Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan menjadi masalah
bagi sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo menyerang sebentar saja; hari ini
terjadi, besok hilang, namun ada kalanya vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan
atau beberapa tahun. Penyebab vertigo umumnya terjadi disebabkan oleh stress, mata
lelah, dan makan atau minum tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan tidak
ada hubunganya dengan perubahan - perubahan organ di dalam otak. Otak sendiri
sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Pada umumnya vertigo tidak disebabkan kerusakan di
dalam otak. Namun, dapat menyebabkan ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau
pembuluh darah besar, dan di dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan
ketika seorang yang mengidap vertigo tidak berada pada tempat yang aman ketika gejalanya
timbul maka dapat mengakibatkan terjadinya cedera (Junaidi, 2013).diangap bukan
merupakan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit penyebabnya. Salah satu gejala
vertigo ialah ilusi bergerak, penderita merasakan atau melihat lingkungannya bergerak,
padahal lingkungannya diam, atau penderita merasakan dirinya bergerak, padahal tidak.
Penyebab Vertigo gangguan keseimbangan dapat merupakan suatu kondisi anatomis atau
suatu reaksi fisiologis sederhana yang dapat menganggu kehidupan seorang penderita
vertigo (Wreksoatmodjo, 2004; Dewanto, 2009).
Pada pervalensi angka kejadian vertigo perifer (BPPV) di Amerika Serikat sekitar 64 dari
100.000 orang dengan kecenderungan terjadi pada wanita (64%). BPPV diperkirakan sering
terjadi pada rata-rata usia 51-57 tahun dan jarang pada usia di bawah 35 tahun tanpa
riwayat trauma kepala. Sedangkan pada tahun 2008 di Indonesia angka kejadian vertigo
sangat tinggi sekitar 50% dari orang tua yang berumur 75 tahun. Hal ini juga merupakan
keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek
kesehatan. Pada umumnya vertigo ditemukan 4-7 persen dari keseluruhan populasi dan
hanya 15 persen yang diperiksakan ke dokter (Dewanto, 2009). Pada studi pendahuluan
yang dilakukan secara sederhana oleh peneliti, dari jumlah penduduk kota Malang pada
tahun 2013 sekitar 835.082 jiwa, dan tercatat pada tahun 2012-2013 sebanyak 1643 orang
menderita vertigo (19%). Data tersebut didapatkan pada rekap data yang dimiliki oleh Dinas
Kesehatan kota Malang yang diperoleh dari rekap medis seluruh Puskesmas diwilayah kota
Malang.
Vertigo salah satunya diakibatkan oleh terganggunya sistem vestibular yang terbagi menjadi
vertigo perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular) dan vertigo sentral (akibat gangguan
pada saraf vestibular atau hubungan sentral menuju batang otak atau cerebellum).
Gangguan keseimbangan tersebut beragam bentuknya dan penyebabnya pun bermacam-
macam, pada saat tertentu kondisi gangguan keseimbangan ini dapat mengancam jiwa.
Banyak sistem atau organ pada tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan
mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Diantara sistem ini yang banyak perannya ialah
system vestibular, sistem visual, dan sistem somatosensorik (Lumbantobing, 2004)
Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan menjadi masalah
bagi sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo menyerang sebentar saja; hari ini
terjadi, besok hilang, namun ada kalanya vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan
atau beberapa tahun. Penyebab vertigo umumnya terjadi disebabkan oleh stress, mata
lelah, dan makan atau minum tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan tidak
ada hubunganya dengan perubahan - perubahan organ di dalam otak. Otak sendiri
sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Pada umumnya vertigo tidak disebabkan kerusakan di
dalam otak. Namun, dapat menyebabkan ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau
pembuluh darah besar, dan di dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan
ketika seorang yang mengidap vertigo tidak berada pada tempat yang aman ketika gejalanya
timbul maka dapat mengakibatkan terjadinya cedera (Junaidi, 2013).
Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan menjadi masalah
bagi sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo menyerang sebentar saja; hari ini
terjadi, besok hilang, namun ada kalanya vertigo yang kambuh lagi setelah beberapa bulan
atau beberapa tahun. Penyebab vertigo umumnya terjadi disebabkan oleh stress, mata
lelah, dan makan atau minum tertentu. Selain itu, vertigo bisa bersifat fungsional dan tidak
ada hubunganya dengan perubahan - perubahan organ di dalam otak. Otak sendiri
sebenarnya tidak peka terhadap nyeri. Pada umumnya vertigo tidak disebabkan kerusakan di
dalam otak. Namun, dapat menyebabkan ketegangan atau tekanan pada selaput otak atau
pembuluh darah besar, dan di dalam kepala dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan
ketika seorang yang mengidap vertigo tidak berada pada tempat yang aman ketika gejalanya
timbul maka dapat mengakibatkan terjadinya cedera (Junaidi, 2013).diangap bukan
merupakan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit penyebabnya. Salah satu gejala
vertigo ialah ilusi bergerak, penderita merasakan atau melihat lingkungannya bergerak,
padahal lingkungannya diam, atau penderita merasakan dirinya bergerak, padahal tidak.
Penyebab Vertigo gangguan keseimbangan dapat merupakan suatu kondisi anatomis atau
suatu reaksi fisiologis sederhana yang dapat menganggu kehidupan seorang penderita
vertigo (Wreksoatmodjo, 2004; Dewanto, 2009).
Pada pervalensi angka kejadian vertigo perifer (BPPV) di Amerika Serikat sekitar 64 dari
100.000 orang dengan kecenderungan terjadi pada wanita (64%). BPPV diperkirakan sering
terjadi pada rata-rata usia 51-57 tahun dan jarang pada usia di bawah 35 tahun tanpa
riwayat trauma kepala. Sedangkan pada tahun 2008 di Indonesia angka kejadian vertigo
sangat tinggi sekitar 50% dari orang tua yang berumur 75 tahun. Hal ini juga merupakan
keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek
kesehatan. Pada umumnya vertigo ditemukan 4-7 persen dari keseluruhan populasi dan
hanya 15 persen yang diperiksakan ke dokter (Dewanto, 2009). Pada studi pendahuluan
yang dilakukan secara sederhana oleh peneliti, dari jumlah penduduk kota Malang pada
tahun 2013 sekitar 835.082 jiwa, dan tercatat pada tahun 2012-2013 sebanyak 1643 orang
menderita vertigo (19%). Data tersebut didapatkan pada rekap data yang dimiliki oleh Dinas
Kesehatan kota Malang yang diperoleh dari rekap medis seluruh Puskesmas diwilayah kota
Malang.
Vertigo salah satunya diakibatkan oleh terganggunya sistem vestibular yang terbagi menjadi
vertigo perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular) dan vertigo sentral (akibat gangguan
pada saraf vestibular atau hubungan sentral menuju batang otak atau cerebellum).
Gangguan keseimbangan tersebut beragam bentuknya dan penyebabnya pun bermacam-
macam, pada saat tertentu kondisi gangguan keseimbangan ini dapat mengancam jiwa.
Banyak sistem atau organ pada tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan
mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Diantara sistem ini yang banyak perannya ialah
system vestibular, sistem visual, dan sistem somatosensorik (Lumbantobing, 2004)
2. Rumusan Masalah
a) Apa definisi penyakit vertigo?
b) Apa saja etiologi penyakit vertigo?
c) Apa manifestasi klinis penyakit vertigo?
d) Apa patofisiologi penyakit vertigo?
e) Apa saja pemeriksaan penunjang penyakit vertigo?
f) Bagaimana penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penyakit vertigo?
g) Komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada penyakit vertigo?
h) Bagaimana pengkajian
3. Tujuan Penelitian

