IH
BUSINESS PLAN
DISUSUN OLEH:
1
Spray Coffee Hand Sanitizer S’KAF
IH
2019
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Kebutuhan Pasar..................................................................................... 2
1.3 Manfaat....................................................................................................2
1.3 Manfaat
Manfaat dari spray coffee hand sanitizer yaitu untuk mensterilkan tangan dari
bakteri dan tetap dapat melembabkan kulit.
2.3 Flavonoid
Senyawa flavonoid termasuk dalam golongan senyawa polifenol yang banyak
ditemukan pada buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Zat ini memiliki ciri khas
yakni memiliki banyak gugus fenol pada molekulnya. Polifenol merupakan senyawa
yang dapat berperan sebagai antioksidan dengan melawan molekul-molekul radikal
bebas penyebab penyakit degeneratif (Nurulkharomah, 2016).
Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon
yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang
dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin
ketiga. Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan
pada setiap ekstrak tumbuhan. Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai
deretan senyawa C6-C3-C6, artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6
(cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon
(Subandono, 2006).
Berbagai jenis senyawa, kandungan dan aktivitas antioksidatif flavonoid
sebagai salah satu kelompok antioksidan alami yang terdapat pada sereal,
sayursayuran dan buah, telah banyak dipublikasikan. Flavonoid berperan sebagai
antioksidan dengan cara mendonasikan atom hidrogennya atau melalui
kemampuannya mengkelat logam, berada dalam bentuk glukosida (mengandung
rantai samping glukosa) atau dalam bentuk bebas yang disebut aglikon (Redha,
2010).
2. Desain Proses
Batch (28)
Kontinu (29)
Semi Kontinu (30)
2. Gliserol
Gliserol merupakan cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis,
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), higroskopik, dan netral
terhadap lakmus. Nama lain gliserol adalah gliserin dengan rumus molekul C 3H8O3
dan bobot molekul 92,09. Gliserol dapat bercampur dengan air dan etanol, tidak larut
dalam kloroform, minyak lemak, eter, dan minyak menguap. Penyimpanan gliserol
harus dalam wadah tertutup rapat. Pengunaan gliserol dalam bidang farmasi antara
lain sebagai pelarut bahan-bahan farmasi, sebagai humectant, plasticizer, dan
emollient dalam sediaan topikal sehingga dapat digunakan untuk mempertahankan
kelembaban kulit (Herma, 2007). Gliserin juga bersifat sebagai antimikroba (Wijaya,
2013).
3. Pengawet
Pengawet antimikroba adalah zat yang ditambahkan pada sediaan obat untuk
melindungi sediaan terhadap kontaminasi mikroba. Pengawet digunakan terutama
pada wadah dosis ganda untuk menghambat pertumbuhan mikroba yang dapat masuk
secara tidak sengaja selama atau setelah proses produksi (Indriani, 2005). Pengawet
yang ditambahkan pada sediaan hand sanitizer ini berfungsi sebagai bakteristatis
dan fungistatis sehingga mampu menjaga stabilitas mikrobiologi hand sanitizer.
Contoh beberapa pengawet yang umum digunakan antara lain: turunan ester p-asam
hidroksibenzoat, dan o-fenilfenol (Herma,2007). Dalam pembuatan hand sanitizer ini
digunakan metil paraben (nipagin) yang umumnya dipakai pada konsentrasi 0,2%
(Santoso dan Aldi, 2019).
Nipagin memiliki rumus kimia C8H8O3 dengan berat molekul 152,15. Nipagin
berbentuk kristal tak berwarna atau bubuk kristal putih, tidak berbau atau hampir
tidak berbau dan sedikit memberikan rasa panas. Nipagin memiliki kelarutan dalam
air yaitu 1 bagian larut dalam 400 bagian air pada suhu ruang dan 1 bagian larut
dalam 50 bagian air pada suhu 50⁰C. Nipagin mudah larut dalam etanol dan dalam
propilen glikol namun praktis tidak larut dalam minyak mineral. Nipagen bersifat
nonmutagenik, nonteratogenik, dan non-karsinogenik. Konsentrasi nipagin yang
digunakan untuk sediaan topikal, yaitu 0,02 % - 0,3 %. Zat ini dapat digunakan
sendiri atau dikombinasikan dengan zat antimikroba lainnya. Efektivitas metil
paraben sebagai anti mikroba berada pada rentang pH 4 – 8 dan lebih aktif melawan
ragi atau jamur dibandingkan bakteri (Munika, 2018).
Tabel 4.1 Komposisi dan Fungsi Bahan dalam Produk Spray Coffe Hand
Sanitizer
Bahan Komposisi (%) Fungsi
Ekstrak ampas Sebagai sumber kandungan senyawa polifenol
38,53
kopi dan agen sediaan antimikroba.
Gliserin 6,91 Sebagai emollient dan antimikroba
Sebagai bakteristatis dan fungistatis sehingga
Nipagin 0,2 mampu menjaga stabilitas mikrobiologi hand
sanitizer.
Aquadest 54,36 Sebagai pelarut
4.2 Spesifikasi Produk
a. Nama Dagang : Spray Coffee Handsanitizer (S’KAFIH)
b. Ukuran Produk : 50 ml
c. Kemasan Produk : Polypropilene plastic
d. Komposisi Produk :
Ekstrak Ampas Kopi = 70 %
Aquadest = 50 ml
Metil Paraben = 0,2 %
Gliserin = 10 %
e. Harga Produk:
1 kemasan @50 ml = Rp.
f. Lokasi Pemasaran:
Disalurkan melalui agen atau minimarket, mengikuti event seperti bazzard,
membuka online store, mendaftar e-commerce, sales promotion, dan personal
selling.
g. Promosi Produk:
Promosi dilakukan dengan menggunakan sosial media (sosmed) yang
mempromosikan akun dan produk melalui sistem endorse yang akan dibantu
oleh selebgram yang pemakaiannya cocok dengan produk ini.
h. Pengembangan Produk:
Membuat produk handsanitizer yang berkemasan spray.
Observasi bahan alami lain yang dapat digunakan dan mengoptimalkan
produk hingga komposisi bahan memenuhi kebutuhan konsumen.
Perluasan jaringan/wilayah pemasaran produk.
Membuat variasi wewangian yang bersifat herbal dan buah-buahan.
Membuat variasi ukuran produk.
4.8 Kompetisi
Tabel 4.3 Rangkuman Produk Sejenis
Merek Jumlah/kemasan Harga
Nuvo Hand Sanitizer Gel 85 gram Rp 6.700
Dettol Hand Sanitizer Pembersih
100 gram Rp 12.000
Tangan Gel Instan
Antis Botol Spray Jasmine Tea 55 ml Rp 28.000
W.Dressroom Perfumed Sanitizer
30 ml Rp 95.000
No.02 Coconut
Keterangan:
1 = Ampas Kopi
2 = Air
3 = Ampas Kopi kering
Ekstraksi/Maserasi
Ampas Kopi
3
Ekstraksi 5
/Maseras
Campuran
i Ekstrak
4
Etanol
Keterangan:
4 = Etanol
5 = Ekstrak
Filtrasi
5 Filtrasi 7
Campuran Ekstrak
ekstrak
6
Ampas Kopi
Keterangan:
4 = Etanol
5 = Ekstrak
9 = Flavonoid
U = unknown (Flavonoid + etanol)
Unknown
F6 = X16. F6 + Xu6. F6
Xu6= 1- X16 = 1- 0,4923= 0,5077
Input (g/hari) Output (g/hari)
Komponen
F5 F6 F7
Ampas Kopi 1250 1250 -
Flavanoid + etanol 6341,475 1288,975 5052,5
TOTAL 6341,475 2538,975 5052,5
Evaporasi
Etanol
8
7 Evaporasi
Ekstrak
Flavonoid
9
Keterangan:
4 = Etanol
7 = Ekstrak; unknown (Flavanoid + etanol)
9 = Flavonoid
Etanol
X47. F7 = X48. F8
X47. 5052,5 g/hari = 3752,5 gram/hari
3752,5 g /hari
X47= = 0,7427
5052,5 g /hari
Pencampuran
Nipagin Flavonoid
10 9
Mixing
Produk
13
12
11 Aquadest
Gliserin
Keterangan:
9 = Flavonoid
10 = Nipagin
11 = Aquadest
12 = Gliserin
13 = produk
Notice: flavonoid yang digunakan untuk produk adalah 1059,5 gram; selebihnya
disimpan.
