Anda di halaman 1dari 16

Makalah

“ Uji Beda Rata – Rata “

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah


STATISTIK PENDIDIKAN
Semester 5

DISUSUN OLEH :
MPI2
MOH. KIPLI A LAKO : 181030061

Dosen Pengampu:
Dr. Ika Istadewi S.Pd., M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah

ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas

perjuangan beliau kita dapat menikmati pencerahan iman dan islam dalam mengarungi

samudera kehidupan ini. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Uji Beda

Rata - ratal” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Statistik Pendidikan.

Makalah ini telah dibuat dari berbagai macam sumber. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran

serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palu, 11 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................................................

BAB I. Pendahuluan........................................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................

C. Tujuan Masalah...........................................................................................................

Bab II. Pembahasan..........................................................................................................................

A. Pengertian Uji Beda Rata - rata...................................................................................

B. Mengaplikasikan Data Uji Beda Rata - rata.................................................................

C. Fungsi Uji Beda Rata - rata...........................................................................................

D. Pembahasan dan Soal Uji Beda Rata - rata..................................................................

Bab III. Penutup................................................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................................

Daftar Pustaka..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengujian / analisis data mengacu kepada tujuan penelitian. Dengan demikian,
analisis data adalah sebuah upaya menggunakan statistik untuk menjawab tujuan
penelitian. Ada beberapa langkah melakukan pengujian data yang mengacu kepada
tujuan penelitian pada uji beda rataan. Langkah-langkah pengujian ini disusun oleh
penulis untuk memperkuat pemahaman bahwa statistik hanyalah sebuat alat bantu untuk
mengambil keputusan atau kesimpulan. Artinya, tanpa statistik sebenarnya kesimpulan
bisa diambil. Akan tetapi untuk lebih meyakinkan atau apabila secara visuals sulit
mengambil kesimpulan, maka digunakanlah statistik (uji). Dengan kata lain pemilihan
jenis uji statistik disesuaikan dengan bentuk data, bukan sebaliknya data yang
menyesuaikan dengan uji yang akan digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui pengertian uji beda rata - rata ?
2. Bagaimana cara mengetahui mengaplikasikan data uji beda rata - rata ?
3. Bagaimana cara mengetahui fungsi uji beda rataan ?
4. Bagaimana cara mengetahui pembahasan dan contoh soal uji bede rata rata ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian uji beda rata - rata
2. Untuk Mengetahui mengaplikasikan uji beda rata - rata
3. Untuk Mengetahui fungsi uji beda rata – rata
4. Untuk Mengetahui pembahasan dan contoh soal uji beda rata - rata
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uji Beda Rata - rata
Di bidang kesehatan sering kali kita harus membuat kesimpulan apakah suatu
intervensi berhasil atau tidak. Untuk mengukur keberhasilan tersebut kita harus
melakukan uji untuk melihat apakah parameter (rata-rata) dua populasi tersebut berbeda
atau tidak. Misalnya, apakah ada perbedaan rata-rata tekanan darah populasi intervensi
(kota) dengan populasi kontrol (desa). Atau, apakah ada perbedaan rata-rata berat badan
antara sebelumdengan sesudah mengikuti program diet. Sebelum kita melakukan uji
statistik dua kelompok data, kita perlu perhatikan apakah dua kelompok data tersebut
berasal dari dua kelompok yang independen atau berasal dari dua kelompok yang
dependen/berpasangan. Dikatakan kedua kelompok data independen bila populasi
kelompok yang satu tidak tergantung dari populasi kelompok kedua, misalnya
membandingkan rata-rata tekanan darah sistolik orang desa dengan orang kota. Tekanan
darah orang kota adalah independen (tidak tergantung) dengan orang desa. Dilain pihak,
dua kelompok data dikatakan dependen/pasangan bila datanya saling mempunyai
ketergantungan, misalnya data berat badan sebelum dan sesudah mengikuti program
diet berasal dari orang yang sama (data sesudah dependen/tergantung dengan data
sebelum).

Uji beda rata-rata dikenal juga dengan nama uji-t (t-test ). Konsep dari uji beda
rata-rata adalah membandingkan nilai rata-rata beserta selang kepercayaan tertentu
(confidenceinterval) dari dua populasi. Prinsip pengujian dua rata-rata adalah melihat
perbedaan variasikedua kelompok data. Oleh karena itu dalam pengujian ini diperlukan
informasi apakah varian kedua kelompok yang diuji sama atau tidak. Varian kedua
kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan
membedakan rumus pengujiannya.Dalam menggunakan uji-t ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi. Syarat/asumsi utama yang harus dipenuhi dalam menggunakan uji-t
adalah data harus berdistribusi normal.Jika data tidak berdistribusi normal, maka harus
dilakukan transformasi data terlebih dahulu untuk menormalkan distribusinya. Jika
transformasi yang dilakukan tidak mampu. Menormalkan distribusi data tersebut, maka
uji-t tidak valid untuk dipakai, sehingga disarankan untuk melakukan uji non-parametrik
seperti Wilcoxon (data berpasangan) atauMann-Whitney U
(datindependen).Berdasarkan karakteristik datanya maka uji beda dua rata-rata dibagi
dalam dua kelompok, yaitu: uji beda rata-rata independen dan uji beda rata-rata
berpasangan.

