Pendidikan memberikan makna dalam kehidupan manusia, Pendidikan adalah
hal yang sangat penting di dunia. Karena dengan pendidikan manusia akan berkembang dan mengembangkan pola pikirnya. Kualitas SDM suatu negara ditentukan oleh pendidikan yang ada di negara tersebut. Pendidikan tidak semata- mata berbicara tentang mata pelajaran saja tetapi banyak hal yang dilakukan dalam pendidikan. Salah satunya adalah mengenai karakter, dikarenakan pentingnya pendidikan bagi suatu bangsa, karakter dalam pelakasanaan pendidikan juga harus diutamakan. Karena pada zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang pandai akan ilmu pengetahuan namun karakter dalam diri mereka belum sepenuhnya dapat dikatakan baik, banyak sekali orang-orang yang pandai di dunia ini, namun banyak juga orang yang tidak berkarakter dan melakukan perbuatan dengan keilmuanya yang malah merugikan orang lain. Pada kenyataanya yang dibutuhkan bangs aini bukan hanya orang-orang yang pandai, betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang ia raih, melainkan juga pada karakter pribadi dari setiap orang. Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi perserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar, menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Proses pendidikan yang dilakukan di pendidikan formal sering kali masih banyak yang mementingkan aspek konitifnya dari pada aspek psikomotoriknya, masih banyak pula para pengajar (guru) yang telah diberikan beban mendidik di suatu instansi pendidikan, mereka hanya sekedar mengajar untuk memenuhi kewajibanya saja tanpa mengajarkan bagaimana etika-etika yang baik yang seharusnya dilakukan oleh peserta didik. Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja. Dalam kutipan tersebut dapat kita ketahui bahwa yang dibutuhkan dalam hidup tidak hanya kecerdasan intelektual saja namun yang lebih dari itu, adalah karakter dalam diri seseorang yang membuat hidup mereka lebih berarti, yang sering kita sebut sebagai pendidikan karakter. Banyak sekali pilar karakter yang harus diterapkan dalam pendidikan formal, diantaranya adalah mengenai kejujuran. Kejujuran adalah hal pertama yang harus kita tanamkan dalam diri kita dan ditanamkan pada generasi emas penerus bangsa. Karena kejujuran ini bisa dikatakan sebuah pondasi awal, di dalam pendidikan formal peran guru sangat penting dalam membangun budaya kejujuran dalam lingkungan belajarnya. Karena hampir setiap hari gurulah yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses pemebelajaran. Disituah para guru dapat menerapkan dan menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam diri peserta didik. Sebagai contoh sederhana, dalam mengerjakan ujian, guru menekankan pada peserta didik untuk tidak menyontek dalam hal apapun, guru dapat berkomunikasi dengan peserta didik dengan Bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Sehingga pada akhirnya terwujudlah rumusan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dengan demikian, dunia akademik yang dibalut dengan mengedepankan nilai-nilai kejujuran akan menjadi suatu yang membanggakan. Pendidikan karakter ini dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah atau dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan disekolah sehingga nilai-nilai dari pendidikan karakter ini dapat diiimpelentasikan oleh peserta didik dalam kehidupan mereka yang lebih lanjut.