Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGUASAAN KETRAMPILAN BERBAHASA JAWA

KRAMA INGGIL DALAM MULOK BAHASA JAWA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal

Dosen Pengampu:

Atip Nurharini,S.Pd.,M.Pd.

Oleh:

Salma Nurul Fitriya (1401419230)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
PENGARUH PENGUASAAN KETRAMPILAN BERBAHASA JAWA
KRAMA INGGIL DALAM MULOK BAHASA JAWA
Salma Nurul Fitriya

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas


Negeri Semarang, 50189, Semarang

E-mail : salmafitriya050101@gmail.com

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan macam-macam: ada bentuk yang dianggap
dimana terdapat banyak keanekagarama halus dan ada pula yang dianggap biasa.
didalamnya. Baik dari tarian, acara adat, Semakin banyak kata krama, krama inggil,
makanan daerah, rumah adat, baju adat dan atau krama andap dalam suatu ujaran,
tentu saja Bahasa yang beranekaragam. semakin haluslah tingkat ngoko itu.
Indonesia memliki 34 provinsi dimana
Bahasa Jawa ini harus dijaga dan
salah satunya yaitu Jawa Tengah. di
dilestarikan, mengingat saat ini masyarakat
masyarakat Jawa ini sendiri memiliki
semakin sedikit yang menggunakan Bahasa
keunikan atau ciri khas dari daerahnya.
Jawa dalam kesehariannya. Seperti yang
Salah satunya Bahasa yang digunakan.
diungkapkan oleh Setyanto, dkk (2015)
Seperti yang kita ketahui manusia adalah
dimana dari hasil pengamatannya
makhluk social dan tentu saja
menunjukkan bahwa ada kecenderungan
berkomunikasi dengan individu lain adalah
kuat bahwa masyarakat Jawa sudah mulai
hal yang sudah menjadi kodrat manusia.
meninggalkan penggunaan bahasa Jawa
Bahasa adalah salah satu alat untuk
sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Hal
berkomunikasi. Pada masyarakat jawa
tersebut berdampak di dunia instansi
Bahasa ibu aau Bahasa yang digunakan
pendidikan. Oleh karena itu Bahasa Jawa
sehari-hari yaitu Bahasa Jawa.
ini sebaiknya mulai dikenalkan kepada
Bahasa jawa ini terkenal dengan masyarakat sejak dini. Salah satu hal yang
tingkatan bahasanya. Tingkatan Bahasa efektif digunakan untuk melestarikan
jawa ini bertujuan untuk berkomunikasi Bahasa jawa ini yaitu dengan memasukkan
sesuai dengan tingkatan lawan bicaranya Bahasa jawa kedalam kurikulum muatan
yang disebut dengan unggah ungguh. istilah local.
unggah-ungguh disebut juga sebagai andap
Bahasa jawa ini dapat dilestarikan
asor yaitu suatu sikap merendahkan diri
melalui muatan local. Dimana didalam
dengan sopan dan merupakan kelakuan
muatan local tersebut terdapat komponen
yang benar yang harus ditunjukkan kepada
ketrampilan. Pengertian keterampilan
setiap orang yang sederajat atau lebih
dalam konteks pembelajaran mata pelajaran
tinggi. Menurut Soepomo, tingkat tutur
di sekolah adalah usaha untuk memiliki
bahasa Jawa itu sendiri sebenarnya hanya
keahlian yang dapat bermanfaat bagi
dibagi dua, yaitu tingkat ngoko dan basa.
