Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mandiri

Teknik Pemisahan I
Nama : Fikri Hafiz Hutagalung

Nim : 170405189

Kelas D

Masalah

Pilihlah teknologi pemisahan terbaik (distilasi, sedimentasi, penguapan flash,


kondensasi, absorpsi, filtrasi, leaching, kristalisasi, ekstraksi pelarut, adsorpsi) untuk
tiap masalah berikut:

Masalah pemisahan Teknologi pemisahan terbaik

Pemulihan antibiotik dari kaldu fermentasi filtrasi

Pemisahan uap isopropanol dari udara Distilasi

Pemulihan lumpur kapur dari larutan garam Evaporasi

Pemulihan minyak kacang kedelai dari kacang Ekstraksi


kedelai
Pemisahan pengotor berwarna dari sirup jagung Filtrasi
kaya fruktosa
Pemisahan metana dari kotoran hasil pencernaan Penggunaan Membran

Pemisahan CO2 dan H2 Membran

Pemisahan etilbenzena dan stirena Adsorpsi

Pemisahan ragi dari bir Sedimentasi, Penggunaan Fining


Agents, Filtrasi, Dan Sentrifugasi
Pemulihan potassium nitrat dari larutan dalam air Destilasi

Pemulihan Antibiotik Dari Kaldu Fermentasi


Filtrasi banyak digunakan untuk pemisahan dan pemekatan enzim dan protein yang
diproduksi dari kaldu fermentasi. Kebutuhan untuk memekatkan protein dapat timbul dari beberapa
faktor, antara lain: pasca klarifikasi, ketika konsentrasi protein rendah, pasca purifikasi dari berbagai
proses yang melarutkan protein seperti kromatografi kolom, dan sebagai langkah pemekatan akhir
sebelum isolasi dan formulasi produk.
Daya tarik UF dalam pemekatan protein terletak pada efisiensi energi dari pemekatan kaldu
fermentasi dan pemisahan pada temperatur ruang yang meminimalkan denaturasi protein atau
hilangnya aktivitas protein. Oleh karena itu, UF telah digunakan pada industri bioseparasi selama
beberapa tahun, terutama untuk pemekatan enzim seperti glucose oxidise, amyglycosidase, trypsin,
rennin dan pectinase. Enzim biasanya diproduksi dari fermentasi dimana enzim disekresikan dari sel
ke kaldu fermenter. Enzim diperoleh dari kaldu sebagai larutan terlarut, mengandung 0,5-2% berat
protein melalui tahap klarifikasi. Saat ini UF banyak diadopsi untuk prapemekatan larutan enzim
sebelum pengeringan akhir. Efisiensi retensi enzim lebih dari 99% dan perolehan enzim lebih dari
95% dapat dicapai dengan UF, lebih baik dibandingkan teknik evaporasi vakum dengan persen
perolehan hanya 60-90%.

Pemisahan Uap Isopropanol Dari Udara


Untuk proses pemisahan dan pemurnian , Cairan hasil pencampuran dari mixer (M-01)
langsung dialirkan ke menara distilasi (MD-01) menggunakan pompa (P-03) dan menurunkan
tekanannya hingga 1,2 atm dengan expansion valve (EV-02). Kondisi umpan menara distilasi (MD-
01) adalah 93,94°C dan 1,2 atm. Kondisi operasi bawah menara distilasi (MD-01) adalah 117,8°C
dan 1,3 atm mengandung produk utama hidrogen peroksida 50% dengan impuritis air dan
isopropanol yang dialirkan ke reboiler parsial untuk sebagian diuapkan dan sebagian lagi berupa
cairan dialirkan kedalam tangki penyimpan hidrogen peroksida 50% (TP-02) dengan menggunakan
pompa (P-05). Kondisi operasi atas menara distilasi (MD-01) adalah 79,89°C dan 1,1 atm berupa
aseton 82,53% dengan impuritis berupa isopropanol dan air dialirkan ke menara distilasi (MD-02),
setelah melewati condensor total (CD-01) yang berfungsi untuk mengembunkan seluruh uap menjadi
cairan dimana terjadi perubahan suhu menjadi 67,3°C. Selanjutnya cairan hasil pengembunan
dialirkan ke sebuah tangki yang disebut accumulator refluks (ACC-01), yang sebagian dari cairan
tersebut akan diambil sebagai distilat dan sisanya dikembalikan ke puncak kolom sebagai arus
refluks. Pengaliran arus refluks dan cairan umpan masuk ke menara distilasi (MD-02) dilakukan
dengan menggunakan pompa (P-04). Arus refluks memiliki arti penting karena tanpa arus refluks
tersebut, tidak akan ada fase cair yang mengalir turun pada seksi enriching. Menara distilasi (MD-02)
berfungsi untuk meningkatkan kemurnian aseton menjadi 98,75%. Kondisi umpan menara distilasi
(MD-02) adalah 67,3°C dan 1,1 atm.

Pemulihan Lumpur Kapur Dari Larutan Garam


Kristalisasi merupakan kelanjutan dari proses evaporasi. Larutan pekat dari hasil evaporasi
secara perlahan-lahan didinginkan, sehingga padatan memisah dari larutan pekat membentuk kristal.
Pemisahan ini didasarkan pada fakta bahwa jika suhu diturunkan, kelarutan zat terlarut berkurang
sehingga memisah membentuk kristal. Contoh pembuatan kristal garam dapur. Mula‐mula air laut
ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap.
Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan
pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi
(pengkristalan kembali).

Pemulihan Minyak Kacang Kedelai Dari Kacang Ke.delai


Secara garis besar, untuk memproduksi minyak kedelai setidaknya perlu melalui proses yang
panjang, dimulai dari yang pertama sampai terakhir antara lain :
1) Ekstraksi
2) Penjernihan
3) Pemucatan

Pemisahan Pengotor Berwarna Dari Sirup Jagung Kaya Fruktosa

Filtrasi dilakukan secara vakum yang mampu menjaring protein, serta padatan lain dengan
cara ampas sirup dikeringkan untuk kemudian dibuat pellet untuk pakan ternak. Sirup yang telah
disaring tersebut dipompakan ke dalam kolom karbon aktif dan pertukaran ion dalam bentuk seri
untuk lebih memurnikan sirup. Kolom karbon aktif biasanya terdiri dari dua kolom yang mampu
menampung aliran sirup dengan retention time 400 jam, yang diperlengkapi dengan alat distributor
yang menjamin distribusi sehomogen mungkin.
Setelah melalui karbon aktif, sirup tersebut dialirkan ke dalam tangki-tangki pertukaran ion dan
kemudian disaring lagi untuk memisahkan adanya karbon yang terikat dalam sirup.
Fungsi pertukaran ion adalah untuk menghilangkan zat-zat mineral dalam sirup dan residu
protein atau zat-zat warna yang mungkin lolos dari kolom karbon aktif. Tahap berikutnya adalah
pengentalan kembali melalui evaporator.
Pemisahan Metana Dari Kotoran Hasil Pencernaan

Teknologi pemisahan gas yang telah dikembangkan adalah dengan penggunaan membran.
Dalam hal ini digunakan zeolite Mixed Matrix Membranes untuk pemisahan CO2 atau CH4.
Pemilihan membran sebagai teknologi pemisahan gas bukan merupakan hal baru. Dua kriteria suatu
teknologi pemisahan akan dipilih jika pertimbangan secara teknis dan ekonomis mudah dilakukan.

Pemisahan CO2 dan H2


Dalam perkembangannya, proses absorpsi gascairan berbasis membran telah
dipertimbangkan sebagai alternatif proses pemisahan CO2 dari alirangas. Proses pengontakan gas-
cairan menggunakan membran serat berongga merupakan proses hibrida yang menggabungkan
kelebihan teknologi absorpsi reaktif konvensional dengan proses kontaktor membran. Proses ini
diharapkan dapat digunakan sebagai teknologi alternatif yang berpotensi mengatasi permasalahan
operasional yang kini dihadapi oleh proses konvensional seperti entrainment dan flooding pada laju
alir tinggi, serta mampu mengurangi resiko foaming secara signifikan. Keunggulam proses hibrida
ini terhadap proses absorpsi konvensional sangat tergantung pada sistem gas-cairan, tipe membran,
serta kondisi operasi yang digunakan. Salah satu keunggulan proses hibrida ini adalah menyediakan
selektivitas yang tinggi didukung oleh laju transfer massa yang relative cepat (Chandranegara, 2012).

Pemisahan etilbenzena dan stirena

Proses pembuatan stirena dari etilbenzena berdasarkan pada reaksi dehidrogenasi pada
molekul etilbenzena dengan melepaskan dua atom hidrogen dari cabang etil. Reaksi berlangsung
dalam fasa gas, bersifat reversibel endotermis. Panas yang dibutuhkan digunakan untuk memutus
ikatan C-H. Untuk memenuhi kebutuhan panas agar temperatur reaksi dapat tercapai digunakan
molten salt yang akan masuk ke reaktor fixed bed multitube.
Mekanisme Reaksi:
Adsorbsi reaktan ke permukaan katalis
Desorbsi hasil reaksi

(Sari dan Mellyza ,2010).


Pemisahan ragi dari bir

Klarifikasi bir bertujuan menghilangkan kabut (haze) pada bir hijau. Kabut ini terbentuk dari
sel ragi, partikel-partikel koloid dari kompleks protein-tannin, dan zatzat tidak terlarut lainnya yang
tersisa dari proses fermentasi. Protein yang kaya prolin berikatan secara nonkovalen dengan
polifenol menghasilkan partikel aktif kabut. Ukuran partikel aktif kabut bergantung kepada jumlah
polifenol, pH, dan konten alkohol pada bir. Untuk menghilangkan kabut, metode yang dapat
dilakukan adalah: (1) sedimentasi, (2) penggunaan fining agents, (3) filtrasi, dan (4) sentrifugasi
(Delvira, 2015).

Pemulihan potassium nitrat dari larutan dalam air


Penambahan asam sulfat berkonsentrasi dengan larutan encer kalium nitrat melalui destilasi
fraksional merupakan penerapan paling berguna bagi kalium nitrat dalam produksi asam sendawa.
Selain itu, kalium nitrat juga digunakan sebagai pupuk, bahan bakar roket, beberapa bahan petasan,
berperan dalam pembuatan mesiu, dan pasta gigi sensitif. Kalium nitrat juga berguna dalam proses
pendinginan, beberapa diantaranya untuk pembuatan eskrim, juga sebagai komposisi umum dari
daging yang diasinkan.

Anda mungkin juga menyukai