0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Vertigo adalah gangguan keseimbangan yang ditandai dengan gejala seperti pusing dan pandangan kabur
2. Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, pola makan tidak sehat, dan stres
3. Penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala vertigo agar dapat mencegah komplikasi lebih lanjut
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Vertigo adalah gangguan keseimbangan yang ditandai dengan gejala seperti pusing dan pandangan kabur
2. Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, pola makan tidak sehat, dan stres
3. Penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala vertigo agar dapat mencegah komplikasi lebih lanjut
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Vertigo adalah gangguan keseimbangan yang ditandai dengan gejala seperti pusing dan pandangan kabur
2. Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, pola makan tidak sehat, dan stres
3. Penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala vertigo agar dapat mencegah komplikasi lebih lanjut
Dalam kehidupan manusia kesehatan merupakan hal yang sangat Gejala awal yang dialami penting, namun pola hidup sehat sering seseorang yang terkena vertigo yaitu diabaikan oleh banyak masyarakat. mual, ketidakseimbangan posisi, Kurangnya kesadaran masyarakat akan pandangan kabur, dan diorientasi yang pola hidup yang sehat akan menjadikan mengakibatkan seseorang akan mengalami pola hidup yang tidak teratur, sehingga beberapa perubahan seperti emosional, banyak berbagai macam penyakit yang kecemasan, dan ketidakmampuan muncul. salah satu penyakit yang melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga ditimbulkan adalah vertigo (Altiarika, dapat menurunkan kualitas hidup bagi 2012). Vertigo menurut bahasa yunani penderita vertigo. (Chayati, 2017). Pada yaitu “vertere” yang artinya berputar dan umumnya keluhan vertigo bisa terjadi “igo” yang artinya kondisi. Vertigo dalam waktu singkat, mungkin hari ini bisa didefinisikan sebagai sensasi gerakan timbul, kemudian besok hilang tergantung memutar, biasanya berupa perasaan dari kondisi fisik dan psikologis seorang lingkungan sekitar berputar atau perasaan penderita. Biasanya vertigo disebabkan tubuh seseorang yang berputar terhadap oleh stress, mata lelah dan pola makan keadaan sekitarnya (Chayati, 2017). tidak sehat. Vertigo tidak ada Vertigo merupakan keluhan yang sering hubungannya dengan perubahan organ dialami sebagian besar orang karena faktor yang ada didalam otak dan bisa bersifat kelelahan dan kurangnya istirahat fungsional. Meskipun vertigo tidak menyebabkan kerusakan dalam otak, Vertigo adalah Persepsi berupa rasa namun dapat menimbulkan ketegangan berputar yang timbul akibat gangguan dan tekanan pada pembuluh darah besar pada sistem vestibuler atau keseimbangan. dan dapat menyebabkan rasa sakit yang vertigo dibagi menjadi 2 yaitu vertigo hebat. Pada orang penderita vertigo ketika perifer dan vertigo sentral. Angka gejala mulai timbul maka harus segera prevalensi vertigo yang menyerang di diperiksakan dan mulai untuk mengatur Indonesia perlu diperhatikan, karena pola hidup dan pola makan yang sehat Vertigo dapat menyerang semua golongan karena jika tidak segera tindak lanjuti umur, tidak hanya pada lansia yaitu, 25% dapat mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien usia lebih dari 25 tahun, dan (Komala & Ns. Mukhamad Musta’in, 40% pada pasien usia lebih dari 40 tahun. S.Kep., 2019) Vertigo merupakan keluhan nomor tiga yang sering dikeluhkan masyarakat setelah METODE nyeri kepala dan stroke. (Komala & Ns. Mukhamad Musta’in, S.Kep., 2019). Penelitian ini dilakukan secara deskriptif Berdasarkan studi pendahuluan di lokasi Penelitian kualitatif menggunakan penelitian ada 7 orang yang mengalami pendekatan fenomenologis (Yusuf et al., gejala pusing, pandangan kabur yang 2017). Dengan menggunakan metode ini, diakibatkan kelelahan atau sering tidur peneliti ingin mengeksplorasi atau mengungkapkan makna suatu konsep atau fenomena pengalaman berdasarkan kesadaran yang terjadi pada beberapa pedukuhan ngrame. 1–15. individu (Aditya et al., 2017). Penelitian Komala, N. K. R., & Ns. Mukhamad ini dilakukan pada bulan Maret 29 hingga Musta’in, S.Kep., M. K. (2019). 5 Maret 2020. Metode pemilihan peserta Karya Tulis Ilmiah Pengelolaan Nyeri dilakukan dengan menggunakan Akut pada Tn . K dengan Vertigo di probabilitas dasar pengambilan sampel ruang Bougenfil RSUD Ungaran. dengan teknik purposive sampling, yang dianggap cocok untuk kita kriteria.
Sebanyak 5 peserta yang diwawancarai di
Penelitian ini adalah masyarakat yang berada di desa Bandungrejo dengan usia 20 tahun hingga 45 tahun (diberi kode sebagai P1, P2, P3, P4, P5). Semua peserta adalah masyarakat di desa Bandungrejo. Semua peserta menyatakan keinginan mereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan suara perekam dan teknik observasi langsung (Aditya, 2017).
Wawancara dilakukan secara struktural
dengan menggunakan pedoman wawancara disusun oleh peneliti berdasarkan teori respon dan teori phycology. Semua data diperoleh dari mendalam wawancara kemudian dianalisis menggunakan Interpretatif Analisis Fenomenologis (IPA) (Aditya, Solikhah and Kurniawan, 2019)
Daftar pustaka
Altiarika, E. (2012). Sistem Pakar Untuk
Diagnosa Penyakit Vertigo Dengan Metode Forward Chaining. 1–10. Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri (Pain). Saintika Medika, 13(1), 7. https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.54 49 Chayati, N. (2017). Vertigo: pencegahan dan simulasi deteksi dini di
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis