Anda di halaman 1dari 32

RESIDU DAN PENGGUNAAN

1. Residu dan Kutub


Sebuah titik z0 disebut titik singular dari f (z)
bila f (z) gagal analitik di z0 tetapi analitik pada
suatu (beberapa) titik dari setiap lingkungan dari
z0. Titik singular z0 disebut terisolar bila ada
lingkungan dari z0 yang mengakibatkan f (z)
analitik pada lingkungan tersebut kecuali di titik
z0 itu sendiri atau dapat dikatakan ada bilangan
positif real R sehingga f (z) analitik pada daerah
berbentuk 0 <z - z0 < R.
Untuk mengatahui suatu titik z0 merupakan
titik singular terisolar dapat dilihat apakah ada
jarak antara z0 dengan titik singular lain (bila
ada) yang terdekat. Hal ini sangat beralasan,
sebab

dengan

adanya

jarak

dapat

dibuat

lingkungan dari z0 dengan jari-jari setengah dari

jarak tersebut yang mengakibatkan fungsi f (z)


analitik pada lingkungan itu. Contoh berikut
dapat digunakan untuk memahami pengertian
titik singular terisolasi dan titik singular terisolasi
dan titik sigular tidak terisolasi
Contoh:
Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari
fungsi berikut:
1.
2.
3.
Jawab :
1. Titik singular dari fungsi f(z) = 1/z adalah z
= 0, sebab di z = 0 fungsi f(z) diskontinu dan
oleh karena itu tidak diferensiabel dan tidak
analitik. Karena z = 0 merupakan satusatunya titik singular maka selalu dapat
dibuat

lingkungan

dari

yang

mengakibatkan fungsi f(z) = 1/z analitik atau


fungsi f(z) analitik pada 0 <

< R untuk

suatu bilangan real R. Jadi z = 0 merupakan


titik singular terisolasi
2. Titik

singular

dari

fungsi

diperoleh dari pembuat nol dari penyebut,


yaitu z = 0 dan z = i. Gambar berikut
memperlihatkan titik singular tersebut.
Im
i

Re
-i

Nampak pada gambar ketiga titik singular


mempunyai jarak satu dengan yang lain,
sehingga ketiganya merupakan titik singular
terisolasi.

3. Titik singular dari fungsi

dapat

diperoleh dari pembuat nol penyebut dan


nilai z yang menyebabkan fungsi tidak
terdefinisi. Dari pembuat nol penyebut
diperoleh

( n = 1, 2, 3,..),

sedangkan z = 0 menyebabkan fungsi tidak


terdefinisi. Jadi titik singular fungsi
adalah z = 0 dan z = 1/n ( n = 1,
2, 3..,).Titik singular z = 0 merupakan titik
singular

tidak

terisolasi.

Untuk

memperlihatkan hal ini, kita asumsikan z = 0


terisolasi maka dapat dibuat lingkungan dari
z = 0 yang menyebabkan fungsi analitik
pada lingkungan tersebut. Bila diambil jarijari lingkungan dari

( k bilangan

bulat positif ) maka titk

terletak di

dalam lingkungan dari z = 0. Sebab


merupakan titik singular, berarti tidak ada
lingkungan dari z = 0 yang menyebabkan
fungsi analitik. Jadi asumsi z = 0 merupakan
titik singular terisolasi gagal dan oleh karena
itu z = 0 titik singular tidak terisoalsi.
Sedang z = 1/n merupakan titik singular
terisolasi sebab selalu ada jarak dengan titik
singular yang terdekat yaitu
2. Cara Menghitung Residu
Misal fungsi f (z) dengan titik singular
terisolasi z0. Maka kemungkinan bentuk dari f (z)
dan rumus perhitungan residu dari fungsi f (z) di
z0 sangat ditentukan oleh ordernya (kutub
sederhana dan kutub order ini).

a. Kutub Sederhana
Misal f(z) mempunyai kutub sederhana di z 0,
maka residu dari f(z) di titik singular z = z 0
dihitung dengan,
Re s f(z) = lim (Z z0) f(z)
.(4.1)
Z = zo

z zo

Sebab titik singular z = z0 merupakan kutub


sederhana maka fungsi f(z) dapat dituliskan,
f (z)

(z)
Z Z0

Dengan (z) merupakan fungsi analitik di z =


z0 dan (z0) 0. oleh karena itu, residu dari f(z)
di z = z0 dapat juga dinyatakan dengan,
Re s f(z) = (z0)
...
(4.2)

Z = z0
b.Kutub Order m
Misal f(z) mempunyai kutub Order m (m =
2, 3, 4, . . .) di z = z0 maka residu dari f(z) di titik
singular z = z0 dihitung dengan,
Re sf ( z) lim
1
d m 1
z z0
z z 0 z z 0 ( m 1)! dz m 1

f z

.(4.3)
Sebab titik singular z = z0 merupakan kutub
order m maka fungsi f(z) dapat juga dituliskan,
f z

z
z z0 m

Dengan (z) analitik di z = z0 dan (z0) 0.


Oleh karena itu, residu dari f(z) di titik singular z
= z0 dinyatakan dengan,
Re s f z

(4.4)
z = z0

m 1
z
m 1! 0

...

Tentukan Residu di titik Singular dari fungsi


berikut:
1.
2.
3.
Jawab :
1. Titik singular dari fungsi
pembuat nol penyebut yaitu

diperoleh dari
dan keduanya

merupakan kutub sederhana. Untuk titik singular


.
Fungsi

dapat dinyatakan menjadi,


, dengan

Fungsi
dan
singular
adalah Re s

merupakan fungsi analitik di


, jadi residu dari

di titik

Untuk titik singular


Fungsi

dapat dinyatakan menjadi,


, dengan

Fungsi

merupakan fungsi analitik di

dan
titik singular

. Jadi residu dari

di

adalah

Re s

2. Titik singular dari fungsi


fungsi analitik di

merupakan

yang merupakan titik

singular terisolasi dan merupakan kutub


order 3. Fungsi

dapat dinyatakan

menjadi
, dengan

10

Fungsi

merupakan fungsi entire dan

sedangkan nilai turunan kedua dari


di

diberikan

Jadi residu dari

di titik singular

adalah
Re s

3. Titik singular dari fungsi

adalah z = 0

yang merupakan titik singular terisolasi. Bila


fungsi dinyatakan menjadi
maka

dengan

tidak analitik din z= 0 .

Oleh karena itu rumus perhitungan residu tidak


dapat diterapkan disini. Adapun cara penyelesain

11

dilakukan dengan memperderetkan bentuk

di

z= 0 yaitu :
Sehingga fungsi
dapat dinyatakan menjadi,

Dengan

Fungsi

merupakan fungsi analitik di z

= 0 dan
Nampak bahwa fungsi

mempunyai

kutub di z = 0 dengan order dua. Sedangkan nilai


turunan pertama dari fungsi
di z= 0 diberikan dengan ,

12

Jadi residu dari fungsi

di z = 0 adalah

Re s

3. Penggunaan Residu Untuk Menghitung

Integral Kompleks
Perhitungan integral kompleks selain
menggunakan rumus Cauchy dan bentuk turunannya
dapat juga diselesaikan menggunakan residu. Adapun
metode residu ini diberikan sebagai berikut:
Misal C lintasan tutup sederhana dengan arah
positif, f (z) analitik kecuali pada sebanyak hingga
titik singular terisolasi Zk (k = 1, 2, 3 ., n) pada
daerah yang dibatasi oleh C, maka integral dari f (z)
atas lintasan tutup C diberikan,

13

f ( z)dz 2 Re sf ( z)
k 1 z zk

..

