Apa yg menyebabkan kegagalan dalam suatu restorasi kavitas terhadap adaptasi
tepi restorasinya Jawaban : Kegagalan restorasi terkait adaptasi tepi restorasi diakibatkan oleh adanya marginal leakage. Marginal leakage merupakan celah mikroskopik antara dinding kavitas dan restorasi yang dapat dilalui mikroorganisme, cairan, molekul dan ion. Adapun penyebab timbulnya marginal leakage yaitu: 1) Pengkerutan saat polimerisasi (polymerization shrinkage), akibat : Peningkatan jarak antara sumber sinar dengan bahan komposit resin dapat menyebabkan berkurangnya intensitas sinar yang diterima oleh. bahan tersebut. Sehingga polimerisasi menjadi tidak optimal Aplikasi bahan tumpatan komposit terlalu tebal. Akibatnya, hanya bahan inisiator yang berada pada permukaan yang terkena sinar light cure yang mengalami reaksi inisiasi. Hal tersebut menghasilkan monomer bahan komposit resin yang tidak terpolimerisasi sempurna semakin meningkat sehingga meningkatkan terjadinya shrinkage 2) Perbedaan koefisien ekspansi thermal antara bahan tumpatan dan struktur gigi 3) Isolasi yang tidak adekuat menghasilkan kegagalan prosedur bonding bahan tumpatan 4) Pada kasus restorasi komposit, isolasi daerah kerja menjadi hal yang krusial. Apabila isolasi tidak adekuat dan terdapat kontaminasi cairan maka perlekatan komposit menjadi tidak adekuat 5) C-factor tinggi Faktor C (C-factor / cavity configuration factor) juga berperan penting dalam menentukan besarnya shrinkage. Faktor C didefinisikan sebagai rasio antara permukaan kavitas yang dibonding dengan yang tidak dibonding. 6) Restorasi komposit tidak didukung oleh jaringan enamel yang adekuat didaerah tepi. Hal ini seringkali dijumpai pada kavitas klas II dimana tidak adanya enamel pada tepi gingival serta disisi lain substrat sementum dan dentin yang kurang stabil untuk proses bonding. 7) Sifat fisik komposit. Pergerakan mikro restorasi sepanjang dinding kavitas sebagai akibat ketidakcocokan modulus elastisitas antara gigi dan resin komposit dapat berkontribusi pada kegagalan perlekatan mekanis sehingga menyebabkan kebocoran mikro. 2. Apa efek samping yang terjadi terhadap kebocoran tepi ( marginal mikroleakage) Jawaban : 1) Karies sekunder akibat invasi mikroorganisme kedalam celah tepi 2) Marginal staining 3) Iritasi jaringan pulpa menghasilkan sensitivitas post-operative 4) Inflamasi pada mukosa sekitar, terutama pada kavitas kelas II dimana dasar kavitasnya dekat dengan gingiva 5) Restorasi mudah lepas dan pecah 3. Solusi yang harus dilakukan agar mengantisipasi terjadi kebocoran tepi Jawaban: 1) Aplikasi komposit dengan teknik incremental sehingga seluruh monomer terpolimerisasi sempurna 2) Jarak antara bahan resin komposit dan sinar dari light cure 1-2mm 3) Pemilihan bahan resin komposit dengan monomer low shrinkage 4) Pemilihan bahan resin komposit mendekati koefisien ekspansi termal dentin (8 ppm/°C) 5) Seleksi kasus yang tepat. Pada kasus dimana kavitas yang cukup besar dimana penggunaan restorasi komposit secara direk diperkiran tidak didukung oleh jaringan enamel yang tidak adekuat, maka pertimbangkan penggunaan restorasi indirek 6) Isolasi daerah kerja yang adekuat. Penggunaan rubber dam merupakan pemilihan teknik isolasi yang ideal. Pada kasus dimana dasar kavitas mendekati gingiva dan didalam sulcu gingiva/subgingiva pertimbangan aplikasi teknik tissue management dan matriks subgingiva 4. Prinsip-prinsip preparasi kavitas klas II untuk tumpatan resin komposit Jawaban : Prinsip BenAmar (1987) : 1) Bentuk oklusal harus lebih sempit dan kedalaman kavitas harus lebih dangkal 2) Perluasan proksimal dalam arah fasial dan lingual harus ditempatkan pada daerah yang dapat dilihat, memudahkan pengaplikasian bahan tumpatan, dan prosedur finishing dan polishing 3) Garis sudut internal harus dibulatkan dan groove retensi ditempatkan pada garis sudut proksimal (aksiofasial dan aksiolingual) dan dinding gingival 5. Teknik restorasi kls 2 yg bisa dilakukan apa saja. Jawaban : 1) Teknik incremental layer Pengaplikasian resin komposit lapis demi lapis dengan ketebalan maks. 2 mm agar penetrasi sinar light cure maksimal. 2) Teknik single layer Biasanya diaplikasikan pada tipe komposit bulk-fill. Resin komposit diaplikasikan dalam 1 layer 3) Teknik sandwich Diaplikasikan pada kasus kavitas mendekati pulpa dimana membutuhkan bahan pelindung pulpa (basis). Aplikasikan basis GIC dibawah bahan tumpatan resin komposit