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman hidup penderita vertigo
dalam menghadapi kondisinya.

1.3.1 Tujuan Khusus

a. Memperoleh gambaran tentang pengalaman penderita vertigo dalam mendeskripsikan


kondisinya.

b. Memperoleh gambaran tentang apa tindakan yang dilakukan ketika gejala vertigonya terjadi.

6c. Mengidentifikasi bagaimana cara seorang penderita vertigo agar gejalanya tidak kambuh.

d. Memperoleh gambaran tentang penyebab vertigonya timbul.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Definisi Vertigo

Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau gerakan dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan
gejala lain yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau
penyakit dengan demikian vertigo bukan suatu gejala pusing berputar saja, tetapi merupakan suatu
kumpulan gejala atau satu sindrom yang terdiri dari gejala somatic (nistagmus, untoble), otonomik
(pucat, peluh dingin, mual dan muntah dizziness lebih mencerminkan keluhan rasa gerakan yang
umum tidak spesifik, rasa goyah, kepala ringan dan perasaan yang sulit dilukiskan sendiri oleh
penderitanya. Pasien sering menyebutkan sensasi ini sebagai nggliyer, sedangkan giddiness berarti
dizziness atau vertigo yang berlangsung singkat (Sutarni , Rusdi & Abdul, 2019).

