Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRINSIP PENGEMBANGAN DAN MODEL KONSEP


KURIKULUM MUATAN LOKAL
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal

Dosen Pengampu:

Atip Nurharini,S.Pd.,M.Pd.

Oleh:

Salma Nurul Fitriya (1401419230)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita  dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang membimbing umatnya dari zaman jahiliyah
menuju  zaman Islami agama Islam.

Makalah ini disusun untuk  memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum


Muatan Lokal. Kami  berharap makalah  ini dapat  menambah pengetahuan pembaca tentang
konsep di dalamnya.

Namun di samping itu, kami menyadari betul bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu kami  mengharapkan kritik dan saran  yang
sekiranya membangun dari  para pembaca sekalian agar kekurangan dalam  makalah ini dapat
diperbaiki dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Semarang, 20 Maret 2021

                                                                                                    Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

2.1 Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal.............................................................................3

2.2 Model konsep kurikulum muatan local..................................................................................5

BAB III..................................................................................................................................................7

PENUTUP.............................................................................................................................................7

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum merupakan bagian terpenting dalam Pendidikan. Dengan adanya
kurikulum Pendidikan di Indonesia akan semakin terarah dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Kurikulum di Indonesia sering berganti di sesuaikan dengan zamannya.
Penyempurnaan kurikulum ini dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Dalam pelaksanaannya kurikulum tidak hanya diperuntukkan menjadi


pedoman mata pelajaran yang mementingkan pengetahuan saja. Terdapat juga
kurikulum untuk muatan local. Muatan local adalah suatu program Pendidikan yang
berisi karakteristik, ciri khas suatu daerah yang dikaitkan dengan lingkungan alam dan
budaya daerah tersebut. Dengan adanya muatan local ini dapat menjadikan peserta
didik banggga dan dapat melestarikan budaya yang ada disekitarnya.

Sedang bagi bahan muatan lokal yang dilaksanakan secara kurikuler, bahan
dikembangkan dari pola kehidupan dalam lingkungannya dan perlu dibicarakan
dengan narasumber yang bersangkutan dan bekerja sama dengan instansi-instansi lain
yang terkait untuk mencari atau menyeleksi bahan muatan lokal yang sesuai dengan
harapan dan keadaan sekolah.

Pada penerapan muatan local di SD tidak semulus yang dibayangkan tentu


saja terdapat kendala yang menghalangi proses penerapan muatan local. Oleh karena
itu dalam pelaksanaanya tentu terdapat evaluasi yang digunakan untuk acuan
pengembangan kurikulum muatan local supaya lebih baik dan benar lagi.
Pengembangan kurikulum muatan local ini sendiri tentunya berpacu pada prinsip-
prinsip serta model konsep kurikulum muatan local agar dalam pengembangannya
tetap selaras dengan apa yang diharapkan. Kurikulum muatan local ini dalam
pengembangannya tidak hanya tanggung jawab pendidik tetapi juga masyarakat atau
lingkungan sekitar. pada sekolah dasar harus memberikan pengenalan terhadap
lingkungan sekitar dengan variative dan menarik serta menyenangkan sehingga
kurikulum muatan local akan menjadi maksimal.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengembangan kurikulum muatan local ?

1
2. Bagaimana prinsip pengembangan kurikulum muatan local ?
3. Bagaimana model konsep kurikulum muatan local ?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengembangan kurikulum muatan local
2. Memahami prinsip pengembangan kurikulum muatan local
3. Mengetahui model konsep kurikulum muatan local

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah bisa dilakukan secara intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Begitu pula bahan yang ada pada muatan lokal dapat
tercantum pada intrakurikuler, misalnya berbagai mata pelajaran yang termasuk dalam
bidang studi kesenian dan keterampilan, bahasa (bahasa Daerah dan Inggris) dan
beberapa topik subtopik bahasan yang bernaung dalam bidang studi IPA dan IPS dan
pelajaran lainnya. Sedang bagi bahan muatan lokal yang dilaksanakan secara
kurikuler, bahan dikembangkan dari pola kehidupan dalam lingkungannya dan perlu
dibicarakan dengan narasumber yang bersangkutan dan bekerja sama dengan instansi-
instansi lain yang terkait untuk mencari atau menyeleksi bahan muatan lokal yang
sesuai dengan harapan dan keadaan sekolah.
Karena bahan muatan lokal sifatnya mandiri dan tidak terikat oleh pusat, maka
peranan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam muatan lokal ini sangat
menentukan. Untuk melaksanakan pengembangan, langkah-langkahnya dapat
ditempuh sebagai berikut : (1) menyusun perencanaan muatan lokal, (2)
melaksanakan pembinaan, (3) merencanakan pengembangan.
1. Menyusun perencanaan muatan lokal
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran selalu menyangkut berbagai
unsur atau komponen yang saling terkait. Begitu pula dalam menyusun
perencanaan muatan lokal juga akan menyangkut berbagai sumber, seperti
pengajar, metode, media, dana dan evaluasinya.
2. Melaksanakan pembinaan
Pembinaan muatan lokal perlu ditangani oleh tenaga-tenaga yang
profesioanal dan dilakukan secara kontinue, karena dalam pelaksanaan
dilapangan kadang-kadang siswa lebih mahir dari pada gurunya , karena
siswa sudah biasa melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dimaksud,
misalnya anak petani, anak pengrajin, bengkel, peternak dan sebagainya,
yang akibatnya akan terjadi pembuangan tenaga, waktu dan biaya.
3. Merencanakan pengembangan
Ada dua pengembangan dalam muatan lokal :