(4.5)
Cara penyelesaian di integral kompleks menggunakan
residu tersebut dilakukan sebagai berikut:

1. Ditentukan semua titik singular dari integran atau


fungsi f(z)

2. Dicari residu dari f(z) di semua titik singular


yang terletak di dalam lintasan C

3. Perhitungan integral kompleks dapat diperoleh


dengan mengalikan jumlah dari hasil langkah
kedua dengan 2 i.

Contoh:
Hitung

5z 2dz
C z (z 1)

lingkaran

Penyelesaian :

dengan lintasan tutup C merupakan

yang mempunyai arah positif

14

Fungsi f ( z )

5z 2
z ( z 1)

mempunyai titik singular terisolasi

di z = 0 dan z = 1.
Kedua titik singular terletak di dalam daerah yang
dibatasi oleh lintasan tutup C dan diperlihatkan pada
Gambar 4.1
Adapun residu titik singular z = 0 dicari dengan
menuliskan fungsi f(z) menjadi
f z

z
z

Fungsi

dengan

5z 2
z 1

5z 2
z 1

merupakan fungsi analitik di z = 0

dan (0) = 2
Oleh
f (z)

karena

itu

residu

dari

Re sf ( z ) 2
5z 2
di z 0
z0
z ( z 1)

sedangkan residu di titik singular z = 1 dicari dengan


menuliskan fungsi f(z) menjadi,
F(z)
Fungsi

(z)
z 1

dengan

f (z)

5z 2
z

5z 2
z

merupakan fungsi

Analitik di z = 1 dan (1) = 3. oleh karena

itu, residu dari fungsi

f (z)

5z 2
z (z 1)

15

di z =1 adalah

Re sf ( z ) 3
z 1

jadi nilai integral kompleks,


f(z) dz = 2 (2 + 3) =10 i.
Contoh:

3z 3 2
C ( z 1) z 2 9

Hitung

dz, lintasan C diambil arah

positif dengan
Bentuk:
a. C =
b. C =

z 2 2

Penyelesaian:

3z 3 2
C ( z 1) z 2 9

Fungsi f(z)

mempunai titik singular

terisolasi di z = 1 dan
z = + 3i.
a. Titik singular z = 1 terletak diantara di dalam daerah
yang dilengkapi oleh lintasan
C=

z 2 2

{lihat Gambar 4.2. (a)}

Residu di titik singular di z = 1 dihitung berikut.


F(z)

(z)
( z 1)

dengan

3z 3 1
z2 9

16

Fungsi

3z 3 1
z2 9

merupakan Fungsi analitik di z =

1 dan (1) = 2 .
Kutub z = 1 merupakan kutub sederhana, sehingga

jadi nilai integral Hitung

f ( z ) dz
C

(a)

= 2

1
2

= i.

(b)
Im
C

Re

Re

b. Semua titik singular z = 1 dan z = + 3i terletak


didalam daerah yang dibatasi

C=

{lihat

gambar 4.2 (b)}. Nilai residu di z = 1 telah


dihitung, sedangkan residu di titik singular z = +
3i dihitung berikut.
Untuk z = 3i.
Fungsi

f ( z)

3z 3 2
(z 1) z 2 9

dapat dinyatakan menjadi

17

(z)
z 3i

f(z)
Fungsi

dengan

3z 3 2
( z 1) ( z 3i)

3z 3 2
( z 1) ( z 3i)

merupakan fungsi analitik

di z = 3i

dan

(3i)

81i 2
6i (3i 1)

jadi residu dari


Re sf ( z )
z 3i

f (z)

3z 3 2
(z 1) ( z 2 9)

di z = 3i adalah

81i 2
(3i 1) (6i)

untuk z = -3i
Fungsi

3z 3 2
f ( z)
(z 1) z 2 9

f(z)
Fungsi

( z)
z 3i

dapat dinyatakan menjadi

dengan

3z 3 2
( z 1) ( z 3i)

3z 3 2
( z 1) ( z 3i )

merupakan

fungsi

analitik di z = 3i
dan

(3i)

81i 2
6i (3i 1 )

jadi residu dari

f (z)

3z 3 2
(z 1) ( z 2 9)

Re sf ( z )
81i 2

z 3i
( 3i 1) ( 6i )

jadi nilai integral adalah

di z = 3i adalah

18

f ( z ) dz 2 i 1
81i

C
2 (3i 1)

81i 2

6 i

6i (3i 1) (6i )

4. Penggunaan Residu unuk menghitung


integral (Real) tak wajar
Integral tak wajar yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan residu mempunyai bentuk:
a.
b.

f (x)

dx

f ( x ) cos ax dx atau

f ( x ) sin

ax dx dengan a R

dengan f(x) merupakan fungsi rasional.

Bentuk integral f (x ) dx

dengan f ( x )

p (x)
q (x)

merupakan fungsi rasional dapat diselesaikan


dengan menggunakan metode residu bila
Pangkat penyebut dikurangi pangkat pembilang
lebih dari sama dengan du (pangkat q (x)
pangkat p (x) 2)
q (x) 0 untuk setiap nilai x pada

kedua kondisi di atas akan menjamin bahwa nilai


integral tak wajar ada dan nilainya dapat diperoleh dari
nilai utama

19

f (x ) dx

lim
p (x)
q ( x ) dx R

f ( x ) dx ..

(4.6)
Bentuk integral tak wajar (4.11) secara lebih umum
dituliskan sebagai:

f (x) dx

lim
R1

f ( x ) dx

R1

lim
R2

R2

f (x ) dx .(4.7)
0

jika f(x) merupakan fungsi genap maka integral tak


wajar dapat dituliskan menjadi,

f ( x ) dx 2 f ( x ) dx

...

(4.8)
Untuk menghitung integral (4.6) diasumsikan daerah
D yang terletak di separuh atas bidang yang dibatasi
oleh setengah lingkaran z = Re i dan sumbu x (sumbu
real). Lihat gamber 4.3 misal lintasan C merupakan
lintasan tutup dengan arah positif yang melingkupi
atau menjadi batas dari daerah D, maka
R

k
Re s p ( z )
p (x)
p (z)
dx

dz

R q ( x )
q (x)
n 1 z z n q (z)

..(4.9)

20

dengan zn (n = 1, 2, 3, .,k) merupakan titik singular


p (z)

dari f(z) = q (z) yang terletak pada D atau yang


dilingkupi oleh lintasan C.

C
D
-R

Untuk R maka bentuk integral tak wajar (4.6)


dapat diselesaikan dengan menggunakan

f (x)

dx 2 i

n 1

Re s f ( x )
z zn

(4.10)
dengan zn (n = 1, 2, 3, .,k) merupakan titik singular
p (z)

dari fungsi f(z) = q (z) yang terletak di separuh atas


bidang ( bidang y > 0 atau bidang Im (z) >0). Titik
singular diperoleh dari pembuat nol fungsi q (z) atau
nilai z yang menyebabkan

21

q (z) = 0

Contoh
Hitung integral tak wajar berikut
a.

2x 2 1
4 5x 2 4 dx
x

b. x
0

dx
1

Penyelesaian
a. Integral dituliskan
f (x)

2x 2 1
2z 2 1
2z 2 1

f
(
x
)

f
(
x
)

x 4 5x 2 4
z 4 5z 2 4
( z 4 1) (z 2 4

titik singular : z = + dan z = + 2i. dan yang terletak


di separuh atas bidang yaitu : z = I dan z = 2i
untuk z = I, maka fungsi f (z) dapat dinyatakan,
F ( z)

(z)
z i

dengan

(z)

2z 2 1
( z i) ( z 2 4)

22

Fungsi

(z)

2z 2 1
( z i) ( z 2 4)

di z = i dan
f (z)

(i)

2z 2 1
( z 4 5z 2 4

1
2i

merupakan fungsi analitik


. Oleh karena itu residu

di z = i

Re sf (z )
1

z 1
2i

adalah

Untuk z = 2i, maka fungsi F(z) dapat dinyatakan


F (z)

( z)
z 4

fungsi

dengan

(z)

(z)

2z 2 1
( z 2 1) ( z 2i )

2z 2 1
( z 2 1) ( z 2i )

merupakan

fungsi

analitik di z = 2i
dan

( 2i)

f (z)

31
4i

. Oleh karena itu, residu dari fungsi

2z 2 1
(z 5z 4
4

di z = 2i adalah

Re sf ( z)
3

z 2i
4i

jadi nilai integral tak wajar,

2x 2 1
1
3
.
dx 2 i

2
2
( x 1) ( x 4
2
4i
2

b. Integral f(x) =

f (x)

1
x

merupakan fungsi genap

dan fungsi
f (x)

1
x

mempunyai titik singular di z = + i.

23

titik singular yang terletak diseparuh atas bidang


adalah z = i. residu dari fungsi
adalah

f (x)

1
x

di z = 1

Re sf ( z )
1

z 1
2i

jadi nilai integral tak wajar

1
1

dx

0 z 2 1 2

1
1 2 i 1 .
x 1 1 dx 2 2 2

integral tak wajar berbentuk,

f (x)

cos ax dx atau

f (x)

sin ax dx dengan a R+

(4.11)
dengan

f (x)

p ( x )1
q (x)

merupakan fungsi rasional dapat

juga diselesaikan dengan menggunakan residu bila


o Pangkat penyebut dikurangi pangkat pembilang
lebih dasri sama dengan satu [pangkat q (x)
pangkat p (x) 1 dan
o Q (x) 0 untuk setiap nilai x pada (-, )
Dengan menggunakan notasi Euler, maka bentuk
(4.11) dapat dituliskan menjadi:

iax
f ( x )e dx

f ( x ) cos ax dx i

(4.12)

f (x)

sin ax dx

24

sehingga,

f (z) cos ax dx dan

f (x)

sin ax dx

berturut-turut

merupakan bagian real imajiner dari,

f ( x )e

iax

dx

(4.13)
penyelesaian integral (4.11) dilakukan denan
menghitung integral (4.13) terlebih dahulu
menggunakan residu, yaitu:

iax
iaz
f ( x )e dx 2 i Re s f (z)e

k 1 z zi

....(4.14)
dengan zk merupakan titik singular dari fungsi
f(z)eiaz di separuh bidang atas.

5. Penggunaan Residu untuk Menghitung


Integral tertentu
Bentuk integral tertentu dapat diselesaikan dengan
menggunakan metode residu adalah:
2

F (sin , cos ) d
0

.....(4.15)

25

deng F (sin , cos ) merupakan fungsi rasional


dalam sin dan cos dan nilai fungsi F adalah
sehigga pada interval

0, 2

.Untuk menyelesaikan

bentuk integral (4.15), dilakukan berikut.


Sebab sin =
z

e i e i
2i

dan z = ei untuk setiap z pada

, maka diperoleh hubungan,

Sin =

z 1/ z
2i

..(4.16)
Dengan cara sama diperoleh,
Cos =

z 1/ z
2

......

(4.17)
Selanjutnya, dari z = ei diperoleh,
d =

dz
iz

...

(4.18)
dengan subtitusi persamaan (4.16), (4.17) dan (4.18)
maka bentuk integral (4.15) dapat dinyatakan menjadi,
2

z z 1 z z 1 dz
,

2i
2

iz

F (sin , cos ) d F
0

.(4.19)

26

dengan lintasan C merupakan lingkaran satuan dengan


arah positif.
Contoh:
2

d
sin

Hitunglah integral dari 2


0

Penyelesaian:
Bentuk integral tentu dapat dinyatakan sebagai
integral kompleks
2

2
0

2 dz
d
2
sin C z 4iz 1

dengan lintasan C merupakan

lingkaran satuan dengan arah positif. (Berlawanan


arah dengan jarum jam).
Titik singular dari

f (z)

2 dz
z 2 4i 1

yang terletak dalam

lingkaran satuan
z

= 1 adalah a = -2i + 3. sedangkan residu dari

fungsi

f (z)

2
z

4i 1

Re s
1
f (z)
z 2i 3
i 3

Di z = -2i +3 adalah
2

jadi 2 sin
0

2 i

sebagai pengecekkan kebenaran dari perhitungan


integral real menggunakan residu adalah hasil akhir

27

atau jawaban harus merupakan bilangan real. Bila


hasil akhir merupakan bilangan kompleks (masih
memuat bilangan i) maka pasti terjadi kesalahan dalam
perhitungan.
Bentuk integral yang tidak dapat diselesaikan dengan
menggunakan residu apabila integral bernilai tak
hingga pada interval (0,2). Misal diberikan integral
2

2 sin
0

maka integral f(z)= 1 / 1-tan akan

bernilai tak hingga pada interval (0,2) yaitu untuk =


/ 4 atau = 5 /

6. Rangkuman Residu Dan Penggunaan


A.

Residu dan Kutub

Sebuah titik Z0 disebut titik singular dari f (z) bila


f (z) gagal analitik di Z 0 tetapi analitik pada suatu
(beberapa) titik dari setiap lingkungan dari Z 0. atau
dapat dikatakan ada bilangan positif real R sehingga f
(z) analitik pada daerah berbentuk

0 Z Z 0 Rm

28

B.

Cara menghitung residu

Misal fungsi f (z) dengan titik simngular


terisolasi Z0. maka kemungkinan bentuk dari f (z) dan
rumus perhitungan residu dan fungsi f (z) di Z 0 sangat
ditentukan oleh ordernya (kutub sederhana dan kutub
order ini).
Kutub Sederhana
Misal f (z) mempunyai kuub sederhana di f z0, maka
residu dari f (z) di titik singular Z = Z0 dihitung
dengan,
Re s f ( z ) Lim
Z Z0 Z Z0

( Z Z 0 ) f (z)

(4.1)
Kutub Order m
Misal f (z) mempunyai kutub order m ( m= 2, 3, 4,
.) di z = z0 maka residu dari f (z) di titik singular
z = z0 dihitung gagal
Re s f (z ) Lim
1
d ( m 1)
. ( m 1) . ( Z Z 0 ) m f (z) ...(4.2)
Z Z 0 Z Z 0 (m 1)! d z

29

C. Penggunaan residu untuk menghitung


integral kompleks
Cara penyelesaian di integral kompleks
menggunakan residu tersebut dilakukan sebagai
berikut:
1. Ditentukan semua titik singular dari integral fungsi
f (z)
2. Dicari residu dari f (z) di semua titik singular yang
terletak di dalam lintasan C
3. perhitungan integral kompleks dapat diperoleh
dengan mengalikan jumlah dari hasil langkah kedua
dengan 2i

D. Penggunaan residu untuk menghitung


Integral (real)
Integral tak wajar yang dapat diselesaikan dengan
residu mempunyai bentuk:
1.
2.

f ( x ) dx

f ( x ) cos ax . dx atau f ( x ) sin ax . dx dengan a R

Dengan f(x) merupakan fungsi nasional.

30

Sumber Daftar Pustaka :


Mursita, Danang, 2005. Matematika Lanjut Perguruan
Tinggi. Ed.1.
Rekayasa Sains. Bandung

31

TUGAS KALKULUS III


RESIDU DAN PENGGUNAAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. M. Arief Hidayat

(12.2013.026)

2. Rini Anggraini

(12.2013.032)

DOSEN PEMBIBING:
Ir. Hj. Ani Melani, MT

32

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai