Anda di halaman 1dari 4

TUTOR 24 kasus 2 : Hipertensi

Seorang wanita berusia 28 tahun dengan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal injeksi
semenjak 3 bulan yang lalu. Dia mengeluhkan adanya menstruasi yang ireguler dan
menanyakan dokter apakah dia bisa menggunakan kontrasepsi dalam bentuk sediaan oral.
Diketahui pasien memiliki riwayat hipertensi.
 
Transkrip Konseling:
Dokter : Selamat Pagi, Bu. Perkenalkan saya Dokter Hasma yang bertugas pada pagi
hari
ini. Sebelumnya ini dengan ibu siapa?
Pasien         : Ibu Nisa, dok.
Dokter          : Baik Ibu Nisa, sebelumnya saya izin untuk melengkapi identitas ibu terlebih 
dahulu. Ibu usianya berapa?
Pasien         : 28 tahun dok
Dokter        : Alamatnya dimana bu?
Pasien           : Saya di Sumedang, Dok
Dokter          : Ibu sudah menikah?
Pasien           : Sudah dok
Dokter          : Pekerjaan ?
Pasien           : Saya ibu rumah tangga dok
Dokter          : Baik ibu, disini saya akan menanyakan beberapa hal terkait dengan kondisi 
                        ibu, saya harap ibu dapat menceritakan kepada saya secara jujur dan ibu 
                        tenang saja karena hal ini akan bersifat rahasia. Apakah ada yang bisa
saya  bantu?
Pasien           : Jadi begini dok, saya menggunakan alat kontrasepsi injeksi hormon. Tapi
belakangan ini haid saya jadi tidak teratur dok. Bagaimana ya dok? Apakah
saya
boleh menggantinya ke kontrasepsi oral saja?
Dokter          : Baik ibu, sebelum sampai kesana saya perlu mengevaluasi beberapa hal
terlebih dahulu. Maaf, tujuan ibu menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya
apa bu?  
Pasien : Saya tidak ingin hamil dulu untuk membuat jarak umur anak juga dok
Dokter          : Baik ibu, sudah berapa lama memakai kontrasepsi injeksi ini bu?
Pasien           : Semenjak 3 bulan yang lalu dok
Dokter          : Baik Ibu, siklus menstruasi ibu berapa hari bu?
Pasien           : Iya dok, belakangan ini jadi tidak teratur, biasanya selalu 28 hari siklusnya tapi
sekarang bisa lebih cepat dan bisa lebih lama sampai 40 hari dok.
Dokter          : Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu berapa? Apakah jumlah darah haidnya
normal buk? Apakah terdapat rasa nyeri? 
Pasien           : Tanggal 4 maret kemarin dok, darah haidnya masih normal dok. Rasa sakitnya
pada hari pertama haid dok dan tidak terlalu sakit saya rasa.
Dokter          : Ibu apakah sekarang ibu sedang menyusui? Memiliki riwayat kolesterol, 
                        obesitas, diabetes, hipertensi atau hipertiroid bu?
Pasien           : Iya dok saya memiliki riwayat hipertensi.
Dokter : Selain haid yang tidak teratur, selama pemakaian kontrasepsi ini apakah
terdapat keluhan lain bu seperti nyeri, pembengkakan di betis, ,dada, atau di
kaki, atau mungkin ada kekuningan?
Pasien : Tidak ada dok.
Dokter          : Baik, karena ibu mengalami efek samping terkait dengan penggunaan injeksi
hormonal dan adanya riwayat hipertensi maka ibu bisa ganti ke pil progestin.
Pasien : Jadi sebenarnya ada pilihan apa saja ya Dok?
Dokter : Pemilihan kontrasepsi bisa dipilih berdasarkan kondisi kesehatan ibu. kalau
 memiliki riwayat hipertensi dengan tekanan darah yang tidak dapat diukur maka,
disarankan untuk menggunakan IUD tembaga
 jika memiliki hipertensi yang terkontrol dengan baik dan dapat diukur maka
disarankann menggunakan pil progestin, implan Levonogestrel and etonogestrel ,
copper-bearing IUD, IUD dengan levonogestrel
 memiliki kenaikan tekanan darah systolic 140-159 mmHg atau 90-99 mmHg maka
disarankan menggunakan pil progestin,  implan Levonogestrel and etonogestrel ,
IUD tembaga, dan IUD dengan levonogestrel
 memiliki kenaikan tekanan darah systolic >= 160 atau diastolic >= 100 mmHg
menggunakan IUD tembaga
 memiliki penyakit vaskular disarankan menggunakan  IUD tembaga
Progestin dapat dipilih karena membuat telur tidak cukup matang untuk dapat dibuahi,
sekresi mukus lebih tebal untuk menghalangi sperma masuk, dan pil ini minim efek
terhadap hipertensi ibu.

Pasien   : Baik dok, kira kira kapan dok saya bisa memulai terapi ini dan bagaimana
dengan dosisnya?
Dokter : Ibu bisa memulai mengonsumsi pada hari pertama sampai kelima siklus
menstruasi dan ibu akan terlindungi dari kehamilan. Namun ibu
memungkinkan untuk hamil jika siklus menstruasi ibu pendek kurang dari 23
hari. Maka dari itu jangan berhubungan dulu atau gunakan kondom sampai
hari kedua setelah meminum pil. Jika ibu memulai mengonsumsi pada hari
selain 5 hari pertama period, ibu tidak terlindungi dari kehamilan. Jangan
berhubungan atau pakai kondom sampai hari kedua setelah meminum pil.
Minum pil setiap hari tanpa ada istirahat ya bu. minum 1 pil pada interval 3
jam yang sama setiap harinya. Untuk obatnya ibu bisa memilih antara 3
Norgestrel 75 mcg, Norethindrone 0.35 mg, dan Levonorgestrel 0.75 mg.
Pasien       : Dok kira- kira efek samping penggunaan obat ini apakah ada?
Dokter          : Baik bu, jadi ada beberapa efek samping umum dari progestin sediaan oral,
seperti perdarahan ireguler yang tidak dapat diperkirakan, sakit kepala,
pusing, perut kembung, dan peningkatan berat badan 1-2 kg. Kalau ada yang
dikeluhkan dapat langsung ke rumah sakit ya buk
Pasien : Ada hal lain dok yang mungkin harus saya perhatikan dok?
Dokter         : Begini, Bu. Saat diminum secara teratur, obat kontrasepsi ini akan bekerja
sangat baik. Tetapi saat ada waktu minum obat yang terlewat atau terlambat
meminum obat, maka efikasi dari obatnya akan menurun. Salah satu efek
penurunan efikasi yang paling sering itu adalah kehamilan. Jadi ibu bisa saja
mengalami kehamilan yang tidak terduga. Maka dari itu, pastikan jangan
terlewat atau terlambat minum obat ya, Bu. 
Pasien : Baik dok
Dokter : Apakah masih ada pertanyaan dan apakah bisa dimengerti?
Pasien : Baik dok mengerti, tapi kalau saya makan pilnya jam 10, bagaimana dok?
Dokter : Bila hari sebelumnya jam 10, maka 3 jam dapat diartikan 1,5 jam sebelum dan
1,5 jam sesudah, jadi dapat diminum dari jam setengah 9 hingga setengah 12.
Pasien : Baik dokter saya sudah mengerti. Terima kasih banyak dokter.

Anda mungkin juga menyukai