Anda di halaman 1dari 16

BAB III

TINJAUAN KASUS

Penerapan Asuhan Keperawatan Pada Pasien HIV AIDS di Ruangan A

RSUD Anugerah Tomohon. Pasien yang dirawat bernama Tn. E. umur 35

tahun, pekerjaan Karyawan Swasta, masuk rumah sakit tanggal 8 Mei 2020 jam

05.00 Wita. Sumber informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan

keluarga pasien, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medik.

Pengkajian Keperawatan

1. Anamnesa

a. Identitas Klien

Nama : Tn. E.

Umur : 38 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Walian, Kec. Tomohon Selatan

Agama : Kristen Protestan

Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia

Status Pernikahan : Belum

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Pendidikan : S1

No.RM : 0379387

Tanggal MRS : 8 Mei 2020 Jam : 05:00

Tanggal Pengkajian : 8 Mei 2020 Jam : 13:00


Diagnosa Medis : HIV

b. Penanggung Jawab

Nama : Tn R.A

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Hubungan dengan Klien : Kakak Kandung

c. Keluhan Utama : Sariawan, Demam, badan terasa dingin, nafsu

makan menurun,

d. Riwayat Penyakit Sekarang

Keadaan umum pasien tampak lemah, kakak pasien mengatakan nafsu

makan berkurang, berat badan berkurang, demam sudah 1 minggu, klien

diperiksa oleh dokter IGD dengan keluhan kelemahan tubuh, merasa

pusing, tanda-tanda vital saat masuk RS TD: 90/60 mmHg, N:

86x/menit, R: 22x/menit SB: 38℃ dan klien dianjurkan untuk rawat

inap.

Saat pengkajian pada tanggal 8 Mei 2020 jam 13:00, klien tampak

lemah, dan kakak klien mengatakan belum mau makan.


e. Riwayat penyakit Dahulu

Kakak klien mengatakan, sejak pulang dari Jakarta, klien mengeluh

badan terasa lemah. Berat badan menurun. Klien dibawa di Rumah sakit

dan di anjurkan untuk pemeriksaan laboratorium.

f. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang menderita penyakit yang sama dalam keluarga.

g. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Sudah meninggal

: Klien

: Tinggal serumah
h. Pengkajian psiko-sosio-spiritual

Klien mengatakan merasa cemas dengan penyakit yang diderita. Klien

berharap mendapatkan pelayanan perawatan yang baik dari perawat dan

tim medis sehingga dapat sembuh, klien juga berharap keluarga tetap

mendampingi selama dirumah sakit. Hubungan klien dengan petugas

kesehatan baik. Klien beragama Kristen Protestan dan percaya bahwa

kesembuhan berasal dari Tuhan Yesus.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : Klien tampak lemah,

TD : 90/60 mmHg N : 88x/menit R : 28x/menit SB :

37,6℃

b. B1 (Breathing)

Klien mengatakan tidak batuk, auskultasi suara napas vesikuler tidak

terdengar ronchi tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, frekuensi

pernapasan 20x/menit, tidak ada sesak napas, bentuk dada simetris kiri

dan kanan, hidung tampak bersih, pergerakan dada saat inspirasi dan

ekspirasi baik.

c. B2 (Blood)

Frekuensi nadi 86 x/menit, irama regular, nadi teraba dan kuat, tekanan

darah 90/60 mmHg, Konjungtiva anemis..

d. B3 (Brain-Neuro)

Kesadaran
Tingkat kesadaran Glasgow Coma Scale : GCS 15. E:4 (Spontan), M : 6

(mematuhi perintah), V: 5 (Orientasi).