Uji beda rata-rata itu baru bisa kalau data yang digunakan itu data yang tipenya
kuantitatif. Uji beda tu ada pembagian-pembagiannya antara lain:

1. Uji T untuk menguji rata-rata pada satu kelompok sampel disebut one sampel T Test.
Nah pengujian ini dilakukan antara lain untuk menguji homogenitas data, dan dapat
juga digunakan untuk mengetahui signifikasi perbedaan rata-rata suatu kelompok
sampel dengan nilai pembanding yang ditetapkan.
2. Uji T untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang saling bebas ato
Independent Sample T-Test. Melalui pengujian ini, dapat diketahui signifikansi
perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan. Tros yang
ke-(kebawah).
3. Uji T mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan atau
berpasangan (Paired Sample T-Test). Melalui pengujian ini dapat diketahui
signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling berhubungan.
B. Mengaplikasikan Data Uji Beda Rata - rata

Uji beda rataan dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Uji Beda Rataan Dependen Pada Data Berpasangan


Uji-t untuk data berpasangan berarti setiap subjek diukur dua kali. Misalnya sebelum
dan sesudah dilakukannya suatu intervensi atau pengukuran yang dilakukan terhadap
pasangan orang kembar.
2. Uji Beda Rataan Pada Data Independen
Uji-t untuk data independen dilakukan terhadap dua kelompok data yang tidak saling
berkaitan antara satu dengan lainnya. Misalnya membandingkan kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol atau kelompok ibu-ibu perokok dengan ibu-ibu bukan
perokok adalah dua kelompok yang tidak saling berkaitan.
C. Fungsi Uji Beda Rata - rata
1. Menguji teori, artinya berfungsi untuk menguji kesahihan teori. Pernyataan
teori dalam bentuk yang teruji disebut hipotesis. Teori adalah satu satu prinsip
yang dirumuskan untuk menerangkan sekelompok gejala/peristiwa yang saling
berkaitan. Teori menunjukkan adanya hubungan antara fakta yang satu dengan
fakta yang lain.
2. Menyarankan teori baru, apabila hasil pengujian hipotesis dapat membentuk
proposisi, asumsi atau penjelasan tentang suatu peristiwa.
3. Mendeskripsikan fenomena sosial, artinya hipotesis memberikan informasi
kepada peneliti tentang apa yang nyata-nyata terjadi secara empirik.
D. Pembahasan dan contoh soal Rata - rata

1. Uji Beda Satu Rata-rata

a. Uji Beda Satu Rata-Rata dengan sampel kecil (n < 30) Rumus

yang digunakan: Thitung

Keterangan:
: Rata-Rata Statistik X µ

: Rata-Rata Parameter

SD : Standart Deviasi Statistik n

: Jumlah Sampel

Contoh soal :
Diketahui data yang menyatakan bahwa pendapatan rata-rata per hari pedagang

asongan di sekitaran Rawamangun sebesar Rp. 7.250,-. Seorang peneliti

mendugabahwa pendapatan rata-rata perhari pedagang asngan tersebut lebih dari Rp.

7.250,-. Untuk membuktikan dugaan peneliti tersebut maka diambil sampel sebanyak

20 pedagang asongan untuk diwawancarai. Dari hasil wawancara diketahui bahwa

ratarata pendapatan perhari pedagang asongan di sekitaran Rawamangun sebesar Rp.

8.100,- dengan standar deviasi sebesar Rp. 2.300,-. Jika dalam pengujian digunakan

taraf signifikan sebesar 5%, ujilah kebenaran data yang dikeluarkan diatas.
Jawab:
Hipotesis Statistik : Ho : µ = 7.250 dan Ha : µ > 7.250
(Uji satu arah +)

Taraf signifikan (α = 5%), maka Tα . n – 1 = T 0,05 . 19 = 1,729

Thitung

Jadi karena T hitung < T tabel atau 1,65 < 1,729 maka Ho diterima sehingga data

menyatakan bahwa pendapatan rata-rata perhari pedagang asongan di sekitaran

Rawamangun sebesar Rp. 7.250 adalah benar.

b. Uji Beda Satu Rata-Rata dengan sampel besar (n ≥ 30)

Rumus yang digunakan: zhitung

Contoh :
Terdapat suatu pernyataan bahwa rata-rata kecepatan sepeda motor yang melewati

jalan dalam kota adalah kurang dari 35 km per jam. Untuk membuktikan pernyataan

tersebut maka diteliti kecepatan dari 200 sepeda motor yang melewati jalan dalam

kota dan hasil penghitungan diketahui bahwa rata-rata kecepatannya 34 km per jam

dengan standart deviasi 9,5 km per jam. Dengan menggunakan taraf signifikan

sebesar 2,5% ujilah pernyataan tersebut di atas.

