bersama Irene dan pacarnya, Suho. Jika Junho tidak mau kuajak, akhir pekan sering kami
habiskan kami akan melukis bersama di taman perumanahan.
f (x )=0
Di hypersurface
x n=0
Teorema ini juga dapat dinyatakan dalam ruang vektor abstrak (nyata atau
kompleks). Misalkan V dan W adalah ruang vektor nyata atau kompleks berdimensi terbatas,
dengan n = redup W. Misalkan A 1 , ..., A n −1 menjadi fungsi analitik dengan nilai di Akhir
( V ) dan b fungsi analitik dengan nilai dalam V , didefinisikan pada beberapa lingkungan (0,
0) di W × V. Dalam hal ini, hasil yang sama berlaku.
1 1 f ( z)
bn = ∫ dz , n=1,2,3. . .. .. . .. .. .
n
( z−z 0 ) yaitu 2 πi C ( z−z 0 )−n+1
Secara khusus koefisien dari
C merupakan lintasan tutup sederhana yang termuat pada 0 < | z – z 0 | < R dan menutupi z0
dengan arah positif . Untuk n = 1 maka :
1 1
b1 = ∫ f (z )dz .b1
2 πi C disebut residu dari f(z) di z0 (nilai koefisien dari suku ( z−z 0 )
Dari bagian prinsipal deret di atas dikatakan bahwa titik singular terisolasi z0 disebut
kutub ( pole ) order m. Bila m = 1 maka z 0 disebut kutub sederhana . Bila m = maka z0
disebut titik singular esensial. Untuk menetukan order titik singular dari f(z) dilakukan
dengan memperderetkan f(z) ke dalam deret Laurent terlebih dahulu, seperti diperlihatkan
dalam contoh berikut.