Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOKS REPORT

GEOGRAFI PERTANIAN

Dosen Pengampu :

DRA. ELFAYETTI, M. PD

Oleh :

Dwi Sartika

(3292431002)

GEOGRAFI C 2019

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena telah dilimpahakan-Nya segala nikmat dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ‘Critical Book Report’ untuk memenuhi tugas pada mata kuliah 'Geografi
Pertanian'. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah tersebut,
yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas tersebut. Serta seluruh teman dan
sahabat dan teristimewa kepada orangtua yang telah memberikan dorongan dan doa kepada
penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penugasan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penugasan berikutnya dikemudian hari. Semoga Critical Book Report ini
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri tentunya, serta penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penugasan tersebut.

Medan, Maret 2022

Dwi Sartika

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4

1.2 Tujuan ..................................................................................................................................4

1.3 Manfaat ................................................................................................................................4

1.4 Informasi Bibliografi...........................................................................................................5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................................6

2.1 Buku Utama..........................................................................................................................6

2.2 Buku Pembanding................................................................................................................11

BAB III PEMBAHASAN ANALISIS......................................................................................16

3.1 Kelebihan Buku...................................................................................................................16

3.2 Kelemahan Buku..................................................................................................................17

BAB IV PENUTUP...................................................................................................................19

4.1 Kesimpulan .........................................................................................................................19

4.2 Saran....................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang
kita memilh satu buku namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa,
penulisan perkata, ataupun ejaan yang digunakan dalam sebuah buku tersebut.Sikap kritis dalam
menganalisis informasi, menghargai pendapat, adaptif pada perubahan, serta komunikatif dalam
penyampaian informasi dan bertanggung jawab.

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan menerangkan buku sangat
penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
suatu buku. Serta kita mengetahui apa sebenarnya langkah yang benar dalam pembuatan karya
ilmiah tersebut.

1.2 Tujuan

1. Mengulas isi sebuah buku.

2. Mengetahui informasi sebuah buku.

3. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada disuatu buku.

1.3 Manfaat Critical Book Review

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Pertanian.

2. Untuk menambah pengetahuan tentang pupuk dan pemupukan.

3. Untuk mengetahui banyak hal tentang buku.

4
1.4 Informasi Bibliografi

Buku Utama

Judul Buku : Pupuk dan Teknologi Pemupukan

Penulis : Tioner Purba, dkk.

Penerbit : Yayasan Kita Menulis

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2021

Tebal Buku : 150 halaman

ISBN : 978-623-342-278-9

Buku Pembanding

Judul Buku : Kesuburan Tanah Dan Pemupukan

Penulis : Riwandi, dkk.

Penerbit : Yayasan Sahabat Alam Rafflesia

Kota Terbit : Bengkulu

Tahun Terbit : 2017

Tebal Buku : 153 halaman

ISBN : 978-602-5483-39-4

5
BAB II

RINGKASAN BUKU

2.1 Buku Utama

Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan manusia ke dalam tanah untuk memenuhi
kebutuhan tanaman dalam bertumbuh dan berproduksi. Pupuk adalah bahan kimia atau
organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung
atau tidak langsung. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara
kimia, fisik dan atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk
(Firmansyah, 2011). Pemupukan dapat diartikan sebagai pemberian bahan organik maupun non
organik untuk mengganti kehilangan unsur hara di dalam tanah dan untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara bagi tanaman sehingga produktivitas tanaman meningkat (Mansyur, Pudjiwati and
Murtilaksono, 2021).

Beberapa tujuan pemupukan adalah:

 Melengkapi penyediaan unsur hara secara alami yang ada dalam tanah untuk memenuhi
kebutuhan tanaman.
 Menggantikan unsur hara yang hilang karena tersangkut dengan hasil panen, pencucian
dan sebagainya.
 Memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik atau mempertahankan kondisi tanah yang
sudah baik untuk pertumbuhan tanaman.

