Anda di halaman 1dari 18

PROMOSI KESEHATAN

“APLIKASI PROMOSI KESEHATAN dalam ASUHAN KEPERAWATAN pada


INDIVIDU, KELUARGA, dan KELOMPOK KHUSUS”

Dosen pembimbing:
Rusmawati Sitorus, S.Pd., S.Kep., M.A.

Disusun oleh :
(Kelas A)
Intan Nur Nabilah (18028)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA


2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah  dalam
Keperawatan yang berjudul “aplikasi promosi kesehatan dalam asuhan keperawatan
pada individu, keluarga, dan kelompok khusus”. Tersusunnya makalah ini tentunya
tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan
moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dorongan semangat agar makalah ini dapat di selesaikan.
Kelompok kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
membimbing kami agar kami dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun
makalah ini. Dosen tersebut antara lain:
1. Rusmawati Sitorus, S.Pd., S.Kep., M.A. selaku Direktur Akademi Keperawatan
Harum Jakarta dan dosen mata kuliah promosi kesehatan
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa serta dukungannya.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan.
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta, 20 April 2020

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A......................................................................................Praktek PHBS
B...................................................Menyusun Perencanaan Promosi Kesehatan
C........................................................... Membuat Media Promosi Kesehatan
D..............Melakukan Promosi Kesehatan Kepada Individu, Keluarga dan Kelompok
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh
masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Hal
ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek
fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi
seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh
4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor  keturunan dan faktor
pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku
sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun
masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi
sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak
sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini
harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita
kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini
adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai
satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam
mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga
pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

1
2

A. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?
b. Bagaimana menyusun perencanaan promosi kesehatan ?
c. Bagaimana membuat media promosi kesehatan ?
d. Bagaimana melakukan promosi kesehatan kepada individu, keluarga, dan
kelompok khusus ?

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dalam pembuatan makalah ini saya membahas tentang Aplikasi promosi
kesehatan dalam asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok
khusus.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
b. Mahasiswa dapat mengetahui penyusunan perencanaan promosi
kesehatan
c. Mahasiswa dapat mengetahui membuat media promosi kesehatan
d. Mahasiswa dapat mengetahui Bagaimana melakukan promosi kesehatan
kepada individu, keluarga, dan kelompok khusus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a). Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap
orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita
upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan
lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir
sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai
dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan
perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga
pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

b).    Tujuan dan tatanan PHBS


1.  Tujuan PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu 
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta
dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
2.   Tatanan PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1.            Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
b. Memberi bayi ASI eksklusif.
c. Menimbang bayi dan balita.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
e. Menggunakan air bersih.
f. Menggunakan jamban sehat.
g. Memberantas jentik di rumah.
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah.

2.            Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur.

21
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.

3.            Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :


a. Kawasan tanpa asap rokok.
b. Bebas jentik nyamuk.
c. Jamban sehat.
d. Kesehatan dan keselamatan kerja.
e. Olahraga teratur.

4.            Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :


a. Menggunakan jamban sehat.
b. Memberantas jentik nyamuk.
c. Menggunakan air bersih.

5.            Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :


a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.

Namun yang akan dibahas disini adalah “Penerapan PHBS Ditatanan


PelayananKesehatan”

c).    PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan


Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan
klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu,
mampu, dan mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS.
PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya
untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan
Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
a.Menggunakan air bersih
b.Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
c. Menggunakan jamban
d.Membuang sampah pada tempatnya
e.Tidak merokok di Institusi Kesehatan
f. Tidak meludah sembarangan
g. Memberantas jentik nyamuk

21
d). Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan
Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
a.Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
b.Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
c. Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


a.Pasien.
b.Keluarga Pasien.
c. Pengunjung.
d.Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
e.Karyawan di institusi kesehatan.

B. PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN


a) DEFINISI
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis
penyebab masalah, penentuan prioritas masalah dan alokasi sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan. Dalam membuat perencanaan promosi
kesehatan, perencanaan  harus terdiri dari masyarakat, profesional
kesehatan dan promotor kesehatan. Kelompok ini harus bekerja bersama-
sama dalam proses perencanaan promosi kesehatan sehingga dihasilkan
program yang sesuai, efektif dalam biaya dan berkesinambungan.
Perencanaan merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri
dari tiga fase yaitu; perencanaan, implementasi dan evaluasi dimana ketiga
fase tersebut akan mempengaruhi hasil.
Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase dimana secara rinci
direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul, sedangkan
implementasi adalah suatu waktu dimana perencanaan dilaksanakan.
Kesalahan-kesalahan sewaktu membuat perencanaan akan terlihat selama
proses implementasi, demikian juga halnya dengan kekuatan dan
kelemahan yang muncul selama periode implementasi merupakan refleksi
dari proses perencanaan.
Fase evaluasi adalah suatu masa dimana dilakukan pengukuran hasil
dari promosi kesehatan. Pada fase ini juga dilihat apakah perencanaan dan
implementasi yang telah dilakukan dilanjutkan.Selain itu evaluasi
diperlukan untuk pemantauan dari promosi kesehatan dan sebagi alat bantu
untuk membuat perencanaan selanjutnya.

b).  Langkah – langkah dalam perencanaan promosi kesehatan


Langkah-langkah dalam perencanaan promosi kesehatan adalah;
1.    Menentukan kebutuhan promosi kesehatan
a. Diagnosa masalah
b. Menetapkan prioritas masalah

2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan


a. Menentukan tujuan promosi kesehatan
b. Menentukan sasaran promosi kesehatan
c. Menentukan isi promosi kesehatan
d. Menentukan metode yang akan digunakan

21
e. Menentukan media yang akan digunakan
f. Menentukan rencana evaluasi
g. Menyusun jadwal pelaksanaan

c). Diagnosa masalah
Diagnosa sosial adalah proses penentuan persepsi masyarakat terhadap
kebutuhannya atau terhadap kualitas hidupnya dan aspirasi masyarakat
untuk meningkatkan kualita hidupnya melalui partisipasi dan penerapan
berbagai informasi yang didesain sebelumnya.

d). Menetapkan prioritas masalah


Langkah yang harus ditempuh untuk menetapkan prioritas masalah
kesehatan adalah:
1.Menentukan status kesehatan masyarakat
2.Menentukan pola pelayanan kesehatan masyarakat yang ada
3.Menentukan hubungan antara status  kesehatan dengan pelayanan
kesehatan di masyarakat.
4.Menentukan determinan maslah kesehatan masyarakat meliputi tingkat
pendidikan, umur, jenis kelamin, ras, letak geografis, kebiasaan/perilaku
dan kepercayaan yang dianut.

Dalam menentukan prioritas masalah kita harus mempertimbangkan


beberapa faktor seperti:
1.Berat masalah dan akibat yang ditimbulkannya
2.Pertimbangan politis
3.Sumber daya yang ada di masyarakat.

e).   Menentukan Tujuan
Agar tujuan promosi kesehatan dapat dicapai dan dijalankan sesuai
dengan apa yang diinginkan, maka tujuan harus dibuat dengan
persyaratan sebagai berikut:
1.Specific
2.Measurable
3.Appropriate
4.Reasonable
5.Time bound

Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan
yaitu:
a. Tujuan program (Program Objective)
Merupakan pernyataan apa yang akan dicapai dalam periode tertentu
dengan status kesehatan. Pada tujuan ini harus mencakup who will do how
much of what by when. Tujuan program sering disebut dengan tujuan
jangka panjang.
b. Tujuan pendidikan (Educaional Objective)
Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah
kesehatan yang ada. Olehh sebab itu tujuan pendidikan sering disebut
dengan tujuan jangka menengah.
c. Tujuan perilaku (Behavioral objective)
Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus dicapai agar tecapai
pperilaku yang diinginkan. Oleh sebab itu tujuan perilaku berhubungan
dengan pengetahuan dan sikap dan disebut dengan tujuan jangka pendek.

