Anda di halaman 1dari 43

Analisis Variabel Kompleks (ANAKOM)

3 SKS

Maimunah

1
FUNGSI KOMPLEKS , LIMIT
DAN KEKONTINUAN

Sebelum dibahas mengenai fungsi kompleks,


maka perlu dipelajari konsep-konsep topologi yang akan
digunakan pada fungsi kompleks.

Konsep-Konsep Topologi Pada Fungsi Kompleks

Himpunan pada pembahasan ini adalah koleksi atau


kumpulan titik-titik pada bidang Z. Dianggap anda
telah
memahami operasi pada himpunan yaitu gabungan,
irisan, penjumlahan dan pengurangan beserta sifat-
sifatnya.
2
1. Lingkungan/persekitaran
a. Lingkungan zo adalah himpunan semua titik z yang
terletak di dalam lingkaran yang berpusat di zo,
berjari-jari r, r > 0. Ditulis V(zo,r) atau z – zo < r.
b. Lingkungan tanpa zo adalah himpunan semua titik
zzo yang terletak di dalam lingkaran yang berpusat
di zo, berjari-jari r, r > 0. Ditulis V*(zo,r) atau
0< z – zo < r.

3
Contoh :
a. V(i,1) atau z – i  < 1, lihat pada Gambar 1
b. V*(O,a) atau 0< z -O < a, lihat pada Gambar2
– Im
Im

2 i
a
i O Re

Re
O

Gamba 1 Gambar 2
r

4
2. Komplemen
Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S
ditulis
Sc,merupakan himpunan semua titik pada bidang Z yang
tidak termasuk di S.

Contoh :
Gambarkan !
A = { z | Im z< 1}, maka Ac = { z | Im z 1}.
B ={ z | 2<z<4}, maka Bc = { z | z2 atau z4}.

5
A = { z | Im z< 1}, maka Ac = { z | Im z 1}.
B ={ z | 2<z<4}, maka Bc = { z | z2 atau z4}.
Im Im

c Bc
A 4
1
A B
Re 2
O

O 2 4 Re

6
3. Titik limit
Titik zo disebut titik limit dari himpunan S jika untuk
setiap V*(zo,) maka V*(zo,)  S  . Jika zo S dan zo

bukan titik limit, maka zo disebut titik terasing.

4. Titik batas
Titik zo disebut titik batas dari himpunan S jika untuk
setiap V*(zo,) memuat suatu titik di S dan memuat
suatu titik yang tidak di S.
5. Batas dari himpunan S
adalah himpunan semua titik batas dari S.

7
6. Interior dan Eksterior
Titik zo disebut interior dari himpunan S jika ada V(zo,)
sehingga V(zo,)  S. Titik yang bukan titik interior atau
bukan titik batas disebut titik eksterior.
7. Himpunan Terbuka
Himpunan S disebut himpunan terbuka jika semua anggota
S adalah titik interior S.
8. Himpunan Tertutup
Himpunan S disebut himpunan tertutup jika S memuat
semua titik limitnya.

8
9. Himpunan Terhubung
Himpunan terbuka S disebut terhubung, jika setiap dua
titik di S dapat dihubungkan oleh penggal garis yang
seluruhnya terletak di S.
10. Daerah domain
Himpunan terbuka S yang terhubung disebut daerah
domain.
11. Daerah Tertutup
Daerah tertutup S adalah daerah terbuka digabung
dengan batasnya.
12. Penutup dari himpunan S
adalah himpunan S digabung dengan titik limitnya.

9
Contoh :
1. Diberikan A = { z / |z|<1}, maka:
Im

1
A Re
1 1
1

A adalah himpunan terbuka dan terhubung.


Batas dari A adalah { z / |z|=1}.
Penutup dari A adalah { z / |z|1}.

10
2. Diberikan B = { z / |z|<1} U {(0,1)}, maka:
Im

1
B Re
 1
1 1

B adalah bukan himpunan terbuka dan juga bukan


himpunan tertutup.
Titik-titik limit dari B adalah { z / |z|
1}.
11
3. Diberikan C = { z / |z| 2}, maka:
Im

2
1 C
Re
2 1 1 2
1
2

Titik-titik interior C adalah { z / |z|<2}.

12
1. FUNGSI KOMPLEKS
Definisi :
Misalkan S himpunan titik pada bidang Z.

Fungsi kompleks f adalah suatu aturan yang memasangkan


setiap titik z anggota S dengan satu dan hanya satu titik w
pada bidang W, yaitu (z,w).
Fungsi tersebut ditulis w = f(z).
Himpunan S disebut daerah asal (domain) dari f, ditulis Df
dan f(z) disebut nilai dari f atau peta dari z oleh f. Range
atau daerah hasil (jelajah) dari f ditulis Rf , yaitu himpunan
f(z) untuk setiap z anggota S.

13
f
Im(z) Im(w)

z w  f(z)
Re(z) Re(w)
Re(w

Bidang Z Bidang W

14
Contoh :
1) w=z+1– i
2) w = 4z + 2i
3) w = z2 – 3z

4) f(z) = 3
2z  1
z

Contoh 1,2,3 adalah fungsi kompleks dengan domain


semua titik pada bidang Z.
Contoh 4 adalah fungsi kompleks dengan domain semua
titik pada bidang Z , kecuali z =  1
2

15
Jika z = x + iy, maka fungsi w = f(z) dapat diuraikan
menjadi w = u(x,y) + iv(x,y) yang berarti Re(w) dan
Im(w) masing-masing merupakan fungsi dengan dua
variabel real x dan y.

Apabila z = r(cos + i sin), maka w = u(r, ) + iv(r, ).

16
Contoh :
Tuliskan f(z) = 2z2 – i dalam bentuk u dan v !

Jawab :
Misal z = x + iy,
Maka fungsi w = f(z) = 2z2 –i
= 2(x + iy )2 – i
= 2(x2+2xyi-y2) – i
= 2(x2-y2) + i(2xy-1).
Jadi u = 2(x2-y2) dan v = 2xy-1.

17
Jika z = r(cos + i sin).
Tentukan f(z) = z2 + i

Jawab
f(z) = z2 + i
= [r (cos+i sin)]2 + i
= r2[cos2 - sin2 + 2isincos] + i
= r2 (cos2 - sin2) + r2isin2 + i
= r2 (cos2 - sin2) +(1+r2sin2)i
berarti u = r2(cos2 - sin2) dan v = 1+r2sin2) .

18
Komposisi Fungsi

Diberikan fungsi f(z) dengan domain Df dan fungsi g(z)


dengan domain Dg.

Jika Rf  Dg  , maka ada fungsi komposisi (g f)(z) =


g(f(z)), dengan domain Df.
f g

z gf(z)
f
(z) 
( g  f )( z
)
g
f
19
Jika Rg  Df  , maka ada fungsi komposisi (f g)(z) =
f(g(z)), dengan domain Dg.
g f

f g(z)
z g(z)

(f  g)
(z)
f
g

Tidak berlaku hukum komutatif pada (g f) (z) dan (f g)(z).

20
Contoh :
Misal: f(z) = 3z–i dan g(z) = z 2 + z –1 + i

‣ Jika Rf  Dg  ,

maka (gf) (z) = g (f (z))


= g(3z – i)
= (3z – i)2 + (3z – i) –1 + i
= 9z2 – 6iz – 1 + 3z – i – 1 + i
= 9z2 –3z – 2 – 6iz

21
Jika Rg  Df  ,

maka   g) (z) = f (g (z))


= f(z2 + z –1 + i)
= 3z2 + 3z – 3 + 3i – i

Karena 9z2–3z –2– 6iz ≠ 3z2 + 3z – 3 + 3i – i


Jadi (g f) (z)  (f g)(z) atau
(g f)  (f g), (tidak komutatif)

22
Interpretasi Geometris
Untuk setiap variabel bebas z = x + iy anggota domain
ada satu dan hanya satu variabel tak bebas w = u + iv
yang terletak pada suatu bidang kompleks. Masing-
masing variabel terletak pada suatu bidang kompleks, z
pada bidang Z dan w pada bidang W. Karena pasangan
(z,w) mengandung 4 dimensi, maka kita tidak dapat
menggambarkannya pada satu sistem. Tetapi kita dapat
melihat gambaran dari w = f(z). Caranya dengan
memandang fungsi f tersebut sebagai pemetaan
(transformasi) dari titik di bidang Z ke titik di bidang W
dengan aturan f. Untuk suatu titik z maka f(z) disebut
peta dari z.

23
Contoh 1 :
Diketahui fungsi w = 2z – 1 + i. Untuk setiap variabel
bebas z = x + iy didapat nilai w = (2x – 1) + (2y + 1)i.
Misalnya untuk z1 = 1 + i , dan z2 = 2 – 3i , berturut-turut
diperoleh : w1 = 1 + 3i , dan w2 = 3 – 5i. Gambar dari z1,

z2, w1 , dan w2 dapat dilihat di bawah ini


Y V
bidang Z bidang W
3 w1
z1
1
O 1 2 X O 1 3 U

3 z2
5 w2
24
Contoh 2 :
Diketahui fungsi w = z2.
Dengan menggunakan z = r (cos+i sin), maka
diperoleh w = z2 = r2 (cos2+i sin2).
Jika sebuah lingkaran pusat O berjari-jari r pada bidang
Z, maka dapat dipetakan ke bidang W menjadi sebuah
lingkaran pusat O berjari-jari r2. Daerah 0  arg z  
dipetakan menjadi daerah
0  arg w  2.

Gambar keduanya dapat dilihat di bawah ini.

25
bidang W

bidang Z
r2
r
 2

26
2. LIMIT
K
Diketahui
daerah S S z

pada
z
fungsi
bidangw Z= f(z) terdefinisi pada S,
kecuali
dan titik di zo.
V * (zoo
zo terletak
Apabila titik z bergerak mendekati ,)
di dalam bidang Z
Stitik zatau
o melalui setiap lengkungan

pada
sebarang K dan mengakibatkan
batas
nilai f(z)D.bergerak mendekati S 
suatu nilai tertentu, yaitu wo pada
Misalkan  f(z)
w
bidang W, maka dikatakan limit o
f(z) adalah wo untuk z mendekati
zo, ditulis : lim f(z)  wo V(wo,)
zzo bidang W
27
Definisi :
Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada daerah S,
kecuali di zo (titik zo di dalam S atau pada batas S). limit
f(z) adalah wo untuk z mendekati zo, jika untuk setiap  > 0
terdapat  > 0 sedemikian hingga
|f(z) – w |< , apabila 0 <|z – z |< ,
o o

ditulis: lim f(z)  wo


zzo

28
Perlu diperhatikan bahwa :

1. Titik zo adalah titik limit domain fungsi f.

2. Titik z menuju zo melalui sebarang lengkungan K,


artinya z menuju zo dari segala arah.

3. Apabila z menuju zo melalui dua lengkungan yang


berbeda, mengakibatkan f(z) menuju dua nilai yang
berbeda, maka limit fungsi f tersebut tidak ada untuk
z mendekati zo.

29
Contoh 1 :
2z2 3z 2
Buktikan bahwa : lim 5
z2 z2

Bukti:
Misalkan diberikan bilangan  > 0, kita akan mencari  >
0 sedemikian, sehingga:
2z2 3z
0 | z  2 |   5 |  , untuk z  2
| 2 z  2

Lihat bagian Ruas Kanan

30
Dari persamaan kanan diperoleh:

2z 2
3z 2 (2z 1)(z 2)
| 5 || -5 | 
z2 (z  2)
(2z 15)(z
| | 
2) (z  2)
| 2(z  2) |

| z  2 | 
2

Hal ini menunjukkan bahwa    telah diperoleh.
2

31
Bukti Formal :
Jika diberikan  > 0 , maka terdapat  ,  sehingga
untuk z  2, diperoleh 2

2z2  3z  2
0 | z  2 |   5|
| z  2
(2z 1)(z
| 5|
2)(z  2)
 | 2(z  2) | 2  

Jadi | 2z2 3z 2  5 |  0 | z  2 |   


z2 2
apabila 
2z2 3z 2
lim 5
Terbukti z2 z2

32
Teorema Limit :
Teorema 1 :
Jika fungsi f mempunyai limit untuk z menuju zo , maka
nilai limitnya tunggal.
Bukti:
Misal limitnya w1 dan w2, maka

f(z)  w1  w1  f(z) 