Vertigo merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler dan kadang
merupakan gejala kelainan labirin. Namun tidak jarang gejala vertigo ini yang menjadi gangguan
sistematik lainnya misalnya (obat, hipotensi, penyakit endokrin, dan sebagainya) (Wahyudi, 2012).
Gangguan pada otak kecil tersendiri bisa mengakibatkan vertigo yang jarang sekali ditemukan.
Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang sehingga bisa menjadi penyebabnya. Ada beberapa
jenis obat yang bisa menimbukan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan
vertigo misalnya, (kina, salisilat, dan streptomisin) (Fransisca, 2013).

6
Keseimbangan merupakan salah satu persepsi kita akan lingkungan yang diatur oleh sistem
vestibular. Sistem vestibular adalah sistem yang bertanggung jawab terhadap orientasi tubuh kita
dalam ruangan, baik ketika kita duduk, berdiri, dan dalam posisi lainnya. Adanya sistem vestibular
kita bisa menjaga keseimbangan tubuh kita karena ada suatu sistem yang mengatur bagaimana
tubuh harus diposisikan berdasarkan gerakan dan posisi kepala, atau leher. Sistem vestibular
berfungsi untuk menjaga keseimbangan, koordinasi serta mengontrol pergerakan tubuh. Sistem ini
bekerja sama dengan sistem penglihatan, sistem sensorik serta sistem motoric (Nyillo, 2012).

Sistem keseimbangan pada manusia semuanya dipengaruhi oleh telinga dalam, mata, otot dan sendi
jaringan lunak untuk menyampaikan informasi yang dapat dipercaya tentang pergerakan dan
orientasi tubuh saat perubahan posisi. Jika sistem keseimbangan seperti telinga dalam, sistem visual
atau sistem proprioseptif mengalami gangguan, maka orang tersebut akan mengalami gangguan
keseimbangan atau vertigo (Nyillo, 2012). Penyebab gangguan keseimbangan dapat merupakan
suatu kondisi anatomis yang jelas atau suatu reaksi fisiologis sederhana terhadap kejadian hidup
yang tidak menyenangkan (Widiantopanco, 2010 Dalam Sumarliyah, 2019

1. Definisi VertigoMenurut yayan A. Israr (2016) Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita
bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang
biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan vertigo bisa berlangsung hanya
beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hart. Penderita kadang merasa lebih
baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama
sekali.Menurut reksoatmodjo (2010) vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam
praktek, sering digambarkan sebagai sensasi berputar, rasa oleng, tidak stabil (giddiness,
unsteadiness) dan rasa pusing(dizziness).Deskripsi keluhan vertigo tersebut penting karena seringkali
kalangan awam mengkacaukan istilah pusing dan nyeri kepala secara bergantian.2. EtiologiMenurut
Tarwoto, dkk. (2015) ada beberapa penyebab dari vertigo antara lain yaitu, gangguan pada telinga
bagian dalam pusing yang terjadi pada pasien vertigo akan hilang dengan sendiri nya, vertigo jenis
int diklasifikasikan menjadi akibat dari masalah telinga bagian dalam dan dikenal sebagai Benign
Pmoxysmal Positional Vertigo. Penyakit sistem saraf pusat gangguan sistem syaraf pusat tetjadi
karena ada nya beberapa beberapa penyakit seperti multiple sclerosis, kerusakan leher, tumor, atau
stroke yang bisa menyebabkan penyakit vertigo. Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala
yang menggangu sistem penglihatan Vertlgo yang disebabkan karena migrain dapat berlangsung
dalam beberapa menit hingga beberapa hari.Peradangan atau infeksi yang menyerang tubuh seperti
pilek, fin, atau yang lainnya sehingga dapat mempengaruhi kinerja

telinga bagian dalam dan akhirnya mengakibatkan vertigo. Gangguan penglihatan Mata selain untuk
melihat juga dapat membantu dalam fungsi keseimbangan tubuh. Sehingga masalah yang teijadi
pada penglihatan dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan dan memicu penyakit vertigo.
Penyakit meniere Penyakit meniere terjadi akibat peningkatan voluine endolimfe yang juga
berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops endolymphatic). Penyakit
meniere yang mengakibatkan telinga bagian dalam mempunyai banyak cairan yang pada akhimya
mempengaruhi keseimbangan tubuh. Rasa pusing yang teijadi dapat berlangsung selaina setengah
jam atau lebih lama lagi. Posisi ädur Bantal kepala yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa
meimpengaruhi munculya vertigo dan apalagi jika baru bangun tidur langsung bangun dengan
cepat.3. Manifestasi KlinisMenurut Dewanto, (2015).Manifestasi klinis pada klien dengan vertigo
yaitu Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan weak dan lembab
yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan tunm, lelah, lidah pucat dengan selaput putih
lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata
merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis.Menurut Dewanto (2015)
Pasien Vertigo akan mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan
merasa berputaratau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi
ke sisi lainnya, baaglcit dari teæpat üdur di pagi kari, mencapai sesuai yang tinggi atau jika kepala
digeiakkan ke belakang. Biasanya vertigo hanya berlangsung 5-10 detik. Kadang-kadang disertai rasa
mual dan seringkali pasien merasa cemas.Penderita biasanya dapat mengenali keadaan ini dan
berasaha izienghindarinya dengan tidak melakukan gerakan yang dąpat menimbulkan vertigo.
Vertigo ädak akan teijadi jika kepala tegak lurtıs atau berputar secara aksial tanpa ekstensi, pada
hampir sebagian besar pasien, vertigo akan berkurang dan akhirnya

berhenti secara spontan dalam beberapa hari atau beberapa bulan, tetapi kadang-kadang dapat juga
sampai beberapa tahun.Menurut Dewanto (2015) Pada ananinesis, pasien mengeluhkan kepala
terasa pusing berputar pada perubahan posisi kepala dengan posisi tertentu. Secara klinis vertigo
terjadi pada perubahan posisi kepala dan akan berkurang serta akhirnya berhenti secara spontan
setelah beberapa waktu. Pada pemeriksaan THT secara umum tidak didapatkan kelainan berarti, dan
pada uji kalori tidak ada paresis kanal.Menurut Dewanto (2015) Uji posisi dapat membantu
mendiagnosa vertigo, yang paling baik adalah dengan melakukan manuver Hallpike : penderita
duduk tegak, kepalanya dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa, lalu kcpala dijatubkan mendadak
sainbil menengok ke satu sisi. Pada tes ini akan didapatkan nistagmus posisi dengan gejala Penderita
vertigo akan merasakan sensasi gerakan seperti berputar, baik dirinya sendiri atau lingkungan,
Merasakan mual yang luar biasa, Sering muntah behagar akibat dari rasa mual, Gerakan mata yang
abnonnal, Tiba - tiba muncul keringat dingin, Telinga sering terasa berdenging, Mengalami kesulitan
bicara, Mengalami kesulitan berja1an karena merasakan sensasi gerakan berputar, Pada keadaan
tertentu, penderita juga bisa mengalami gangguan penglihatan.4. PatofisiologiMenurutPrice, SP
(2010) tcnlapai ketidakcocokan informasi aferen yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan
aferen yang terpenting dalam sistem rat adalah susunan vestibules atau keseimbangaa, yang secara
terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah
system optic dan pro-prioseptik, jarasjaras yang menghubungkan muklei vestibularis dengan muklei
N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibuloapinalis.Menurut wilson (2010) Infonnasi
yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh receptor vestibuler, visual, dan
proprioseptik; receptor vestibules memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50

% disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil kontribusinya adalah
proprioseptik.MenurutPrice, S.A (2010) Daiam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat
integrasi alat keseñnbangan tubuh berasal dari receptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan
dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih
lanjut. Respond yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam
keadaan bergerak.Menurut Wilson (2010) Di camping itu orang menyadari posisi kepala dan
tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau Central
dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan,
maka proses pengolahan informasi atau terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala
otonom; di samping itu, respond penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan
abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat bendiri/ berjalan dan gejala
lainnya.

6. Pemeriksaan PenunjangMenurut Yayan A. Israr (2010) Pemeriksaan penunjang pada pasien


vertigo adalah CT sean atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang
menekan saraf. Jika di duga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atan dari
tulang belakang. Jika di duga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan
aagiograın, nutuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak.7.
Penatalaksanaan KeperawatanKarena gerakan kepala memperhebat vertigo, pasien harus dibiarkan
berbaring diam dalam kamar gelap selama 1-2 hart pertama.Fiksasi visual cenderung menghambat
nistagmus dan mengurangi perasaan subyektif vertigo pada pasien dengan gangguan vestibular
perifer, misalnya neuronitis vestibularis. Pasien dapat merasakan bahwa dengan memfiksir
pandangan mata pada suatu obyek yang dekat, misalnya sebuah gambar atau jari yang direntangkan
ternyata lebih enak daripada berbaring dengan kedua mata ditutup. Karena aktivitas intclektual
ataukonsentrasi mental dapat memudahkan terjadinya vertigo, maka rasa tidak enak dapat
diperkecil dengan relaksasi mental disertai fiksasi visual yang kuat.Bila mual dan muntah bemt,
inöavena haras diberikan untuk mencegah dehidrasi. Bila vertigo tidak hilang hilang. Banyak pasien
dengan gangguan vestibular perifer alnit yang belum dapat memperoleh perbaikan dramatis pada
hari pertama atau kedua. Pasien merasa sakit berat dan saagat takut mendapat serangan berikut Sisi
penting neuronitis vestibularis dan sebagian besar gangguan vestibular akut lainnya adalah jinak dan
dapat sembuh. Dokter harms menjelaskan bahwa kemampuan otak untuk beradaptasi akan
meınbuat vertigo menghilang setelah beberapa hari Latihan vestibular dapat dimulai beberapa hari
setelah gejala

Komplikasi

Beragam Bahaya Vertigo

Vertigo merupakan gejala dari suatu penyakit. Bahaya dari vertigo akan bergantung pada penyakit
yang mendasarinya. Namun saat serangan vertigo terjadi, sejumlah hal berikut bisa membahayakan
penderitanya:

1. Meningkatkan risiko kecelakaan saat berkendara

Apabila Anda sering mengalami pusing atau sensasi berputar dan mengendarai kendaraan sendiri,
sebaiknya Anda lebih berhati-hati. Jika vertigo kambuh saat Anda sedang mengendarai kendaraan,
dapat terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan Anda maupun orang lain.

2. Menyebabkan jatuh karena kehilangan keseimbangan

Selain itu, penderita vertigo juga bisa terjatuh dan mengalami cedera akibat tidak bisa
mempertahankan posisi dan keseimbangannya.

3. Mengganggu pendengaran

Jika vertigo disebabkan oleh gangguan pada organ keseimbangan yang ada di telinga, kambuhnya
vertigo bisa disertai gangguan pendengaran, seperti telinga berdenging, penurunan kemampuan
mendengar, bahkan hilangnya pendengaran.

4. Mengganggu aktivitas sehari-hari

Pada kasus kronis, vertigo juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini karena vertigo dapat
kambuh secara tiba-tiba. Dan saat vertigo kambuh, Anda bisa sulit untuk berdiri dan berjalan, yang
tentunya akan membatasi aktivitas dan pekerjaan Anda.
5. Menjadi tanda penyakit stroke atau masalah lainnya pada otak

Jika sering kambuh, terlebih disertai gejala lain, seperti kelemahan pada satu sisi tubuh atau
kesulitan untuk mengontrol gerakan tubuh, vertigo bisa menjadi tanda dari gangguan pada sistem
saraf. Salah satunya adalah stroke, yang dapat menyebabkan kecacatan permanen dan bahkan
mengancam nyawa.

Kesimpulan

Vertigo merupakan salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam, dan
dengan adanya gangguan ini dapat menyebabkan seseorang merasa pusing dlm keadaan atau ruang
di sekelilingnya menjadi seolah olah berputar. Penyakit Vertigo menyebabkan ketidakseimbangan di
dalam tonusvestibular.

Saran

Untuk mengatasi keluhan vertigo tersebut, ada beberapa cara atau tips yang bisa dilakukan, di
antaranya:

Upayakan untuk tetap tenang.

Segera duduk dan pejamkan mata, bila gejala vertigo muncul saat sedang berdiri.

Hindari berbaring miring dengan bertumpu pada sisi kepala yang mengalami vertigo.

Tidur dengan posisi kepala sedikit terangkat atau lebih tinggi.

Cukupi asupan cairan dengan minum air putih.

Gunakan penerangan saat terbangun di malam hari.

Coba konsumsi obat vertigo herbal, tapi efektivitas obat ini belum jelas dan masih perlu diteliti lebih
lanjut.

Untuk mencegah vertigo kambuh, Anda juga bisa mencoba beberapa tips berikut ini:

Hindari terlalu cepat berdiri saat bangun tidur karena dapat memicu kambuhnya vertigo. Biasakan
duduk sejenak sebelum beranjak dari kasur setelah bangun tidur.

Gerakkan kepala secara perlahan dan hati-hati saat beraktivitas.

Hindari olahraga yang memerlukan gerakan cepat, seperti basket dan sepak bola.

Hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol.

Kurangi asupan garam dan makanan berlemak.

Kecilkan volume suara atau musik saat menggunakan earphone.

Anda mungkin juga menyukai