Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

LUKA BAKAR

Nama Kelompok 2 :

1. Ade Pratama
2. Jumiati Leda bouka
3. Gistaria niati bulu
4. Mbey marambah ndima
5. Maria azeria
6. Deviktorian dominggus
7. Ovita bagau
8. Raimondus hangga dodok

Laporan Pendahuluan

1. PENGERTIAN

Combustio atau luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh panas,
kimia/radioaktif. (Long, 1996). Combustio atau Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi
dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi/radiasi
elektromagnetik. (Effendi. C, 1999) Kecelakaan arus listrik dapat terjadi apabila arus listrik dapat
terjadi apabila arus/ledakan dengan tegangan tinggi. Energi panas yang timbul menyebabkan
luka bakar pada jaringan tubuh. Pada luka jenis ini yang khas adalah adanya luka tempat masuk
yang menimbulkan hiperemesis dan ditengahnya ada daerah nekrosis yang dikelilingi daerah
pucat (Junaidi. P, 1997). Metacarpal adalah jari-jari tangan. Tulang metacarpal dapat bergerak
fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan rotasi (Junaidi. P, 1997) Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa combustio metacarpal adalah kerusakan jaringan yang mengenai jari-jari
tangan akibat dari aliran listrik yang bertegangan tinggi. Luka pada daerah masuknya arus listrik
biasanya gosong dan tampak mencukung serta ditengahnya ada daerah nekrosis yang dikelilingi
derah pucat.

2. ETIOLOGI

Menurut Hudak Gallo (1996) Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan agen
penyebab antara lain :

a. Termal : Basah (air panas, minyak panas), kering (uap, metal, api)
b. Listrik : Voltage tinggi, petir
c. Kimia : asam kuat, basa kuat.
d. Radiasi : termasuk X-Ray Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya
luka bakar dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas, (misal:
suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, api, air panas, minyak panas),
listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi kebakaran (Effendi. C, 1999)
3. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul pada luka bakar sesuai dengan
kerusakannya :
a. Grade I Kerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam
3-7 dan tidak ada jaringan parut.
b. Grade II Kerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel dan edema subkutan,
luka merah, basah dan mengkilat, sangat nyeri, sembuh dalam 28 hari tergantung
komplikasi infeksi.
c. Grade III Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka merah
keputihputihan dan hitam keabu-abuan, tampak kering, lapisan yang rusak tidak
sembuh sendiri maka perlu Skin graff.

4. PATOFISIOLOGI

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas
tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik, derajat luka bakar
yang berhubungan dengan beberapa faktor penyebab, konduksi jaringan yang terkena dan
lamanya kulit kontak dengan sumber panas. Kulit dengan luka bakar mengalami kerusakan pada
epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung pada penyebabnya. Terjadinya
integritas kulit memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh. Kehilangan cairan akan
mempengaruhi nilai normal cairan dan elektrolit tubuh akibat dari peningkatan pada
permeabilitas pembuluh darah sehingga terjadi perpindahan cairan dari intravaskular ke
ekstravaskuler melalui kebocoran kapiler yang berakibat tubuh kehilangan natrium, air, klorida,
kalium dan protein plasma. Kemudian terjadi edema menyeluruh dan dapat berlanjut pada syok
hipovolemik apabila tidak segera ditangani (Hudak dan Gallo, 1996). Menurunnya volume intra
vaskuler menyebabkan aliran plasma ke ginjal dan GFR (Rate Filtrasi Glomerular) akan menurun
sehingga haluaran urin meningkat. Jika resusitasi cairan untuk kebutuhan intravaskuler tidak
adekuat bisa terjadi gagal ginjal dan apabila resusitasi cairan adekuat, maka cairan interstitiel
dapat ditarik kembali ke intravaskuler sehingga terjadi fase diuresis.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut Doenges M.E (2000) pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah : 1.


Hitung darah lengkap : Peningkatan Hematokrit menunjukkan hemokonsentrasi sehubungan
dengan perpindahan cairan. Menurutnya Hematokrit dan sel darah merah terjadi sehubungan
dengan kerusakan oleh panas terhadap pembuluh darah. 2. Leukosit akan meningkat sebagai
respon inflamasi 3. Analisa Gas Darah (AGD) : Untuk kecurigaan cidera inhalasi 4. Elektrolit
Serum. Kalium meningkat sehubungan dengan cidera jaringan, hipokalemia terjadi bila diuresis.
5. Albumin serum meningkat akibat kehilangan protein pada edema jaringan 6. Kreatinin
meningkat menunjukkan perfusi jaringan 7. EKG : Tanda iskemik miokardial dapat terjadi pada
luka bakar 8. Fotografi luka bakar : Memberikan catatan untuk penyembuhan luka bakar
selanjutnya.

6. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan tempat pasien dirawat
melibatkan berbagai lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain mencakup penanganan
awal (ditempat kejadian), penanganan pertama di unit gawat darurat, penanganan diruangan
intensif dan bangsal. Tindakan yang dilakukan antara lain terapi cairan, fisioterapi dan psikiatri
pasien dengan luka bakar memerlukan obat-obatan topikal karena eschar tidak dapat ditembus
dengan pemberian obat antibiotik sistemik. Pemberian obatobatan topikal anti mikrobial
bertujuan tidak untuk mensterilkan luka akan tetapi untuk menekan pertumbuhan
mikroorganisme dan mengurangi kolonisasi, dengan pemberian obat-obatan topikal secara
tepat dan efektif dapat mengurangi terjadinya infeksi luka dan mencegah sepsis yang seringkali
masih terjadi penyebab kematian pasien.

ASUHAN kEPERAWATAN

Dewasa

Nama Pasien :TnA.T

Ruang/Kamar : ASOKA / D1

DiagnosaMedis : COMBUTIO No. MedicalRecord : 513263

Tanggal Pengkajian : 23 - 05 – 2019

Jam : 12.00

Masuk Rumah Sakit : 22 - 05 – 2019

Jam :16.03

Identitas Pasien

Nama Pasien :TnA.T

Jenis Kelamin :Laki-laki

Umur/Tanggal Lahir :18 tahun/ 24-04-2001

Status Perkawinan :belum Kawin

Agama : Kristen Protestan


Suku Bangsa :TIMOR

Pendidikan Terakhir : SD Pekerjaan :wiraswasta

Alamat : KEFA

Identitas Penanggung

Nama : Ny. M .A

Pekerjaan : Tani

Jenis Kelamin : perempuan

Hubungan dengan klien :Ibu Kandung Alamat :Kefa

Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama
 Kapan: pasien mengeluh nyeri di sekitar are luka bakar.
 Lokasi: di kedua ekstremitasatas dan kaki kanan.
2. Riwayat Keluhan Utama
 Mulai timbulnya keluhan: Saat kaji klien mengatakan perutnya terasa nyeri pada luka
operasi hari ( pertama ).
 Sifatkeluhan:pasien mengatakan kaki dan tangan terasa seperti tertusuk - tusuk 35 .
 Lokasi : di kedua ekstremitas atas dan kaki kanan.
 Keluhan lain yang menyertai: pasien mengatakan lemas bahwa keterbatasan mobilisasi.
 Faktor pencetus yang menimbulkan serangan : resiko kecelakaan kerja, buruh bangunan
bekerja dekat dengan sumber arus listrik daya besar. ( tersengant arus listrik )
 Apakah keluhan bertambah/berkurang pada saat-saat tertentu (saat-saat mana) Pasien
mengatakan keluhannya berkurang saat berbaring dan keluhan bertambah saat merubah
posisi tidur.
 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan klien melakukan napas dalam
Setelah dilatih petugas.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
 Riwayat penyakit yang pernah diderita : tidak ada
 Riwayat Alergi ; tidak ada
 Riwayat Operasi : tidak pernah
4. Kebiasaan
 Merokok : Jumlah: I bungkus, waktu sudah 3 tahun
 Minum alkohol : Tidak
 Minum kopi : Jumlah: 2 gelas, waktu lamanya 2 tahun
 Minum obat-obatan : Tidak
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda – Tanda Vital
 Tekanan darah: 120/60 mmHg
 Nadi : 80 x/ m
 Pernapasan : 18 x / m - Suhu badan :37oC
b. Kepala dan leher
Kepala :
 Sakit kepala : tidak
 Bentuk , ukuran dan posisi: normal
 Lesi : ada ( Luka post op Cranial )
 Masa : tidak ada
 Observasi Wajah : simetris

Penglihatan :

 Konjungtiva: animis
 Sklera: ikterik
 Pakai kacamata : tidak
 Penglihatan kabur : tidak
 Nyeri : tidak ada
 Peradangan : tidak ada
 Operasi : tidak pernah

Pendengaran

 Gangguan pendengaran : tidak


 Nyeri : tidak
 Peradangan : tidak

Hidung

 AlergiRhinnitus : tidak
 RiwayatPolip : tidak
 Sinusitis : tidak
 Epistaksis : tidak

Tenggorokan dan mulut

 Keadaan gigi : tampak bersih


 Caries : tidak
 Memakai gigi palsu : tidak
 Gangguan bicara : tidak
 Gangguan menelan : tidak
 Pembesaran kelenjar leher : tidak
c. Sistem Kardiovaskuler
 Nyeri Dada : tidak
 Inspeksi : Kesadaran/ GCS : composmentis= E 4. V= 5, M- 6 = 15
 Bentuk dada : normal
 Bibir : normal
 Kuku : normal
 Capillary Refill : normal> 3det
 Tangan : normal
 Kaki : normal
 Sendi : normal
 Ictuscordis/ApikalPulse : Teraba
 Vena jugularis : tidak teraba - Perkusi : pembesaran jantung: Normal
 Auskultasi : BJ I : Abnormal BJ II : normal Murmur :tidakada
d. Sistem Respirasi
 Keluhan : tidak ada
 Inspeksi : Jejas : tidak
 Bentuk Dada : Normal
 Jenis Pernapasan : normal
 Irama Napas : teratur
 Retraksi otot pernapasan : tidak
 Pengguna alat bantu pernapasan : tidak
 Perkusi : Cairan : tidak
 Udara : tidak
 Massa : tidak
 Auskultasi : Inspirasi : Normal
 Ekspirasi : Normal
 Ronchi: tidak
 Wheezing : tidak
 Krepitasi : tidak
 Rafles : tidak
 Clubbing Finger : Normal
e. Sistem Pencernaan
 Keluhan : klien mengatakannyeri di bagian perut
 Inspeksi : Turgor kulit : Normal
 Keadaan bibir : kering
 Keadaan rongga mulut Warna Mukosa :merah muda Luka/ perdarahan : tidak
 Tanda-tanda radang : tidak
 Keadaan gusi : Normal
 Keadaan abdomen Warna kulit :cokelat Luka : tidak
 Pembesaran : Abnormal,
 Adanyaasites : Normal
 Keadaan rektal Luka : tidak
 Perdarahan : tidak Hemoroid : tidak
f. Sistem Persyarafan
 Keluhan : nyeri pada area luka
 Tingkat kesadaran: composmentis, GCS (E/M/V): 15
 Pupil : Isokor
 Kejang : Normal
 Jenis kelumpuhan : tidak
 Parestesia : tidak
 Koordinasi gerak : Normal
 Cranial Nerves : Normal
 Reflexes : Normal

g. Sistem Musculoskeletal
 Keluhan : hambatan mobilitasfisik
 Kelainan Ekstremitas : tidak ada
 Nyeri otot : ada
 Nyeri Sendi : tidak ada
 Refleksi sendi : Normal
 Kekuatan otot : Normal

Anda mungkin juga menyukai