berputar dan jungkir balik (Putri et al., 2016). vertigo adalah sensasi
yang bisa timbul yang utama pada sistem otonom yang timbul karena
penyakit. Oleh karena itu vertigo bukan sekedar gejala pusing saja.
Tapi merupakan suatu sindrom yang terdiri dari gejala somatik dan
Etiologi
gangguan vaskuler :
Wahidji, 2016).
labirin dan N.Vestibular. Penyebab dari vertigo perifer adalah post trauma, toksik, labirinitis, oklusi &
fistula labirin (Jusuf &
Wahidji, 2016).
2) Jenis Kelamin
kelamin perempuan
4) Riwayat merokok
Patofisiologi
normal dan terjadi gerakan yang aneh atau berlebihan, tidak akan ada
pemrosesan input yang normal dan vertigo akan terjadi. Selain itu ada
pasti dari gejala gejala ini belum diketahui (Sutarni et al., 2018). ada
antara sisi kiri dan kanan akan dibandingkan, antara impuls yang
melalui proses normal dan hasil akhirnya adalah penyesuaian otototot yang menggerakkan tubuh
atau menopang tubuh dan otot yang menggerakkan bola mata (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia, 2016).
Manifestasi Klinis
Vertigo dibedakan menjadi 2, sistematik dan non sistematik, gejala
a. Vertigo sistematik
b. Vertigo nonsistematik
Rasa kepala ringan, seperti diayun, rasa seperti terapung dan rasa
5. Pemeriksaan Diagnostik
jaringan tubuh.
1. Tes Pencitraan
Tes pencitraan menjadi salah satu pemeriksaan penunjang vertigo. Bentuk
pemeriksaannya berupa computerized tomography (CT) scan kepala
atau magnetic resonance imaging (MRI) otak.
Untuk pemeriksaan penunjang ini, dokter akan memeriksa apakah ada indikasi
khusus penyebab vertigo pada pasien. Misalnya, ada abnormalitas neurologis
atau penyakit yang menyerang sistem saraf, seperti otak, otot, dan saraf tulang
belakang.
Selain itu, pemeriksaan dengan CT scan dan MRI untuk melihat adanya
kecurigaan ke arah stroke. Sebab, vertigo juga merupakan kumpulan gejala yang
dapat dipicu penyumbatan aliran darah.
2. Tes Pendengaran
Tes pendengaran dilakukan untuk mengetahui adanya kemungkinan gangguan
pada telinga. Pemeriksaan ini sering disebut dengan pemeriksaan audiometri.
Pemeriksaan ini menggunakan sebuah mesin bernama audiometer untuk
menghasilkan suara dengan volume tertentu.
Nanti pasien akan diminta untuk mendengarkan suara paling lembut hingga
pada volume tertentu. Pendengaran pasien tersebut kemudian dievaluasi oleh
dokter. Hasilnya dapat menentukan apakah ada gangguan yang menjadi
penyebab vertigo.
Komplikasi
penderita bisa saja mengalami gagar otak ringan maupun berat, itu
Penatalaksanaan
a. Manuver Epley
b. Prosedur Semont
posisi awal.
diposisikan duduk.
a. Antikolinergik
b. Antihistamin
a. Dimenhidrinat
secara peroral atau atau parentral (iv atau im) dosis yang
b. Difenhidramin
dalam sehari.
c. Senyawa betahisdin
dengan dosis 12 mg
c. Benzodiazepin
d. Kalsium antagonis
Indonesia, 2016).