PENERBITAN STP
Disusun oleh:
Davyn Muhammad Farrell (041911333141)
Muhammad Rahman Aziz (041911333139)
Nadia Nuha (041911333146)
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
DASAR HUKUM............................................................................................................................4
ISI.....................................................................................................................................................5
PENUTUP.......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
2
PENDAHULUAN
Pengertian Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau
sanksi administrasi berupa bunga dan denda kepada Wajib Pajak yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak (Pasal 1 angka 20 Undang-undang KUP).
Wajib Pajak dinilai masih sering melakukan keterlambatan pembayaran pajak, baik dengan
alasan yang tidak disengaja atau pun dengan sengaja. Untuk menegaskan kepada Wajib Pajak
yang mengalami keterlambatan pembayaran pajak tersebut, maka akan diberikan Surat
Tagihan Pajak.
3
DASAR HUKUM
Berdasarkan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Surat Tagihan Pajak
(STP) merupakan surat untuk melakukan tagihan pajak atau sanksi administrasi berupa bunga
atau denda dan berfungsi sebagai koreksi pajak terutang, sarana mengenakan sanksi kepada
Wajib Pajak, serta sarana menagih pajak. Surat Tagihan Pajak ini memiliki kekuatan hukum
yang sama dengan Surat Ketetapan Pajak.
4
ISI
Dalam Surat Tagihan Pajak, terdapat beberapa fungsi yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT Wajib Pajak.
2. Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda.
3. Sarana untuk menagih pajak.
Sanksi administrasi dalam Surat Tagihan Pajak berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
Pelunasan STP harus dilakukan Wajib Pajak dengan membayarnya di bank-bank yang
menerima pembayaran pajak melalui Surat Setoran Pajak (SSP). Anda wajib mencantumkan
nomor STP dalam SSP tersebut pada bagian Nomor Ketetapan. Sebab jika Anda lupa
mencantumkan nomor STP ini biasanya akan mengakibatkan permasalahan nantinya, karena
Wajib Pajak bisa dianggap belum membayar STP tersebut. Jika masalah ini terjadi, Wajib
Pajak harus menyelesaikan melalui proses pemindahbukuan yang membutuhkan waktu tidak
sebentar.
5
PENUTUP
Penyebab Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) sendiri disebabkan oleh Pajak Penghasilan
dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak, Berdasarkan hasil
penelitian terhadap laporan Wajib Pajak terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai
akibat salah tulis dan/atau salah hitung, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda
dan bunga, Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), tidak
membuat Faktur Pajak atau membuat Faktur Pajak tetapi tidak tepat waktu. Oleh karena hal-
hal tersebut akhirnya STP di terbitkan
6
DAFTAR PUSTAKA
https://klikpajak.id/blog /apa-itu-surat-tagihan-pajak/#:~:text=Cara%20Melunasi
%20STP-,Ketentuan%20Penerbitan%20STP,tulis%20dan%20atau%20salah%20hitung.
https://www.wibowopajak.com/2020/09/pengertian-surat-tagihan-pajak-stp.html