Nama : Yulia Fadma

NIM : 18010024072 / TP 2018 B

Tugas tanggal 18 Nopember 2020

1. Jelaskan Pandangan Progresivisme tentang Realita

Pernyataan Dewey dalam bukunya Creative Intellegence bahwa “… sifat utama dari
pragmatisme mengenai realita yang umum”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa
progresivisme mengandung pengertian dan kualitas suatu perubahan. Realita manusia
berkaitan erat dengan pengalaman-pengalaman yang telah ia hadapi. Progresivisme dalam
realita melatih manusia untuk bersiap menghadapi kenyataan yang ada. Semakin banyak
pengalaman kita dalam menjalani tuntutan realita hidup akan semakin besar pula
persiapan kita dalam menghadapi masa depan.

2. Jelaskan pandangan Progresivisme tentang pengetahuan

Konsep pengetahuan dalam pandangan aliran progresivisme yaitu fakta yang masih
murni (belum diolah/disusun), untuk memperoleh pengetahuan itu progresivisme
menggunakan metode induktif, rasional dan empirik, jadi pengalaman sebagai suatu unsur
utama dalam epistemologi adalah semata-mata bersifat khusus. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa nilai pengetahuan yang dimiliki manusia haruslah diuji dalam
kehidupan, apakah terjadi perubahan-perubahan sesuai dengan nilai-nilai pengetahuan
yang dimilikinya. Dan selanjutnya dapat disusun strategi yang didasarkan pada teori-teori
pengetahuan sebagai rancangan terstruktur dari progresivisme itu sendiri.

3. Jelaskan pandangan Progresivisme tentang Nilai

Progresivisme memberikan pandangan tentang nilai bahwa nilai tidak timbul dengan
sendirinya, akan tetapi ada faktor yang merupakan pra syarat, yaitu bahasa. Hal itu berarti
nilai dalam pandangan progresivisme timbul karena manusia memiliki Bahasa,
perkembangan nilai digunakan untuk diri sendiri juga lingkungan yang lebih luas.
Perkembangan nilai ini dapat dilihat dari adanya hubungan timbal balik dan interaksi
yang menunjukkan adanya perubahan pada nilai dan memberikan nilai yang mengarah
pada beberapa aspek dalam tujuan yang telah ditentukan.

4. Jelaskan pandangan Progresivisme tentang Belajar

Menurut aliran progresivisme belajar dilaksanakan berangkat dari asumsi bahwa anak
didik bukan manusia kecil, melainkan manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk
berkembang, yang berbeda kemampuannya, aktif, kreatif, dan dinamis serta punya
motivasi untuk memenuhi kebutuhannya (Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2012:89). Selain
itu, aliran progresivisme beranggapan bahwa belajar adalah suatu proses yang bertumpu
pada kelebihan akal manusia yang bersifat kreatif dan dinamis sebagai potensi dasar
manusia dalam memecahkan berbagai persolan kehidupan (Muhmidayeli, 2011:157).
Dari kedua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pandangan progresivisme
tentang belajar tidak jauh dari hakikat manusia yang lahir dengan dikaruniai akal, untuk
memberikan makna dalam hidupnya manusia haruslah belajar untuk mengasah
kemampuannya untuk menjalani hidup dan untuk memberikan solusi atas permasalahan
yang terjadi dalam kehidupanya.
 5. Jelaskan pandangan Progresivisme tentang kurikulum
Aliran progresivisme menghendaki kurikulum dipusatkan pada pengalaman yang
didasarkan atas kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan yang kompleks
(Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2012:91). Sedangkan Menurut Amir Ma’ruf (2012)
kurikulum dalam padangan progresivisme ialah sebagai pengalaman mendidik, bersifat
eksperimental, dan adanya rencana serta susunan yang teratur.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa progressivisme tentang kurikulum merupakan suatu
rancangan yang terstruktur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia
yang diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan. Kurikulum dalam
hal ini tidak hanya sebagai sumber namun juga sebagai pemecahan masalah yang terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat.

References
Fadhillah, M. (2017). ALIRAN PROGRESIVISME DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 21-23.
Wulandari, T. (2020). TEORI PROGRESIVISME JOHN DEWEY DAN PENDIDIKAN
PARTISIPATIF DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Kajian Pendiidkan Islam, 76-77.