Anda di halaman 1dari 23

PERATURAN MENTERI

KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR
949/MENKES/SK/VIII/2004
Disusun oleh :
Fitri Wikaningtyas
( P07133114020 )
Yasinta Cahyaningtyas ( P07133114040 )
M. Fredy R
( P07133114026 )
Fajri Azzahrowan
( P07133114018 )
Reguler A D- III Kesehatan Lingkungan

LATAR BELAKANG
Kejadian luar biasa ( KLB ) penyakit menular,
keracunan makanan, keracunan bahan berbahaya
lainnya yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena menyebabkan jatuhnya korban
kesakitan dan kematian yang besar, menyerap
anggaran biaya yang besar dalam upaya
penanggulangannya, berdampak pada sektor
ekonomi, pariwisata, serta berpotensi menyebar
luas lintas kabupaten / kota, propinsi, bahkan
internasional yang membutuhkan koordinasi dalam
penanggulangannya.

Penanggulangan wabah / KLB penyakit menular


ditur dalam UU No 4 tahun 1984 tentang wabah
penyakit menular, PP No 40 tahun 1991 tentang
penanggulanagan

wabah

penyakit

menular,

Peraturan Menteri Kesehatan No 560 tentang jenis


penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah.

Penyelenggaraan SKD-KLB
Pengorganisasian
Sesuai

dengan

peran

dan

fungsinya

Unit

Pelayanan

Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Departemen Kesehatan


wajib menyelenggarakan SLD-KLB

Sasaran
Sasaran SKD KLB meliputi penyakit berpotensi KLB dan
kondisi rentan KLB

Kegiatan SKD-KLB
Kegiatan

SKD

KLB

meliputi

kajian

epidemiologi,

peringatan kewaspadaan dini, peningkatan kewaspadaan


dan kesiapsiagaan terhadap KLB.

Kajian Epidemiologi Ancaman KLB


a.

Data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB

b.

Kerentanan masyarakat ( status gizi dan imunisasi )

c.

Kerentanan lingkungan

d.

Kerentanan pelayanan kesehatan

e.

Ancaman penyebaran penyakit berpotensi KLB ( daerah /


negara lain )

f.

Sumber data lain dalam jejaring surveilans epidemiologi

Sumber data surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB :

a.

Laporan KLB

b.

Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulangannya

c.

Surveilans terpadu penyakit berbasis KLB

d.

Sistem peringatan dini-KLB di rumah sakit

Peringatan Kewaspadaan Dini KLB


Peringatan

kewaspadaan

dini

KLB

pada

daerah

tertentu dibuat dalam 2 periode :


a.

jangka pendek (periode 3-6 bulan yang akan datang)

b.

Jangka panjang (periode 5 tahun yang akan datang)

Peningkatan Kewaspadaan dan


Kesiapsiagaan terhadap KLB

Deteksi dini kondisi rentan KLB


merupakan kewaspadaan terhadap timbulnya kerentanan
masyarakat,

kerentanan

lingkungan-perilaku,

dan

kerentanan pelayanan kesehatan terhadap KLB dengan


menerapkan

cara-cara

(identifikasi,

pemantauan

surveilans
wilayah

penyelidikan kondisi rentan KLB).

epidemiologi.
setempat,

dan

Lanjutan........

Deteksi dini KLB


merupakan kewaspadaan terhadap timbulnya KLB dengan mengidentifikasi
kasus berpotensi KLB, pemantauan wilayah setempat dan penyelidikan
dugaan KLB. (identifikasi kasus, pemantauan wilayah setempat penyakit
berpotensi KLB dan dugaan KLB).

Deteksi

dini

KLB

melalui

Pelaporan

Kewaspadaan

KLB

oleh

masyarakat
merupakan laporan adanya seorang atau sekelompok penderita berpotensi
KLB pada suatu daerah tertentu, oleh orang yang mengetahui adanya
penderita penyakit, petugas kesehatan yang memeriksa penderita dan
pihak terkait lainnya.

Kesiapsiagaan menghadapi KLB

Kesiapsiagaan sumber daya manusia (tenaga yang harus disiapkan


adalah tenaga dokter, perawat, surveilans epidemiologi, sanitarian
dan entomologi serta tenaga lain yang sesuai dengan kegiatan).

Kesiapsiagaan sistem konsultasi dan referensi


(setiap daerah harus mengidentifikasi dan bekerjasama dengan para
ahli serta melengkapi kepustakaan dengan referensi berbagai
penyalit berpotensi KLB).

Kesiapsiagaan
memiliki

sarana

peralatan

penunjang
komunikasi,

dan

anggaran

transortasi,

biaya

(harus

obat-obatan,

laboratorium, termasuk pengadaan anggaran dalam jumlah yang


memadai).

Kesiapsiagaan kerjasama penanggulangan KLB Kabupaten/Kota,


Propinsi dan Pusat

Tindakan penanggulangan KLB yang cepat dan


tepat
( setiap daerah menetapkan mekanisme agar setiap
kejadian KLB dapat terdeteksi dini )

Advokasi dan asistensi penyelenggaraan SKD-KLB


( dilaksanakan terus menerus secara sistematis di tingkat
nasional, propinsi, kabupaten/kota dan di masyarakat
untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan ).

Peran Unit SKD-KLB dan Mekanisme


Kerja

Peran Departemen Kesehatan


-

Kajian

Epidemiologi

Ancaman

KLB,

menyelenggarakan kegiatan membangun jejaring kerja


dalam

pengumpulan,

pengolahan

data

dan

informasi

penyakit berpotensi KLB dan kondisi rentan KLB secara


nasional, melakukan kajian epidemiologi secar sistematis
terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan
faktor resikonya, melaksanakan

penyelidikan

terhadap

kondisi rentan KLB, kualitas penanggulangan dan kualitas


kerjasama dalam jejaring SKD-KLB.

Peringatan Kewaspadaan Dini KLB, menyelenggarakan


kegiatan berupa memberikan informasi perkembangan dan
adanya ancaman KLB ditingkat nasional dan dalam jangka
panjang, apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB secepatcepatnya memberikan kewaspadaan dini KLB.

Peningkatan

Kesiapsiagaan

terhadap

KLB,

menyelenggarakan kegiatan berupa peningkatan kegiatan


surveilans dan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan
KLB serta dugaan adanya KLB, mendorong kewaspadaan dan
kesiapsiagaan serta pelaksanaan upaya pencegahan KLB,
penyiapan tim penyelidikan dan penanggulangan KLB nasional
serta menjalin kemitraan lintas sektor terkait nasional.

- Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD KLB,


departemen kesehatan mengupayakan dukungan kebijakan
dan anggaran penyelenggaraan SKD-KLB secara nasional
serta melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis.
-

Pengembangan Teknologi SKD-KLB, melaksanakan

penelitian dan pengembangan teknologi SKD-KLB serta


penanggulangan

KLB

dan

pengembangan

teknologi

Peraturan

Perundangan,

menyusun

diagnostik.
-

Menyusun

pedoman SKD-KLB dan penanggulangan KLB masing-masing


penyakit secara nasional.
-

Pengembangan dan atau Peningkatan SKD-KLB

darurat

Peran Dinas Kesehatan Propinsi


- Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
Meliputi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data atau
informasi, melakukan kajian epidemiologi, dan melakukan penyelidikan
terhadap KLB.
- Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Meliputi pemberian informasi perkembangan KLB, pemberian
peringatan kewaspadaan dini KLB, dan memberikan perkembangan KLB
dalam jangka panjang.

Peringatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB


Dilakukannnya peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan,
menjalin kemitraan lintas sektor.
- Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD KLB
Mengupayakan dukungan politik dan anggaran, melaksanakan
pembinaan
dan
asistansi,
dan
menyusun
peraturan
dan
penyelenggaraan SKD - KLB

Peran Kantor Kesehatan Pelabuhan


- Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
- Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
- Peringatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB

Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


- Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
- Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
- Peringatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB
- Advokasi dan Asistensi Penyelenggaraan SKD KLB
pengembangan SKD-KLB Darurat

Peran Puskesmas

-Kajian Epidemiologi Ancaman KLB


- Peringatan Kewaspadaan Dini KLB,
apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB dalam waktu secepat-cepatnya
Puskesmas memberikan peringatan.
Peringatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB,

melakukan

peningkatan

kegiatan

surveilans,

penyelidikan

melaksanakan penyuluhan dan kesiapsiagaan menghadapi KLB.

Peran Rumah Sakit


-

Kajian Epidemiologi Ancaman KLB

- Peringatan Kewaspadaan Dini KLB


- Peringatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB

lebih

luas,

Peran Laboratorium
- Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
- Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
- Peringatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB

Peran Klinik
kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB oleh klinik adalah :
peningkatan kegiatan pemantauan perkembangan penyakit berpotensi
KLB dari penderota yang berobat.
melaksanakan penyuluhan.
kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama penyiapan tenaga, obatobatan, laboratorium dan tempat perawatan.

Peran Masyarakat
kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB oleh masyarakat adalah :
peningkatan kegiatan pemantauan.
peningkatan kegiatan pemantauan perkembangan penyakit berpotensi
KLB.
melaksanakan penyuluhan ditengah-tengah masyarakat.
kesiapsiagaan
menghadapi KLB terutama identifikasi penderita,
pengenalan tata upaya kasus dan rujukan serta upaya pencegahan.

Terima Kasih

Soal
1. Adanya dugaan KLB pada suatu lokasi
tertentu diikuti dengan adanya?
a. Penyelidikan
b. Pemantauan
c. Pemeliharaan
d. Penyimpulan
Jawaban : A

2. Kegiatan penyelidikan dan penanggulangn


KLB yang cepat dan tepat terlaksana ......
a. 1 x 24 jam
b. 2 x 24 jam
c. 3 x 24 jam
d. 4 x 24 jam
Jawaban : A

3. Kegiatan SKD KLB meliputi kajian


epidemiologi untuk mengidentifikasi
ancaman KLB, peringatan kewaspadaan
dini KLB merupakan penjelasan dari ......
a. Pengorganisasian SKD KLB
b. Sasaran SKD KLB
c. Kegiatan SKD KLB
d. Peran unit SKD KLB
Jawaban : C

Anda mungkin juga menyukai