masyarakat. Keahlian yang dimaksud juga
Namun, tingkat ngoko ini dapat berbentuk
dapat diartikan sebagai kemampuan dasar kesulitan. Berbagai keterampilan
yang harus diasah melalui berbagai cara, atau kemampuan untuk dapat
dalam hal ini yang dimaksudkan adalah berperilaku positif dan beradaptasi
pembelajaran keterampilan. dengan lingkungan, yang
memungkinkan seseorang mampu
Penentuan isi dan bahan pelajaran
menghadapi tuntutan dan tantangan
muatan lokal didasarkan pada keadaan dan
dalam hidupnya sehari-hari secara
kebutuhan lingkungan, yang dituangkan
efektif. Komponen Ketrampilan
dalam mata pelajaran dengan alokasi
Hidup (Life Skill ) antara lain yang
waktu yang berdiri sendiri. Adapun materi
dapat dikembangkan menjadi bahan
dan isinya ditentukan oleh satuan
pembelajaran mulok antara lain di
pendidikan, yang dalam pelaksanaannya
bidang :
merupakan kegiatan kurikuler untuk
a. Kelompok Ketrampilan
mengembangkan kompetensi yang sesuai
Pertanian
dengan keadaan dan kebutuhan daerah.
Meliputi
Muatan lokal keterampilan adalah suatu persawahan,perkebunan,perik
upaya pembelajaran yang diberikan berupa anan,perternakan,kehutanan
mata pelajaran yang berkaitan untuk dll.Adapun tujuan umum
meningkatkan kemampuan dasar yang bahan kajian pertanian agar
dimiliki siswa. Isi dan media siswa memiliki kemampuan
penyampaiannya dikaitkan dengan dasar, pengetahuan dan
lingkungan alam, lingkungan sosial, dan keterampilan cara bertani dan
lingkungan budaya yang ada di daerah buudidaya tanaman yang baik
tersebut dan wajib diikuti oleh seluruh perta dan benar sesuai dengan
didik. Selain itu juga dapat diarahkan situasi dan kondisi lingkungan
dengan pembelajaran keterampilan, agar serta tingkat pengalaman
siswa dapat mengetahui potensi dasar yang siswa SD.
dimiliki. Secara khusus siswa
diharapkan memahami
PEMBAHASAN
berbagai jenis tanaman
A. Komponen Ketrampilan Muatan Lokal menurutpenggolongan,
Jenis ketrampilan yang termasuk penyediaan lahan,
dalam rumpun Muatan Lokal di SD pembibitan, cara menanam,
cukup banyak , namun untuk cara memberikan pupuk dan
mempermudah mempelajari memanen. Selain itu siswa
dikelompokan menjadi dua kelompok juga diharapkan dapat
besar. mempunyai wawasan yang
1. Keterampilan hidup (life skill) dapat diterapkan dalam
Keterampilan hidup (life praktik, dengan cara yang
skills) merupakan kemampuan yang lebih modern dan lebih efektif
dimiliki oleh setiap individu baik sehingga dapat membantu
dari keterampilan fisik, mental, meningkatkan taraf hidup
emosional, spiritual, kejuruan, dan masyarakat.
keterampilan menghadapi b. Kelompok Ketrampilan Jasa
Tujuannya agar siswa dapat berwirausaha sesuai dengan bakat dan
memiliki pengetahuan teknik minatnya untuk dapat bekerja secara
dan wawasan mengenai mandiri
berbagai jenis pekerjaan yang Komponen Ketrampilan Kejuruan
berhubungan dengan jasa. antara lain yang dapat dikembangkan
Misalnya keterampilan menjadi bahan pembelajaran mulok
memperbaiki sepeda motor, antara lain di bidang :
ketrampilan melayani pembeli a. Kelompok Ketrampilan
di toko, ketrampilan Teknologi
menghitung dan mengatur Meliputi pendidikan
pembukuan dll. computer , mesin foto copy,
Dengan mengenal mesin stensil dan lain-lain.
ketrampilan jasa , akan timbul Tujuannya untuk
perasaan keinginan siswa, memperkenalkan secara dini
kelak jika mereka besar akan hasil teknologi yang digunakan
melakukan hal-hal seperti itu. di masyarakat, cara penaganan
Selain itu untuk memberikan dan pemeliharaannya. Dengan
pengetahuan yang ada pendidikan computer tujuan
kaitannya dalam kehidupan tambahan yang ingin dicapai
sehari-hari. agar siswa dapat melakukan
c. Kelompok Ketrampilan Teknik pekerjaan kreatif, menjalankan
Kerumahtanggan program-program pengolahan
Untuk Sekolah Dasar yang kata untuk menulis, melatih
mencakup kelompok ini adalah siswa berpikir logis, dapat
mesin sederhana elektronika menggunakan computer untuk
sederhana, alat-alat rumah membantunya belajar materi
tangga, listrik rumah tangga, lain dan lain-lain.
kerja batu dan kerja kayu. b. Kelompok Kerajian tangan
Tujuannya agar siswa dapat Meliputi kerajian ulir,
menanamkan dan kerajianan anyam, kerajianan
menggembangkan logam, dan kerajianan
kemampuan dan sikap siswa batik.Tujuan pembelajarannya
dalam menggunakanalat, adalah memberikan ketrampilan
membuat memasang/merakit, dasar tentang lingkungan dan
merawat/memperbaiki / manfaatnya serta konsep-
memelihara, mengadakan konsep hidup yang mandiri
improvisasi dll serta sesuai dengan perkembangan
memberikan kegiatan olah ilmu pengetahuan dan
tangan dan teknologi. Teknologi (IPTEK). Bagi siswa
2. Keterampilan Kejuruan SD, tujuannya untuk
Kemampuan atau keterampilan memperkenalkan berbagai jenis
khusus (kejuruan) yang dimiliki oleh kerajianan yang dimiliki dan
seseorang dalam bidang non agar tumbuh penghargaan rasa
akademik.Kemampuan dalam memiliki.
pekerti dan tata krama para pemuda
B. Pengaruh Bahasa Jawa Krama di Jawa semakin menurun. Karena
Inggil dalam muatan local cenderung tidak bisa berbahasa
Jawa halus mereka lebih memilih
berbahasa Indonesia yang dianggap
lebih mudah. Oleh karena itu,
pendidikan berbahasa Jawa yang
baik dan benar perlu ditanamkan
sejak dini supaya bahasa tetap
terjaga kelestariannya dan
karakteristik masyarakat suku Jawa
yang dikenal berbudi luhur dan
Penggunaan bahasa krama memiliki tata krama yang baik dan
di instansi pendidikan tentu dapat tetap terjaga.
menggambarkan nilai kesopanan Menurut Mochtar,
siswa terhadap orang yang kurangnya minat generasi muda
berkomunikasi dengan siswa. terhadap Bahasa Jawa disebabkan
Sebagian besar orangtua karena Bahasa Jawa dianggap tidak
mengeluhkan anaknya tidak dapat dapat digunakan untuk mencari
menggunakan bahasa krama dengan kerja, sukar, bahkan ada yang
baik. Hal tersebut senada dengan menganggap Bahasa Jawa sebagai
hasil observasi yang dilakukan oleh bahasa wong desa, sehingga merasa
Saputro (2017) di MI dan SD di malu untuk menggunakannya.
Banyumas, terdapat permasalahan Bahasa yang dikenal anak-anak
yang berhubungan dengan sekolah kebanyakan hanya logat
kemampuan anak berbicara ngoko ( untuk percakapan sehari-
menggunakan bahasa daerah yang hari ), bahkan ketika mereka
sesuai, khususnya saat berbicara berbicara dengan orang yang lebih
menggunakan bahasa daerah yang tua.
sesuai, khususnya saat anak Gubernur Jawa Tengah H
berbicara dengan orang yang lebih Ganjar Pranowo SH mengatakan
tua yang seharusnya memakai basa bahwa, "penggunaan Bahasa Jawa
krama inggiltetapi anak cenderung kembali digalakkan untuk menjaga
menggunakanbasa ngoko. dan memelihara kelestarian bahasa.
Dampak negatif dari adanya sastra, dan aksara Jawa yang
pendangkalan bahasa Jawa di menjadi faktor penting bagi
kalangan pemuda Jawa kini mulai peneguhan jati diri daerah, dan
terasa akibatnya. Banyak remaja masyarakat Jawa Tengah. Untuk
atau pemuda yang tidak tahu menyelaraskan fungsi Bahasa,
penerapan sopan santun kepada Sastra, dan Aksara Jawadalam
mereka yang lebih tua, atau yang kehidupan masyarakat yang sejalan
seharusnya dihormati. Lunturnya dengan arah pembinaan Bahasa
bahasa Jawa membuat kualitas budi Indonesia. Hal ini, pemerintah
daerah ditugasi untuk membina dan bersama oleh semua guru dan
melindungi Bahasa Jawa." pimpinan sekolah, melalui semua
Keterampilan berbicara mata pelajaran dan menjadi bagian
bahasa Jawa krama siswa Sekolah yang tak terpisahkan dari budaya
Dasar cukup memprihatinkan sekolah (Pusat Kurikulum
melihat masih jarangnya ditemukan Balitbank Kemendiknas, 2010: 2).
siswa yang menggunakan bahasa Dengan demikian, mata
Jawa krama ketika berkomunikasi pelajaran bahasa Jawa merupakan
dengan guru ataupun dengan orang salah satu pendidikan budaya yang
yang lebih tua di sekolah. Selain itu, mengenalkan lingkungan alam,
dalam pembelajaran bahasa Jawa sosial, serta budaya daerah yang
banyak siswa yang masih belum bertujuan untuk mengembangkan
dapat berbicara bahasa Jawa krama serta melestarikan budaya daerah,
ketika siswa mendapat tugas dari dengan memberikan bekal ilmu dan
guru untuk melatih keterampilan keterampilan kepada siswa.
berbicara siswa. Hal ini sesuai Dengan cara menirukan
dengan penelitian yang kalimat beragam krama (melalui
dilaksanakan oleh BAPEDA DIY bermain peran) terkait dengan
(Ekowati dalam Anestasia 2013) kehidupan praktis yang selalu
mengenai kondisi pembelajaran dihadapi anak-anak sehari-hari,
bahasa Jawa ditunjukkan 93% guru maka hal tersebut akan selalu
di SD dan SMP hanya terekam dengan baik di dalam
menggunakan metode ceramah ingatannya. Selain itu, akan selalu
dalam setiap penyampaian materi menjadi acuan ketika berperilaku
pembelajaran. Media pembelajaran dan bersikap serta berinteraksi
juga terbatas pada media tradisional sosial di lingkungannya. Penerapan
seperti gambar dinding dan kaset kebiasaan-kebiasaan baik tersebut
tembang. baik dalam interaksi anak dengan
Dalam pembelajaran bahasa keluarga maupun dengan teman dan
Jawa, guru belum dapat membuat gurunya di sekolah maka akan
siswa terampil berbahasa jawa tertanam sejak dini dalam diri anak
krama karena belum adanya upaya untuk selalu memperhatikan
guru untuk membiasakan berbahasa unggah-ungguh bahasa Jawa dalam
jawa krama bagi siswa dalam bertutur kata bahasa Jawa
kehidupan sehari-hari siswa di disesuaikan dengan lawan
sekolah. Pembelajaran bahasa Jawa bicaranya. Banyak cara yang dapat
menjadi muatan lokal wajib di dilaksanakan untuk mengenalkan
Provinsi Jawa Tengah sebagai dan membiasakan siswa dalam
upaya untuk melestarikan budaya berperilaku dan bertutur kata yang
melalui penerapan pendidikan sesuai dengan unggah-ungguh basa
karakter di sekolah. Pendidikan Jawa tentunya disesuaikan dengan
budaya dan karakter bangsa adalah karakteristik siswa SD. Namun
usaha bersama sekolah dan oleh dengan cara apapun kecuali
karenanya dilaksanakan secara didukung dengan peran orang tua
serta guru yang notabene metode pembelajaran yang bisa
merupakan sosok teladan siswa, memberikan pengalaman terhadap
maka upaya-upaya tersebut tidak kompetensi-kompetensi tersebut.
akan optimal mengingat siswa Kaedah pelajaran Bahasa
adalah anak-anak yang masih Jawa dapat digunakan sebagai
membutuhkan bimbingan dari wadah mengenali nilai-nilai
orang tua. estetika, etika, moral, dan spiritual.
Nilai-nilai tersebut sangat penting
Dalam proses pembelajaran untuk perkembangan bangsa.
bahasa, diperlukan sebuah strategi Penggunaan pahasa Jawa dapat
pembelajaran yang bisa digunakan sebagai wadah untuk
mengarahkan siswa untuk bisa belajar karakter dan budi pekerti
mencapai kompetensi dan indikator luhur. Pada observasi awal kepada
yang ada pada mata pelajaran tokoh masyarakat, tokoh
bahasa. Dalamproses pembelajaran masyarakat mengatakan bahwa
bahasaJawa, diperlukan sebuah "anak yang menguasai Bahasa Jawa
strategi yang bisa mengantarkan yang baik dan benar terkesan
siswa untuk mencapai kompetensi mempunyai karakter dan budi
dalam pelajaran bahasaJawa. pekerti yang baik dari pada anak
Dalam mata pelajaran bahasaJawa, yang kurang menguasai Bahasa
terdapat 4(empat) standar Jawa dengan baik dan benar. Semua
kompetensi, diantaranya itu dapat dilihat dari cara anak
ngrungokake(mendengarkan), berbicara dengan temail sebaya,
micara (berbicara), maca dengan anak yang lebih tua dan
(membaca), dan dengan orangtua ataupun guru
nulis(menulis).Setiap standar Berdasarkan ketetapan
kompetensi tersebut mempunyai pemerintah tersebut, setiap sekolah
kompetensi dasar yang berbeda yang ada di Jawa Tengah berarti
sesuai dengan jenis standar harus menggunakan bahasa jawa
kompetensinya. Dengan adanya dalam satu hari tersebut. Sebagai
beberapa kompetensi dasar yang awal dari pembiasaan tersebut, hari
berbeda tersebut, maka strategi dan jumat merupakan hari yang baik
metode pembelajaran yang karena hari tersebut merupakan hari
diterapkan juga berbeda sesuai yang pendek. Para siswa, guru
dengan tujuan pembelajaran yang maupun anggota masyarakat yang
ingin dicapai. Strategi pembelajaran ada di sekolah diharapkan mampu
bahasaharus mampu membawa menggunakan bahasa jawa pada
peserta didik mencapai kompetensi- saat proses berkomunikasi di
kompetensi yang ada pelajaran sekolah dengan baik. Kaidah dalam
bahasaJawa, dimana kompetensi- bahasa jawa Seperti kaidah yang
kompetensi tersebut merupakan berlaku, penggunaan bahasa jawa
kegiatan konkrit yang bisa tentulah menggunakan unggah-
dilakukan siswa setiap hari. maka, ungguh.
diperlukan sebuah strategi dan
Dengan di dukung oleh sehingga terbentuklah karakter
peraturan untuk selalu berbahasa sopan santun.
jawa krama setiap hari jum’at, akan
SIMPULAN
mempermudah siswa untuk
mempraktikan penggunaan bahasa Masyarakat jawa Bahasa ibu atau
jawa krama tersebut. Perilaku sopan Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu
santun pada siswa pun akan Bahasa Jawa. Bahasa Jawa ini harus dijaga
tercermin seiring berjalannya waktu dan dilestarikan, mengingat saat ini
mereka menggunakan bahasa jawa masyarakat semakin sedikit yang
krama. Apabila unggah-ungguh menggunakan Bahasa Jawa dalam
diperhatikan, kesungguhan untuk kesehariannya.
menggunakan ditingkatkan maka
Bahasa jawa ini dapat dilestarikan
siswa secara otomatis karakter
melalui muatan local. Dengan adanya
sopan santun akan dimiliki oleh
muatan local Bahasa jawa ini selain untuk
siswa.Berdasarkan pernyataan di
melestarikan Bahasa jawa terutama krama
atas, dapat disimpulkan bahwa
inggil yaitu untuk menerapkan karakter
pembentukan karakter sopan santun
sopan santun kepada siswa. Seperti yang
pada siswa dapat dilakukan
kita ketahui sekarang terdapat siswa yang
menggunakan bahasa Jawa krama
berbicara dengan yang lebih tua dengan
dengan cara mengajarkan kepada
menggunakan Bahasa ngoko tentu saja hal
anak mengenai bahasa Jawa krama.
tersebut tidak tepat.
Pengajaran bahasa Jawa
krama tersebut dapat diberikan Oleh karena itu muatan local
melalui mata pelajaran Bahasa Jawa Bahasa jawa terutama pada pembahasan
di sekolah. Selanjutnya anak krama inggil sangat dibutuhkan agar siswa
diberikan pemahaman dan sudah mengerti unggah-ungguh dan Bahasa
pengarahan untuk menyayangi dan jawa tetap lestari di kalangan masyarakat
menghormati sesama terutama jawa dari berbagai umur.
orang yang lebih tua. Terakhir anak
SARAN
dibiasakan untuk menggunakan
bahasaJawa krama ketika berbicara 1. Bagi Pengajar dan pihak sekolah
dengan orang yang lebih tua. Sekolah sebaiknya
Dengan adanya pembiasaan menyediakan sarana dan prasarana
penggunaan bahasa Jawa pada hari yang memadai untuk mendukung
Jumat di setiap minggunya, proses pembelajaran Bahasa jawa
diharapkan para siswa memiliki krama inggil. Sekolah dapat
karakter yang tercermin dalam memberikan pelatihan terhadap
kaidah bahasa Jawa krama tersebut. guru agar dapat lebih menguasai
Dengan berkomunikasi Bahasa krama. Sehingga siswa
menggunakan bahasa Jawa krama dapat lebih memahami dan dapat
disekolah, guru ataupun siswa dapat mempraktekkan pada kehidupan
mengambil nilai-nilai unggah- sehari-hari.
ungguh yang terdapat didalamnya 2. Bagi siswa
Dengan adanya muatan Madya, K. (n.d.). BAB II.
local Bahasa jawa ini siswa http://guruketerampilan.blogspot.com
diharapkan lebih semangat dalam /2013/05/pengertian-
mempelajari Bahasa jawa terutama tingkatan bahasa jawa new.docx -
pada penggunaan Bahasa krama MAKALAH BAHASA INDONESIA
agar dapat diterapkan pada \u201cTingkatan Bahasa Dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa Bahasa Jawa\u201d Di Susun Oleh
Mushaf Army Argyaloka
diharapkan dapat melestarikan
081210113018 | Course Hero. (n.d.).
Bahasa jawa krama inggil dan dapat Retrieved April 11, 2021, from
menjadikan pembentukan karakter https://www.coursehero.com/file/457
sopan santun pada siswa. 77228/tingkatan-bahasa-jawa-
newdocx/
DAFTAR PUSTAKA
Wilian, S. (2006). Tingkat Tutur dalam
PEMBELAJARAN UNGGAH- Bahasa Sasak dan Bahasa Jawa. In
UNGGUHING BAHASA JAWA WACANA (Vol. 8, Issue 1). Brill.
SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER https://doi.org/10.17510/24076899-
PADA SISWA KELAS 5 SD 00801003
MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI -
PDF Download Gratis. (n.d.).
Retrieved April 11, 2021, from
https://docplayer.info/47602657-
Pembelajaran-unggah-ungguhing-
bahasa-jawa-sebagai-pendidikan-
karakter-pada-siswa-kelas-5-sd-
muhammadiyah-pk-boyolali.html
PENINGKATAN KETERAMPILAN
BERBICARA BAHASA JAWA
RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI
MODEL QUANTUM LEARNING.
(n.d.).
Teori, K., Berbicara, A. K., Jawa, B., &

Anda mungkin juga menyukai