Tingkat kesadaran kualitatif : kesadaran compos mentis.

e. Pengkajian Sistem Sensorik

Klien mampu menginterpretasikan sensasi yang diberikan seperti pada

pemeriksaan refleks pupil.

f. B4 (Bladder-Genitourinary)

Sebelum MRS : Klien mengatakan BAK ± 5-6 x/hari, warna kuning

jernih. Saat dikaji klien sudah BAK dengan menggunakan urinal dan

dibantu oleh perawat dan keluarga.

g. B5 (Bowel-Gastrointestinal)

Sebelum masuk RS Klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan susah

menelan,. Saat dikaji klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan

susuah menelan. Saat dikaji, Pemeriksaan abdomen : lemas, datar tidak

ada nyeri tekan, terdengar bising usus.

h. B6 (Bone-Musculoskeletal-Integumen)

Sebelum MRS : Klien mengatakan ADL dibantu oleh keluarga. Saat

pengkajian Terpasang IVFD Dextrose 16TPM di ekstremitas kiri, turgor

kulit baik, warna kulit sawo matang.

3. Pemeriksaan Penunjang:

Data Laboratorium & Diagnostik


 Pemeriksaan Darah

No. Jenis Nilai Hasil pemeriksaan


Pemeriksaa Normal Tanggal
n
MCV 81.0-96.0 73.4
Hemoglobin 8,4
MCH 27.0-36.0 23.5
RDW-CV 37-54 24.4
RDW-SD 37-54 69.5
Jumlah 4.0-10.0 2,77
Lekosit
Glukosa 70-150 285
Sewaktu
Jumla 1.50-7.00 10.94
Neotrofil
Jumlah 0.00-0.70 1,13
Monosit
Jumlah 150-400 425
Trombosit
MPV 0.0-13.0 8.9L
PCT 0.17-0.35 0.38 H

 Pemeriksaan faeces:

No. Jenis Nilai Hasil pemeriksaan


Pemeriksaa Normal Tanggal
n

 Pemeriksaan urine:
No. Jenis Nilai Hasil pemeriksaan
Pemeriksaa Normal Tanggal
n

Penatalaksanaan/pengobatan (pembedahan, obat-obatan, dan lain-lain)

 Pembedahan

Tidak adanya pembedahan yang dilakukan pada pasien

 Obat

Obat-obatan yang didapat oleh pasien antara lain :

paracetamol 3x 500 mg/ tablet

OAT kat 1 rifampisin 1x450 mg table

tetambutol 1x 750mg,

sanfuliq TAB 30S,

B6 2x10 cc.

 Lain-lain

4. Pengelompokan Data

Data Subjektif :

a. Klien mengatakan badan terasa lemah ,Demam sejak 1 minggu.

b. Pasien mengatakan sering haus , pasien mengatakan diare, BAB cair

dengan frekuensi tiga kali sehari konsistensi cair, berwarna kuning,

pasien mengatakan sering haus.


c. Pasien mengatakan tidak mengahabiskan makanan yang disediakan

hanya menghabiskan 3-4 sendok makan

d. pasien mengatakan kadang muntah

e. Klien mengatakan merasa khawatir dengan kondisi penyakit yang

diderita.

Data Objektif :

a. Klien tampak lemah.

b. TD : 90/60 mmHg

c. konjungtiva anemis

d. akral teraba hangat

e. HB 8,4

f. TD = 90/60 mmHg

g. Pernapasan = 28 x/mnit

h. nadi= 86x/mnit

i. suhu = 42°C 

j. Pasien terpasang cairan parenteral RL 20 TPM

k. . Turgor kulit kembali dalam < 3 detik –

l. BAB 3x encer, frekuensi , konsistensi cair, bising usus 30x/menit,

m. pasien mendapatkan terapi obat diare cotrimoxazole


Tabel 4 : Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


I DS: Peningkatan Hipertemi
metabolisme
- pasien mengatakan badan
terasa lemah ,demam
sejak masuk rumah sakit.
..........
DO
- keadaan umum pasien
tampak lemah 
.......................
- konjungtiva anemis 
- akral teraba hangat 
- HB 8,4 
......................
- TD = 90/60 mmHg 
pernapasan= ................
- 28 x/mnit 
- nadi= 86x/mnit 
- suhu = 42°C 
- Pasien terpasang cairan
parenteral RL 20 TPM
II DS : Proses Infeksi Diare

- Pasien mengatakan sering


haus , pasien mengatakan
.............
diare, BAB cair dengan
frekuensi tiga kali sehari
konsistensi cair, berwarna
.............
kuning, pasien
mengatakan sering haus
DO :

