Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

INTERPRETASI DAN ANALISIS PETA

Dosen Pengampu : Ir. Mahara Sintong, M.Si.

DISUSUN OLEH :

Nama : Tika Fridawati S

Nim : 3191131021

Kelas : Geografi C 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan
rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah critical book report ini dengan tepat
waktu. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Interpretasi dan analisis peta.

Saya berharap makalah critical book report ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan kita. Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan jauh dari apa yang saya
harapkan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi perbaikan di masa yang mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.

Semoga makalah critical book report ini dapat berguna bagi banyak khalayak yang
membacanya. sekiranya laporan ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang lain yang
membacanya. sebelumnya saya memohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di
hati para pembaca.

Tika Fridawati Simanjuntak


Nim. 3191131021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

a).Informasi Bibliografi Buku Utama...............................................1

b).Informasi Bibliografi Buku Pembandingan.................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2

1) Latar Belakang.............................................................................2
2) Permasalahan Yang Dapat Dikaji................................................2
3) Kajian Teori Yang Digunakan.....................................................2
4) Metode yang Digunakan..............................................................2

BAB III PEMBAHASAN SECARA UMUM...................................3

A.Sinopsis.........................................................................................3

1).Buku Utama...............................................................................3

2) Buku pembanding......................................................................8

BAB IV KELEBIHAN DAN KEKURANGAN...............................14

BAB IV PENUTUP.............................................................................15

A.Kesimpulan..................................................................................15

B. Saran...........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Informasi Bibliografi Buku Utama

Judul : Proyeksi peta

Penulis : Ir.Aryono prihandito M.sC


ISBN : 978-602-262-227-7
Penerbit : Kanisius
Tahun terbit : 1988
Urutan Cetakan : 1 (pertama)
Dimensi Buku : 14 x 21cm
Tebal Buku : 124 lembar

B. Informasi Bibliografi Buku Pembanding

Judul : Kartografi Dasar


Penulis : Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M. Si, dkk
ISBN : 978-602-258-203-8
Penerbit : Ombak
Tahun terbit : 2014
Urutan Cetakan : 1 (pertama)
Dimensi Buku : 13.5 x 20.5 cm
Tebal Buku : xii + 136 halaman

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang

Bumi ini memiliki berbagai bentuk kehidupan yang sangat kaya dan memiliki
bentuk alam yang berbeda-beda pada masing-masing daerah ataupun tempat.
Persebaran sumber daya alam, penampakan alam, dan bentuk muka bumi yang
berbeda pada masing-masing wilayah yang ada dipermukaan bumi, meskipun ada
beberapa yang sama. Dalam kehidupan ini kita perlu memahami dan mengetahui
mengenai bagaimana bentuk bumi ini dan dapat merefleksikannya kedalam suatu
bentuk media atau karya yang dapat membuat kita lebih memahami dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada menjadi hal yang baru. Oleh
karena itu kartografi ini sangat di perlukan dalam pembuatan peta atau sebagai
penggambaran bentuk muka bumi beserta persebaran sumberdaya alam yang ada dan
juga bentuk muka bumi yang dapat dibuat ke dalam bentuk media sehingga dapat
memberikan pembelajaran bagi para pembaca terutama para mahasiswa.

2. Permasalahan yang Dapat Dikaji


1. Apa itu peta
2. Cara pembuatan peta
3. Faktor-faktor pembuatan peta
4. Fenomena yang dikaji dalam peta
5. Manfaat peta
3. Kajian Teori yang Digunakan
Kajian teori yang digunakan adalah mengenai pengidentifikasian mengenai apa itu
interpretasi dan analisis peta serta cara pembuatan dan manfaatnya.

4. Metode Yang Digunakan


Metode yang digunakan dalam pembuatan Critical Book Report ini adalah metode
Kuntitatif.

2
BAB III

PEMBAHASAN SECARA UMUM

A. Sinopsis Buku
a. Buku Utama

BAB I Proyeksi peta

Proyeksi peta adalah:suatu sistem yang memberikan hubungan antar posisi titik-titik di bumi
dan di peta,karena permukaan peta tidak fisistidak teratur,maka sulitlah melakukan
perhitunan-perhitungan dari hasil ukuran (pengukuran).daerah yang kecil maksimum
30kmx30 km dapat dianggap sebagai daerah yang datar.probelem utama dalam proyeksi peta
adalah penyajian bidang lengkung ke bidang datar.
1. luas benar 3. arah benar
2. jarak benar 4. bentuk benar

 tujuan dan metode proyeksi


penyajian dari permukaan bumi pada suatu bidang datar di butuhkan untuk mengekspresikan
posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sisitem koordinat bidang datarnya nanti
dapat di pakai untuk menghitung jarak dan arah tujuan lain adalah untuk menyajikan secara
grafis yang dapat di akai untuk membantu studio tofografi,iklim,vegetasi tempat tinggal dan
sebagainya yang biasanya berhubungan dengan daerah yang luas.
 Klasifikasih proyeksi peta
Secara aris besar klasifikasih proyeksi peta dapat di golongkan menurut pertimbangan yang
di lakukan
1. Pertimbangan ekstrinsik:bidang proyeksi,persinggungan,posisi
2. Pertimbangan intrinsik:sifat-sifat asli ,generasi

BAB II Definisi-definisi Meridian dan pararel

Meridian adalah garis yang menghubungkan antar kutub utara dan kutub selatan garis-garis
tersebut merupakan setengah lingkaran yang tidak sama besarnya makian jau dari ekuator
lingkaran makin kecil.lingkaran yang besar adalah ekuator.

3
Pararel adalah garis sejajar dengan ekuator garis-garis tersebut merupakan lingkaran yang
tidak sama besarnya
 Karakteristik dari meridian :semua meridian ditarik dengan arah utara selatanyang
benar,jarak antara maridian akan menjau di ekuator dan akan berkumpul menjadi satu
titik di kutub utara dan selatan ,jumlah yang tidak terhingga dari meridian bisa
digambar pada suatu globe
 Karakteristik dari pararel:tiap tiap pararel selalu sama atau sejajar,paralel selalu
kearah timur barat ,pararel berpotongan dengan meridian dengan sudut 90 hal ini
berlaku pada setiap tempat di globe ,semua pararel kecuali ekuator adalah lingkaran
kecil ekuator merupakan lingkaran besar

Bujur logitude:bujur pada suatu tempat adalah busur yang di ukur dalam suatu derajat pada
pararel antara median tempat tersebut dengan prime median ,0 derajat bujur dari suatu titik
tertentu pada pola bumi di ukur dari timur atau kebarat.
Apabila diketahui satu titik saja kita dapat mengetahui sebuah lokasih tersebutkarena bujur
yang sama kita dapat mengetahui marien dapat di definisikan suatu garis yang menjadi
tempat kedudukan semua titik mempunyai kedudukan yang sama
Lintang suatu tempat di definisikan sebagai busur yang di ukur dalam derajat dalam suatu
meridian antara tempat tersebut dengan ekuator.apabila suatu tempat diketahui lintang dan
bujur berarti lokasih dapat di tentukan dengan teliti yang merupakan koordinat (x y)
Garis adalag garis yang menghubungkan garis terpendek yang menghubungkan dua titik
pada permukaan elipsoid pada titik-titiksepanjang garis ,garis singgung mempunyai ezimud
yang berubah secara kontinu.

BAB III Geometri dari elipsoid

Dimensi elipsoit telah di ukur oleh sarjana-sarjana geodesi seperti tercantum pada daftar di
bawah indonesia dahulu menggunakan elipsoil dari bedsel karena pada waktu itu dari bessel
adalah yang terbaru sekarang indonesia menggunakan elipsoid referensi nasional yang
dinamakan sebagai indonesia nationa spherid(ins) A dan f adalah prameter untuk
menentukanukuran dan bentuk suatu elips.jari-jari kelengkungan meridian pada titik p.ada
beberapa jari-jari rata-rata dari bola bumi masing-masing berbeda tergantung dari tujuan

4
penggunaan jari-jari tersebut,pada setiap bidang di pilih 2 parameter yaitu x dan y tidak perlu
selalu tintang dan bujur koordinat dari titik p akan merupan fungsi dari prameter tersebut.
Persamaan(3,14)adalah jarak tali bujur hanya berlaku pada perubahan penambahan kecil
dalam hal ini persil derivatif adalah perubahan yang berhubungan dengan x dan y di
kuadratkan perhitungan dari sudut w antara garis-garis parameter.bila garis prameter saling
tegak lurus maka f=0 dalam halini maka semakin sederhana besar dasar gaus mempunyai
garis yang sederhana seperti halnya pada elipsoid pada bola garis prameter juga saling tegak
lurus

BAB IV Teori distorsi

Hubungan matematis antara dua bidang bisa dinyatakan dengan koordinat maupun denan
fungsih.fungsih dapat memberikan hubungan metamatis antara titik di antaspermukaan bumi
dan titik di peta. Teori tissot tentang distori menyatakan dalam suatu lingkaran pada
permukaan datum dengan psat p dengan jari-jari di anggap sebagai bidang datar dalam area
yang relatif kecil area tersebut akanteta kecil dan datar pada bidang proyeksi dengan jari-jari
d dianggap sebagia bidang datar dalam area yang relatif kecil,hanya ada sepasang diameter
yang tegak lurus pada kedua permukaan diamerer tersebut adalaha sumbu panjang dan
sumbuh pendek dari elips maupun dari tisop bila diketahui harga tisop indricatik a dan b
serta orientasinya maka dapat di hitung.
1. Distorsi arah
2. Distorsi jarak
3. Distorsi luas

Bila dilakukan superimose dari kedua gambar tersebut maka p akan berimpit dengan p
dapt di deskripsikan sebagai ditori arah.
Distori jarak adalah perbandingan antar jarak di bidang proyeksi denganjarak peta di bidang
datar ataumenggunakan tisot.pada prakteknya tidak akan mempunyai proyeksi yang a=b dan
ab=1 pada waktu yang bersama kecuali a=b=1 tetapi ini tidak di proyeksi
Untuk penentuan orietasi tisot di perlukan garis parameter garis prinsipal akan berempit pada
garis parameter distorsi maksimum dan minimum akan terjadi sepanjang meridian dan
pararel

5
BAB V Proyeksi kerucut
Bila suatu kerucut diletakan pada suatu bumi,kerucut tersebut akan menyinggung bola bumi
sepanjang suatu lingkaran apabila kerucut pada posisi norma maka garis singgung bidang
kerucut dengan bola bumi di suatunparare.
Bila kerucut memoton bola bumi di sebut scant terhadap bola bumi itu berarti ada 2
pararelberguna untukmemperkecil distori bila daerah yang akan di petakan akan membentuk
utara selatan kalau dipakai proyeksi kerucut dengan suatu standar akan timbul distorsi
Sistem proyeksi ini hanya di gunakan untuk daerah seluas 20 km untuk menghindari distorsi
yang lebih besar jadi pada proyeksi polieder bumi di bagi dalam jalur jalur yang di batasi oleh
dua garis pararel dengan lintang.

BAB VI Proyeksi silinder

Bidang proyeksi adalah silender artinya semua titik di atas permukan bumi di proyeksikan
pada bidang silender yang kemudian di datarkan .biasnaya kedudukan sumbuh simetri normal
dantraversal ,pada umumnya silendris menyinggung bola bumu lingkaran-lingkaran meridian
di proyeksikan menjadi garis-garis lurus yang sejajar .lingkaran-lingkaran pararel di proyeksi
menjadi garis-garis lurus yang sejajar.
Ciri ciri proyeksi mercator
 Silindir
 Konform
 Meridian tergambar sebagai garis lurus yang berjarak sejajar
 Pararel tergambar sebagai garis lurus yang berjarak tidak sama
 Skala benar sepanjang ekuator
 Kutub tergambar di tak terhingga di torsi sebesar di daerah kutub
 Digunakan untuk navigasi

6
BAB VII Teori umum proyeksi dari elipsoid ke bola bumi

Untuk mengembangkan suatu proyeksi di perlukan kondisi yangmenyatakan hubungan antara


elipsoid dengan bola bumi
1. Mardian elipsoid harus sama dengan meridian bola bumi
2. Paralel elipsoid harus sama dengan paralel bola bumi
Aplikasi dari teori distori rumus(4,11) (4,12) dapat di tulis dengan dua persamaan untuk
distorsi sepanjang garis lintang dan garis bujur untuk keperluan beberapa titik rumus diatas
sudah dapat di gunakan tetapi untuk jumlah titik yang banyak rumus rwrsebut bisa
dikembangkan kedalam deret yang akan di terangkan

BAB VIII Konversi koordinat dari suatu sistem grid

Metode dibawah ini akan mengkonversi koordinat dari suatu sisitem grid ke sistem grid
lainya yang mempunyai proyeksi berbeda dan unid yang berbeda,bila area yang dipetakan
luas maka perlu di buat suatu rangkaian segi tiga dan dalam hal ini faktor-faktor konversi di
hitung untuk setiap segi tiga karena faktor tersebut konstan hanya dlam suatu segi tiga dan
dalam hal ini faktor-faktor konfersi di hitung untuk setiap segi tiga,untuk melihat datum di
indonesia di susulbahwa definisi datum di buat dengan memperhatikan metode penentu posisi
dengan satelit dopler,datum pada penentuan posisi dopler yang memanfaatkan satelit sitem
adlah suatu datum yang berpusat pada titik pusat masa bumi yang di sebut dengan kedalaman
bumi.

B. BUKU PEMBANDING

BAB I Pendahuluan

Kartografi berasal dari bahasa Yunani “Karto” atau”Carto” yang berarti permukaan dan
graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi adalah gambaran permukaan
atau gambaran permukaan bumi.

7
Tujuan kartogarfi mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran dari berbagai
pola/unsur permukaan bumi dan menyatakan secara grafis dengan skala yng sedemkian rupa
sehingga unsur-unsur tersebut dapat terlihat jelas, mudah dimengerti dan dipahami.

Dalam hubungan kartografi dengan geografi, Tyner, 1992 (Handoyo 2002) menyatakan
bahwa segala sesuatu yang memiliki komponen keruangan dapat dipetakan, apakah berupa
unsur fisik aktual di bumi, sebuah konsep, bahkan berupa sebuah opini sekalipun. Jika
fenomena tersebut beragam dalam hal lokasi maka akan merupakan realitas geografis yang
dapat disajikan dalam bentuk peta.

Ada berbagai jenis penggolongan peta menurut beberapa para ahli yang diklasifikasikan
menurut beberapa kriteria yaitu :

 Menurut bentuk peta = peta dasar, peta induk, dan peta kerangka dan turunan
 Menurut isi peta = peta umum, peta khusus, dan peta navigasi
 Menurut skala peta = peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala
kecil, dan peta geografis
 Menurut tujuan dan tema peta = peta tanah, peta geoogi, peta kadaster, peta ekonomi,
peta kependudukan, peta iklim, peta tata guna lahan, dll.
Ada 3 kata kunci untuk memahami peta yang menggunakan media lain untuk
menggambarkan unsur permukaan bumi . Tiga kata kunci itu adalah : 1. dipilih, 2.
bidang datar, 3. Diperkecil.

BAB II Sejarah Kartografi

Peta pertama kali dibuat oleh bangsa Babylonia berupa lempengan berbentuk tablet dari tanah
liat sekitar 2300 SM, yang berupa sebuah ukiran peta kota suci bangsa Babylonia yaitu
Nippur yang dibuat pada periode Kassite (abad 12-14 SM). Pemetaan masa Yunani dan
Romawi mencapai kejayaannya setela Claudius Ptolemaeus (Ptolemy, sekitar 85-165 SM)
menemukan adanya garis Lintang. Peta dunia yang dihasilkannya menggambarkan dunia
lama dengan pembagian garis lintang (latitude) sikitar 60o Lintang Utara sampai dengan 30o
Lintang Selatan. Dia menulis karya besar Guide to Geography (Geographike Hyphygesis).

Dalam perkembangan peta, ada beberapa periode perkembangan peta yang telah terjadi pada
dunia yaitu :

8
1. Sejarah perkembangan peta pada abad pertengahan
2. Sejarah perkembangan peta abad XX
3. Perkembangan perpetaan di Indonesia
4. Dan perkembangan visualisasi kartografi

BAB III Peta, Atlas, Globe

Menurut ICA (International Cartography Association), peta adalah gambaran


konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada dipermukaan
bumi dan gejala yang ada hubungannya dengan elemen-elemen tersebut.

Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau saluran antara
pengirim pesan 9pembuat peta) dengan penerima pesan (pembaca peta), dengan demikian
peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tentng realita dalam wujud
berupa gambar. Ada beberapa yang dibahas dalam peta yaitu :

1. Fungsi peta
2. Tujuan pembuatan peta
3. Analisis peta
4. Interpretasi peta
5. Dan karakteristik peta

Atlas merupakan kumpulan peta-peta yang dirancang untuk disimpan dalam bentuk jilid
ataupun dalam keadaan lepas-lepas tetapi dikumpul menjadi satu. Nama atlas sendiri
diambil dari nama dewa orang Yunani yakni Atlas, Dewa yang memegang bumi diatas
pundaknya. Karakteristik dari atlas adalah: kumpulan peta-peta diseluruh permukaaan
bumi, biasanya berskala kecil, wilayah-wilayah kecil yang tak tergambar jelas, mudah
diproduksi, biasanya digunakan untuk kepentingan yang berskala besar, misalnya
menggambarkan iklim global.

Ada beberapa jenis atalas yang ada yaitu : atlas referensi, atlas regional, atalas nasional,
atlas tematik, atlas pendidikan, atlas dunia, atlas semesta, dll. Namun, ada juga beberapa
isi informasi dalam atlas yaitu : daftar isi, keterangan, indeks nomor peta, garis lintang
dan bujur.

Globe adalah suatu peta pada nedia bulat sebagai tiruan bumi (Erwin Raisz, 1948). Globe
bumi yang pertama adalah buatan Martin Behaim di Nuremburg pada tahun 1492.

9
Keguanaan globe yang pertama-tama hanya sebagai penghias ruangan, kemudian
berkembang sebagai alat peraga ilmu pengetahuan dan akhirnya sebagai media
pendidikan. Kemiringan sumbu globe adalah 231/20.

Ada beberapa jenis globe yang ada diketahui yaitu :globe politik, globe phisis, globe
khusus, globe relief, globe bagan, dan globe transparan.

IV Komponen Peta

Komponen peta merupakan informasi yang ada pada suatu peta yang meliputi judul peta,
orientasi peta, skla peta, garis tepi peta, koordinat peta, inset peta, sumber peta, nama
pemuat peta, dan legenda peta. Pengaturan komponen peta pada suatu peta harus
memperhatikan aspek keselarasan, serasi, seimbang atau disingkat aspek 3-S. Penjelasan
setiap peta dan penempatannya sebagai tsts letak stsu layout peta sehingga diperoloh
suatu komposisi peta yang baik dan benar.

BAB V Tata Letak Peta

Tata letak peta merupakan unsur terpenting dalam mengatur informasi tepi peta.
Informasi tepi peta adalah semua keterangan yang terdapat di tepi peta, pada bagian atas,
bawah atau samping kanan dan kiri peta. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam
mengatur tata letak peta adalah keseimbangan (balance) dalam tata letak informasi-
informasi tepi peta. Ukuran huruf (text), tipe huruf (style), mempunyai peranan pula
dalam tata letak peta, oleh karena itu besar kecilnya huruf harus dipertimbangkan secara
tepat karena besar kecil huruf dapat menampilkan informasi yang dianggap paling
penting sampai berupa informasi pendukung.

BAB VI Letering

Letering adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta. Latering
berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-simbol peta. Letering biasanya ditulis
dengan huruf cetak kecil yang representive terhadap besarnya peta. Fungsi lain dari
letering adalah untuk mempertebal arti dari simbol peta yang ada.

10
BAB VII Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembrang dipeta dengan jarak
sebenarnya dipermukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama. Secara umum skala
dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Skala angka, 2. Skala grafik, 3. Sakal kalimat/verbal.

Pada bab ini akan dibahas juga mengenai cara menentukan skala peta, merubah skla peta,
memperbesar dan memperkecil peta dengan menggunakan cara sistem bujur sangkar,
menggunakan alat pantograph, dan menggunakan alat Map O-Graph.

BAB VIII Proyeksi Peta

Proyeksi peta merupakan cara memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi
kebidang datar. Secara khusus pengertian proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem
paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) kebidang datar
(peta). Proyeksi peta dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Menurut
kedudukan garis karakteristik =proyeksi normal, proyeksi miring, dan proyksi melintang

2. Menurut Bidang proyeksi = proyeksi azimuthal, proyeksi silinder, proyeksi kerucut,


proyksi konvensional.

3. Menurut distorsinya = proyeksi conform, proyeksi equal area (equivalent), proyeksi


equidistan.

4. Menurut letak sinar = proyeksi silinder gnomonik, proyeksi silinder stereografik,


proyeksi silinder orthografik.

BAB IX Simbol Peta

Simbol adalah suatu media komunikasi grafis, berupa gambar atau tanda. Simbol pada
peta harus mencerminkan bentuk simbol yang menarik dan memiliki perbedaan simbol
antara simbol obyek yang satu dengan yang lainnya. Syarat membuat simbol yaitu :

1. Sederhana 4. Dapat mencerminkan data dengan benar


2. Simbol mudah digambar 5. Bentuknya seragam
3. Simbol mudah dibaca 6. Bersifat umum

11
Berikut ini klasifikasi simbol peta yaitu :
1. Bentuk simbol = simbol titik, simbol garis, dan simbol area
2. Sifat simbol = simbol kualitatif, simbol kuantitatif
3. Type simbol = simbol piktorial, simbol geometrik, simbol huruf atau letter symbol
4. Variabel visual simbol = bentuk, ukuran, arah, nilai, kerapatan dan warna

BAB X Penggambaran Relief

Bentuk kenampakn muka bumi dapat dibedakan menjadi bentuk muka bumi daratan
(termasuk sungai dan perairan darat lainnya) serta bentuk muka bumi lautan . Penggambaran
bentuk muka bumi dipeta tidak dapat ditampilkan sebagaimana aslinya, melainkan berbentuk
simbol. Adapun bentuk simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan kenampakan
alam tersebut dapat berupa simbol titik, simbol garis, ataupun simbol area dan warna.

Beberapa metode penggambaran relief pada peta, antara lain :

1. Spot height 5. Countouring


2. Hachuring 6. Stereographic method
3. Plastic shading 7. Tanaka kitiro method
4. Colouring

BAB XI Membaca Dan Menginterpretasi Peta

Untuk dapat menggunkan peta secara baik ada suatu tuntutan dalam penggunannya. Tuntutan
yang dimaksud adalah merupakan pertahapan dalam penggunaan peta. Ada 3 tahap
penggunaan peta yaitu : 1. Membaca peta

2. Analisis peta

3. Interpretasi peta

Ada beberapa hal juga yang dapat dibaca dari peta antara lain : jarak, arah, lokasi, luas,
tinggi, lereng, dan bentuk.

12
BAB XII Pembuatan Peta Sederhana

Dalam pembuatan sederhana ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatannya.
Berikut ini adalah bebera hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Pembuatan sketsa lapangan = unsur-unsur sketsa, tahapan membuat sketsa, perbedaan


sketsa dengan denah dan peta kognitif.
2. Pembuatan peta sederhana-chain surveying = membuat peta dengan alat bantu
sederhana, peralatan pemetaan, dan Teknik pengukuran.

13
BAB IV

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

KELEBIHAN BUKU UTAMA

1. Dalam penggunaan bahasa asing penulis juga menuliskan arti dari bahasa asing
tersebut
2. Terdapat beberapa tabel untuk lebih mempersingkat penjelasan pada materi yang
dijelaskan
3. Ada beberapa gambar yang mendukung dalam penjelasannya
4. Dalam penggunaan bahasa asing penulis juga menuliskan arti dari bahasa asing
tersebut
5. Terdapat beberapa tabel untuk lebih mempersingkat penjelasan pada materi yang
dijelaskan
6. Ada beberapa gambar yang mendukung dalam penjelasannya

KELEMAHAN BUKU UTAMA


1. Ada beberapa penggunaan kalimat yang tidak sesuai penempatannya sehingga
memiliki arti ganda

KELEBIHAN BUKU PEMBANDING


1. Dalam Buku ini penjelasannya lebih mudah dipahami
2. Buku ini juga memiliki cover yang bagus dan menarik
3. Penggunaan bahasa nya juga bagus dan mudah dimengerti
4. Terdapat pendapat-pendapat para ahli untuk melengkapi pengertian-pengertian dari
masing-masing Bab

KELEMAHAN BUKU PEMBANDING


Terdapat beberapa materi yang dijelaskan kurang dimengerti,terlalu singkat sehingga
pembaca tidak memahami penjelasan dari materi yang dijelaskan
1. Kurangnya tabel yang dimuat dalam penjelasan nya
2. Ada beberapa penggunaan tanda baca yang kurang tepat

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada penyusunan dan pembuatan kedua buku ini pada dasarnya sudah baik untuk
media pembelajaran interpretasi dan analisis peta yang sangat bermanfaat bagi siswa.
Penyusunan dan pembuatan isi bukunya juga mudah dipahami meskipun ada beberapa
kesalahan dalam pembuatan tanda bacanya, ada juga tabel yang kurang di buat dalam
salah satu buku ini. Kedua buku ini memiliki beberapa judul besar yang sama yang
didalam kedua buku ini sebenarnya saling melengkapi, dan juga ada yang memiliki
judul dan pembahasan dengan judul yang berbeda sehingga kita dapat mengambil
ilmu yang baru lagi.

B. Saran
Setelah membaca dan mengkritik ini dapat saran yang dapat diambil, kedua buku ini
sangatlah bagus dan mudah dipahami sehingga mahasiswa dapat menambah
wawasannya dan mengembangkan ide-ide yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA

Liesnoor, Dewi, dkk. 2014. “Kartografi Dasar”. Yogyakarta : Ombak

Prihandito, Aryono.2014. “Proyeksi Peta”. Jakarta Kanisius

16

Anda mungkin juga menyukai