Menurut Munawar (2018) Klasifikasi pupuk dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu berdasarkan:

 Pembentukannya: pupuk alam dan pupuk buatan


 Kandungan unsur hara: pupuk tunggal dan pupuk majemuk
 Bentuk: pupuk padat, cair
 Reaksi di dalam tanah: masam, basa, dan netral.
 Susunan kimia: pupuk anorganik dan organik

6
 Kadar kandungan haranya: berkadar hara tinggi, sedang dan rendah
 Kelarutannya: larut dalam air, larut dalam asam sitrat dan larut dalam asam keras.
 Berdasarkan Indeks Garam (Salt Index).

Pupuk alam adalah pupuk yang didapat langsung dari alam, pupuk alam terdiri dari 3
bagian, yakni fosfat alam, pupuk organik dan pupuk hayati. Jumlah dan jenis unsur hara yang
terkandung di dalamnya sangat bervariasi karena terkandung secara alami tanpa campur tangan
manusia. Pupuk alam sangat penting untuk tanah, seiring waktu, karena rusak dan terurai, ia
memperbaiki struktur tanah dan kemampuannya untuk mempertahankan unsur hara. Hal ini
dapat meningkatkan kualitas tanah, menjadikannya ideal untuk budidaya tanaman yang
berkelanjutan.

Pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Kandungan nutrisi pupuk
organik sangat bervariasi di antara bahan sumber, dan bahan yang mudah terurai menjadi sumber
nutrisi yang lebih baik. Kandungan nitrogen dan fosfor lebih rendah, sering kali jauh lebih
rendah, dalam pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia. Kadar air adalah faktor lain
yang mengurangi atau mengencerkan konsentrasi nitrogen dan fosfor dari pupuk organik. Pupuk
hayati adalah mikroba hidup yang meningkatkan nutrisi tanaman baik dengan memobilisasi atau
meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah. Berbagai taksa mikroba termasuk bakteri
menguntungkan dan jamur saat ini digunakan sebagai pupuk hayati, karena mereka berhasil
menjajah rizosfer, rhizoplane, atau interior akar. Meskipun berpotensi besar untuk meningkatkan
kesuburan tanah, pupuk hayati belum dapat menggantikan pupuk kimia konvensional dalam
pertanian komersial. mikroorganisme yang ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk inokulan
dan berfungsi untuk memfasilitasi atau menyediakan hara tertentu bagi tanaman.

Pupuk buatan merupakan pupuk mineral yang dibuat oleh industri berdasarkan kebutuhan
petani sebagai salah satu bahan untuk penyuburan tanaman dan berasal dari bahan anorganik
melalui proses kimia. Pupuk buatan dapat digolongkan berdasarkan kandungan unsur penyusun
dan fungsi pupuk yang dibuat oleh industri. Salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan
untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium
(K). Sedangkan unsur sulfur (S), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng
(Zn), dan boron (B) dalam jumlah sedikit. Berdasarkan analisis, setiap tanaman membutuhkan
7
sekitar 50 elemen atau unsur. Sedangkan yang dibutuhkan oleh tanaman selama masa
pertumbuhan dan perkembangannya ada 16 unsur yang merupakan unsur hara esensial yang
dapat dibuat menjadi hara makro dan mikro. Unsur hara makro relatif banyak diperlukan oleh
tanaman, sedangkan unsur hara mikro juga sama pentingnya dengan unsur hara makro hanya
dalam hal ini kebutuhan tanaman terhadap zat-zat ini hanya sedikit. Menurut analisis kimia
ternyata, bahan organik terdiri dari Karbon (C) sekitar 47 %, Hidrogen (H) sekitar 7%, Oksigen
(O) sekitar 44 %, Nitrogen (N) sekitar 0,2% - 2% (Mulyani, 1999).

Budidaya tanaman pada lahan pertanian untuk dapat meningkatkan hasil secara optimal,
petani harus dapat menggunakan pupuk dan pemupukan yang tepat pada tanaman. Pemupukan
yang tepat pada tanaman dapat meningkat produksi tanaman dan tanaman dengan tepat
menyerap unsur hara tersebut. Di dalam pemupukan harus di pertimbangkan 4 komponen yang
harus dipatuhi. 4 komponen tersebut terdiri dari, bagaimana cara pemupukan, dosis yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman, aplikasi pupuk disesuaikan dengan
waktu dan pemberian pupuk dilihat dari tanaman yang dibudidayakan (Rahmaniah et al., 2021).
Dalam proses pemberian pupuk ke tanaman yang dibudidayakan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut: (1) Pemupukan Dengan Cara Ditabur Pada Lahan Pertanian, (2) Pemupukan
Dengan Cara Pembuatan Lubang atau Jalur, (3) Pemupukan Dengan Cara Penyemprotan Pada
Bagian Tanaman, (4) Pemupukan Dapat Dilakukan Dengan Menggunakan Alat Yang Bisa
Terbang, (5) Pemupukan Dapat Dilakukan Dengan Cara Penginfusan Di Dalam Tanah, (6)
Pemupukan Dapat Dilakukan Dengan Menggunakan Alat Irigasi.

Faktor yang Mempengaruhi Pemupukan :

 Ketersediaan dan Kehilangan Hara Tanah


 Pupuk yang Digunakan dan Prinsip Lima Cara Pemupukan
 Sifat, Ciri, dan Kemasaman Tanah (pH)
 Tekstur tanah
 Iklim, Temperatur, dan Curah Hujan
 Udara tanah
 Pola pertanian

8
Tanaman membutuhkan tiga faktor untuk pertumbuhan dan reproduksi meliputi cahaya,
air, dan nutrisi. Nutrisi tanaman adalah unsur kimia yang sebagian besar diserap oleh akar
tanaman sebagai bahan kimia anorganik terlarut dalam air. Pada waktu bersamaan, nutrisi
tanaman digunakan oleh bentuk kehidupan lain dan melalui banyak transformasi biologis yang
menentukan kapan dan bagaimana tanaman mengambilnya. Bahan biologis seperti pupuk
kandang adalah nutrisi utama sumber di banyak pertanian "konvensional", serta pertanian
organik, sementara mineral anorganik (kimia bahan) seperti fosfat batu dan kapur adalah
amandemen kesuburan yang dapat diterima untuk organik bersertifikat produksi. Salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan di bidang pertanian yaitu faktor pemupukan. Pengertian
pemupukan yaitu penambahan bahan (yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, biologi
tanah) ke tanah agar tanah tersebut menjadi lebih sehat dan subur. Termasuk di antaranya yaitu
pengapuran, pemberian legin, pemberian pembenah tanah (soil condition), pemberian urea dan
lain sebagainya.

Pengawasan pupuk anorganik yang terdapat dalam Kepmen No.239/Kpts./OT.210/4/2003


tentang Pengawasan Formula Pupuk Anorganik sebagai meliputi:

1. penerapan standar mutu pupuk;

2. pelaksanaan uji mutu dan efektivitas;

3. penerapan sertifikat formula;

4. penggunaan nomor pendaftaran.

Pengawasan pupuk dilakukan dengan cara mengambil contoh pupuk yang diambil dari
tempat penjualan pupuk yang berada di pasaran dengan cara survei yang selanjutnya akan
dilakukan uji kandungan hara yang terkandung dalam pupuk (Suriadikarta, 2004).Penggunaan
pupuk secara efisien harus memperhatikan beberapa hal yang meliputi penentuan jenis pupuk,
dosis pupuk, metode pemupukan, waktu dan frekuensi pemupukan, serta pengawasan mutu
pupuk. Jenis-jenis pupuk ada 4 yaitu pupuk kimia, pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk
hayati. Kualitas dari pupuk-pupuk tersebut harus memperhatikan kandungan unsur hara di
dalamnya. Unsur hara yang terdapat pada pupuk dapat berupa unsur hara mikro dan unsur hara
makro.
9
Dalam pemupukan, perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan
tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan
dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke
daun (Anonim, 2021). Dasar pertimbangan dilakukan pemupukan adalah:

