Anda di halaman 1dari 3

Perjuangan Menembus SNMPTN

Halo, perkenalkan nama saya Via Rozania. Saya adalah seorang wanita yang lahir
pada tanggal 3 Oktober 2001. Saya lahir di Pontianak dan memiliki seorang kakak laki-laki
yang berusia 7 tahun diatas saya. Memang rentang umur kami agak jauh, tapi tidak menutup
kemungkinan untuk membuat kami menjadi akrab selayaknya adik dan kakak. Pada cerpen
kali ini, saya akan menceritakan tentang pengalaman pribadi saya yang tidak percaya bisa
lolos di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNTAN melalui jalur SNMPTN.

Dimulai sejak kelas X dulu, salah seorang guru di sekolah saya sudah mulai memberi
bocoran mengenai SNMPTN. SNMPTN adalah singkatan dari Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri yaitu salah satu jalur masuk PTN di Indonesia tanpa melalui tes.
Setelah diberi penjelasan panjang tentang SNMPTN, siswa yang masih waras pastilah tergiur
untuk lulus seleksi SNMPTN ini. Bagaimana tidak, hanya dengan modal menyetor nilai rapot
dan mengisi formulir ini itu sudah bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sejak saat itulah
saya sudah niatkan dalam diri saya untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar nilai saya
bisa meningkat tiap semesternya.

Perlu diketahui sebelumnya, saya merupakan siswi jurusan MIPA. Alasan saya
memilih jurusan MIPA pada saat itu adalah karena disuruh orang tua dan jumlah nilai tes
saya yang memang memenuhi kriteria untuk masuk ke jurusan MIPA. Walaupun saya adalah
anak MIPA sejak kelas X, tetapi saya juga belajar ekonomi yang mana masuk ke dalam
kategori lintas minat pada kurikulum saat itu. Beruntung sejak kelas X hingga kelas XII saya
belajar ekonomi sehingga saya sudah memiliki bekal untuk kuliah nanti.

Singkat cerita tibalah saat kelas XII. Saat dimana para siswa/siswi sibuk
mempersiapkan Try Out,UAS,UN, dan lain sebaginya. Tidak hanya tentang ujian, tetapi kami
juga sibuk merencanakan persiapan untuk masuk kuliah. Mulai dari ingin kuliah dimana,
jurusan apa yang akan diambil, masuk melalui jalur apa, hingga mencari berbagai informasi
lain terkait dengan dunia perkuliahan. Dan disaat itulah saya benar-benar bingung akan
kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Karena kalau boleh jujur hampir semua pelajaran
yang ada di MIPA saya kurang tertarik.

Setelah mencari info dari berbagai sumber, saya pun tertarik dengan salah satu
jurusan yang ada di dalam dunia perkuliahan. Jurusan tersebut ialah manajemen. Dikarenakan
saya tidak ingin kuliah di luar kota, UNTAN menjadi salah satu target saya memilih PTN.
Selain merupakan Perguruan Tinggi Negeri, UNTAN juga memiliki akreditas yang baik dan
merupakan kampus yang sangat terkenal di Pontianak. Hal inilah yang membuat UNTAN
menjadi kampus yang diminati banyak orang khususnya untuk di wilayah Kalimantan Barat.
Tidak sedikit orang-orang yang berada di luar Pontianak ikut berbondong-bondong masuk
UNTAN. Hal ini juga yang mengakibatkan ketatnya persaingan untuk masuk ke Universitas
tersebut.

Mengingat minat saya di bidang manajemen, saya pun sadar bahwa manajemen
termasuk ke dalam kategori Soshum/rumpun IPS. Berkaitan dengan hal itu, saya jadi tidak
percaya diri bahwa saya bisa lolos di jurusan itu karena saya merupakan anak MIPA.
Akhirnya saya pun membuang jauh-jauh pikiran saya untuk mengambil jurusan tersebut.
Tidak lama kemudian tibalah saatnya pengumuman peserta SNMPTN dari sekolah. Pada
pengumuman tersebut terdapat nama-nama peserta didik yang dapat mengikuti seleksi PTN
melalui jalur SNMPTN. Alhamdulillah nama saya tercantum pada daftar tersebut.

Masa masa akhir kelas XII pun dirundungi oleh dilema besar yang menghampiri saya.
Saya bingung akan mengisi jurusan apa pada pendaftaran SNMPTN tersebut. Saya menaruh
harapan besar kepada SNMPTN karena saya tidak siap jika harus mengikuti tes SBMPTN
dikarenakan tidak ada persiapan sama sekali. Sempat terpikir di benak saya untuk memilih
manajemen UNTAN atau teknik lingkungan UNTAN. Mengapa teknik lingkungan? karena
jika saya memilih teknik lingkungan peluang saya untuk lolos lumayan besar dibandingkan
jika saya memilih manajemen. Jika saya memilih manajemen maka sama saja dengan
mengambil lintas jurusan pada SNMPTN yang mana peluang untuk lolos sangatlah kecil.
Akhirnya setelah berpikir panjang, saya pun menempatkan pilihan pertama pada
manajemen UNTAN dan teknik lingkungan UNTAN pada pilihan kedua dengan harapan jika
tidak lolos di manajemen, masih ada harapan untuk lolos di teknik lingkungan. Pada saat itu
saya benar-benar hanya bisa berserah diri kepada Allah swt. berharap apa yang selama ini
sudah saya siapkan tidak berujung sia-sia. Namun, jika saya tidak lolos pada SNMPTN ini
saya akan menerimanya dengan sabar dan ikhlas. Karena dengan menjadikan manajemen di
pilihan pertama berarti saya sudah berani mengambil resiko.

Rabu, 8 April 2020 hari dimana pengumuman SNMPTN tiba. Jujur, saya sangat takut
untuk melihat pengumuman tersebut. Hari itu saya benar-benar pasrah dengan hasil yang
akan saya terima. Saya berusaha memikirkan bagaimana ekspresi saya kalau tidak diterima
dan apa yang selanjutnya akan saya lakukan. Pukul 13.00, tiba waktunya. Grup WA khusus
pejuang SNMPTN mulai ramai. Ada beberapa murid yang lolos dan ada juga yang tidak
lolos. Saat itu saya belum mempunyai keberanian untuk membuka webnya. Hingga sekitar
setengah jam kemudian, dengan berani saya memasukkan nomor pendaftaran dan tanggal
lahir saya di website LTMPT. Saya berusaha untuk tetap tenang sambil berdoa di dalam hati
sembari menunggu hasilnya keluar dengan kondisi mata tertutup.

Tidak lama kemudian, saya mulai membuka mata secara perlahan. Saat hasilnya
muncul, saya melihat sebuah kalimat dengan latar berwarna hijau yang isinya “Selamat, Anda
dinyatakan lulus SNMPTN 2020 pada PTN: Universitas Tanjungpura; Program Studi:
Manajemen”. Sontak saya pun langsung berteriak senang dan langsung memberi tahu ibu
saya pada saat itu. Ibu pun memberi ucapan selamat kepada saya karena perjuangan saya
tidak sia-sia pada akhirnya. Tak lupa juga saya berdoa dan bersyukur kepada Allah swt. yang
telah mengabulkan doa-doa saya selama ini. Akhirnya beban saya pun hilang, tidak ada
kecemasan atau ketakutan lagi terkait kuliah atau tidak di tahun ini. Saya sangat bahagia kala
itu. Dan saya juga berharap semoga saya dapat mengikuti perkuliahan di bidang yang saya
dambakan ini dengan hasil akhir yang sangat memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai