Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU 4

NAMA : RAHMADANI
NIM : 105361101117
BILANGAN KOMPLEKS

A. Proyeksi Stereografik
Misalnya P adalah bidang komplek dan pandang suatu unit sphere ʃ
(jari-jari satu) tangent P di z= 0. Untuk diameter NS tegaklurus dengan P dan
titik N dan S kita sebut kutub-kutub utara dan bagian selatan dari ʃ. Beberapa
korenspondensi titik A di P kita dapat membuat garis NA berpotongan dengan
pada titik A’. Dengan demikian setiap titik di bidang bilangan komplek
berkorespondensi satu-satu dan hanya satu titik dari sphere ʃ, dan kita dapat
menggambarkan sebarang bilangan komplek oleh satu titik pada sphere.
Untuk melengkapi titik N hal itu berkorespondensi dengan “jumlah pada titik”
dari bidang tersebut. Dari himpunan semua titik-titik termasuk bidang
komplek untuk jumlah pada titik disebut semua bidang kompleks, semua
bidang z, atau bidang kompleks secara luas.
Methode yang telah dijelaskan di atas untuk memetakan bidang pada
sphere disebut proyeksi stereografis. Sphphich. Sphere tersebut kadang-
kadang disebut Riemann sphere.
B. Hasil Kali Titik (dot) dan Silang (cross)
Misal z 1=x 1+iy 1dan z 2=x 2+ iy 2 adalah dua bilangan komplek dan
dinyatakan sebagai vektor-vektor. Hasil kali titik antara dua bilangan
komplek z1 dan z2 merupakan sebuah skalar.
Hasil kali titik antara dua bilangan kompel z1 dan z2 didefenisikan
dengan bentuk :
1
z 1 . z 2=|z 1||z 2|cos θ=x 1 x 2 + y 1 y 2=ℜ { z1 z 2 }= {z z +z z }
2 1 2 1 2
Dimana θ adalah sudut diantara z1 dan z2 yang mana terletak antara 0 dan
π. Hasil kali silang dari z1 dan z2 didefenisikan sebagai
1
z 1 × z2=|z 1||z 2|sin θ=x 1 x2− y 1 y 2=lm { z 1 z 2 }= {z z −z z }
2 1 2 1 2
z 1 z 2=( z 1 ∙ z 2 ) +i ( z 1 × z 2 )=|z 1||z 2| eiθ

Jika z1 dan z2 adalah bukan nol, maka


1. Syarat perlu dan cukup bahwa z1 dan z2 tegak lurus adalah bahwa z1. z2= 0
2. Syarat perlu dan cukup bahwa z1 dan z2 sejajar adalah bahwa z1 x z2 = 0
3. Magnitudo proyeksi dari z1 pada z2. adalah |z 1 ∙ z 2|/|z 2|.
4. Luas jajarangenjang yang mempunyai sisi z1dan z2 adalah |z 1 × z 2|.

C. Kompleks Sekawan
Jika z = x + iy bilangan kompleks, maka bilangan kompleks sekawan dari
z ditulis ź, didefinisikan sebagai ź = (x, – y) = x – iy.
Contoh 3.1
Sekawan dari 3 + 2i adalah 3 – 2i , dan sekawan dari 5i adalah – 5i.
Operasi aljabar bilangan kompleks sekawan di dalam himpunan bilangan
kompleks memenuhi sifat-sifat berikut :

Teorema 3.1
D. Himpunan Titik
Sebarang kumpulan titik-titik di bidang kompleks dinamakan suatu
himpunan titik berdimensi dua, dan setiap titiknya dinamakan suatu anggota
atau unsur himpunan tersebut.
Definisi dasar berikut ini diberikan sebagai bahan rujukan.
1. Lingkungan (neighbourhoods)
Suatu lingkungan delta (atau δ) dari titik ZO adalah Himpunan semua titik

z sehingga |z−Z O|< δ dimana δ adalah suatu bilangan positif yang


diberikan. Suatu lingkungan −δyang dihilangkan dari ZO adalah Suatu

lingkungan dari ZO yang titik ZO nya dibuang, yaitu 0<| z−Z O|< δ .
2. Titik lserimit (limit points)
Suatu titik Z0 disebut titik limit, titik gabung, atau titik kumpul dari
himpunan titik S. Jika setiap lingkungan –δ yang dihilangkan dari Z0
memuat titik di himpunan S, karena δ adalah Suatu bilangan positif
sebarang, maka himpunan S harus memiliki banyak titik yang tak
berhingga. Perhatikan bahwa Z0 mungkin terletak di dalam atau di luar
himpunan S.
3. Himpunan-himpunan tertutup (closed sets)
Sebuah himpunan S disebut tertutup jika setiap titik limit dari S termasuk
di dalam S, yaiut S memuat semua titik limitnya. Sebagai contoh,
himpunan semua titik z sehingga |z| ≤ 1 adalah suatu himpunan tertutup.
4. Himpunan-himpunan terbatas (bounded sets)
Sebuah himpunan S disebut terbatas jika kita dapat menemukan suatu
konstata M sehingga |z| ≤ M untuk setiap titik z dan S. Suatu himpunan
tak terbatas adalah himpunan yang tidak memiliki batas. Suatu himpunan
yang terbatas dan tetutup dinamakan Kompak.
5. Titik dalam, titik luar, dan titik terbatas (interior, exterior, and
boundary points)
Suatu titik Z0 disebut titik dalam dari himpunan S jika kita dapat
menentukan suatu lingkungan δ dari Z0 yang semua titiknya termasuk pada
S. Jika setiap lingkungan δ dari Z0 memuat titik di S dan juga titik di luar S,
maka Z0 dinamakan titik batas. Jika suatu titik bukan suatu titik dalam atau
titik batas dari suatu himpunan S, maka titik ini dinamakan titik luar dari S.
6. Himpunan-himpunan terbuka (open sets)
Suatu himpunan terbuka adalah suatu himpunan yang hanya terdiri dari
titik dalam. Sebagai contoh, himpunan titik Z sehingga |z| < 1 adalah
suatu himpunan terbuka.
7. Himpunan-himpunan tersambung (connected sets)
Suatu himpunan terbuka S disebut tersambung jika untuk setiap dua titik di
himpunan tersebut dapat dihubungkan oleh suatu lintasan yang berbentuk
garis lurus (lintasan segi banyak) yang semua titiknya terletak di dalam S.
8. Daerah terbuka atau domain (open regions or domains)
Suatu himpunan terbuka tersambung dinamakan suatu daerah terbuka atau
domain.
9. Closure suatu himpunan (closure of a set)
Jika suatu himpunan S kita gabungkan semua titik limitnya, maka
himpunan baru yang terbentuk disebut penutup himpunan S dan
merupakan suatu himpunan tertutup.
10. Daerah tertutup (closed regions)
Penutup suatu daerah terbuka atau domain disebut suatu daerah tertutup.
11. Daerah (regions)
Jika pada suatu daerah terbuka atau domain kita gabungkan beberapa,
semua atau tidak sama sekali titik limitnya, maka kita menemukan suatu
himpunan yang disebut daerah. Jika semua titik limitnya digabungkan,
maka daerahnya tertutup dan jika tidak digabungkan sama sekali, maka
daerahnyaterbuka. Dalam buku ini bilamana kita menggunakan istilah
daerah tanpa mengelompokkannya, kita akan mengartikannya sebagai
daerah terbuka atau domain.
12. Gabungan dan Irisan dari himpunan. sebuah himpunan terdiri dari
semua titik yang tergabung dalam himpunan S1 dan himpunan S2 atau
kedua-duanya yang dinamakan union/gabungan dari himpunan S1 dan S2
yang ditandai dengan himpunan S1 + S2 / S1∪S2 Suatu himpunan terdiri
dari semua titik yang terdapat dalam himpunan S1 dan S2 dinamakan irisan
S1 dan S2 yang ditandai dengan S1 , S2 / S1 ∩S2
13. Komplemen dari himpunan. Suatu himpunan yang tergabung dari semua
titikyang tidak termasuk dalam himpunan S dinamakan komplemen S dan
dinyatakan dengan ś
14. Himpunan kosong dari sub himpunan. Menarik untuk memikir sebuah
himpuan yang tak bernilai, himpunan ini dinamakan himpunan kosong (∅).
Jika dua himpunan S1 dan S2 tidak memiliki nilai (dimana kedua himpunan
tersebut dinamakan himpunan yang tak berkaitan/saling keterkaitan), kita
dapat menjelaskannya dengan menulis S1 - S2 = ∅. Setiap himpunan yang
dibentuk melalui pemilihan semua nilai / tanpa nilai dari sebuah himpunan
dinamakan sub himpunan dari S. bila kita menjelaskan himpunan ini
dimana semua nilai S telah dipilih maka himpunan itu dinamakan sebuah
himpunan yang benar dari S.
15. Himpunan tak terhingga. Jika bagian sebuah himpunan dapat
ditempatkan dalam sebuah persamaan dengan angka-angka 1,2,3………
maka himpunan itu dinamakan himpunan yang dapat dihitung, jika tidak
dapt dihitung maka himpunan tersebut dinamakan himpunan tak terhingga.

Berikut ini ada dua teori penting mengenai nilai-nilai himpunan:


a) Teorema Welerstrass-Bolzano. Teori ini menyatakan bahwa setiap
himpunan dasar terikat memiliki paling sedikit satu batas nilai.
b) Teorma Heine-Borel. Teori ini menyatakn bahwa S merupakan sebuah
himpunan terpadu masing-masingnya mengandung satu atau lebih
himpunan A1, A2.....( yang kemudian dikatakan meliputi himpunan S
tak terhingga). Kemudian akan terjadi sejumlah himpunan dasar A1, A2
yang meliputi S tak terhingga.

Anda mungkin juga menyukai