Jawab:
Hipotesis Statistik : Ho : µ = 35 dan Ha : µ < 35
(Uji satu arah )
Taraf signifikan (α = 2,5%) maka Z α . n – 1 = Z 0,025 = - 1,960
zhitung =

Jadi karena - Z hitung > - Z tabel atau - 1,49 > - 1,960 maka Ho diterima artinya

pernyataan bahwa rata-rata kecepatan sepeda motor yang melewati jalan dalam kota

kurang dari 35 km per jam adalah tidak benar.

2. Uji Beda Dua Rata-rata

a. Uji Beda Dua Rata-Rata dengan sampel kecil (n < 30)

Dalam pengujian ini terdapat dua kelompok data, yaitu banyaknya sampel dari

kelompok pertama (n1) dan sampel dari kelompok kedua (n2). Sehingga jumlah

sampel atau disimbolkan dengan n adalah n1 + n2. Dengan demikian untuk degree of

freedom (df) adalah n1 + n2 – 2.

Rumus yang digunakan :

: Rata-rata statistik untuk sampel pertama

: Rata-rata statistik untuk sampel kedua


SD1 : Standart deviasi untuk sampel pertama

SD12 : Varian sampel pertama

SD2 : Standart deviasi untuk sampel kedua

SD22 : Varian sampel kedua n1 : Jumlah

sampel pertama n1 : Jumlah sampel kedua


Contoh Soal :

Seorang guru fisika menyatakan bahwa nilai ujian siswi lebih baik dari pada nilai

ujian siswa. Untuk membuktikan pernyataan tersebut maka diambil sampel nilai ujian

dari 14 siswi dan 14 siswa. Setelah diteliti rata-rata nilai ujian siswi 70,5 dengan

standart deviasi 10,30. Sedangkan untuk siswa rata-rata nilai ujianya 65,4 dengan

standart deviasi 8,95. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% ujilah pernyataan

guru tersebut.

Jawab:
Misalnya A : nilai siswi dan B : nilai siswa
Hipotesis Statistik : Ho : µA = µB dan Ha : µA > µB
(Uji satu arah +)

Taraf signifikan (α = 5%) maka T α.14+14-2 = T 0,05;26 = 1,706

Jadi karena T hitung <T tabel atau 1,40 < 1,706 maka Ho diterima artinya pernyataan

guru tentang nilai ujian siswi lebih baik dari pada nilai ujian siswa adalah salah.

Berdasarkan penghitungan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian dari

siswi adalah sama dengan siswa.

b. Uji Beda Dua Rata-rata dengan sampel besar (n ≥ 30)

Rumus yang digunakan: Zhitung


Contoh :
Seorang dosen yang mengajar Mata Kuliah kalkulus kelas pararel (kelas A dan B)

menyatakan bahwa rata-rata nilai ujian kalkulus kelas A dan kelas B adalah sama.
Untuk menguji pernyataan tersebut maka diteliti sebanyak 50 mahasiswa kelas A dan

50 mahasiswa kelas B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian kelas

A adalah 67 dengan varian 25,2. Sedangkan untuk kelas B rata-rata nilai ujian adalah

70 dengan varian 38,7. Dengan menggunakan taraf signifikan 5% ujilah pernyataan

dosen tersebut :

Jawab:

Hipotesis Statistik : Ho : A = µB dan Ha : µA ≠ µB


Uji dua arah dan untuk tabel lihat Tabel T Student

Taraf signifikan (α = 5%) maka Z½ α.50+50-2 = Z0,025;98 = ±1,980

Zhitung

Jadi karena - Z hitung < - Z tabel atau - 2,65 < - 1,980 maka Ho ditolak artinya pernyataan

dosen bahwa nilai ujian kalkulus kelas A dan kelas B sama adalah salah. Berdasarkan

penghitungan statistik tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian

kalkulus antara kelas A dengan kelas B adalah berbeda.

1. UJI BEDA PROPORSI

Uji Beda Proporsi akan memberikan hasil yang baik jika jumlah sampel yang

digunakan cukup besar. Seperti halnya dengan Uji Beda Rata-Rata yang telah

diuraikan di atas, Uji Beda Proporsi juga dibagi menjadi dua, yaitu Uji Beda Satu

Proporsi dan Uji Beda Dua Proporsi

1. Uji Beda Satu Proporsi

Rumus yang digunakan : Zhitung


Keterangan:
X : Nilai sampel yang diketahui dari pengamatan

π : Proporsi dari parameter dan qˆ = 1 - π

n : Jumlah sampel yang digunakan


Jika proporsi (P) dihitung dengan menggunakan rumus
X / n, maka rumus tersebut dapat diubah menjadi :

Zhitung

Contoh:
Seorang pimpinan perusahaan kayu menyatakan bahwa 90% produk yang dihasilkan

dalam kualitas standart. Untuk menguji pernyataan tersebut maka diambil sampel

sebanyak 250 buah untuk diteliti kualitasnya dan ternyata terdapat sebanyak 16 buah

yang dinyatakan mempunyai kualitas tidak standart. Ujilah pernyataan pimpinan

tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.

Jawab :

Hipotesis statistik Ho : π = 0,90 dan Ha : π ≠ 0,90


Uji dua arah dan untuk tabel lihat Tabel T Student
Taraf signifikan (α) = 5%, maka Z ½ α = Z 0,025 = ±1,960
X = 250 – 16 = 234 atau P = 234 / 250 = 0,936

: Zhitung atau

: Zhitung
Jadi karena Z hitung <Z tabel atau 1,897 < 1,960 maka Ho diterima artinya pernyataan

pimpinan perusahaan kayu tentang produk yang dihasilkan sebesar 90% dalam

kualitas standart adalah benar.

2. Uji Beda Dua Proporsi

Rumus yang digunakan:

Z
hitung =

Keterangan:
X1 = nilai sampel pertama dari hasil pengamatan

X2 = nilai sampel kedua dari hasil pengamatan

n1 = jumlah sampel pertama n2 = jumlah sampel

kedua p = proporsi statistik : p = dan q = 1

–p

Contoh:
Seorang salesmen sabun Dove menyatakan bahwa selera laki-laki dan perempuan

terhadap produk sabun adalah sama. Untuk menguji pernyataan tersebut maka

diambil sampel 200 laki-laki dan 250 perempuan. Dari sampel tersebut ternyata

sebanyak 110 laki-laki dan sebanyak 85 perempuan yang menyukai produk sabun

Dove. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% ujilah pernyataan

selesmen tersebut.

Jawab:
Hipotesis statistik : Ho : PL = PP Ha : PL ≠ PP
Uji dua arah dan untuk tabel lihat Tabel T Student

Taraf signifikan (α) = 5%, maka Z ½ α = Z0,025 = ±1,960


P sehingga q = 1 – 0,43 = 0,57

= = 4,47
zhitung

Jadi karena Z hitung > Z tabel atau 4,47 > 1,960 maka Ho ditolak artinya pernyataan

selesmen bahwa selera laki-laki dengan perempuan terhadap sabun Dove sama adalah

salah. Secara statistik selera laki-laki berbeda dengan selera perempuan terhadap

sabun Dove.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dari uji beda rata-rata adalah membandingkan nilai rata-rata beserta
selang kepercayaan tertentu (confidenceinterval) dari dua populasi. Prinsip pengujian
dua rata-rata adalah melihat perbedaan variasikedua kelompok data. Oleh karena itu
dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang diuji
sama atau tidak. Uji beda rataan dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Uji Beda Rataan Dependen Pada Data Berpasangan.
2. Uji Beda Rataan Pada Data Independen.
Pengujian hipotesis tentang perbedaan dua parameter rata-rata dilakukan ketika
ingin membandingkan atau membedakan rata-rata variabel kriterium dua kelompok.
Misalnya rata-rata variabel dua kelompok. Penelitian bermaksud menguji keadaan
(sesuatu) yang terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok lain, dan menguji
apakah terdapat perbedaan yang signifikan di antara masing-masing kelompok.
B. Saran
Demikianlah makalah yang saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca
dan menambah wawasan bagi yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan
lugas mohon maaf sebesarbesarnya. Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati
dan kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bybybybybybybybybyby.blogspot.co.id/2012/06/tugas-komputer-terapan-
tentang-uji.html
http://ziazannititah-pawana.blogspot.co.id/2012/06/makalah-statistika-uji-
hipotesis.html
http://tell-you-about-everything.blogspot.co.id/2014/05/cara-melakukan-uji-
beda-rata-rata.html
http://konsultanstatistik.com/2009/03/uji-beda.html

Anda mungkin juga menyukai