Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

“Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit ”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

OLEH:
RENI DWI HARTANTI (1810032)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2020
Judul Artikel : Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan Keselamatan Di
Rumah Sakit
Penulis : Widiasari, Hanny Handiyani, Enie Novieastari

Abstract

Introduction
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih
kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien diantaranya faktor kesalahan identifikasi,
komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain
penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada
143 pasien.

Aim
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien
dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X.

Methods
Uji coba kuesioner dilakukan pada 30 pasien di Rumah Sakit Y yang setara dengan Rumah
Sakit X. Hasil uji validitas r tabel 0,361 (n= 30), dengan tingkat kemaknaan 5%, sehingga
seluruh hasil r hitung yang mempunyai nilai< 0,361 pernyataan tidak digunakan. Kuesioner B
(keselamatan pasien) terdiri dari terdiri dari 23 pernyataan. Uji reliabilitas untuk instrumen B
(0,407–1,499) berarti sangat reliable. Kuesioner C (kepuasaan Pasien) terdiri dari 23
pernyataan. Uji reliabilitas untuk instrumen C (0,4–1,465) berarti sangat realible. Uji
reliabilitas untuk instrumen B dan C menunjukkan sangat reliable (alpha Cronbach 0,85 dan
0,925).

Result
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan
pasien (p= 0,001; OR=1,216; α= 0,05). Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien (p= 0,331;
0,818; 0,949; 1,000; dan 0,382; α= 0,05). Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan
aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan
(memberi petunjuk, memberi penjelasan) ketika akan melakukan tindakan keperawatan masih
belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah
sakit X semakin meningkat.

Conclusions
Hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Intermediate Ward dan
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X (p= 0,0001, OR= 1,216). Hasil penelitian penerapan
keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X dapat disimpulkan tidak ada
hubungan karakteristik pasien: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas
perawatan dengan kepuasan pasien.

Keywords: kepuasan pasien, keselamatan pasien, penerapan


Analisa PICOT:

No. Kriteria Pembenaran & Critical thinking


1 P Populasi: Perawat dan Pasien Di Unit Rumah Sakit

Problem : Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan Keselamatan Di


Rumah Sakit

2 I  Intervensi Jurnal Utama


- Bidang pelayanan keperawatan perlu meningkatkan monitoring
dan evaluasi penerapan keselamatan pasien kepada semua
perawat di rumah sakit X agar meningkatkan asuhan
keperawatan khususnya reassessment pasien risiko jatuh sesuai
standart prosedur operasional (SPO)
- Kepada kepala ruangan harus memastikan perawat ruang rawat
telah melakukan reassessmen pada pasien risiko jatuh terkait
pada penerapan sasaran keselamatan pasien (SKP)
- Identifikasi pasien secara benar identifikasi pasien sangat
penting untuk membedakan pasien yang satu dengan yang lain
- Berkomunikasi terapeutik komunikasi terdapat hubungan
dengan kepuasan pasien, semakin baik komunikasi yang
dilaksanakan maka semakin puas pasien dalam pelayanan
keperawatan
- Pemberian obat yang diberikan tepat waktu, diberikan
penjelasan manfaat danefek samping obat

 Dari jurnal 1 :
- Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan proses
perancangan (desain) yang baik, mengacu pada visi, misi, dan
tujuan fasilitas pelayanan kesehatan, kebutuhan pasien, petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang
sehat, dan faktor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien
sesuai dengan “Tujuh langkah menuju keselamatan pasien.
- Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan
pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait dengan:
pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu
pelayanan, keuangan.
- Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan evaluasi
intensif terkait dengan semua insiden, dan secara proaktif
melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi.
- Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menggunakan semua
data dan informasi hasil analisis untu menentukan perubahan
sistem yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan pasien
terjamin.
 Dari jurnal 2 :

- ketepatan identifikasi pasien.

- Peningkatan Komunikasi yang efektif.

- Peningkatan Keamanan Obat yang perlu di


waspadai.
- Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat
Pasien operasi
- Pengurangan resiko Infeksi.

- Pengurangan pasien jatuh.


 Dari jurnal 3 :
- Kesadaran tentang nilai keselamatan pasien di Rumah Sakit.
- Komitmen memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada keselamatan pasien.
- Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi faktor resiko
penyebab IKP.
- Harus patuh dalam melaporkan IKP.
- Memiliki kemampuan komunikasi efekktif dengan pasien
terkait dengan IKP.
- Memiliki kemampuan mengidentifikasi akar masalah dari IKPa
- Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan informasi terkait
dengan kejadian yang terjadi, agar tidak terjadi untuk berulang
kali.
 Dari jurnal 4 :
- Rumah sakit wajib memenuhi hak pasien memperoleh
keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah
sakit
- membuat asuhan pasien lebih aman meliputi meliputi assasmen
resiko, identifikasi dan pengelolaan resiko pasien, peporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya.
 Dari jurnal 5 :
- setiap perawat harus selalu menyadari pentingnya memberikan
pelayanan keperawatan yang terbaik terutama dalam
mengidentifikasi pasien secara benar
- perawat sebelum melakukan tindakan harus mengidentifikasi
pasien terlebuh dahulu baik itu identitas pasien maupun lainnya.
(Umarternate, T. S., 2015)
- memberikan obat dengan menerapkan 6 benar obat, memberi
makan, menginjeksi pasien dan lain sebagainya yang
merupakan tugas perawat

3 C - Dari jurnal utama dengan judul Kepuasan pasien terhadap


penerapan keselamatan pasien Di Rumah Sakit intervensi yang
unggul yaitu Bidang pelayanan keperawatan perlu
meningkatkan monitoring dan evaluasi penerapan keselamatan
pasien kepada semua perawat di rumah sakit X agar
meningkatkan asuhan keperawatan khususnya reassessment
pasien risiko jatuh sesuai standart prosedur operasional (SPO)

 Perbandingan dengan jurnal 1 :


- Dari jurnal 1 dengan judul Penerapan keselamatan pasien
dirumah sakit akan meningkatkan kepuasan pasien intervensi
yang unggul yaitu Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus
melakukan proses perancangan (desain) yang baik, mengacu
pada visi, misi, dan tujuan fasilitas pelayanan kesehatan,
kebutuhan pasien, petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis
terkini, praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain yang
berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan “Tujuh langkah
menuju keselamatan pasien.

 Perbandingan dengan jurnal 2 :

- Dari jurnal 2 dengan judul Hubungan implementasi IPSG


(International Patient Safety) dengan kepuasan pasien di
Puskesmas Kasihan I Bantul intervensi yang unggul yaitu
Peningkatan Komunikasi yang efektif.

 Perbandingan dengan jurnal 3 :


- Dari jurnal 3 dengan judul kebijakan perawat dalam penerapan
keselamatan pasien di Rumah sakit intervensi yang unggul yaitu
Komitmen memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada keselamatan pasien.
 Perbandingan dengan jurnal 4 :
- Dari jurnal 4 dengan judul penerapan keselamatan pasien di
Rumah Sakit intervensi yang unggul yaitu membuat asuhan
pasien lebih aman meliputi meliputi assasmen resiko,
identifikasi dan pengelolaan resiko pasien, peporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya.
 Perbandingan dengan jurnal 5 :
- Dari jurnal 5 dengan judul Hubungan kepuasan pasien dengan
penerapan keselamatan pasien oleh perawat intervensi yang
unggul yaitu perawat sebelum melakukan tindakan harus
mengidentifikasi pasien terlebuh dahulu baik itu identitas pasien
maupun lainnya. (Umarternate, T. S., 2015)
4 O Dari hasil penelitian jurnal dengan judul Kepuasan Pasien Terhadap
Penerapan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit, menunjukkan:
 Tabel 1 menggambarkan sebagian besar pasien laki-laki
sebanyak 55,9% dan berpendidikan non perguruan tinggi
86,7%. Responden sejumlah 51,7% pasien sudah bekerja
dan 67,8% dirawat di ruang perawatan kelas III.
 Tabel 2 penerapan keselamatan pasien sebanyak 57,3%
menyatakan telah dilakukan.
 Tabel 3 menunjukkan bahwa sebanyak 66,4% pasien merasa
puas pada pelayanan keperawatan.
 Tabel 4 tidak ada hubungan yang bermakna antara umur
dengan kepuasan pasien (p= 0,331).
 Tabel 5 menunjukkan 80 pasien laki-laki 52 (65%)
menyatakan puas.
 Tabel 6 menunjukkan ada hubungan bermakna penerapan
keselamatan pasien yang dilakukan perawat dengan
kepuasan pasien (p= 0,0001; OR= 1,216).

 Dari jurnal 1 :
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69% pasien laki- laki
menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Hasil
didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
jenis kelamin dengan kepuasan pasien. Hasil juga menunjukkan
tidak ada hubungan bermakna pendidikan pasien dengan
kepuasaan pasien, dengan jumlah 66,9% menyatakan puas pada
pasien non perguruan tinggi.
 Dari jurnal 2 :

- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa


kepuasan pasien tentang Implementasi IPSG
(International Patient Safety Goals) kategori
terbanyak menyatakan puas sebanyak 49
(96,1%) dan kategori terendah pasien
menyatakan cukup puas sebanyak 2 (25,o%).
Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan
antara Implementasi IPSG (International
Patient Safety Goals) dengan kepuasan pasien
dengan nilai p-value 0,004 (0,005).
 Dari jurnal 3 :
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan
kualitas dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan,
seorang perawat harus mampu memahami komponen-
komponen dalm penerapan keselamatan pasien.
 Dari jurnal 4 :
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sasaran
keselamatan pasien hamper seluruhnya berada pada kategori
kurang baik. Sedangkan pada hasil penelitian tersebut pada
sasaran pengendalian infeksi perawat dan dokter memiliki
pengetahuan yang lebih baik dibanding sasaran yang lainnya.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Aruningrum (2014) bahwa pengetahuan perawat dalam Sasaran
Keselamatan Pasien didapatkan 97% perawat mengetahui
identifikasi pasien, 88% perawat mengetahui tentang
komunikasi efektif, 99% perawat mengetahui tentang
penggunaan obat, 95% perawat mengetahui tentang
pengendalian infeksi, dan 70% perawat mengetahui
pengendalian risiko jatuh pada pasien di rumah sakit.
 Dari jurnal 5 :
- Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak perawat yang
belum menerapkan keselamatan pasien di rumah sakit sehingga
pasien tidak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
perawat tersebut. Kepuasan pasien juga sangat berpengaruh
dengan tingkat pelayanan yang diberikan perawat.
5 T Penelitian ini dilakukan pada januari 2019
 Dari jurnal 1:
- Penelitian ini dilakukan pada Tahun 2016
 Dari jurnal 2 :
- Penelitian ini dilakukan pada Tahun 2017
 Dari jurnal 3 :
- Penelitian dilakukan pada Tahun 2019
 Dari jurnal 4 :
- Penelitian dilakukan pada tahun 2019
 Dari jurnal 5 :
- Penelitian dilakukan pada tahun 2018

DAFTAR PUSTAKA
Dhita, A. (2016). Abstrak Latar Belakang Tujuan Metode Hasil Pembahasan. Komponen Dn
Jenis-Jenis Evaluasi Dalam Asuhan Keperawatan.
Iv Er Er Pu Er Pu At. (2017).
Marpaung, S. H. S. (2019). Penerapan Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di Rumah Sakit
Jiwa. https://doi.org/10.31227/osf.io/s38br
Narasumber, A. M. P. (2008). Pasien di Rumah Sakit.
Sakit, P. R., Pasien, K., & Keselamatan, P. (n.d.). LATAR BELAKANG.

Anda mungkin juga menyukai