Anda di halaman 1dari 15

“MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT

MENULAR DAN SURVEY DATA PENYAKIT


PADA WILAYAH DARURAT BENCANA”

Oleh :
3 IKM 8
Ayu Dinda Agustri (0801183309)
Ida Rosida Br. Ritonga (0801183510)
Ikhwan (0801183348)
Tri Suci Rahmayani (0801182206)

MANAJEMEN BENCANA
FKM UINSU 2019/2020
PETA KONSEP
MANAJEMEN BENCANA

MANAJEMEN
MANAJEMEN PERMASALAHAN MANAJEMEN
PENCEGAHAN
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN KESEHATAN
KESEHATAN PASCA
PASCA PENYAKIT
PENYAKIT MENULAR
MENULAR PENYAKIT
PENYAKIT MENULAR
MENULAR
BENCANA BENCANA SPESIFIK
PASCA BENCANA
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA
Manajemen penanggulangan bencana adalah pengelolaan penggunaan sumber
daya yang ada untuk menghadapi ancaman bencana dengan melakukan
perencanaan, penyiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di setiap tahap
penanggulangan bencana.

TAHAP PENANGGULANGAN BENCANA


1) Tahap pra bencana, situasi tidak terjadi bencana dengan
kegiatannya adalah pencegahan dan mitigasi.

2) Tahap saat bencana, tanggap darurat dan pemulihan daruratyang


bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan.

3) Tahap pasca bencana, rehabilitasi dan rekontruksi.


Dalam Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana, tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana ditangani
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat
Pusat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat
Daerah.

1. TINGKAT PUSAT
perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan
efisien; dan pengoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

2. TINGKAT DAERAH
Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien.
B. PERMASALAHAN KESEHATAN PASCA BENCANA
Morbiditas yang terjadi pasca bencana oleh karena rusaknya kondisi
lingkungan, pelayanan kesehatan dan kepadatan pengungsian adalah timbulnya
penyakit baik penyakit infeksi maupun non infeksi dan penyakit menular
langsung dan penyakit menular tidak langsung.

• PENYAKIT INFEKSI, misalnya penyakit infeksi segera pasca trauma


(luka, sepsis), tetanus, mencret, pneumonia.

• PENYAKIT NON INFEKSI, misalnya cedera fisik (patah tulang) dan


penyakit degeneratif (jantung, hipertensi, stroke).

• PENYAKIT MENULAR LANGSUNG, kudis, kurap, cacar air, ISPA.

• PENYAKIT MENULAR TIDAK LANGSUNG, misalnya (airborne,


waterborne, foodborne, vectorborne).
FAKTOR RISIKO PASCA BENCANA ANTARA LAIN :
1. Korban baik yang meninggal, luka maupun sakit
2. Pengungsi dengan risiko tinggi yakni balita, ibu hamil dan lanjut
usia
3. Jumlah pengungsi dengan ruangan yang terbatas sehingga terjadi
kepadatan di tempat pengungsian yang rentan akan penularan
penyakit
4. Pengungsian berada pada daerah endemis penyakit menular
5. Kerusakan lingkungan dan pencemaran yang bisa menjadi tempat
perindukan vektor
6. Keterbatasan air bersih baik secara kuantitas maupun kuantitas
7. Kesulitan makanan dan gangguan gizi
8. Ancaman kesehatan tertentu disebabkan ketiadaan immunitas
(Cakupan imunisasi yang rendah)
9. Kondisi pelayanan kesehatan yang terhenti karena rusaknya
infrastruktur
C. MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR SPESIFIK
Upaya kuratif (penanganan kasus) di pengungsian, surveilans penyakit
menular potensial wabah dan identifikasi faktor risiko penyakit pasca bencana,
preventif dan promotif dalam rangka meminimalkan faktor risiko di lokasi
bencana bertujuan untuk menekan peningkatan penyakit menular sehingga dapat
mencegah terjadinya KLB/ wabah serta menekan angka kematian pasca bencana.

PE G PE PE
Hal tersebut diperlukan karena jumlah korban akan membutuhkan dana dan
tenaga lebih ekstra dalam pengendaliannya.

NG NC
NY EJ
OB EG
AK AL AT AH
IT A AN AN

Tata

Pertolo ●
Kesiapsia
gaan
Laksana ngan
terhadap
penderit pender
D. MANAJEMEN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
PASCA BENCANA
Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam manajemen
pencegahan penyakit pasca bencana antara lain :
1. Koordinasi kesehatan di lapangan tetap berada pada Kepala Dinas
Kesehatan setempat
2. Bantuan dari manapun, dibawah kendali operasional Kadinkes
setempat, kecuali dinyatakan sebagai bencana nasional (contoh di
NAD pada th 2004).
3. Koordinasi di sektor kesehatan sangat diperlukan, banyak
kelompok keahlian / spesialis
4. Koordinator kesehatan dapat bekerjasama dengan koordinator
sektor lain untuk membahas isue-isue bersama.
Ruang lingkup pencegahan penyakit menular saat bencana adalah
pengendalian penyakit, pengendalian vektor, imunisasi, air bersih dan sanitasi
dasar, dan surveilans.
BEREJE
N

Anda mungkin juga menyukai