Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RISDA YANTI

NIM : 10536 11013 17


PERTEMUAN KE-3
BILANGAN KOMPLEKS

A. Rumus Euler

Ingat kembali deret Maclaurin

dengan

Menyebabkan

Misalkan ,

dinamakan rumus Euler. Secara umum kita dapat mendefinisikan

Sehingga bilangan kompleks dapat kita tulis dalam bentuk

Contoh

1. Tunjukkan bahwa

a.
penyelesaian

Diketahui

dan

Sehingga diperoleh
B. Persamaan Suku Banyak
Penyelesaian persamaan suku banyak berbentuk

dimana bilangan kompleks yang diketahui dan bilangan bulat positif.


Persamaan suku banyak memiliki akar kompleks. Jika adalah buah akarnya,
maka

dinamakan bentuk pemfaktoran persamaan suku banyak.

Contoh

Selesaikan

penyelesaian

Setelah difaktorkan diperoleh

Maka

C. Akar Pangkat (-n) dari Satuan


Suatu bilangan kompleks w dinamakan akar ke –n dari bilangan kompleks z yaitu wn = z ,
maka Menurut dalil De’Moivre, jika n bilangan bulat positif, maka:

Contoh:
Tentukan semua akar pangkat-7 dari satuan.
Jawab:
Untuk,
Jadi akar-akarnya adalah:

D. Tafsiran Vektor dari Bilangan Kompleks

Suatu bilangan kompleks z = (x, y) = x + yi , secara geometri dinyatakan sebagai titik


(x, y) pada bidang Cartesian. Dengan demikian, semua bilangan kompleks dapat terwakili oleh
semua titik pada bidang Cartesian. Bilangan kompleks dapat digambarkan dalam suatu bidang
kompleks seperti menggambarkan suatu titik pada bidang cartesius .
Anda telah mengetahui bahwa setiap vektor di bidang Cartesian dapat dinyatakan
sebagai vektor yang berpangkal di titik O = 0,0 dan ujungnya di suatu titik (x, y) . Kemudian
pasangan terurut (x, y) tersebut menyatakan vektor yang dimaksud. Dalam pengertian yang
terbatas bilangan kompleks z = (x, y) = x+ yi dapat dipandang sebagai vektor (x, y).
1. Penjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan bilangan kompleks diasosiasikan dengan hukum jajaran genjang untuk
penjumlahan dan pengurangan vektor. Gambar berikut memperlihatkan arti vektor dari bilangan
kompleks
Dengan menerapkan definisi: z1-z2 = z1+(-z2), maka secara grafik z1-z2 disajikan sebagai
berikut.

2. Norma Vektor
Apabila bilangan kompleks dapat dipandang sebagai vektor (x, y),

maka panjang vektor z dinamakan norma z dan dinyatakan dengan Sebagaimana

pembahasan tentang nilai mutlak bilangan kompleks, norma z adalah nilai mutlak dari

bilangan kompleks z, pada ruang dimensi-2 yaitu Tafsiran geometri


menyatakan panjang vektor (x, y) yaitu jarak dari titik asal o terhadap titikujung, z
= (x, y).
Misalkan vektor posisi P(x1, y1) dan Q(x2, y2) berturut-turut dinyatakan oleh z1 dan z2,
sebagaimana gambar berikut.

3. Hasil Kali Titik dan Silang


Misalkan dan dua bilangan kompleks, maka hasil kali
titik (dot product) dari dan dilakukan dengan cara:
Selanjutnya hasil kali silang (cross product)) dari dan didefinisikan sebagai:

Anda mungkin juga menyukai