- Pasien tampak lemah, .................


letih, bibir kering
- Turgor kulit kembali
dalam < 3 detik
- BAB 3x encer, frekuensi ,
konsistensi cair, bising
usus 30x/menit, pasien
mendapatkan terapi obat
diare cotrimoxazole.
III DS : Ketidakmampuan Ketidak
pemasukan atau seimbangan
- paasien mengatakan tidak
mencerna atau nutrisi kurang
mengahabiskan makanan
mengarbsorpsi zat- dari kebutuhan
yang disediakan hanya
zat gisi tubuh
menghabiskan 3-4 sendok
berhubungan degan
makan
faktor biologis
- pasien mengatakan

kadang muntah ......... ..........


- Pasien mengatakan

merasa mual jika makan

DO :

- Pasien tampak lemah


- konjungtifa anemis
- membran mukosa tampak
pucat
- berat badan menurun
(sebelum sakit 52 kg, saat
sakit 31 kg)
- tinggi badan 163 cm
- porsi makan tidak
dihabiskan
- bibir kering
- terdapat sariawan

IV DS Kehilangan cairan Deficit volume


aktif cairan
- pasien mengatakan badan
terasa lemah
- pasien mengatakan BAB
cair
- frekuensi BAB 3-4x
sehari
- pasien mengatakan sering
haus
- pasien mengatakan jika
suhu tubuh naik banyak
keringat

DO

- Pasien tampak lemah 


- Membran mukosa bibir
klien tampak kering 
- Turgor kulit jelek 
- CRT > 3 detik 
- TD :90/60 mmHg 
- Nadi: 90 x/menit 
- Pasien mendapatkan
terapi terapi parenteral RL
20 tpm/mnt

B. Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolism


2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
3. Diare berhubungan dengan proses infeksi
4. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan pemasuka atau mencerna makana atau
mengarbsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis.

C. Perencanaan Keperawatan

N Diagnosa Perencanaan Keperawatan


o Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
I Hipertermi 1. Kulit pasien 1. Pantau suhu 1.
b.d tidak pasien
peningkata kemerahan (derajat dan
n laju 2. Suhu tubuh pola);
metabolis dalam batas perhatikan
me normal mengigil
3. Kulit pasien atau
tidak teraba diaphoresis
hangat 2. Pantau suhu
lingkungan,
batasi atau
tambahi
linen tempat
tidur, sesuai
indikasi.
3. Berikan
kompres
mandi
hangat pada
lipatan paha
dan axila,
hindari
penggunaan
alkohol
4. Tingkatkan
intake cairan
dan nutrisi
5. Kolaborasi
dengan
pemberian
antipiretik,
misalnya
ASA
(aspirin)
asetaminofe
n (Tylenol)
II 1. 1. 1.
III 1. 1.

D. Implementasi Keperawatan

No Tanggal/wakt Implementasi Evaluasi


u
I
II 1.
E. Evaluasi Keperawatan
Tanggal/Ja No Evaluasi Paraf
m Dx
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan

B. Saran

Diharapkan makalah ini bisa memberikan masukan bagi rekan-rekan

mahasiswa calon perawat, sebagai bekal untuk memahami mengenai penyakit

AIDS dalam pengaplikasian dan praktik bila menghadapi kasus sesuai yang di

bahas ini.
DAFTAR PUSTAKA

Evelyn, Pearce, 2013. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Prima
Grafika

Dermawan, 2012. Proses Keperawatan dan Penerapan Konsep Kerangka


Kerja. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Hariyanto & Sulistyowati, 2015. Keperawatan Medikal Bedah 1 Dan Diagnosis


NANDA International. Cetakan Pertama. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Kusuma & Nurarif, 2014. Handbook for Health Student. Cetakan 2.


Yogyakarta : Mediaction

Mary DiGiulio & Donna Jackson, 2014. Keperawatan Medikal Bedah.


Copyright ©2007 Original English Edition. Yogyakarta : Rapha
Publishing

Anda mungkin juga menyukai