Teknik Pemisahan I
Nama : Fikri Hafiz Hutagalung
Nim : 170405189
Kelas D
Masalah
Filtrasi dilakukan secara vakum yang mampu menjaring protein, serta padatan lain dengan
cara ampas sirup dikeringkan untuk kemudian dibuat pellet untuk pakan ternak. Sirup yang telah
disaring tersebut dipompakan ke dalam kolom karbon aktif dan pertukaran ion dalam bentuk seri
untuk lebih memurnikan sirup. Kolom karbon aktif biasanya terdiri dari dua kolom yang mampu
menampung aliran sirup dengan retention time 400 jam, yang diperlengkapi dengan alat distributor
yang menjamin distribusi sehomogen mungkin.
Setelah melalui karbon aktif, sirup tersebut dialirkan ke dalam tangki-tangki pertukaran ion dan
kemudian disaring lagi untuk memisahkan adanya karbon yang terikat dalam sirup.
Fungsi pertukaran ion adalah untuk menghilangkan zat-zat mineral dalam sirup dan residu
protein atau zat-zat warna yang mungkin lolos dari kolom karbon aktif. Tahap berikutnya adalah
pengentalan kembali melalui evaporator.
Pemisahan Metana Dari Kotoran Hasil Pencernaan
Teknologi pemisahan gas yang telah dikembangkan adalah dengan penggunaan membran.
Dalam hal ini digunakan zeolite Mixed Matrix Membranes untuk pemisahan CO2 atau CH4.
Pemilihan membran sebagai teknologi pemisahan gas bukan merupakan hal baru. Dua kriteria suatu
teknologi pemisahan akan dipilih jika pertimbangan secara teknis dan ekonomis mudah dilakukan.
Proses pembuatan stirena dari etilbenzena berdasarkan pada reaksi dehidrogenasi pada
molekul etilbenzena dengan melepaskan dua atom hidrogen dari cabang etil. Reaksi berlangsung
dalam fasa gas, bersifat reversibel endotermis. Panas yang dibutuhkan digunakan untuk memutus
ikatan C-H. Untuk memenuhi kebutuhan panas agar temperatur reaksi dapat tercapai digunakan
molten salt yang akan masuk ke reaktor fixed bed multitube.
Mekanisme Reaksi:
Adsorbsi reaktan ke permukaan katalis
Desorbsi hasil reaksi
Klarifikasi bir bertujuan menghilangkan kabut (haze) pada bir hijau. Kabut ini terbentuk dari
sel ragi, partikel-partikel koloid dari kompleks protein-tannin, dan zatzat tidak terlarut lainnya yang
tersisa dari proses fermentasi. Protein yang kaya prolin berikatan secara nonkovalen dengan
polifenol menghasilkan partikel aktif kabut. Ukuran partikel aktif kabut bergantung kepada jumlah
polifenol, pH, dan konten alkohol pada bir. Untuk menghilangkan kabut, metode yang dapat
dilakukan adalah: (1) sedimentasi, (2) penggunaan fining agents, (3) filtrasi, dan (4) sentrifugasi
(Delvira, 2015).