1. Ketersediaan hara tanah.

2. Kehilangan hara tanah.

3. Gejala kekurangan unsur hara.

4. Untuk meningkatkan hasil tanaman.

5. Pelestarian produktivitas tanah.

Penggunaan pupuk dalam budidaya pertanian dapat menyebabkan pencemaran pada


tanah, karena pupuk tersebut mengandung logam berat. Dalam pertumbuhannya, tanaman
menyerap unsur hara dari dalam tanah, termasuk logam berat, sehingga produk atau hasil
pertanian dapat mengandung logam berat. Kondisi seperti ini akan berdampak buruk terhadap
kesehatan konsumen. Sampai saat ini, belum ada nilai ambang batas konsentrasi logam berat di
dalam tanah yang aman bagi produk pertanian yang dihasilkan. Oleh sebab itu, sekecil apa pun
konsentrasi logam berat, baik di dalam tanah maupun dalam produk/hasil pertanian harus
mendapat perhatian yang serius (Deddy, E. dan Ishak, J. 2014).

Permasalahan pemupukan sebenarnya dapat diatasi apabila petani melakukan pemupukan


secara rasional. Hal ini dikarenakan pemupukan yang berlebihan akan berdampak tidak baik
pada tanah. Melakukan pemupukan berimbang merupakan salah satu cara untuk mengatasi
tantangan pemupukan di masa depan. Pemupukan berimbang yaitu menyediakan semua
kebutuhan unsur hara yang cukup, sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan
tanaman untuk mencapai hasil dan kualitas tanaman yang tinggi sebagai upaya peningkatan
produksi secara optimal (BPTPBengkulu, 2016).

10
2.2 Buku Pembanding

Beberapa istilah yang penting dalam mempelajari kesuburan tanah, yaitu produktivitas
tanah potensial dan aktual, law of the deminishing return, batas kritis, batas optimum, unsur hara,
kahat dan toksisitas unsur hara, ketersediaan dan ketidaktersediaan unsur hara, sifat,watak, dan
ciri tanah. Kesuburan tanah ialah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara dalam
jumlah berimbang guna pertumbuhan dan produksi tanaman (Nyakpa dkk 1988). Produktivitas
tanah potensial adalah kemampuan tanah untuk menghasilkan pertumbuhan dan hasil biomassa
tanaman tanpa asupan bahan (pupuk, air, dan pestisida) dari luar, tetapi belum tercapai.
Produktivitas tanah aktual adalah kemampuan tanah untuk menghasilkan pertumbuhan dan hasil
tanaman yang sekarang ada. Law of the deminishing return adalah peraturan yang menyatakan
bahwa hasil pertanian ditentukan oleh faktor pertumbuhan tanaman yang berada paling rendah
termasuk di dalamnya konsentrasi unsur hara bagi tanaman. Batas kritis unsur hara adalah
konsentrasi unsur hara yang menyebabkan pertumbuhan atau hasil tanaman cenderung semakin
menurun semakin bertambahnya konsentrasi unsur hara.

Tanah tersusun atas bahan mineral (45%), bahan organik (5%), lengas (25%), dan udara
(25%). Bahan mineral dan bahan organik adalah bahan padat tanah (solid material), merupakan
sumber unsur hara esensial bagi tanaman. Unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman
berjumlah 16, yaitu C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo, dan Cl.Unsur C, H, dan
O dikenal unsur hara non mineral; N, P, dan K disebut unsur hara mineral utama; S, Ca, dan Mg
digolongkan unsur hara mineral sekunder; Fe, Mn, Cu, B, Mo, dan Cl disebut unsur hara mikro.
Unsur hara non mineral dimaksudkan unsur hara yang bersumber dari bahan organik, udara,
dan/atau air.Tanaman menyerap unsur hara esensial melalui akar atau daun. Tanah mengandung
unsur hara dalam jumlah yang besar, tetapi hanya sedikit unsur hara yang tersedia untuk
tanaman. Misalnya, besi (Fe) total tanah > 5000 ppm, Fe tanah yang tersedia < 5 ppm (Hodges
2011).

Tanah menyediakan unsur hara/ion bagi tanaman melalui 3 cara, yaitu intersepsi, difusi,
dan aliran massa. Intersepsi adalah proses penyerapan kation, akar tanaman mengambil kation,

11
akar bersinggungan langsung dengan kation. Difusi adalah proses gerakan kation di dalam
larutan tanah dari bagian konsentrasi tinggi ke bagian konsentrasi yang rendah (Munawar 2011).
Aliran massa adalah gerakan kation di dalam tanah ke permukaan akar yang terangkut oleh aliran
konvektif akibat penyerapan air oleh tanaman (Munawar 2011). Mekanisme ketersediaan unsur
hara melalui pertukaran ion, pergerakan ion, dan penyerapan ion. Pertukaran ion terdiri atas
adsorpsi, pertukaran, dan fiksasi ion. Adsorpsi dikenal dengan jerapan adalah pengikatan ion
oleh koloid tanah. Pertukaran ion adalah proses bertukarnya ion dari komplek koloid tanah
dengan ion yang berasal dari luar (misalnya dari pupuk) sehingga ion masuk ke dalam larutan
tanah dan siap diserap tanaman.

Sifat (properties) suatu unsur hara sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah unsur hara itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah
sumber, proses, iklim, dan makhluk hidup. Misalnya, unsur hara nitrogen (N) bersumber dari
bahan organik dan pupuk anorganik (pupuk pabrik). Nitrogen berasal dari bahan organik lebih
lama tersedia daripada nitrogen yang berasal dari pupuk pabrik, karena bahan organik lebih
dahulu mengalami dekomposisi agar supaya dapat tersedia nitrogen bagi tanaman. Dekomposisi
bahan organik berlangsung cukup lama lebih kurang 3 bulan, sedangkan pupuk pabrik seperti
urea tidak perlu dekomposisi, cukup dilarutkan dalam air, nitrogenurea mudah larut dalam air
dan langsung dapat tersedia bagi tanaman. Proses ketersediaan unsur N dari bahan organik
melalui desintegrasi (dekomposisi fisik) dan dekomposisi bahan organik (kimia dan biologi).

Faktor penentu kesuburan tanah terdiri atas faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor pendukung adalah faktor yang memberikan kesuburan tanah, seperti asupan bahan
organik, pupuk, sifat tanah, iklim, dan bahan induk. Faktor penghambat adalah faktor yang
menyebabkan kesuburan tanah menjadi rendah, seperti pelindian dan pencucian unsur hara,
keracunan dan kahat unsur hara, hasil panenan, sifat tanah, dan bahan induk. Pupuk kompos dan
pupuk pabrik dapat pula menambah kesuburan tanah. Keuntungan pupuk kompos adalah ramah
lingkungan. Usaha tanaman organik banyak menggunakan pupuk kompos. Tanaman organik
yang dihasilkan bebas dari pencemaran logam berat dan pestisida. Pupuk pabrik seperti urea,
TSP, SP36, dan KCl masih digunakan perkebunan untuk menambah kesuburan tanah dan
tanaman. Takaran pupuk pabrik perlu disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan sifat tanah

12
tempat tanaman dibudidayakan. Kompos meningkatkan kadar bahan organik tanah (baca: humus
tanah),karena berpengaruh positif terhadap jasad hidup tanah, struktur tanah, infiltrasi, daya
pegang air, stabilitas agregat tanah, dan kaya unsur hara bagi tanaman (van Scholl &
Nieuwenhuis 2004).

