BAB II

HORMON INSULIN

Insulin adalah hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Hormon ini
terdiri dari rangkaian asam amino dan dihasilkan kelenjar pankreas,“Hormon insulin
sangat krusial perannya dalam proses utilasi glukosa oleh seluruh jaringan tubuh,
terutama pada otot, lemak, dan hepar”.1 Namun ada beberapa jaringan yang dapat
mengutilasi glukosa tanpa rangsangan insulin seperti otak, dan ginjal.

Hormon insulin memberikan efek mempercepat utilasi glukosa apabila : (1)

Jumlah glukosa yang digunakan seimbang dengan ketersediannya; semakin
banyak glukosa yang masuk ke sel, semakin banyak glukosa yang dapat
digunakan. (2) Second messenger yang memperantarai kerja insulin
mengaktifkan enzim yang berperan dalam proses glikolisis.2

______________

1
Aru W.Sudoyo dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : InternaPublishing. h.1896

2
Federic H. Martini dan J.L.Nath. 2009. Fundamentals of Anatomy & Physiology. Amerika Serikat
: Pearson Benjamin Cummings. h.633

11 Tissa Willavia/XII MIA-5/No.34

 12

Selain perannya dalam proses utilasi glukosa, Insulin juga memiliki peran dalam
mengstimulasi perubahan glukosa berlebih dalam sel menjadi glukosin dan
mengstimulasi penyerapan asam lemak dan gliserol oleh adiposa, yang menyimpan
komponen tersebut sebagai trigliserida.

Kekurangan insulin dalam tubuh akan menyebabkan terjadi penyakit diabetes

melitus. “Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya”.3 Diabetes melitus di Indonesia sendiri merupakan hal yang
cukup sering ditemukan. “Ini sesuai dengan perkiraan oleh WHO bahwa Indonesia
akan menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap diabetes
sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025”.4

______________

3
Sylvia A. Price dan L.M.Wilson. 2003. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Volume 2. terj.dr. Brahm U. Pendit dkk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. h.1259

4
Opcit.h.1876
12