Anda di halaman 1dari 3

Perawatan gigi anak memerlukan perencanaan yang baik dan tepat sehingga anak menapatkan

perawatan seoptimal mungkin. Prinsip perawatan pada anak hendaknya sederhana dan se singkat
mungkin, tanpa mengurangi prinsip perawatn ideal.
Tujuan perawatan adalah mengembalikan fungsi oral,estetik, kesehatan dan kenyamanan pada
penderita dengan cara merestorasi giginya dan mencegah karis ulang (sekunder karies).

 CARA PEMERIKSAAN PASIEN ANAK

Kunjungan pertama merupakan salah satu hal yang paling penting dalam pemeriksaan gigi anak.
Karena pada kunjungan pertama ini diharapkan seorang dokter dan perawat gigi dapat memperoleh
dasar yang nyata untuk mencapai hasil yang maksimal. Tujuan kunjungan pertama adalah :

1. Menciptakan komunikasi dengan anak dan orang tua


2. Mendapatkan keterangan tentang riwayat pasien
3. Memeriksa anak dan untuk mendapatkan rongent foto bila diperlukan
4. Menjelaskan tujuan perawatan pada anak dan orang tua
5. Melakukan prosedur perawatan sederhana yaitu:
a. Profilaksis : prosedur kesehatan masyarakat untuk mencegah daripada mengobati.
b. Topical aplikasi flour

Pemerikasaan pada anak meliputi :

1. Pemeriksaan ekstra oral anak


a. Penampilan umum, besar dan berat badan.

Secara umum tinggi badan seorang anak dapat diamati dengan cepat sewaktu anak memasuki
ruang praktik.

b. Kulit

Adanya perubahan atau kkelainan pada kulit bisa dipakai sebagai petunjuk adanya kelainan dan
penyakit. Bila terjadi lesi pada kulit dan disertai rasa sakit dan sakit pada gigi sebaiknya perawatan
ditunda dan menginformaikan kepada pasien untuk dirujuk ke dokter kulit terlebih dulu.

c. Mata

Abses pada gigi rahang atas dapat menyebar ke mata yang dpat menyebabkan pembengkakan.

d. Bibir

Pemerikaan dilakukan dengan mengamati ukuran, bentuk, warna, dan tekstur permukaan. Di
palpasi dengan ibu jari dan telunjuk.

e. Simetris wajah

Simetris/ tidaknya wajah dapat terjadi secara fisiologis atau patologis. Fisiologis : kebiasaan tidur bayi
terutama pada bayi premature yang menyebabkan perubahan bentuk wajah yang permanen. Patologis :
dapat disebabkan tekann abnormal dalan uterus, paralise saraf cranial, atau gangguan perkembangan
herediter.
2. Pemeriksaan intra oral anak
a. Pipi dan bibir bagian dalam

Diperiksa dengan menarik pipi dan bibir, akan terlihat mukosa labial, dilanjutkan dengan
memeriksa mukosa bukal, apakah terdapat pembengkakak atau tidak.

b. Gingival

Meliputi pemeriksaan warna, ukuran, bentuk dan konsistensinya. Pada anak gigi yang
mengalami gangrene pulpa sering disertai fistel pada gingivanya karena abses paradontal.

c. Lidah dan tonsil

Untuk pemeriksaan lidah, pemeriksaan meliputi ukuran, bentuk, warna, dan pergerakan.
Sedangkan pemriksaan tonsil meliputi dilihat apakah ada perubahan warna, ulserasi atau
pembengkakan atau tidak dengan cara menekan lidah dengan kaca mulut.

d. Palatum

Untuk melihat langsung bentuk, warna, dan lesi pada jar. Lunak dan keras palatum. Kepala
pasien direbahkan kebelakang. Pembengkakan, kelainn bentuk dan konsistensinya dapat diketahui
dengan palpasi.

e. Gigi

Pengamatan gigi secara menyeluruh dapat dilakukan dengan cepat sebelum masing-masing gigi di
diagnose secara teliti. Dilakukan dengan bantuan alat SPKE. Dapat membedakan gigi yang premature
loss dan presisten. Karena dapat menggangu sususan gigi dn pertumbuhan rahang.

 RENCANA PERAWATAN

Perawatan gigi dan mulut pada anak selaindiperhatikan untuk mengurangi keluhan, juga harus
diperhatikan pendidikan kesehatan gigi atu DHE( Dental Health Education ) yang bertujuan untuk
mengubah perilaku atau kebiasaan buruk anak yang turut mempengaruhi munculnya keluhan gigi.
Perawtan gigig dan mulut pada anak harus dilakukan secara komprehensif berasarkan keadaan anak
dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, serta peran dari ketia elemen penting, yaitu dokter gigi,
orang tua, dan pasien.

Garis besar rencana perawatan digolongkan menjadi 2 macam, yaitu rencana preventif dan operatif.

1. Rencana perawatan preventif

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rencna preventif adalah pengalaman karies, riwayat medis,
khususnya pada penyakit sistemik, kelinan perdarahan, cacat mental serta fisik. Macam perawatan
preventif diantaranya : petunjuk kebersihan mulut DHE ( Dental Helth Education), nasihat diet, flouridasi
dan fissure sealent.
2. Rencana perawatan operatif

Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan operatif pada anak adalah riwayat medis pasien.
Perawtan operatif diantaranya : restorasi, pencabutan, dan perawtan orthodonti. Dalam perawatan
restorasi perlu di perhatikan kedalaman karies, perluasan karies, penggunaan analgesia local dan
urutan restorasi gigi. Perawtaan orthodonti dilakukan pada kasus crowding, kelainan perkembangan
atau adalanya maloklusi. Sebelum dilakukannya suatu tindakan, tidak lupa menyertakan inform
concent yang menunjukkan persetujuan tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau perawat gigi
oleh pasien atau keluarga terdekat.

Anda mungkin juga menyukai