Anda di halaman 1dari 6

Tugas : Gizi Daur Hidup

1. Jelaskan ciri khas tumbuh kembang selama fase kehamilan, bayi, anak dan remaja

Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan pesat dari semua sistem
dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal organ penting janin terbentuk di trimester ini. Yang
harus diperhatikan benar, kurun waktu ini amat rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan
fatal. Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan
pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh. Pada trimester ketiga, masing-masing
fungsi organ tubuh semakin matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin
sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.

Pada bayi hari pertama sampai minggu kedua dari kelahiran BB akan turun yang disebut
penuruan BB fisiologis dan tidak boleh lebih dari 10% dari berat lahir. Berat lahir normal bayi
adalah 2500-4000 gr. Panjang badan bayi waktu lahir sekitar 48-50cm hingga akhir tahun
pertama mengalami kenaikan 25cm sehingga usia 1 tahun tinggi badannya 75cm, dst. Selain
berat dan Panjang badan, pertumbuhan pada bayi juga terjadi pada otak, SSP, Organ seks,
fungsi-fungsi fisiologis, serta perkembangan pancaindra, keterampilan, emosi, social dan Bahasa.

Pasa masa prasekolah pertumbuhan fisik terjadi lebih lambat, berat badan bertambah sekitar
11/2-21/2 kg/tahun. Tinggi badan bertambah sekitar 71/2 cm/tahun. Setiap orang mengalami
beberapa fase dalam pertumbuhan gigi, fase-fase ini adalah fase gigi sulung/susu dan fase gigi.
Perkembangan psikis sebelum jiwa anak matang untuk bersekolah ia dipersiapkan di taman
kanak-kanan. Periode ini mempunyai 3 ciri khas yaitu (a) perkembangan emosi dengan
kegembiraan hidup. (b) kebebasan, dan (c) fantasi. Pada usia sekolah disebut juga periode
intelektual karena merupakan Sebagian waktunya untuk mengembangkan kemampuan
intelektualnya.

Pertumbuhan fisik remaja menurut IDAI yaitu :

a. Pacu tumbuh yang pesat, yaitu pertambahan tinggi dan berat badan yang cepat.2

Pertumbuhan remaja laki-laki berbeda dengan remaja perempuan. Anak perempuan mengalami
pacu tumbuh 2 tahun lebih awal daripada laki-laki.2,3  
b. Perkembangan seks sekunder yang karakteristik.

Selama pubertas terjadi perubahan kadar hormonal yang berperan dalam perkembangan seks
sekunder, termasuk pertumbuhan rambut pubik dan ketiak, menarke (haid pertama) pada remaja
perempuan atau pertumbuhan penis pada remaja laki-laki, perubahan suara pada remaja laki-laki,
peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat dan pembentukan jerawat.

Pada anak perempuan, tanda pubertas pertama adalah pertumbuhan payudara, berupa penonjolan
putting disertai pembesaran daerah areola dan terjadi pada umur sekitar 8-12 tahun. Haid
pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut pubertas dan sangat bervariasi antar individu dan
rata-rata terjadi pada umur 10,5-15,5 tahun dan kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai
menurun.

Pada anak laki-laki, pacu tumbuh tinggi badan dimulai sekitar 1 tahun setelah terjadi pembesaran
testis, yaitu sejak dari umur 10,5-16 tahun atau 17,5 tahun

2. Jelaskan perkembangan perilaku makan toddler dan preschool

Usia toddler merupakan usia emas (golden period) karena perkembangan anak di usia ini yaitu
usia 1-3 tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Anak pada usia
golden period ini merupakan masa yang penuh tantangan ditandai dengan perkembangan pesat,
senang mencoba hal baru dan meniru perilaku orang terdekatnya, namun masih bergantung pada
pengasuh untuk menyediakan semua kebutuhan dasar, terutama dalam hal makan. Anak usia
toddler merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan
ibunya. Penelitian Joko Widodo di Jakarta tahun 2010 yang menyebutkan pada anak pra sekolah
usia 2-3 tahun, didapatkan prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6%. Sebagian besar 79,2%
telah berlangsung lebih dari 3 bulan. Secara umum penyebab umum kesulitan makan pada bayi
dibedakan dalam 3 faktor, diantaranya adalah hilangnya nafsu makan, gangguan fungsi saluran
cerna, dan gangguan proses makan atau gangguan oral motor. Pada usia 2-3 tahun sekitar 20%
anak tidak menyukai makanan yang terasa pahit maupun pedas dan masam. Terkadang anak
tidak menyukai makanan karena warnanya tidak menarik, tetapi lebih sering karena makanan
tersebut sulit untuk dikunyah. Anak-anak menyukai daging yang lembut dibandingkan daging
yang keras, dan sayuran yang telah dimasak dibandingkan yang mentah. Menjadi picky eater
(pilih-pilih makan) adalah bagian dari fase hidup seorang toddler dan hal ini sebagai bagian dari
normal. Dalam masa pertumbuhan, anak mengembangkan kebutuhan fisiologis untuk lebih
banyak nutrisi yang diikuti dengan tahap neophobia yaitu keengganan untuk mencoba makanan
baru atau tidak familiar ketika anak mencoba untuk menegaskan kemerdekaan dan otonomi pada
dirinya. Kenyataan bahwa anak usia toddler selalu aktif bergerak, mereka tidak akan mau duduk
tenang dalam waktu lama untuk segala jenis aktivitas, bahkan untuk aktivitas makan dan baru
mau makan kalau diajak jalan-jalan, serta memenuhi kebutuhan mereka dengan penganan kecil
(snacks) sepanjang hari kelihatannya lebih cocok dengan gaya hidup “para pejelajah cilik” ini,
dibandingkan dengan meminta mereka untuk duduk manis menghabiskan menu makanan
lengkapnya.

Usia prasekolah adalah usia dimana anak telah digolongkan sebagai konsumen aktif yang sudah
dapat memilih makanan yang disukainya, namun anak belum dapat memilih sendiri makanan
yang baik untuk dikonsumsi. Orang tua bertanggung jawab untuk perkembangan kebiasaan
makan yang baik pada anaknya. Kebiasaan makan akan mempengaruhi keadaan gizi anak,
dimana pada masa ini mereka memerlukan makanan dan gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan.

3. Jelaskan tentang PHV dan PWV pada growth spurt remaja

Masalah gizi yang terjadi pada remaja akan berpengaruh terhadap Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Gizi mempunyai peran untuk mencapai Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas (Depkes, 2005). Salah satu indikator penentuan kualitas gizi pada remaja adalah
tinggi badan. Faktor utama yang mempengaruhi tinggi badan adalah genetik dan intake gizi.
Persoalan tinggi badan pada remaja yang terjadi di Indonesia merupakan cerminan rendahnya
konsumsi pangan hewani (daging, ikan, telur, susu) sebagai sumber protein dan kalsium.
Kurangnya konsumsi pangan hewani akan menyebabkan tinggi badan kurang (stunting).

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa terjadinya growth spurt
yaitu puncak pertumbuhan tinggi badan (peak 2 high velocity), masa tulang (peak bone mass)
dan berat badan (peak weight velocity). Hal ini berpengaruh terhadap kebutuhan gizi pada
remaja yang dapat menyebabkan pertumbuhan tulang secara cepat, perubahan komposisi tubuh,
mineralisasi tulang, dan aktivitas fisik. Remaja yang membatasi kebutuhan gizi akan
mengakibatkan pertumbuhan tubuh, terutama tinggi badan tidak optimal. Laju pertumbuhan
sangat bervariasi pada masing-masing individu. Hal ini berhubungan dengan berbagai faktor
seperti kurangnya asupan makan dan adanya penyakit infeksi. Penyakit infeksi menyebabkan
metabolisme zat gizi di dalam tubuh terganggu sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi
saat pertumbuhan.

4. Bagaimana perbedaan komposisi tubuh remaja laki-laki dan perempuan

Terdapat perbedaan komposisi tubuh yang kecil antara perempuan dan laki-laki sebelum usia
pubertas, namun pada usia pubertas perbedaan menjadi sangat besar dimana perempuan memiliki
lebih banyak deposit lemak, sedangkan pada laki-laki terbentuk lebih banyak jaringan otot.
Estrogen menyebabkan peningkatan jumlah simpanan lemak dalam jaringan subkutan. Sebagai
akibatnya, persentase lemak dalam jaringan subkutan pada tubuh wanita dianggap lebih besar
dibandingkan pada tubuh pria. Simpanan lemak terjadi pada payudara, bokong dan pantat, yang
merupakan karakteristik sosok feminism.

Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang anak akan memiliki
kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada pubertas, yaitu,
pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh), perkembangan seks sekunder,
perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem
sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh.13,14
Perubahan fisik yang terjadi pada periode pubertas berlangsung dengan sangat cepat dalam
sekuens yang teratur dan berkelanjutan. Tinggi badan anak laki-laki bertambah kira-kira 10 cm
per tahun, sedangkan pada perempuan kurang lebih 9 cm per tahun. Secara keseluruhan
pertambahan tinggi badan sekitar 25 cm pada anak perempuan dan 28 cm pada anak laki-laki.
Pertambahan tinggi badan terjadi dua tahun lebih awal pada anak perempuan dibanding anak
laki-laki. Puncak pertumbuhan tinggi badan (peak height velocity) pada anak perempuan terjadi
sekitar usia 12 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pada usia 14 tahun. Pada anak perempuan,
pertumbuhan akan berakhir pada usia 16 tahun sedangkan pada anak laki-laki pada usia 18
tahun. Setelah usia tersebut, pada umumnya pertambahan tinggi badan hampir selesai. Hormon
steroid seks juga berpengaruh terhadap maturasi tulang pada lempeng epifisis. Pada akhir
pubertas lempeng epifisis akan menutup dan pertumbuhan tinggi badan akan berhenti.

Pertambahan berat badan terutama terjadi karena perubahan komposisi tubuh, pada anak laki-laki
terjadi akibat meningkatnya massa otot, sedangkan pada anak perempuan terjadi karena
meningkatnya massa lemak. Perubahan komposisi tubuh terjadi karena pengaruh hormon steroid
seks.

5. Jelaskan perubahan fisiologis lansia dan efeknya terhadap kebutuhan gizi

Pada lansia perubahan fisiologis yang terjadi yaitu berkurangnya cairan dalam jaringan-jaringan
tubuh, meningkatnya kadar lemak tubuh, meningkatnya kadar zat kapur dalam jaringan otak dan
pembuluh darah, penurunan zat kapur dalam tulang, perubahan pada jaringan ikat, menurunnya
laju metabolisme basal per satuan berat badan, menurunnya aktivitas hormon, menurunnya
aktivitas enzim terutama enzim pencernaan, terbentuknya pigmen ketuaan pada otot jantung, sel-
sel saraf, kulit serta berkurangnya frekuensi denyut jantung sehingga menyebabkan
berkurangnya peredaran darah dan zat gizi.

Sumber :

Batubara, Jose RL. 2016. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Departemen Ilmu
Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta. https://www.saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/540/476

Dahlia, Jenni K. 2017. Tumbuh Kembang Remaja Yang Perlu diketahui Orangtua.
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tumbuh-kembang-remaja-yang-perlu-
diketahui-orangtua

Karyani, Inda dkk. 2012. Gambaran Kebiasaan Makan Pada Anak Prasekolah Di Tk Bhakti
Asuhan Dan Tkit Izzuddin Palembang Tahun 2009. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Volume
3 Nomor 03 November 2012. https://media.neliti.com/media/publications/57922-ID-description-
of-eating-habits-in-preschoo.pdf

Nikmawati, Ellis Endang. Pangan & Gizi Lansia Untuk Menunjang Kesehatan Dan Kebugaran.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196303111
990012-
ELIS_ENDANG_NIKMAWATI/Makalah_Semarang__Pangan_&_Gizi_Lansia_untuk_menunja
ng_kesehatan_kebugaran_dan_kecantikanKEHIDUPA.pdf

Suryanah. 1996. Keperawatan anak untuk siswa SPK. https://books.google.co.id/books?


id=i7iF6JaezwgC&pg=PA13&dq=ciri+khas+tumbuh+kembang+bayi&hl=id&sa=X&ved=2ahU
KEwjzi7zr9cjtAhVbAXIKHW7GB-gQ6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=ciri%20khas
%20tumbuh%20kembang%20bayi&f=false

Anda mungkin juga menyukai