Anda di halaman 1dari 8

Nama : Salma Nurul Fitriya

NIM : 1401419230

No. : 34

Rombel :E

Tugas Pertemuan 13

A. Pengertian penilaian menurut beberapa ahli


a. Cangelosi (1995: 21)
Penilaian merupakan keputusan tentang nilai. Oleh sebab itu, langkah
selanjutnya sesuadah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian
dilakukan setelah siswa menjawab beberapa soal yang terdapat pada tes.
Kemudian hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
b. Suharsimi Arikunto (2009)
Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik dan buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
c. Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
d. NSW Departement of Education (dikutip Arthur, 1996: 324)
Penilaian merupakan proses mengumpulkan fakta-fakta dan membuat
keputusan mengenai kebutuhan siswa, kekuatan, kemampuan, dan kemajuannya.
e. James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis (1994).
Penilaian merupakan proses sistematika dalam mengumpulkan data
seseorang anak yang fungsinya untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang
dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan dalam menentukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut para guru bisa
menyusun berbagai macam program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai
dengan kenyataan yang objektif
f. Akhmad Susrajat
Penilaian yakni ialah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk mendapatkan informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik.

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai penilaian, dapat disimpulkan bahwa
penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan serta menafsirkan hasil pengukuran,
menggambarkan informasi mengenai sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian
kompetensi siswa.

B. Pengertian pengukuran menurut beberapa ahli


a. Menurut Ign. Masidjo (1995: 14)
Pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas suatu objek
melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar
mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
b. Djaali & Pudji Muljono, 2007
Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu
objek dengan fakta-fakta satuan tertentu
c. Menurut Endang Purwanti (2008:4)
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan
untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda,
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
d. Anas Sudiono, 2001
Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu.
Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau
sesuatu yang lain
e. Zaenal Arifin, 2012
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas
sesuatu
f. Hopkins dan Antes (1990)
Pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa
angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu
objek, orang atau peristiwa.
g. Menurut Zainul dan Nasution (2001)
Pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka
atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran
merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan
formulasi yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara
umum oleh para ahli.
h. Menurut Cangelosi (1995: 21)
Pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang
telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca
atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka,
mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti
melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.
C. Evaluasi menurut beberapa ahli
a. Majid, 2007: 224
Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan
pendidikan. Evaluasi ini dilakukan oleh guru, Seorang guru harus melakukan
evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar keberhasilan. Contoh: jika
siswa sudah mencapai suatu kompetensi dasar, maka pelajaran dilanjutkan ke
materi berikutnya, jika belum maka diadakan remedial.
b. Abdul Jabar, 2007: 1
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk
menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa. Pada
awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar
siswa. Seperti definisi yang pertama dikembangkan oleh: Ralph Tyler beliau
mengatakan, bahwa evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum ada dan apa sebabnya.
c. Anne Anastasi
Menurut Anne Anastasi (1978), arti evaluasi ialah suatu proses sistematis
untuk menentukan sejauh mana tujuan instruksional tersebut dicapai oleh
seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan atau aktivitas untuk menilai sesuatu
secara terencana, sistematik, serta juga terarah dengan berdasarkan tujuan yang
jelas.
d. Sajekti Rusi
Menurut Sajekti Rusi (1988), pengertian evaluasimerupakan suatu proses
menilai sesuatu, yang mencakup deskripsi tingkah laku siswa baik itu dengan
secara kuantitatif (pengukuran) atau juga kualitatif (penilaian).
e. Suharsimi Arikunto
Menurut Suharsimi Arikunto (2003), arti evaluasi ini merupakan
serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk dapat mengukur tingkat
keberhasilan pada suatu program Pendidikan
f. A.D Rooijakkers
Menurut A.D Rooijakkers, pengertian evaluasi ini merupakan suatu usaha
atau proses didalam menentukan nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau penilaian
tersebut juga diartikan ialah sebagai proses pemberian nilai dengan berdasarkan
data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
g. Norman E. Gronlund
Menurut Norman E. Gronlund (1976), evaluasi ini ialah suatu proses yang
sistematis untuk dapat menentukan atau juga membuat keputusan sampai sejauh
mana tujuan-tujuan pengajaran itu sudah dicapai siswa.
D. Fungsi evaluasi
Berikut ini fungsi-fungsi dari evaluasi sebagai berikut :
1. Secara psikologis ,peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya,sehingga ia
merasakan kepuasan dan ketennagan. Untuk itu guru/instruktur perlu melakukan
penilaian terhadap prestasi belajar peserta didiknya.
2. Secara sosiologis ,untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu
untuk terjun ke masyarakat .Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan
beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.
3. Menurut didaktis-metodis ,evaluasi berfungsi untuk membantu guru/instruktur
dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuia dengan
kemampuan dan kecakpannya masing-masing.
4. Sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran Ketika pembelajaran
sudah dilaksankan evaluasi ini sebagai pengukur sudah tercapai dengan baik atau
belum kah pembelajaran yang sudah kita laksanakan.
5. Sebagai alat pengukur tujuan proses belajar mengajar
6. Mengetahui kelemahan siswa dan dapat menyelesaikan kesulitan belajar siswa.
Dari Evaluasi ini kita dapat mengetahui misalnya si A lemah dalam pelajaran
matematika penyebabnya adalah si anak ini mudah pusing dalam mengerjakan
tugas dengan hal-hal yang berkaitan dengan angka,dia juga pemalas dalam belajar
jadi cara mengatasinya adalah dengan memberi motivasi serta bimbingan
terhadap anak ini .
7. Menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya serta kemampuan siswa.
Jadi dari evaluasi ini kita dapat mengetahui minat dan bakar peserta didik ,
Contohnya misalnya ternyata si A ini pintar bahasa Indonesia apalagi dalam
bidang membaca puisi ,ternyata si B ini walaupun tidak pintar bahasa Indonesia
tapi ternyata dia pintar dalam bidang matematika ,dia cepat sekali menyelesaikan
rumus-rumus ujian yang diberikan dan nilainya sempurna.
8. Untuk guru BP, dapat mendata permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif
bimbingan dan penyuluhannya. Jadi dari evaluasi setelah permasalahan siswa
didata maka guru BP akan mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalan para siswa tadi.
Pelaksanaan Evaluasi memiliki bermacam fungsi sebagai berikut:
b. Fungsi Pengukuran Keberhasilan
Mengukur keberhasilan sebuah kegiatan atau program merupakan fungsi
evaluasi yang paling utama. Pengukuran tingkat keberhasilan dilakukan pada
berbagai komponen, termasuk metode yang digunakan, penggunaan sarana, dan
pencapaian tujuan.
c. Fungsi Seleksi
Melalui fungsi selektif, kegiatan evaluasi dapat digunakan untuk
menyeleksi seseorang, metode, atau alat sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Contohnya adalah dalam memutuskan apakah seseorang
layak atau tidak untuk diterima bekerja, naik jabatan, dan sebagainya.
d. Fungsi Diagnosis
Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan seseorang atau sebuah alat dalam bidang kompetensi tertentu. Contoh
fungsi diagnosis dari kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan seorang siswa dalam mata pelajaran yang dipelajarinya.
e. Fungsi Penempatan
Proses evaluasi berfungsi untuk mengetahui posisi terbaik untuk seseorang
sesuai kapabilitas dan kapasitas yang dimilikinya. Dengan melakukan evaluasi,
manajemen perusahaan dapat menempatkan setiap karyawan di posisi yang paling
tepat sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.

Disamping itu,fungsi evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri , yaitu :

1. Formatif ,yaitu memberikan feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi
peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari.
2. Sumatif,yaitu mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
pelajaran,menentukan angka(nilai) sebagai bahan keputusan kanaikan kelas dan
laporan perkembangan belajar,serta dapat meningkatkan motivasi belajar.
3. Diagnostik,yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta didik
(psikologis,fisik,dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.
4. Seleksi dan penempatan ,yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk
menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
E. Manfaat evaluasi
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran, yaitu :
a. Memahami sesuatu : entry behavior, motivasi, dll, sarana dan prasarana, dan
kondisi peserta didik dan dosen
b. Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll
c. Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
d. Sebagai sarana untuk mengetahui keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan.
e. Untuk mengetahui tingkat penguasaan dan pemahaman suatu materi, misalnya
manfaat evaluasi pembelajaran pada siswa yang digunakan untuk mengukur
tingkat pemahaman dan nilai pada mata pelajaran tertentu.
f. Sebagai tolok ukur untuk mengetahui ketepatan suatu metode yang diterapkan
pada suatu kegiatan
g. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan pada suatu kegiatan atau
objek kajian tertentu untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan mutu dan
kualitas.

Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait dengan pembelajaran, seperti peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Bagi
Peserta didik, Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau
tidak memuaskan, Bagi Guru pertama, mendeteksi peserta didik yang telah dan belum
menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan, kedua, ketepatan materi yang
diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan, dll. Ketiga, ketepatan metode yang
digunakan dan Bagi Sekolah pertama, hasil belajar cermin kualitas sekolah, kedua,
membuat program sekolah, ketiga, pemenuhan standar.

Dengan demikian dapatlah di fahami bahwa evaluasi sangat perlu/bermanfaat dan


merupakan syarat mutlak untuk perbaikan, agar mempunyai makna yang signifikan bagi
semua pihak. Jika di temukan hubungan antara hasil belajar dengan efektivitas metode
mengajar terbukalah kemungkinan untuk mengadakan perbaikan. Sebelum kita
mengevaluasi kemampuan metode baru pada sejumlah peserta didik, perlu kita pikirkan
bahwa proses pembelajaran itu dinamis, senantiasa terjadi perubahan pada guru maupun
murid dalam interaksi itu. Disamping hasil belajar seperti diharapkan oleh guru mungkin
timbul pula hasil sampingan yang positif maupun negatif. misalnya, peserta didik
menguasai bahan yang disajikan akan tetapi ia disamping itu merasa senang atau benci
terhadap tindakan pribadi gurunya.

Daftar Pustaka

Abdul Jabar; Cepi Safruddin; Arikunto, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan


Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Ed.Revisi.Jakarta: PT
Bumi Aksara
Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung : ITB. Hlm
196
Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), hal 3


Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinnya (Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 1

Anda mungkin juga menyukai