Keuntungan penggunaan kompos sebagai berikut: Mampu mematikan penyebab hama


dan penyakit, dan biji gulma, karena temperatur kompos yang tinggi sehingga mereka tidak
dapat bertahan hidup. Biasanya tikus dan tikus kecil yang bersarang di tumpukan tebal dedaunan
tidak dijumpai pada kompos. Bila pupuk hijau dibajak ke dalam tanah dengan musim hujan yang
lebat dapat tercucinya N atau terjadi denitrifikasi N, tetapi dengan kompos tidak akan terjadi.
Bahan organik yang nisbah C/N tinggi dapat diturunkan dengan kompos. Dengan kompos, unsur
hara dan bahan organik diawetkan (preserved) dan berpengaruh positif dalam waktu lama (van
Scholl & Nieuwenhuis 2004). Kerugian kompos sebagai berikut: Pembuatan kompos
membutuhkan banyak tenaga kerja. Bila tenaga kerja terbatas, dapat menjadi faktor penghambat.
Di lain pihak, kompos adalah pupuk yang sangat berharga, sehingga biaya investasi tenaga kerja
dapat lebih efisien. Kompos dibuat dalam waktu tertentu pada waktu pekerjaaan yang lain tidak
ada. Sumber bahan organik yang langka menjadi pembatas atau bersaing penggunaannya dengan
bahan bakar rumah tangga atau industri. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menanam pohon
untuk kayu bakar (van Scholl & Nieuwenhuis 2004).

Evaluasi atau penilaian, kadang-kadang juga termasuk istilah monitoring kesuburan tanah
merupakan upaya yang sangat penting, karena dapat menghemat biaya produksi (pupuk,
pestisida, dan benih), dan merekomendasikan pupuk. Rekomendasi pupuk merupakan tahap
akhir suatu evaluasi kesuburan tanah. Evaluasi kesuburan tanah dapat melalui tahapan sebagai
berikut: Pengamatan visual tanaman, analisis tanah, dan uji tanaman, dan percobaan biologi.
Pengamatan visual tanaman dilakukan untuk mengetahui gejala atau tanda yang melekat pada
diri tanaman sehingga tanaman tidak mampumelangsungkan siklus hidupnya sampai dengan
produksi. Gejala visual tanaman yang tampak biasanya tidak akurat, karena gejala yang timbul
boleh jadi bukan karena kahat atau keracunan unsur hara, tetapi karena serangan hama dan
penyakit. Analisis tanah memberikan gambaran status unsur hara dalam tanah (sangat rendah,
rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi), identifikasi kahat/keracunan unsur hara, menentukan

13
kadar kritis unsur hara, dan membuat rekomendasi pupuk (Riwandi 2007). Metode analisis tanah
secara singkat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu pengambilan cuplikan/contoh tanah,
ekstraksi dengan bahan kimia, dan pengukuran kadar unsur hara (Riwandi 2007).

Pupuk ialah bahan yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman,
berasal dari bahan anorganik dan/atau bahan organik.Kadang-kadang pupuk dapat memperbaiki
kesuburan tanah, dan lingkungan sehingga dapat disebut dengan bahan pembenah tanah (soil
amendement atau soil conditioner) yang ramah lingkungan. Pemupukan ialah metode atau cara
memupuk menurut aturan yang benar, ilmiah, dan efisien, biasanya dengan cara sebar, pita, side
dressing seperti dibenam atau mengelilingi batang tanaman, dan dicampur dengan benih. Pupuk
tunggal ialah jenis pupuk yang mengandung satu unsur hara atau kadang-kadang lebih dari satu
unsur hara, berupa senyawa, dan/bahan berasal dari pabrik dan alam. Misalnya, pupuk urea
mengandung unsur hara N, pupuk kompos mengandung unsur hara N, P, dan S. Pupuk majemuk
ialah jenis pupuk yang dibuat dengan mencampur beberapa pupuk tunggal menjadi satu jenis
pupuk. Misalnya, pupuk majemuk N, P, yang dibuat dari campuran pupuk N, pupuk P, dan
pupuk K dengan perbandingan tertentu (misalnya 15:15:15). Pupuk anorganik ialah jenis pupuk
yang bahan dasarnya dari bahan anorganik, dibuat di pabrik atau dibuat dengan bahan pupuk
berasal dari alam yang diproses di pabrik. Pupuk organik ialah jenis pupuk yang bahan dasarnya
dari bahan organik berasal dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, dan/atau manusia, dikenal pula
dengan pupuk kompos/pupuk hayati. Unsur hara esensial ialahunsur hara yang utama dibutuhkan
tanaman. Unsur hara beneficial ialah unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman tertentu.
Misalnya, Si dibutuhkan untuk tanaman padi, Cl dibutuhkan untuk tanaman tembakau, dan
tanaman palm (kelapa, kelapa sawit, dan pinang).

Ruang lingkup yang dipelajari dalam bab pemupukan terdiri atas:

1. Aspek unsur hara esensial dan beneficial

2. Aspek interaksi antara tanah dengan tanaman

3. Aspek fisik, kimia, dan biologi tanah yang berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara

4. Aspek defisiensi/keracunan unsur hara termasuk batas kritis unsur hara

14
5. Aspek pupuk makro dan mikro

6. Aspek pemupukan, cara sebar, pita, side dressing, semprot lewat daun (foliar application)

7. Aspek pengelolaan tanah yang bermasalah, tanah bergaram, tanah masam, dan tanah
pasca tambang.

Tujuan mempelajari pemupukan sebagai berikut:

 Untuk mengkaji sifat, watak, dan ciri tanah yang berhubungan dengan ketersediaan unsur
hara bagi tanaman

 Untuk mengkaji unsur hara esensial, beneficial, dan mekanisme ketersediaan unsur hara
dalam tanah

 Untuk mengkaji jenis, takaran, cara, dan waktu pupuk

 Untuk mengkaji pengelolaan tanah yang bermasalah, tanah bergaram, tanah masam, dan
tanah pasca tambang.

Manfaat mempelajari pemupukan sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu menganalisis tanah yang bermasalah, defisiensi dan/ keracunan unsur
hara di laboratorium dan di lapangan

2. Mahasiswa mampu cara meningkatkan produksi pertanian dengan pemupukan

3. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi pupuk kepada petani dan/stakeholder.

15
BAB III

PEMBAHASAN ANALISIS

3.1 Kelebihan Buku

Buku Utama

Menurut penulis buku yang berjudul "Pupuk dan Teknologi Pemupukan" karya Bapak
Tioner Purba, dkk. memiliki beberapa beberapa kelebihan yakni :

1. Pada bagian cover pemilihan warna dan gambar sangat bagus dan unik karena telah
menggambarkan isi dari buku tersebut.

2. Tata Bahasa yang digunakan bagus dan sesuai dengan Kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar.

3. Pemilihan kata pada tiap-tiap materi sangat bagus karena mudah dipahami oleh para
pembaca.

4. Materi yang tersaji didalam buku lengkap dan keseluruhan isi buku berhubungan dengan
pupuk dan tata cara dari pemupukan.

5. Buku ini memberikan seluruh gambaran umum tentang berbagai hal yang terkait dengan
kalsifikasi pupuk, karakteristiknya, faktor yang memengaruhi, pelaksanaaan pemupukan,
pengawasan mutu pupuk dan pengaruhnya terhadap pencemaran lingkungan.

6. Buku ini dilengkapi dengan peta konsep, tabel, dan skema yang membantu para pembaca
lebih memahami isi buku.

16
Buku Pembanding

Menurut penulis buku yang berjudul "Kesuburan Tanah Dan Pemupukan" karya Bapak
Riwandi, dkk memiliki beberapa kelebihan yaitu :

1. Pemilihan gambar dan warna pada cover cukup bagus karena telah mencerminkan isi
buku mengenai Tanah dan Pupuk.

2. Pemilihan kata pada tiap-tiap materi sangat bagus karena cukup mudah untuk dipahami
oleh para pembaca.

3. Pada buku ini materi yang disajikan cukup luas yang membahas mengenai gambaran
umum mengenai kesuburan tanah, unsur hara, faktor-faktor penyebab kesuburan tanah,
dan pemupukan.

4. Buku ini dilengkapi dengan peta konsep, tabel, dan skema yang membantu para pembaca
lebih memahami isi buku.

3.2 Kelemahan Buku

Buku Utama

Menurut penulis buku yang berjudul "Pupuk dan Teknologi Pemupukan" karya Bapak
Tioner Purba, dkk. terdapat Kelemahan yaitu :

1. Terdapat beberapa kalimat yang terlalu berbelit-belit atau kurang baku untuk dipahami
oleh pembaca.

2. Buku ini tidak dilengkapi dengan adanya latihah pertanyaan yang dapat membantu para
pembaca untuk mengasah ilmu yang telah didapatkannya.

17
3. Didalam buku ini terdapat banyak kalimat/kata dalam bahasa asing seperti bahasa Inggris
yang sulit dimengerti dan tidak dilengkapi oleh makna/artiannya.

4. Di dalam buku ini beberapa simbol yang diberikan tidak dilengkapi dengan keterangan.

Buku Pembanding

Menurut penulis buku yang berjudul "Kesuburan Tanah Dan Pemupukan" karya Bapak
Riwandi, dkk terdapat kelemahan yaitu :

1. Ada beberapa penulisan kata yang salah di dalam buku tersebut.

2. Terdapat beberapa kalimat yang terlalu berbelit-belit atau kurang baku untuk dipahami
oleh pembaca.

3. Didalam buku ini terdapat banyak kalimat/kata dalam bahasa asing seperti bahasa Inggris
yang sulit dimengerti dan tidak dilengkapi oleh makna/artiannya.

4. Buku ini tidak dilengkapi dengan adanya latihah pertanyaan yang dapat membantu para
pembaca untuk mengasah ilmu yang telah didapatkannya.

5. Di dalam buku ini beberapa simbol yang diberikan tidak dilengkapi dengan keterangan.

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan manusia ke dalam tanah untuk memenuhi
kebutuhan tanaman dalam bertumbuh dan berproduksi. Pupuk adalah bahan kimia atau
organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung
atau tidak langsung. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara
kimia, fisik dan atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk
(Firmansyah, 2011). Pemupukan dapat diartikan sebagai pemberian bahan organik maupun non
organik untuk mengganti kehilangan unsur hara di dalam tanah dan untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara bagi tanaman sehingga produktivitas tanaman meningkat (Mansyur, Pudjiwati and
Murtilaksono, 2021).

4.2 Saran

Kepada mahasiswa atau para pembaca yang ingin membahas mengenai ilmu Geografi
Pertanian sebaiknya memilih kedua buku ini sebagai bahan tambahan bacaan atau referensi
karena sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca menjadi lebih dalam lagi
dengan hal yang berhubungan dengan pupuk dan pemupukan tanaman.

19
DAFTAR PUSTAKA

Purba Tioner, dkk. 2021. Pupuk dan Teknologi Pemupukan. Medan. Yayasan Kita Menulis.

Riwandi, dkk. 2017. Kesuburan Tanah Dan Pemupukan. Bengkulu. Yayasan Sahabat Alam
Rafflesia.

20

Anda mungkin juga menyukai