Anda di halaman 1dari 4

Prodi : Keperawatan

MK : Teori Keperawatan

1. Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun dirawat di bangsal dalam dengan


diagnose atsma bronkial. Pasien mengeluh sesak dan tidak bisa tidur. Sehari
sebelum sakit pasien mengatakan tengah membersihkan gudang di
rumahnya. Setelah dilakukan pengkajian TD: 100/70 mmHg, RR=35x/mnt,
Suhu: 36,4 oC, Nadi 64x/mnt. Terdengar suara napas tambahan wheezing,
terdapat sekret berwarna kuning kehijauan pada saat batuk. Akral teraba
dingin, terpasang cairan infus Nacl 20 tpm pada lengan kanan, terpasang
nasal kanul 2 lpm dan terpasang kateter. Pasien hanya tidur kurang lebih 4
jam dan sering terbangun karena merasa sesak. Dokter menganjurkan untuk
tirah baring karena pasien sesak setelah beraktivitas. Pasien memiliki
hubungan yang baik dengan keluarga maupun tetangga.

2. Human caring merupakan teori ditemukan oleh Jean Watson. Teori ini
memiliki 4 konsep, yaitu:
a. Transpersonal
Hubungan yang terjadi antara pasien dan perawat (softskill). Interaksi ini
dapat memberikan pengaruh pada pasien.
b. Carrative care
Intervensi atau tindakan yang diberikan sesuai dengan diagnose
keperawatan yang direncanakan(hardskill)
c. Caring moment
Bentuk perhatian dan support perawat terhadap pasien

d. Caring healing
Output/ evaluasi akhir yang didapatkan setelah memberikan perawatan
dengan memperhatikan transpersonal, carrative care dan caring moment
dapat berupa faktor biologis, spiritual, psikologi dan kultural pasien.
3. Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan lingkungan
4. Konsep asuhan human caring:
a. Pengkajian fisik
1) Respirasi
Sebelum sakit :Pasien tidak mengalami sesak
Saat sakit :Pasien mengatakan sesak, RR= 35x/mnt, terdengar
bunyi weezing, napas cepat dan dangkal, terdapat secret berearna
kuning kehijauan saat batuk, terpasang nasal kanul 2 lpm/mnt
2) Nutrisi
Pasien mengatakan tidak napsu makan, pasien makan 3 kali dan
hanya menghabiskan setengah dari porsi yang disediakan rumah
sakit, pasien minum 6 gelas/hari
b. Pengkajian Psikofisik
1) Istirahat tidur
Sebelum sakit :Pasien tidak mengalami gangguan tidur
Saat sakit :Pasien mengatakan tidur kurang lebih 4 jam pada
malam hari dan sering terbangun
2) Aktivitas
Sebelum sakit : Pasien bekerja sebagai pedagang
Saat sakit : Pasien hanya beraktivitas di tempat tidur, makan dan
minum secara mandiri, dan dibantu oleh keluarga saat mandi,
berganti pakaian, dan BAB. Pasien merasa sesak setelah beraktivitas.
Terpasang infus Nacl 20 tpm pada lengan kanan dan terpasang
kateter urine.

3) Pengkajian Psikososial
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan suasana rumah sakit
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga
dan tetangganya, dan merasa senang ketika dijenguk.
4) Pengkajian aktualisasi diri
Konsep diri : Pasien mengatakan berusaha mandiri jika mampu
melakukannya, pasien dibantu keluarga saat mandi dan BAB, pasien
mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit seperti saat
ini.
c. Keadaan umum:
TD: 100/70 mmHg,
RR=35x/mnt,
Suhu: 36,4 oC,
Nadi 64x/mnt.
Diagnosa
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan lingkungan
Intervensi
NOC : Airway management
Dengan kriteria hasil:
- Jalan napas paten
- Sesak berkurang, tidak ada dyspnea, sianosis
- Mampu mengeluarkan sputum/ batuk efektif
- Akral hangat

NIC

a. Interpersonal care
- Bina hubungan saling percaya dengan pasien
- Buat suasana nyaman

b. Carrative care
- Memantau respirasi
- Fisioterapi dada
- Latihan batuk efektif
- Monitor tekanan darah
- Suction, jika perlu
- Kolaborasi pemberian oksigen
c. Caring moment
- Temani pasien selama perawatan
- Anjurkan keluarga menemani dan mensupport pasien
- Batasi kunjungan agar pasien dapat beristirahat
- Dengarkan keluhan pasien
- Ajarkan relaksasi untuk menenangkan pasien

Anda mungkin juga menyukai