Anda di halaman 1dari 2

ADAB BANGSA KARAKTER KUNCINYA

Asma Nadia_ Yulia Fadma

Pendidikan memberikan makna dalam kehidupan manusia, Pendidikan adalah


hal yang sangat penting di dunia. Karena dengan pendidikan manusia akan
berkembang dan mengembangkan pola pikirnya. Kualitas SDM suatu negara
ditentukan oleh pendidikan yang ada di negara tersebut. Pendidikan tidak semata-
mata berbicara tentang mata pelajaran saja tetapi banyak hal yang dilakukan dalam
pendidikan. Salah satunya adalah mengenai karakter, dikarenakan pentingnya
pendidikan bagi suatu bangsa, karakter dalam pelakasanaan pendidikan juga harus
diutamakan. Karena pada zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang pandai
akan ilmu pengetahuan namun karakter dalam diri mereka belum sepenuhnya dapat
dikatakan baik, banyak sekali orang-orang yang pandai di dunia ini, namun banyak
juga orang yang tidak berkarakter dan melakukan perbuatan dengan keilmuanya yang
malah merugikan orang lain. Pada kenyataanya yang dibutuhkan bangs aini bukan
hanya orang-orang yang pandai, betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang ia raih,
melainkan juga pada karakter pribadi dari setiap orang.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada
pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa, guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utamanya adalah mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi perserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang
pendidikan dasar, menengah, termasuk pendidikan anak usia dini.
Proses pendidikan yang dilakukan di pendidikan formal sering kali masih
banyak yang mementingkan aspek konitifnya dari pada aspek psikomotoriknya, masih
banyak pula para pengajar (guru) yang telah diberikan beban mendidik di suatu
instansi pendidikan, mereka hanya sekedar mengajar untuk memenuhi kewajibanya
saja tanpa mengajarkan bagaimana etika-etika yang baik yang seharusnya dilakukan
oleh peserta didik. Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences),
Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial
dalam kehidupan diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20%
saja.
Dalam kutipan tersebut dapat kita ketahui bahwa yang dibutuhkan dalam
hidup tidak hanya kecerdasan intelektual saja namun yang lebih dari itu, adalah
karakter dalam diri seseorang yang membuat hidup mereka lebih berarti, yang sering
kita sebut sebagai pendidikan karakter. Banyak sekali pilar karakter yang harus
diterapkan dalam pendidikan formal, diantaranya adalah mengenai kejujuran.
Kejujuran adalah hal pertama yang harus kita tanamkan dalam diri kita dan
ditanamkan pada generasi emas penerus bangsa. Karena kejujuran ini bisa dikatakan
sebuah pondasi awal, di dalam pendidikan formal peran guru sangat penting dalam
membangun budaya kejujuran dalam lingkungan belajarnya. Karena hampir setiap
hari gurulah yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses
pemebelajaran. Disituah para guru dapat menerapkan dan menanamkan nilai-nilai
kejujuran dalam diri peserta didik. Sebagai contoh sederhana, dalam mengerjakan
ujian, guru menekankan pada peserta didik untuk tidak menyontek dalam hal apapun,
guru dapat berkomunikasi dengan peserta didik dengan Bahasa yang sederhana yang
mudah dimengerti oleh peserta didik.
Sehingga pada akhirnya terwujudlah rumusan tujuan pendidikan nasional yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Dengan demikian, dunia akademik yang dibalut dengan mengedepankan nilai-nilai
kejujuran akan menjadi suatu yang membanggakan. Pendidikan karakter ini dapat
diintegrasikan dalam mata pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah atau dalam
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan disekolah sehingga nilai-nilai dari pendidikan
karakter ini dapat diiimpelentasikan oleh peserta didik dalam kehidupan mereka yang
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai