Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN larut malam, saya menemukan 5 orang

yang didiagnosa vertigo.


Dalam kehidupan manusia
kesehatan merupakan hal yang sangat Gejala awal yang dialami
penting, namun pola hidup sehat sering seseorang yang terkena vertigo yaitu
diabaikan oleh banyak masyarakat. mual, ketidakseimbangan posisi,
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pandangan kabur, dan diorientasi yang
pola hidup yang sehat akan menjadikan mengakibatkan seseorang akan mengalami
pola hidup yang tidak teratur, sehingga beberapa perubahan seperti emosional,
banyak berbagai macam penyakit yang kecemasan, dan ketidakmampuan
muncul. salah satu penyakit yang melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga
ditimbulkan adalah vertigo (Altiarika, dapat menurunkan kualitas hidup bagi
2012). Vertigo menurut bahasa yunani penderita vertigo. (Chayati, 2017). Pada
yaitu “vertere” yang artinya berputar dan umumnya keluhan vertigo bisa terjadi
“igo” yang artinya kondisi. Vertigo dalam waktu singkat, mungkin hari ini bisa
didefinisikan sebagai sensasi gerakan timbul, kemudian besok hilang tergantung
memutar, biasanya berupa perasaan dari kondisi fisik dan psikologis seorang
lingkungan sekitar berputar atau perasaan penderita. Biasanya vertigo disebabkan
tubuh seseorang yang berputar terhadap oleh stress, mata lelah dan pola makan
keadaan sekitarnya (Chayati, 2017). tidak sehat. Vertigo tidak ada
Vertigo merupakan keluhan yang sering hubungannya dengan perubahan organ
dialami sebagian besar orang karena faktor yang ada didalam otak dan bisa bersifat
kelelahan dan kurangnya istirahat fungsional. Meskipun vertigo tidak
menyebabkan kerusakan dalam otak,
Vertigo adalah Persepsi berupa rasa namun dapat menimbulkan ketegangan
berputar yang timbul akibat gangguan dan tekanan pada pembuluh darah besar
pada sistem vestibuler atau keseimbangan. dan dapat menyebabkan rasa sakit yang
vertigo dibagi menjadi 2 yaitu vertigo hebat. Pada orang penderita vertigo ketika
perifer dan vertigo sentral. Angka gejala mulai timbul maka harus segera
prevalensi vertigo yang menyerang di diperiksakan dan mulai untuk mengatur
Indonesia perlu diperhatikan, karena pola hidup dan pola makan yang sehat
Vertigo dapat menyerang semua golongan karena jika tidak segera tindak lanjuti
umur, tidak hanya pada lansia yaitu, 25% dapat mengakibatkan terjadinya cedera
pada pasien usia lebih dari 25 tahun, dan (Komala & Ns. Mukhamad Musta’in,
40% pada pasien usia lebih dari 40 tahun. S.Kep., 2019)
Vertigo merupakan keluhan nomor tiga
yang sering dikeluhkan masyarakat setelah METODE
nyeri kepala dan stroke. (Komala & Ns.
Mukhamad Musta’in, S.Kep., 2019). Penelitian ini dilakukan secara deskriptif
Berdasarkan studi pendahuluan di lokasi Penelitian kualitatif menggunakan
penelitian ada 7 orang yang mengalami pendekatan fenomenologis (Yusuf et al.,
gejala pusing, pandangan kabur yang 2017). Dengan menggunakan metode ini,
diakibatkan kelelahan atau sering tidur peneliti ingin mengeksplorasi atau
mengungkapkan makna suatu konsep atau
fenomena pengalaman berdasarkan
kesadaran yang terjadi pada beberapa pedukuhan ngrame. 1–15.
individu (Aditya et al., 2017). Penelitian
Komala, N. K. R., & Ns. Mukhamad
ini dilakukan pada bulan Maret 29 hingga Musta’in, S.Kep., M. K. (2019).
5 Maret 2020. Metode pemilihan peserta Karya Tulis Ilmiah Pengelolaan Nyeri
dilakukan dengan menggunakan Akut pada Tn . K dengan Vertigo di
probabilitas dasar pengambilan sampel ruang Bougenfil RSUD Ungaran.
dengan teknik purposive sampling, yang
dianggap cocok untuk kita kriteria.

Sebanyak 5 peserta yang diwawancarai di


Penelitian ini adalah masyarakat yang
berada di desa Bandungrejo dengan usia
20 tahun hingga 45 tahun (diberi kode
sebagai P1, P2, P3, P4, P5). Semua peserta
adalah masyarakat di desa Bandungrejo.
Semua peserta menyatakan keinginan
mereka untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti untuk mencapai
tujuan dari penelitian ini. Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan
wawancara mendalam menggunakan suara
perekam dan teknik observasi langsung
(Aditya, 2017).

Wawancara dilakukan secara struktural


dengan menggunakan pedoman
wawancara disusun oleh peneliti
berdasarkan teori respon dan teori
phycology. Semua data diperoleh dari
mendalam wawancara kemudian dianalisis
menggunakan Interpretatif Analisis
Fenomenologis (IPA) (Aditya, Solikhah
and Kurniawan, 2019)

Daftar pustaka

Altiarika, E. (2012). Sistem Pakar Untuk


Diagnosa Penyakit Vertigo Dengan
Metode Forward Chaining. 1–10.
Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri
(Pain). Saintika Medika, 13(1), 7.
https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.54
49
Chayati, N. (2017). Vertigo: pencegahan
dan simulasi deteksi dini di

Anda mungkin juga menyukai