kemelaratan ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Di dalam situasi
seperti itu, kaum tertindas menanti kedatangan juru pembebas dan juru
pembebasnya mereka temukan dari orang Islam.6 Berkenaan dengan itu, Ameer
Ali, seperti dikutip oleh Imamuddin mengatakan ketika Afrika (Timur dan Barat)
menikmati kenyamanan dalam segi material, kebersamaan, keadilan, dan
kesejahteraan tetangganya di jazirah Spanyol berada dalam keadaan menyedihkan
di bawah kekuasaan tangan besi penguasa Visighotic. Di sisi lain, kerajaan berada
dalam kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat." Akibat
perlakuan yang keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat
perlawanan dan pemberontakan. Perpecahan dalam negeri Spanyol ini banyak
membantu keberhasilan campur tangan Islam di tahun 711 M. Perpecahan itu
amat banyak coraknya dan sudah ada jauh sebelum kerajaan Gothic berdiri
Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat Ketika Islam
masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal,
sewaktu Spanyol berada di bawah permerintahan Romawi, berkat kesuburan
tanahnya, pertanian maju pesat Demikian juga pertambangan, industri, dan
perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik. Akan tetapi,
setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh
dan kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa
digarap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain sulit
dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
6
Syed Mahmudunnasir, Islam its concept & History, (New Dehli: kitab vhavan, 1981), hlm.214.
7
Hal menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri
dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu,
orang Yahudi yang selama ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan
memberikan bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.7
Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang
terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang. dan para prajurit Islam yang
terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin
adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya
diri. Mereka pun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan.
Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang ditunjukkan para tentara
Islam, yaitu toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama
dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslimin itu menyebabkan
penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana.8
Hal menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri
dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang. Selain itu,
7
A.syalabi, op.cit., hlm.158
8
Thomas w.Arnold, op.cit., hlm.125
8
orang Yahudi yang selama ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan
memberikan bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.
Adapun yang dimaksud dengan faktor internal adalah suatu kondisi yang
terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang. dan para prajurit Islam yang
terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin
adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya
diri. Mereka pun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan.
Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang ditunjukkan para tentara
Islam, yaitu toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama
dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum Muslimin itu menyebabkan
penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana.
Islam sudah dikenal sangat toleran, bukan saja tidak akan memaksa
mereka masuk Islam, tetapi juga menghormati keberagamaan mereka
sesuai dengan keyakinannya.
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode
ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-
gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari
dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit penguasa, terutama akibat
perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan
antara khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di
Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa, merekalah yang paling berhak
menguasai daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian
wali (gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan
10
pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada
hubungannya dengan perbedaan etnis, terutama, antara Barbar asal Afrika Utara
dan Arab. Di dalam etnis Arab sendiri, terdapat dua golongan yang terus-menerus
bersaing, yaitu suku Qaisy (Arab Utara) dan Arab Yamani (Arab Selatan).
Perbedaan etnis ini seringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak
ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidak ada
gubernur yang mampu mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang
agak lama.10
Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang
bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah
tunduk kepada pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri. Setelah
berjuang lebih dari 500 tahun, akhirnya mereka mampu mengusir Islam dari bumi
Spanyol.
David wassenstein, politics and society in Islamic spain: 1002-1086.(new jersey: priceton
10
Gangguan politik yang paling serius pada periode ini datang dari umat
Islam sendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk
negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu, sejumlah orang
tidak puas membangkitkan revolusi. Yang terpenting di antaranya adalah,
pemberontakan yang dipimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat di
pegunungan dekat Malaga. Sementara itu, perselisihan antara orang-orang Barbar
dan orang-orang Arab masih sering terjadi.
11
Jurji Zaidan, Tarikh al-tamaddun al-islami, juz III, (Kairo: Dar Al-Hilal, tanpa tahun), hlm.200
12
Pada priode ini, umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan
kejayaan, menyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd Al-Rahman Al-
Nashir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi
ratusan ribu buku Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan
Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan Pada periode
kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung cepat .
1008 M, ia digantikan oleh adiknya yang tidak memiliki kualitas bagi jabatan itu.
Dalam beberapa tahun saja, negara yang tadinya makmur dilanda kekacauan dan
akhirnya kehancuran total. Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri.
Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup
memperbaiki keadaan. Akhirnya, pada tahun 1013 M Dewan Menteri yang
memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu, Spanyol sudah
terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.12
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara
kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth-Thawaif, yang
berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang
terbesar di antaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada periode ini umat Islam
Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang
saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada
raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan
politik Islam itu, untuk pertama kalinya, orang-orang Kristen pada periode ini
mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak stabil,
namun kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana
mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu
istana ke istana lain.
13
Ahmad syalabi, op, cit., hlm.76
15
14
Harun Nasution, op.cit., hlm.82
16
Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya
Renaisans dunia barat pada abad pertengahan sehingga dapa dikatakan bahwa
Arab Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cordova, Toledo,
sedangkan Seville berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab, non-Arab,
muslim, Kristen, Yahudi, dan agama lain sampai beberapa abad kemudian (Yusuf
Syuaib, 1985: 78). Cordova sebagai ibukota Spanyol merupakan pusat peradaban
Islam yang tinggi yang dapat menyamai kemasyhuran Baghdad di timur dan
Kairo di Mesir. Mengapa demikian? Sebab, pada saat Islam mengalami kemajuan
peradaban yang mengagumkan, keadaan Eropa masih sangat terbelakang dan
diliputi kegelapan, serta kebodohan (Harun Nasution, 1995: 101)
Kemajuan apa saja yang diraih umat Islam Spanyol dalam lapangan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan, sehingga banyak sejarawan yang berpendapat
bahwa supremasi Islam tersebut sangat berpengaruh terhadap kemajuan Eropa
bukan saja pada masa Renaisans, melainkan sampai abad ini? Berikut ini adalah
uraiannya.
1.Filsafat
Tokoh-tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakri
Muhamad Ibn As-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajah sebagaimana Al-
Farabi dan Ibn Sina, Ibn Bajah melalui pemikirannya sering mengembangkan
berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis. Filosof selanjutnya
adalah Abu Bakar lbn Thufail. Melalui berbagai karyanya, ia banyak menulis
masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang masyhur
berjudul Hay Ibn Yaqzhan (Badri Yatim, 1986: 101). Para filosof lainnya adalah
Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman Ibn Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal
ahli figh (Anwar G. Ghejne 1974: 165)
2.Sains
Dalam bidang kimia dan astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga
dikenal Ibrahim Ibn Yahya An-Naqgosh. Yang pertama dikenal sebagai penemu
pembuatan kaca dari batu dan yang kedua sebagai orang yang dapat menentukan
waktu terjadinya gerhana matahari. Dalam berbagai disiplin ilmu yang lain,
Spanyol Islam juga banyak melahirkan pakar seperti Zahrawi (kedokteran), yang
menemukan pengobatan lemah syahwat, pembedahan, dan lain-lain.
Bahasa Arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah men-
dorong lahirnya minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan
dijadikannya bahasa ini menjadi resmi, bahasa pengantar, bahasa ilmu
pengetahuan, dan administrasi.
Berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para tokoh atau pakar dalam
bidang bahasa dan sastra, seperti AI-Qali dengan karyanya Al-kitab Al-Bari fi Al-
Lugoh (Anwar G. Ghejne, 1974: 187), Az-Zubaidy ahli bahasa dan filologi dan
masih banyak lagi.
Contoh lain dalam bidang ini adalah Tarikh lfitah Al-Andalus, sebuah
karya besar yang ditulis oleh Ibn Qutyah (W. 977 M.), ia dilahirkan dan
dibesarkan di Cordova. Selain itu juga, ada Ibn Hayyan yang buah karyanya
masih eksis sampai saat ini, yaitu Al-Muqrabis fi Tarikh Ar-Rizal Al- Andalus
(Philip K. Hitti, 1974: 565).
5.Fiqih
19
Sebuah kitab figh monumental yang masih menjadi salah satu rujukan
dalam lapangan hukum Islam sampai saat ini, khususnya di Indonesia, adalah Bid
ayatul Mujtah id. Kitab tersebut adalah buah karya Ibn Rusyd filosof dan faqh
Spanyol Islam.
Setelah berkuasa lebih dari tujuh abad, akhirnya umat Islam Spanyol tidak
kuasa lagi membendung serangkaian serangan dari koalisi raja-raja Kristen yang
telah berhasil memanfaatkan momentum kemunduran Umayyah II pasca
Pemerintahan Abdurrahman III.
1.Faktor Internal
15
Hitti, History of the Arabs , hlm.550.
21
Hal ini diperparah dengan sikap penguasa Umayyah yang tetap dengan prinsip
Arabismenya yang kuat, sehingga orang-orang muslim yang bukan Arab
mendapat perlakuan yang tidak sama dengan Islam Arab. Kalau di tempat-tempat
lain para muallaf diperlakukan seperti orang Islam yang sederajat, maka hal ini
tidak berlaku di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di
Damaskus, orang-orang Arab tidak menerima orang-orang pribumi dan
menempatkannya sebagai warga negara kelas dua. Hal tersebut mengakibatkan
tumbuhnya rasa kebencian dan permusuhan yang pada akhirnya menggerogoti
stabilitas Islam di Spanyol.
Kesulitan Ekonomi
Sistem peralihan kekuasaan yang tidak kuat dan jelas menimbulkan situasi
yang merugikan dinasti itu sendiri, maka di setiap suksesi kepemimpinan muncul
konflikinternal di kalangan keluarga istana dalam hal memperebutkan kekuasaan.
Inilah yang menjadi penyebab utama akhimya Umayyalh tidak bisa
mempertahankan kekuasaannya, sehingga muncullah al-Mulk at-Tawaif, sebagai
22
respon kecewa terhadap khalifah yang tidak tegas. dalam menetapkan peraturan
terkait sistem peralihan kekuasaan. Sampai pada akhirnya Granada sebagai pusat
kekuasaan terakhir Islam di Spanyol juga tak kuasa menghindar dari kehancuran,
setelah Ferdinand dan Isabel menyerang mereka.
Keterpencilan
sibuk dengan perang melawan pasukan Salib, justru dinasti lain muncul
menjadi penghalang bagi laju pasukan Salib.
2.Faktor Eksternal
Konflik Islam dengan Kristen Kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa
kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen yang pada akhirnya memunculkan
persatuan di kalangan raja-raja Kristen. Sebelumnya mereka berselisih, namun
dikarenakan untuk upaya merebut kembali Spanyol dari tangan umat Islam,
akhirmya menimbulkan kesadaran mereka, bahwa mereka memiliki musuh yang
sama yaitu umat Islam. Sehingga mereka bersatu dan akhirmya berhasil merebut
Spanyol bahkan mengusir umat Islam dari bumi Spanyol. Hal ini menyebabkan
kehidupan Islam di Spanyol tidak lepas dari pertentangan antara Islam dengan
Kristen. Umat Islam juga tidak secara tuntas menyelesaiakan misi islamisasinya,
para muslim terkesan sudah merasa cukup dan puas dengan kekuasannya dan
menerima pajak dan upeti dari raja-raja Kristen. Dendam dan rasa benci raja-raja
Kristen yang telah kehilangan kekuasaannya sejak Islam masuk Spanyol, terus
23
memendam dendam dan rencara terselubung untuk suatu waktu akan merebut
kembali kekuasaan itu dari umat Islam.
16
Philip K.Hitti, op,cit.,hlm.526-530
S.I poerradisastra, sumbangan islam kepada ilmu dan peradaban modern,(Jakarta:P3M,1986,
17
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak
abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance)
pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani
di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan
kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.19
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat
kejam, tetapi ia telah membidani gerakan- gerakan penting di Eropa. Gerakan-
gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance)
pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M,
rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufalarung) pada abad ke-18
M.20
18
ZainalAabidin Ahmad, Riwayat hidup ibn Rusy,(Jakarta: Bulan Bintang 1975), hlm. 148-149.
19
K. beterns, Ringkasan sejarah filsafat,(Yogyakarta: kananius, 1986,cetakan kelima), h.32.
tentang sejarah renaisasance dan reformasi baca J, B. bury, Sejarah kemerdekaan berfikir ,
(Djakarta:PT Pembangunan, 1963), hlm 63-82.
20
S.I poeradisastra, op,cit.,hlm,77.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa begitu besarnya
perjuangan pejuang-pejuang Islam di Andalusia. Masa kemajuan yang begitu
pesat di berbagai bidang, seperti pada masa kekhalifahan, kemajuan politik,
peradaban, sains, sastra dan bahasa, dan lain-lain. Adapun masa kemunduran yang
disebabkan antara lain Lemahnya Kekuasaan Bani Umayyah II dan Bangkitnya
Kerajaan-Kerajaan Kecil di Andalusia, Timbulnya Semangat Orang-Orang Eropa
Untuk Menguasai Kembali Andalusia, Hancurnya Kekuasaan Islam dan
Rendahnya Semangat Para Ahli Dalam Menggali Budaya Islam, Banyaknya
Orang-Orang Eropa Yang Menguasai Ilmu Pengetahuan Dari Islam.
3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat Penulis berikan yaitu tetap tingkatkan keimanan
kita kepada Allah SWT dan terus menuntut Ilmu dunia dan akhirat secara
bersamaan, karena bila kita melihat sejarah peradaban Islam di Andalusia, begitu
pesat kemajuan yang dapat diraih, tapi itu semua dapat hancur seketika hanya
karena beberapa hal, dan lemahnya kekuatan di akhir masa kekuasaan.