2

f(z)  w 2 
2
w1  f(z)  f(z)  w 2  w1  f(z)  f(z)  w2      
2 2
sehingga w1  w2 
jadi w1  w 2
33
Teorema 2 :
Misalkan z = (x,y) = x+iy dan f(z) = u(x,y) +
iv(x,y)
dengan domain S. Titik z = (x ,y ) = x +iy di dalam S
o o o o o
atau batas S.

Maka lim f(z)  xo  iyo jika dan hanya jika


zzo

lim u(x, y)  dan lim v(x, y)  yo


zz zzo
xoo

34
Teorema 3 :
Misalkan fungsi f dan g limitnya ada.
lim f(z) = L dan lim g(z) = M,
maka
1. lim (f(z) +g(z)) = L + M (untuk z → zo)
2. lim (f(z) . g(z)) = L . M (untuk z → zo)
3. lim (f(z) / g(z)) = L / M (untuk z → zo)

Tugas : Buktikan ketiga teorema limit tersebut !

35
Contoh 1 : jika semua teorema sudah dibuktikan maka
bisa dihitung limitnya seperti pada Kaldif
z2 1
Hitunglah lim z i
zi

Jawab:
z2 1 (z i)(z
lim  lim
zi z  i zi i) z  i
 lim (z  i)
zi

 2i

36
Contoh 2 : pembuktian ini dilakukan seperti pada Kalmut
2xy
Jika f(z)  2 2  x 2
i . Buktikan lim f(z) tidak ada !
x y y1 z0

Bukti :

Akan ditunjukkan bahwa untuk z menuju 0 disepanjang


garis y = 0, maka diperoleh
lim f(z)  lim f(z)  lim x2i  0 1
z0 (x,0)(0,0 x0
)
Sedangkan disepanjang garis y = x,
lim f(z)  lim f(z)  lim(1 x 2i)  1 2
z0 (x,x)(0 x0 x 1
,0)
Dari 1 dan 2, terbukti lim f(z) tidak ada
z0

37
3. KEKONTINUAN FUNGSI
Definisi :
Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di S pada bidang Z dan
titik zo terletak pada interior S, fungsi f(z) dikatakan
kontinu di zo jika untuk z menuju zo,
maka lim f(z) = f(zo).

38
Jadi, ada tiga syarat fungsi f kontinu di zo, yaitu :

1. f(zo ) ada
2. lim f(z) ada
zz o

3. lim f(z)  f(zo )


zz o

Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah S, jika


f kontinu pada setiap titik pada daerah S tersebut.

39
Teorema 4 :
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi di setiap
titik
pada daerah S, dan z = x + i y titik di dalam S, maka
o o o

fungsi f kontinu di zo jika dan hanya jika u(x,y) dan


v(x,y) masing-masing kontinu di (xo,yo).

40
Teorema 5 :
Andaikan f dan g kontinu di zo, maka masing-
masing fungsi :
1.(f+g) (z)
2. (fg) (z)
3. (f/g) (z), g(z)  0
4. f(g(z)); f kontinu di g(zo),
Kontinu di zo.

41
Contoh 1 :
 z2 - 1
 z -i ,zi
Fungsi f(z) =  ,Apakah f kontinu di i

 4z ,zi

Jawab :
1. f(i) = 4(i) = 4i,
2. Untuk z mendekati i lim f(z)= lim z + i=2i
zi zi

3. Sehingga lim f(z)  f(i)


zi
Karena syarat (3) tidak terpenuhi maka f diskontinu di z = i.

42
Contoh 2.
2
Dimanakah fungsi f(z)  2  1
z
kontinu ?
z - 4z 
Jawab : 3
Selidiki apakah f diskontinu di z=1 dan
z = 3. Jadi f kontinu di daerah z z ≠ 3 danz ≠1

43

Anda mungkin juga menyukai