21
f). Menentukan sasaran promosi kesehatan
    Sasaran promosi kesehatan dan sasaran pendidikan kesehatn tidak
selalu sama, oleh sebab itu kita harus menetapkan sasaran langsung dan
sasaran tidak langsung. Didalam promosi kesehatan yang dimaksud adalah
kelompok sasaran yaitu individu, kelompok maupun keduanya.

g). Menentukan isi promosi kesehatan


    Isi  promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga
mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan
menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran merasa bahwa
pesan tersebut memang benar-benar ditujuakn untuknya sebagai akibatnya
sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut.

h). Menentukan metode yang akan digunakan


   Menentukan metode dalampromosi kesehatan harus dipertimbangkan
tentang aspek yan akan dicapia. Bila  mencakup aspek pengetahuan maka
dapat dilkukan dengan cara penyuluhan langsung, pemasagan poster,
spanduk, penyebaran leflet. Untuk aspek sikap maka kit aperlu
memberikan contoh konkret yang dapat menggugah emosi, perasaan dan 
sikap sasaran. Bila untuk kemampuan ketrampilan  tertentu maka sasaran
harus diberi kesempatan untuk mencoba ketrampilan tersebut.

i). Menentukan media yang akan digunakan


Teori pendidikan mengatakan bahwa belajar yang paling mudah
adalah dengan mnggunakan media, oleh karena itu hampir semua program
pendidikan kesehatan selalu menggunakan berbagai media.Media yang
dipilih harus tergantung pada sasarannya, tingkat pendidikannya, aspek
yang ingin dicapai, metode  yang digunkan dan sumber data yang ada.

j). Menentukan rencana evaluasi


   Disini baru dijabarkan tentang kapan evaluasi  akan dilaksanakan,
dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana  akan dievaluasi
dan siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.

k). Menyusun jadwal pelaksanaan


    Merupaka penjabaran dari waktu tempat dan pelaksanaan yang
biasanya dsajikan dalam bentuk gan chart.

C. PEMBUATAN MEDIA PROMKES


1. Pengertian Media Promosi Kesehatan
Media adalah  alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran. Media pendidikan
kesehatan disebut juga sebagai alat peraga karena berfungsi
membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau
pengajaran.

2. Tujuan Media Promosi Kesehatan


a.       Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b.      Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c.       Media dapat memperjelas informasi.
d.      Media dapat mempermudah pengertian.
e.       Media dapat mengurangi komunikasi yang verbalistis.

21
3. Manfaat Media Promosi Kesehatan
Secara rinci, manfaat alat peraga adalah sebagai berikut.
a.       Menimbulkan minat sasaran
b.      Mencapai sasaran yang lebih banyak
c.       Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
d.      Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain
e.       Memudahkan penyampaian informasi
4. Himbauan Dalam Pesan pada Media Promosi Kesehatan
Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk mempengaruhi
orang lain, atau pesan itu untuk menghimbau khalayak sasaran agar mereka
menerima dan melaksanakan gagasan kita.

a.       Himbauan Rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya
makhluk rasional. Contoh pesan “Datanglah ke posyandu untuk imunisasi
anak Anda. Imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya” para ibu
mengerti pesan itu, namun kadang tidak bertindak karena keraguan.
b.      Himbauan Emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih didasarkan
pada emosi daripada hasil pemikiran rasional. Bebarapa hal menunjukan
bahwa pesan dengan menggunakan imbauan emosional sering lebih
berhasil disbanding dengan imbauan dengan bahasa rasional. Contoh:
“Diare penyakit berbahaya, merupakan penyebab kematian bayi. Cegahlah
dengan stop BAB sembarangan” Kombinasikan dalam poster hubungan
gagasan dengan unsur visual dan non verbal, misal dengan gambar anak
balita sakit, kemudian tertera pesan “Lindungi anak Anda”:
c.       Himbauan Ketakutan
Penggunaan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan
harus digunakan secara berhati-hati. Ada sebagian orang yang mempunyai
kepribadian kuat justru tidak takut dengan imbauan semacam ini, tetapi
sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, pesan
semacam ini akan lebih effektif.
d.      Himbauan Ganjaran
Pesan dengan imbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu
yang diperlukan dandiinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam
ini dirasa cukup masuk akal, karena pada kenyataanya orang akan lebih
banyak mengubah perilakunya bila akan memperoleh imbalan (terutama
materi) yang cukup.
e.       Himbauan Motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa imbauan motivasi yang
menyentuh kondisi internal diri si penerima pesan. Manusia dapat
digerakan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus,
keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih sayang,
keagamaan, prestasi, dll

21
5. Macam- Macam Media Promosi Kesehatan
a.       Pembagian alat peraga secara umum
Alat bantu lihat (visual aids). Alat bantu ini digunakan untuk
membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya
proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
1)      Alat yang diproyeksikan (misalnya, slide, OHP, dan film strip)
2)      Alat-alat yang tidak diproyeksikan (misalnya, 2 dimensi, gambar
peta, dan bagan) termasuk alat bantu cetak atau tulis, misalnya
leafet, poster, lembar balik, dan buklet. Termasuk tiga dimensi
seperti bola dunia dan boneka).
Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat
membantu untuk menstimulasikan indera pendengar pada waktu
proses penyampaian bahan pendidikan/bahan pengajaran.
Misalnya: piring hitam, radio, tape, dan CD. Alat bantu dengar
dan lihat, seperti TV, film dan video.
b.      Pembagian Alat Peraga Berdasarkan Fungsinya
1)      Media cetak
a)      Leaflet. Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat.
b)      Flyer (selebaran), bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat
c)  Poster. Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau informasi
kesehatan yang biasanya ditempel didinding, tempat-tempat
umum, atau kendaraan umum. Biasanya isinya bersifat
pemberitahuan dan propaganda
2)      Media elektronik
Jenis-jenis media elektronik yang dapat digunakan sebagai media
pendidikan kesehatan, antara lain adalah sebagai berikut.
a)  Televisi. Penyampaian pesan kesehatan melalui media televisi
dapat berbentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi, pidato
(ceramah), TV spot, dan kuis atau cerdas cermat.
b) Radio. Bentuk penyampaian informasi diradio dapat berupa
obrolan (tanya jawab), konsultasi kesehatan, sandiwara radio,
dan radio spot.
c)     Video. Penyampaian informasi kesehatan melalui video.
d)     Slide. Slide dapat juga digunakan untuk menyampaikan
informasi kesehatan
6. Yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Media Promosi Kesehatan.
a.       Leaflet
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan leaflet yaitu:
1)      Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
2)      Tuliskan apa tujuannya
3)      Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflets
4)      Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
5)   Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk
didalamnya bagaimana bentuk tulisan

21
6)      gambar serta tata letaknya
7)      Buatkan konsepnya
8)    Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang
hampir sama dengan kelompok
9)      sasaran
10)  Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
b.      Flyer
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan flyer yaitu:
1)      Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
2)      Tuliskan apa tujuannya
3)      Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam flyer
4)      Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
5)      Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk
didalamnya bagaimana bentuk tulisan
6)      gambar serta tata letaknya
7)      Buatkan konsepnya
8)      Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang
hampir sama dengan kelompok
9)      sasaran
10)  Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
c.       Poster
Poster secara umum terdiri atas beberapa bagian, yaitu: (i) Head line
(judul), (ii) Sub head line (sub judul), (iii) Body copy/copy writing dan (iv)
Logo dan indentitas. Head line, harus dapat dibaca jelas dari jarak 6 meter,
mudah dimengerti, dan mudah diingat. Dalam membuat poster juga perlu
adanya Illustrasi. Illustrasi harus berhubungan erat dengan head line, dan
terpadu dengan penampilan secara keseluruhan.
Warna merupakan salah satu unsur grafis. Warna dapat dibagi
menjadi 3 kelompok menurut jenisnya:
1)      Warna primer : merah, kuning, biru
2)      Warna sekunder : hijau, kuning lembayung
3)      Warna tersier : cokla kemerahan, coklat kekuningan, coklat
kebiruan
7. Bahan Pembuatan Media Promosi Kesehatan.
a.       Leaflet
Bahan yang diperlukan untuk membuat sebuah leaflet yaitu:
1)      Kertas berwarna yang akan dilipat menjadi 20 x 30 cm
2)      Laptop untuk mendesain leaflet
3)      Printer untuk mengeprint desain leaflet ke kertas berwarna
4)      Gunting untuk menggunting kertas sesuai ukuran
b.      Flyer
Bahan yang diperlukan untuk membuat sebuah flyer yaitu:
1)      Kertas berwarna 20 x 30 cm
2)      Laptop untuk mendesain flyer
3)      Printer untuk mengeprint desain flyer ke kertas berwarna

21
4)      Gunting untuk menggunting kertas sesuai ukuran
c.       Poster
Bahan yang diperlukan untuk membuat sebuah poster yaitu:
1)      Kertas art paper 50 x 70 cm untuk poster besar dan 35 x 50 cm untuk
poster kecil
2)      Laptop untuk mendesain poster
3)      Lem atau plaster untuk menempelkan poster pada tempat yang kita
inginkan
8. Cara Membuat Media Promosi Kesehatan.
a.       Leaflet
1)      Tentukan konsep promosi kesehatan yang akan dipromosikan
2)      Mendesain latar leaflet menggunakan adobe atau aplikasi lainnya
3)      Tambahkan kata- kata (200 – 400 kata) pada desain leaflet berupa tujuan,
isi singkat penyajian yang ingin disampaikan, gambar serta tata letak sesuai
dengan konsep yang diambil
4)      Megatur tata tulisan dan warna supaya mudah dibaca
5)      Print desain leaflet yang sudah selesai
6)      Gunting dan lipat leaflet sesuai dengan ukuran yang ditentukan
7)      Foto copy atau perbanyak leaflet sesuai dengan jumlah orang yang akan
kita sampaikan promosi kesehatan

b.      Flyer
1)      Tentukan konsep promosi kesehatan yang akan dipromosikan
2)      Mendesain latar flyer menggunakan adobe atau aplikasi lainnya
3)      Tambahkan kata- kata pada desain flyer berupa tujuan, isi singkat
penyajian yang ingin disampaikan, gambar serta tata letak sesuai dengan
konsep yang diambil
4)      Megatur tata tulisan dan warna supaya mudah dibaca
5)      Print desain flyer yang sudah selesai
6)      Gunting sesuai dengan ukuran yang ditentukan
7)      Foto copy atau perbanyak flyer sesuai dengan jumlah orang yang akan kita
sampaikan promosi kesehatan
c.       Poster
1)      Pilih subyek yang akan dijadikan topic
2)      Pilih satu pesan kesehatan yang terkait
3)      Gambarkan pesan tersebut dalam gambar, buat sket
4)      Pesan dibuat menyolok, singkat, dan dapat dilihat pada jarak 6 meter.
5)      Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca.
6)      Hindari kata- kata yang tidak perlu (tidak lebih dari 7 kata)
7)      Tentukan desain latar dari poster
8)      Masukan kata- kata dalam desain latar poster
9)      Print poster yang sudah selesai didesain
10)  Tempelkan poster pada tempat yang ingin di promosikan

21
9. Langkah- Langkah Penetapan Media Promosi Kesehatan.
Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media promosi kesehatan
adalah sebagai berikut :
a.       Menetapkan tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa
sasaran yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa
lama dan dimana pengukuran dilakukan).
b.      Menetapkan segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang
tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,
memberikan kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan
ketersediaan jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung jenis dan
penempatan media.
c.       Memposisikan pesan (positioning)
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu prosuk
perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau
konsumennya. Positioning membentuk citra.
d.      Menentukan strategi positioning
Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi
pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek
produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
e.       Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang
dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan
memberikan peranan yang berbeda.
D. Melakukan promosi kesehatan kepada individu, keluarga, dan kelompok khusus
Melakukan promosi Kesehatan kepada individu, keluarga dan kelompok
khusus
Berdasarakan sasarannya, metode dan teknik promosi kesehatan dibagi
menjadi 3 yaitu:
a. Metode Promosi kesehatan individual
1. Bimbingan dan penyuluhan
2. Interview (wawancara)
b. Metode Promosi kesehatan kelompok
a. Kelompok Besar
1. Ceramah
2. Seminar, dll
b. Kelompok Kecil
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat (Brain Storming), dll
c. Metode promosi kesehatan massa
1. Ceramah umum
2. Penggunaan media massa elektronik, misalnya TV, dll
3. Penggunaan media cetak, misalnya majalah, dll

21
4. Penggunaan media diluar ruang, misalnya spanduk,dll.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara
efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategi
promosi kesehatan.

B.     Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai
perawat dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ,
dan dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan
kesehatan kita sebagai perawat dapat mencegah berbagai penyakit.

21
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC


Notoatmodjo, Soekidjo.( 2003 ). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta :
Rineka Cipta.
Promosi Kesehatan. 2008. (Online), (http://iqbal-iqi.blogspot.com/ ,diakses pada 31
Maret 2012)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online),
(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada 31
Maret 2012)

21
22

Anda mungkin juga menyukai