Anda di halaman 1dari 9

Rekayasa Ide

Kajian PPKn MI/SD kelas rendah

IDE UNTUK MENINGKATKAN MORAL DI MI/SD KELAS RENDAH


BERLANDASKAN PANCASILA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Kelompok 1 (satu) semester IV

1. Anggi Rahmadani (1720500015)


2. Mardiyah (1720500096)
3. Yolanda Putri Ami (1720500019)

Dosen Pengampu:

Maulana Arafat Lubis, M.Pd.

NIDN. 2003099101

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


IAIN PADANGSIDIMPUAN

2019

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan puja dan syukur atas kehadirat –Nya, yang telah melimpahkan rahmat hidayah, dan
inayah Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menrampungkan mini ryset tentang kajian
PPKn MI/SD kelas rendah.

Untuk itu penulis bertanggung jawab dalam hal perampungan tugas mini ryset ini. Dalam
penulisan makalah ini penulis membuat judul “IDE UNTUK MENINGKATKAN MORAL DI
MI/SD KELAS RENDAH BERLANDASKAN PANCASILA”. Sebagai syarat dalam
memenuhi tugas rekayasa ide pada mata kuliah Kajian PPKn MI/SD Kelas Rendah.

Namun, penulis menyadari dalam pembuatan tugas ini tidak dapat tersusun dan
terselesaikan dengan baik dan sempurna tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Maulana Arafat Lubis. M. Pd Selaku dosen pada Mata Kuliah Kajian PPKn MI/SD
kelas rendah
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual.
3. Teman- teman Sekalian
Semoga rekayasa ide ini memberikan manfaat kepada pembaca. Jika terdapat beberapa
kesalahan itu hanyalah kesalahan yang berasal dari penulis.

Padangsidempuan 15 Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
RINGKASAN.....................................................................................................1
A. Pendahuluan.............................................................................................1
1. Latar Belakang...................................................................................1
2. Tujuan................................................................................................2
B. Gagasan....................................................................................................2
C. Kesimpulan .............................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................5

ii
RINGKASAN

Moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang
berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah
penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya pengertian moral dijumpai
pula dalam The Advanced Leaner’s Dictionary Of Current English. Dimukakan pengertian
prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk; kemampuan untuk
memahami perbedaan antara benar dan salah; ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik. Jadi
moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batas terhadap aktivitas manusian
dengan baik atau buruk, benar atau salah .

IDE UNTUK MENINGKATKAN MORAL DI MI/SD KELAS RENDAH


BERLANDASKAN PANCASILA

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai pada periode anak adalah
memiliki seperangkat nilai atau sistem etis untuk menjadi pedoman dalam bertingkah
laku. Selama usia anak-anak, pengusaha moral anak mulai diperhatikan secara
berangsur-angsur mereka mulai menguasai dan meyakini nilai-nilai yang bersifat
universal. Nilai-nilai yang dimiliki sebagai seorang anak membimbing cara
berinteraksi dengan orang lain dan dalam menghadapi berbagai problematika
kehidupan, sehingga memungkinkan anak menjalani kehidupan secara seimbang dan
tentram.

Secara bertahap minat psikologi bergeser kearah perkembangan moral kepada


yang normal untuk aspek perkembangan ini dan usia seorang anak dapat diharapkan
bersikap sesuai dengan cara yang disetujui masyarakat. 1 Budaya sangat
1
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan,( Jakarta: Erlangga,1978), hal. 74

1
mempengaruhi perkembangan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari
terutama perkembangan moral anak yang merupakan penerus bangsa yang
selanjutnya. Sedangkan perkembangan moral menurut kolhberg menyatakan “adanya
tahap-tahap yang berlangsung sama pada setiap kebudayaan.2

Maka dari itu perlunya menanamkan nilai-nilai pancasila pada anak bisa
dilakukan dengan berbagai cara. Cara itu bisa dimulai dari hal-hal kecil yang mudah
ditangkap, dipahami dan dilakukan oleh anak tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
anak pun bisa dan mudah untuk melakukannya. Dengan demikian, anak merasa
nyaman dan senang melakukannya tanpa mersa terbebani.

2. Tujuan
a. Untuk meningkatkan moral di MI/SD kelas rendah berlandaskan pancasila
b. Memenuhi tugas kuliah

B. Gagasan
Moral berasal dari bahasa latin “mos” (jamak: mores) yang berarti kebiasaan,
adat. Kata “mos” dalam bahasa latin sama artinya dengan etos dalam bahasa yunani
didalam bahasa Indonesia, kata moral diterjemahkan dengan arti susila. Adapun
pengertian moral yang paling umum adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide
yang diterima umum, yaitu berkaitan dengan makna yang baik dan wajar. Dengan kata
lain, pengertian moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran
tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai manusia.