Output
intput (g/hari)
Komponen (g/hari)
F9 F10 F11 F12 F13
Flavonoid 1059,5 - - - -
Gliserin - - - 190 -
Metil Paraben - 5,5 - - -
Aquadest - - 1495 - -
Handsanitizer - - - - 2750
TOTAL 1059,5 5,5 1495 190 2750
Pengemasan (Packaging)
13 14
Pengemasan
Keterangan:
13 = handsanitizer
14 = handsanitizer
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Rp Rp
Etanol 81,9 g Rp 32,0/g Rp 2.624,895
131.244,75 39.373.425
Rp Rp
TOTAL - Rp 3,028,369
151.418,45 45.425.535
Kapasitas produksi/hari = 50 pcs
Massa total bahan baku yang diperlukan/hari = 10 pcs × 55 g/pcs = 550 g = 0,55 kg
6.3 Utilitas
Biaya listrik:
1. Oven
Penggunaan: 10 jam/hari
Biaya: [(300 Watt/1000) × 10 jam] × Rp. 1.467,28/kWh = Rp 4.401,84
2. Rotary Evaporator
Penggunaan: 3 jam/hari
Biaya: [(1500 Watt/1000) × 3 jam] × Rp. 1.467,28/kWh = Rp 6.602,76
3. Water Bath
Penggunaan:4 jam/hari
Biaya: [(1000 Watt/1000) × 3 jam] × Rp. 1.467,28/kWh = Rp 4.401,84
4. Lampu 45 W (dua buah)
Biaya: 2× [(45 Watt/1000) × 12 jam] × Rp. 1.467,28/kWh = Rp 1.584,67
5. Laptop/Komputer
Spesifikasi: 100-240 v; 1,7 A
Daya: 220 v × 1,7 A = 374 W
Biaya: [(374 W/1000) × 2 jam] × Rp. 1.467,28/kWh = Rp 1.097,53
Biaya Air:
1liter = Rp 1,30
1hari membutuhkan 8 liter = 8 L/hari × Rp 1,30/L = Rp 10,4/hari
Iuran meteran PDAM = Rp 33.000/bulan
(Rp 10,4/hari × 25 hari/bulan) + Rp 33.000/bulan = Rp 33.260/bulan
Biaya lain:
45.460 .035,00
Biaya Variabel Unit = Rp
15.000
= Rp 3.030.669,00
BEP Unit =
79.525 .612,00
= Rp
13.200,00−3.030 .669,00
= Rp 7.820,142/unit
7.820,142
Persen penjualan untuk memenuhi BEP = Rp x 100%
13.200
= 59,24%
BEP Rupiah =
79.525 .612,00
45.460 .035,00
= Rp 1−( 198.000 .000,00 )
= Rp 103.225.873,8
= Rp 173.300.000,00 0,4
= Rp 69.320.000,00
= 1/1,3075 1 tahun
= 0,765 tahun= 9,18 bulan atau digenapkan menjadi 10 bulan
Gambar 6.1 Grafik Break Even Point (BEP)
DAFTAR PUSTAKA
Asngad, Aminah., Aprilia Bagas R., dan Nopitasari. 2018. Kualitas Gel Pembersih
Tangan (Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan
Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya. Bioeksperimen, Vol.
4, No. 2, Hal: 61-70, ISSN: 2460-1365.
Ayu, Praditta. 2017. Formulasi dan Efektivitas Sabun Cair Penyanitasi dengan
Ekstrak Ampas Kopi dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Enggartiyasto, Anjasmara. 2017. Pemanfaatan Perasan Daun Kemangi sebagai
Hand Sanitizer. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Yogyakarta.
Hartati, Suriati Eka Putri. 2018. Perbedaan Aktivitas Antimikroba dari Ekstrak
Etanol dan Etil Asetat Daun Kopi (Coffea canephora). Prosiding Seminar
Nasional Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar “Diseminasi Hasil
Penelitian melalui Optimasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”, Hal: 480-
482, ISBN: 978-602-5554-71-1.
Herma, Patrika Dwi. 2007. Optimasi Komposisi Polietilen Glikol 400 dan Gliserol
Sebagai Humectant dalam Formula Krim Anti Hair Loss Ekstrak Saw
Palmetto (Serenoa repens): Aplikasi Desain Faktorial. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Indriani. 2005. Kadar Efektif Propil Paraben Sebagai Pengawet dalam Sediaan Salep
Lidokain Terhadap Pertumbuhan Bakteri. Skripsi. Jogjakarta: Universitas Islam
Indonesia
Juliantari, Ni Putu Diah., Luh Putu Wrasiati., dan Ni Made Wartini. 2018.
Karateristik Ekstrak Ampas Kopi Bubuk Robusta (Coffea canephora) pada
Perlakuan Konsetrasi Pelarut Etanol dan Suhu Maserasi. Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Agroindustri, Vol. 6, No. 3, Hal: 243-249, ISSN: 2503-488X.
Kanza, Amelia Mutia. 2016. Formulasi Body Scrub dari Ampas Kopi. Skripsi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Munika, Syifa. 2018. Karakteristik Fisik dan Profil Penetrasi Gel dan Transdermal
Nanopartikel Glukosamin Hidroklorida Pada pH 5 dan pH 6.Skripsi. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah.
Nurulkharomah, Fitria. 2016. Stabilitas Antioksidan Ekstrak Ampas Kopi
Terenkapsulasi Selama Penyimpanan. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Redha, Abdi. 2010. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya dalam
Sistem Biologis. Jurnal Belian, Vol. 9, No.2, Hal:106-202.
Santoso, joko., dan Aldi, Budi Riyanta. 2019. Aktivitas Antibakteri Sediaan Foot
Sanitizer Spray Yang Mengandung Ekstrak Biji Kopi dan Jahe. Tegal:
Politeknik Harapan Bersama.
Subandono. 2006. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Ceremai (Phyllanthus
acidus [L.] Skeels.). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Syaiful, Sartika Dewi. 2016. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Etanol
Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) sebagai Sediaan Hand Sanitizer. Skripsi.
Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Wijaya, Johan Iswara. 2013. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan
Aktif Triklosan 1,5% dan 2%. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,
Vol. 2, No. 1, Hal: 1-14.
Yaqin, Muhammad Ainul dan Mumun Nurmilawati. 2015. Pengaruh Ekstrak Kopi
Robusta (Coffea robusta) sebagai Penghambat Pertumbuhan Staphylococcus
aureus. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS “Biologi, Sains,
Lingkungan, dan Pembelajarannya”. Hal: 867-872.
Zahra, Salsabila Az. 2019. Uji Antibakteri Spray Gel Hand Sanitizer Kombinasi
Minyak Atsiri Geranium (Pelargonium graveolens) dan Minyak Atsiri
Pepermin (Mentha piperita) terhadap Staphylococcus aureus. Skripsi. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.