3
a. Pengembangan untuk jangka panjang
Pengembangan jangka panjang dilaksanakan secara berurutan
atau berkesinambungan dari berbagai muatan lokal yang pernah
ada di sekolah-sekolah bawahnya. Sedang di perguruan tinggi akan
lebih tepat kalau diistilahkan dengan “program khusus”, yang akan
menyebabkan adanya ciri khas bagi setiap perguruan tinggi yang
bersangkutan. Kalau ada istilah muatan lokal kiranya akan
didapatkan juga muatan regional, muatan nasional, dan muatan
internasional. Batasan untuk berbagai istilah tersebut seolah-olah
dibatasi oleh tebanya (scobe) yang menyangkut batas daerah atau
lokasi.
b. Pengembangan untuk jangka pendek
Pengembangan muatan lokal dalam jangka pendek dapat
dilakukan oleh sekolah setempat dengan cara: menyusun
kurikulum muatan lokal kemudian menyusun GBPP-nya dan di
revisi setiap saat. Dalam pengembangan selanjutnya ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yaitu (1) perluasan muatan local dimana
bahan muatan lokalnya yang ada didaerah sekitar, dan (2)
pendalaman muatan local dimana bahan muatan lokalnya sudah
ada kemudian diperdalam.
Pengembangan muatan lokal untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK perlu memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan
pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4. Apresiatif

4
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk
pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan
pendidikan dan daerah.
5. Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan
pendidikan.
6. Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar,
tetapi juga mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus-
menerus.
7. Manfaat
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.

2.2 Model konsep kurikulum muatan local


Model konsep dan pengembangan kurikulum adalah suatu konstruksi dasar
sebuah kurikulum , yang merupakan lambang acuan teoritik dalam melakukan
pengembangan sebuah kurikulum. Berikut dikemukakan beberapa model kurikulum,
yang sering dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum, yaitu : (1) model
kurikulum Roger
1. Model Kurikulum Roger
a. Model I
Model ini menggambarkan bahwa kegiatan pendidikan semata-
mata terdiri atas kegiatan memberikan informasi (isi
pelajaran/Materi Pelajaran) dan ujian (Evaluasi), maka kurikulum
pun dikembangkan mengacu kepada dua hal tersebut. Dari model
ini, akan dapat dimunculkan 2 pertanyaan pokok, yaitu : 1)      Apa
yang saya ajarkan ? 2)      Bagaimana hasil pengajaran saya ?
b. Model II
Model ini merupakan penyempurnaan dari model I, dimana
dalam pengembangannya disamping pengembangan materi dan
evaluasi juga dipikirkan pemilihan metode dan penyusunan
organisasi bahan pelajaran secara sistematis. Dari model ini, akan

5
muncul empat pertanyaan pokok bagi seorang pengajar, yaitu :
1)      Apa yang saya ajarkan ? 2)      Bagaimana hasil pengajaran saya
? 3)      Bagaimana saya mengajar ? 4)   Bagaimana organisasi bahan
yang akan saya ajarkan ?
c. Model III
Model ketiga merupakan penyempurnaan model II, yaitu
dengan memasukkan unsur teknologi pendidikan, dimana dalam
mengembangkan sebuah kurikulum disamping pengembangan
materi dan evaluasi juga dipikirkan pemilihan metode dan
penyusunan organisasi bahan pelajaran secara sistematis serta
penggunaan teknologi yang tepat digunakan dalam penyampaian
materi tersebut.
d. Model IV
Model keempat merupakan penyempurnaan model III, yaitu
dengan memasukkan unsur Tujuan pendidikan, dimana Tujuan
merupakan arah utama dalam mengembangkan sebuah kurikulum
baik dalam pengembangan materi , evaluasi , pemilihan metode
dan penyusunan organisasi bahan pelajaran serta penggunaan
teknologi yang tepat digunakan dalam penyampaian materi
tersebut.

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki
keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan,
keterampilan daerah, dll) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus selalu dilestarikan dan
dikembangkan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui
upaya pendidikan. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik
memungkinkan mereka untuk lebih mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan
pengembangan lingkungan melalui pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan
kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik.

Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal dalam


Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beranekaragam kebudayaan.
Sekolah tempat program pendidikan dilaksanakan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh

6
karena itu, program pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luas pada
peserta didik tentang kekhususan yang ada di lingkungannya. Standar Isi yang seluruhnya
disusun secara terpusat tidak mungkin dapat mencakup muatan lokal tersebut. Sehingga
perlulah disusun mata pelajaran yang berbasis pada muatan lokal.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk melaksanakan pengembangan, langkah-langkahnya dapat ditempuh
sebagai berikut : (1) menyusun perencanaan muatan lokal, (2) melaksanakan
pembinaan, (3) merencanakan pengembangan. Pengembangan tersebut tentunya
dengan melihat prinsip pengembangan kurikulum muatan local yaitu utuh
,konstektual ,terpadu ,apresiatif ,fleksibel ,pendidikan sepanjang hayat , dan
bermanfaat. Kebijakan yang berkaitan dengan dimasukkannya program muatan lokal
dalam Standar Isi dilandasi kenyataan bahwa di Indonesia terdapat beranekaragam
kebudayaan.

7
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo.2012. Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal.Semarang:UNNES.
Dakir. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta.
Yufiarti. 1999. Pengembangan Mulok. Depdikbud Ditjen Dikti PPGSD
http://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-analisis-model-pengembangan.html (diakses
19 maret 2021)
https://harmunasim.blogspot.com/2016/12/pengembangan-kurikulum-muatan-lokal.html
(diakses 19 maret 2021)
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/06/prinsip-pelaksanaan-muatan-lokal.html (diakses 19
maret 2021)
http://muinarifah.blogspot.com/2014/08/strategi-dan-model-mulok-muatan-lokal.html
(diakses 19 maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai