Anda di halaman 1dari 1

1. Bagaimana suatu inti atom dikatakan stabil?

Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti atom sangat mempengaruhi
kestabilan inti atom tersebut. Inti atom dikatakan stabil bila komposisi jumlah proton dan
neutronnya sudah ”seimbang” serta tingkat energinya sudah berada pada keadaan dasar.
Secara umum, kestabilan inti-inti ringan terjadi bila jumlah protonnya sama dengan jumlah
neutronnya. Sedangkan kestabilan inti-inti berat terjadi bila jumlah neutron maksimum 1,5
kali jumlah protonnya.Bila ketidakstabilan inti disebabkan karena komposisi jumlah proton
dan neutronnya yang tidak seimbang, maka inti tersebut akan berubah dengan memancarkan
radiasi alpha atau radiasi beta (β). Kalau ketidakstabilannya disebabkan karena tingkat
energinya yang berada pada keadaan tereksitasi maka akan berubah dengan memancarkan
radiasi gamma. Proses perubahan atau transformasi inti atom yang tidak stabil menjadi atom
yang lebih stabil tersebut dinamakan peluruhan radioaktif.

 Hidrogen : Jumlah Proton (1) = Jumlah Neutron (1) (Stabil)


 Lithium : Jumlah Proton (3) > Jumlah Neutron (2) (Tidak Stabil
 Beryllum : Jumlah Proton (4) < Jumlah Neutron (5) (Stabil, karena
kestabilan inti-inti berat terjadi bila jumlah neutron maksimum 1,5 kali
jumlah protonnya)
 Boron : Jumlah Proton (5) = Jumlah Neutron (5) (Stabil)
 Oksigen : Jumlah Proton (8) > Jumlah Neurton (6) (Tidak Stabil)

2. Apa faktor penentuan golongan dalam suatu atom?

Dalam Tabel Periodik (Golongan) suatu unsur golongan utama. dapat ditentukan dari


elektron valensi dan jumlah kulitnya. Untuk unsur golongan utama (A) berlaku:
Golongan : ditentukan oleh banyaknya elektron valensi

 1H :1 (Golongan IA)
 3Li : 2, 1 (Golongan IA)
 4Be : 2, 2 (Golongan IIA)
 5B : 2, 3 (Golongan IIIA)
 8O : 2, 6 (Golongan VIA)

Anda mungkin juga menyukai