Anda di halaman 1dari 3

Tanya Mengapa..?

Mengapa jasa perawat “dihargai” sangat murah?


Kuliah mahal dan sulit bukan main tapi ketika sudah bekerja gajinya seperti main-main…
Bahkan beberapa adik-adik kita rela “mengabdi” tanpa status sekaligus tanpa gaji (apalagi bonus), meski
didaerah pedalaman sekalipun…

INI ADALAH ANALISA SAYA, sekali lagi ANALISA SAYA…

Bicara HARGA sama dengan bicara PASAR…


Lihatlah pasar…
Mengapa CABAI (bisa) murah..?
Mengapa KANGKUNG (bisa) murah...? dst

Ini tentang STOCK DEMAND AND SUPPLY…


Cabai menjadi murah, pasti karena STOCK BERLIMPAH
Demikian juga dengan kangkung dll
Apalagi jika cabai dan kangkung HANYA kualitas pasaran biasa…
Karena sebenarnya cabai dan kangkung pun bisa tetap dijual MAHAL jika mereka bisa masuk pasar
supermarket atau swalayan…
Apalagi jika cabai dan kangkung kualitas eksport….

Saat ini di Indonesia ada sekitar 416 Institusi Pendidikan DIII Keperawatan (Data AIPDIKI, 2015)
Dan sekitar 304 Institusi Pendidikan S1 Keperawatan (Data AIPNI, 2017)
Berapa banyak lulusan SETIAP TAHUN nya perawat-perawat baru dari pendidikan tersebut jika rata-rata
tiap instansi memiliki 60-100 siswa setiap angkatannya…?

Seberapa berkualitas mereka?...


Seberapa besar pertumbuhan lapangan kerja tersedia buat mereka?...

Sekali lagi
Ini tentang STOCK DEMAND AND SUPPLY…

Sampai disini, saran solusi saya cuma DUA :

PERTAMA bagi PPNI, berikan REKOMENDASI kepada pemerintah : PERLUAS lapangan kerja khususnya
bidang kesehatan sehingga ada kesempatan sebesar-besarnya kepada khususnya perawat untuk
bekerja dan berkarir (dengan gaji yang layak tentunya)
Atau berikan REKOMENDASI kepada pemerintah : STOP sementara produksi perawat baru dengan
menata ulang jumlah Institusi Pendidikan Keperawatan. Jika perlu TUTUP Institusi yang dikelola oleh
para pelaku bisnis murni. Karena semakin banyak produksi profesi ini (perawat) maka akan semakin
lama juga profesi ini membenahi kualitasnya…

KEDUA bagi anda para PERAWAT (termasuk saya tentunya), miliki keinginan BELAJAR seumur hidup.
Profesi Perawat adalah Profesi yang BERTUMBUH. Ketika lulus, sebenarnya kita belum siap untuk apa-
apa. Tingkatkan terus KAPASITAS diri, ikuti pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus keahlian sesuai
peminatan anda, terus UP-GRADE ilmu dan kemampuan anda. Persiapkan diri anda untuk sebuah
KESEMPATAN yang mungkin akan datang suatu ketika nanti.
Kepada :

Bpk Yudy
PT. Medika Indo Bavaria (Marketing Office) MIB
Jl. Aladin No.3D-3E Jelambar, RT.5/RW.6, Pejagalan, Penjaringan
Jakarta Utara, Jakarta 14450
(021) 66678581

Ini sy bantu kasih rumus hitungannya mbak…


Biar lebih gampang *auditnya*….

Sampah medis pribadi Demang 50kg-70kg/hr = 1,5-2,3 ton/bulan = 18-27 ton/tahun

Perhitungan BBM Incenerator itu sederhana : *1 kg sampah = 1 liter BBM*

Anggap saja 23 ton/tahun = 23.000 kg, perlu BBM 23.000 x Rp5150,- = Rp118.450.000,-

Jadi jika uang BBM Incenerator tahun 2018 > Rp118.450.000,- harusnya Sampah medis pribadi Demang
sudah gak ada (perhitungkan jg sampah dari fasyankes luar dan sampah “sisa” 2017)
DOKUMENTASI
PELAKSANAAN DEMO PRODUK DI RSUD DEMANG SEPULAU RAYA, LAMPUNG TENGAH
KAMIS, 26 SEPTEMBER 2019

Anda mungkin juga menyukai