Nilai-nilai pancasila merupakan nilai yang dikandung pancasila baik dalam


kedudukan sebagai dasar dan ideologi Negara maupun sebagai falsafah Negara dalam arti
pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai pancasila meliputi:

1. Nilai dasar yang berupa nilai yang tetap dan tidak dapat berubah yang rumusannya
terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 yang berupa nilai ketuhanan,

2
Sunarto dan B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, ( Jakarta: Rineka Cipta,2006), hal. 176

2
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang sekaligus merupakan hakikat
pancasila.
2. Nilai instrumental merupakan arah, kebijakan, strategi, sarana dan upaya yang dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta perkembangan jaman.
3. Nilai psikis adalah nilai yang dilaksanakan dan diperaktekkan dalam kehidupan
konkrit.3
Dari paparan diatas terlihat jelas bahwa nilai-nilai pancasila merupakan nilai yang
mendasar dari pancasila. Untuk itu nilai-nilai pancasila perlu ditanamkan pada anak
terutama anak di SD/MI. Hal ini disebabkan karena anak di usia ini pada dasarnya masih
lunak dan mudah dibimbing daripada anak yang sudah remaja. Kepribadian anak di usia
ini masih labil. Mereka sering meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa maupun
orang yang sudah tua.

Nilai-nilai moralitas yang perlu ditanamkan pada jenjang pendidikan MI/SD


menurut Suparno, dkk. Yaitu rilegiusitas, sosialitas, gender, keadilan, demokrasi,
kejujuran, kemandirian, daya juang, tanggung jawab, penghargaan terhadap lingkungan
alam. 4

Tetapi kenyataan dilapangan saat ini banyaknya anak yang kurang menerapkan
nilai-nilai pancasila di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dari hasil penelitian
yang telah dilakukan peneliti menemukan ide untuk meningkatkan moral di SD/MI kelas
rendah berlandaskan dengan pancasila.

Salah satu ide tersebut adalah membuat ekstrakulikuler tentang penerepan sikap/
moral yang berlandaskan pancasila. Yang dimana didalam ekstrakulikuler tersebut guru
berfokus hanya kepada perbaikan moral siswanya saja. Guru diartikan sebagai orang
yang bekerja pada bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab
membentuk anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Pendidik memberikan
peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan pengajaran disekolah. Banyak
unsur-unsur manusiawi yang dimilikinya seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi,

3
(http://udiexz.wordpress.com/2008/05/30/pendidikan-agama-dasar-pembentukan-pribadi-anak/)
4
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah ( Bandung: manggu, 2019), hal. 58

3
kebiasaan, dan keteladanan yang diharapkan dari proses pembelajaran yang tidak dapat
mungkin dicapai melalui pendidik.

Peran guru disekolah yaitu dengan menanamkan hidup bersih dan teratur,
menciptakan lingkungan yang menunjang, kebiasaan dan disiplin yang tinggi,
memberikan tanggung jawab terhadap semua anak, membina kerjasama yang baik,
tenggang rasa, percaya diri melalui model-model dan lain-lain.

C. Kesimpulan
Moral berasal dari bahasa latin “mos” (jamak: mores) yang berarti kebiasaan,
adat. pengertian moral yang paling umum adalah tindakan manusia yang sesuai dengan
ide-ide yang diterima umum, yaitu berkaitan dengan makna yang baik dan wajar. Dengan
kata lain, pengertian moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-
ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan
tertentu. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai
manusia.

Nilai-nilai moralitas yang perlu ditanamkan pada jenjang pendidikan MI/SD


menurut Suparno, dkk. Yaitu rilegiusitas, sosialitas, gender, keadilan, demokrasi,
kejujuran, kemandirian, daya juang, tanggung jawab, penghargaan terhadap lingkungan
alam.

DAFTAR PUSTAKA

4
B. Hurlock Elizabeth, Psikologi Perkembangan,( Jakarta: Erlangga,1978), hal. 74
Sunarto dan Hartono B. Agung, Perkembangan Peserta Didik, ( Jakarta: Rineka Cipta,2006),
hal. 176

(http://udiexz.wordpress.com/2008/05/30/pendidikan-agama-dasar-pembentukan-pribadi-anak/)
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah ( Bandung: manggu, 2019),
hal. 58

Anda mungkin juga menyukai