Anda di halaman 1dari 4

BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

Pengertian Bina Keluarga Remaja (BKR)

Program Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah kegiatan bersama yang dilakukan oleh kader

dengan orangtua atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak dan remaja.

Tujuan Bina Keluarga Remaja (BKR)

Meningkatkan pengetahuan, sikap, perilku dan keterampilan orangtua dang anggota keluarga

lainnya dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja, baik fisik maupun intelektual,

kesehatan reproduksi, mental, emosional, sosial dan moral spiritual secara seimbang melalui

komunikasi efektif antara orangtua atau keluarga dengan remaja.

Sasaran Bina Keluarga Remaja (BKR)

1. Sasaran langsung, adalah setiap keluarga yang memiliki anak usia 7-21 tahun.

2. Sasaran tidak langsung

 Perorangan, yaitu pendidik/ guru, pemuka agama, pemuka adat, pimpinan arganisasi

profesi, organisasi social kemasyarakatan, pemuda/ wanita, para ahli dari berbagai

bidang ilmu yang terkait.

 Institusi/ lembaga pemerintah dan non pemerintah, seperti organisasi wanita, sekolah,

dan LSOM.

 Pengelola/ pelaksana Pokja.

Manfaat Bina Keluarga Remaja (BKR)

Orangtua remaja dan anggota keluarga lain mengetahui tahap pertumbuhan dan

perkembangan anak dan remaja serta mampu memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh.
Tumbuh Kembang Anak Remaja

Perubahan fisik pada remaja, yaitu:

1. Kulit dan rambut mulai berminyak serta tumbuh jerawat pada wajah

2. Keringat bertambah banyak

3. Tubuh bertambah berat dan tinggi

4. Tumbuh rambut disekitar alat kelamin dan ketiak

5. Tumbuh jakun dan suara bertambah besar ,dan mengalami mimpi basah (laki-laki)

6. Payudara mulai membesar dan mengalami Haid untuk pertama kalinya (perempuan)

Perubahan Emosional/Psikologis yang terjadi pada remaja adalah:

 Timbul rasa tertarik pada lawan jenis

 Remaja wanita selalu ingin mempercantik diri dan pria terdorong untuk menunjukkan

kejantanannya

 Timbul rasa tidak percaya diri (rendah diri, malu, cemas, bimbang) dan salah tingkah

 Bagi remaja perempuan, saat menjelang haid biasanya menjadi perasa, mudah sedih,

marah dan cemas tanpa alasan.

Perubahan Tingkah Laku pada remaja, yaitu:

1. Anak remaja lebih senang berkumpul di luar rumah dan mudah terpengaruh teman

2. Sering membantah orangtua dan kurang pertimbangan

3. Ingin menonjolkan diri

Penanaman Nilai-Nilai Moral Kepada Anak Remaja


Nilai-nilai moral sebagai dasar dari norma yang dianut keluarga perlu diberikan kepada

remaja, penerapannya dilaksanakan melalui 8 fungsi keluarga, agar remaja berprilaku baik

sesuai dengan norma-norma dalam keluarga maupun masyarakat.

Nilai-nilai moral yang perlu dimiliki anak remaja antara lain, yaitu:

1. Keimanan dan ketaqwaan

2. Kerajinan dan Keuletan

3. Kepedulian

4. Disiplin dan bertanggung jawab

5. Sopan santun

6. Kasih sayang

7. Percaya diri

8. Kebanggaan

9. Kreativitas

10. Kebersihan

Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan Reproduksi merupakan suatu keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara

utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem, fungsi serta reproduksi, dan bukan

hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.

Peranan orang tua sangat menentukan tumbuh kembang remaja baik fisik maupun moral.

Oleh karena itu, komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja sangat diperlukan.

Anak perlu diberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral antara lain keimanan dan
ketaqwaan, kerajinan dan keuletan, kepedulian, disiplin dan bertanggung jawab, sopan

santun, kasih sayang, percaya diri, kebanggaan, kreatifitas dan kebersihan. Dalam

membangun hubungan harmonis antara orang tua adan remaja, orang tua diharapkan dapat:

mendengar supaya remaja mau bicara, menerima dahulu perasaan remaja, bicara remaja

supaya didengar.

Masa remaja merupakan masa perkembangan yang menjadi perhatian besar saat ini. Tidak

dapat dipungkiri dengan kondisi-kondisi kehidupan pergaulan remaja yang konotasinya

negatif membuat banyak kekhawatiran muncul terutama dari kalangan orangtua. Pada masa

peralihan ini ditandakan dengan mulai renggang/canggungnya hubungan orang tua dan anak

remajanya yang dimulai dari banyaknya pertentangan antara keinginan remaja dan orangtua,

serta dengan kondisi masa remaja ini lebih mudah terpengaruhi oleh lingkungan pergaulan

teman sebayanya (peer group), serta perkembangan teknologi dan media sosial yang pesat.

Maka peran orangtua  dalam memberikan penjagaan, serta pengawasan terhadap anak

remajanya dalam tumbuh kembangnya sangat penting. Namun, untuk tetap menjalani

interaksi harmonis antara orangtua dengan anak remajanya memerlukan keterampilan

komunikasi efektif orang tua terhadap remaja.

Pelaksanaan penyuluhan Bina Keluarga Remaja merupakan salah satu upaya dan program

yang dilaksanakan pada orangtua yang memiliki anak remaja agar dapat mengetahui,

memahami, dan memiliki keterampilan dalam membina tumbuh kembang anak remajanya

dengan tujuan terbentuknya keluarga berkualitas dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai