Anda di halaman 1dari 4

 Pengertian

Aplikasi topikal fluor merupakan salah satu cara pemberian fluor secara local. Pemberian fluor melalui
aplikasi topical dapat memakai bermacam-macam bentuk fluor, antara lain: larutan NaF 0,1% (natrium
fluoride 2% atau sodium fluoride 2%) dan larutan SnF2 10% atau Stannous fluoride 10%. Aplikasi larutan
flour pada gigi efektif dalam mengurangi frekuensi karies gigi kira – kira 40%, tergantung pada jumlah
aplikasi, cara aplikasi, konsentrasi dan komposisi larutan.
Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut
membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal karena fluoride ada di
dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan melalui
pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet, tetes atau tablet isap. Terdapat tiga cara
pemberian fluor secara sistemik, yaitu :
1. Fluoridasi air minum
Contoh penggunaan kolektif yaitu fluoridasi air minum (biasa kita peroleh dari air kemasan)
dan fluoridasi garam dapur (Ars Creation, 2010). Pemberian fluor dalam air minum ini
jumlahnya bervariasi antara 1-1,2 ppm (part per million). Tetapi penggunaan flour secara
berlebihan akan menyebabkan mottle enamel gigi - gigi kelihatan kecoklat-coklatan,
berbintik-bintik permukaannya dan bila fluor yang masuk dalam tubuh terlalu banyak,
dapat menyebabkan gigi jadi rusak sekali.
2. Pemberian fluor melalui makanan Kadang-kadang makanan yang kita makan sudah
mengandung fluor yang cukup tinggi, hingga dengan makanan itu saja sudah mencegah
terjadinya karies gigi.
3. Pemberian fluor dalam bentuk obatobatan Pemberian fluor dapat juga dilakukan dengan
tablet, baik itu dikombinasikan dengan vitaminvitamin lain maupun dengan tablet
tersendiri. Pemberian tablet fluor disarankan pada anak yang berisiko karies tinggi dengan
air minum yang tidak mempunyai konsentrasi fluor yang optimal (2,2 mg NaF, yang akan
menghasilkan fluor sebesar 1 mg per hari)
 Bahan topikal aplikasi
1. Pasta pumice
pasta pumice digunakan untuk menghaluskan tumpatan saat pemolesan dengan alat
rubber cup.

2. Pasta gigi

3. Fluoride gel
4. Cotton roll
untuk isolasi gigi dan mengeringkan gigi

5. Cotton pellet
untuk aplikator dalam pengolesan flour

6. Alcohol
Cara dan teknik topikal aplikasi
 Gigi di bersihkan dan di poles menggunakan pasta pumic dan rubber cup.
 Gigi di isolasi dengn cutton roll. Untuk merawat gigi bawah digunakan alat tongue holder
 Gigi di keringkan dengan three way syringe/cheepblower, terutama pada daerah
interproksimal
 Oleskan 2% larutan sodium fluoride pada gigi dengan menggunakan cotton pellet atau dengan
cara disemprotkan.
 Biarkan kering selama 3-4 menit
 Pemberian diulangi pada kwadran yang lain
 Pada akhir pengulasan fluor, pasien diperbolehkan berkumurkumur 1 kali
 Perawatan dianjurkan pada usia 3,7, 11 dan 13 tahun, bersamaan dengan erupsi gigi baru

Anda mungkin juga menyukai