Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI TURKI USMANI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Tersruktur

Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu: Muhammad Nurkhanif, M.Si

Oleh :

1. Fricili Nanda Aulia (1808056017)

2. Hana Nur Afifah (1808056023)

3. Julian Pratama (1808056032)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WAISONGO

SEMARANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji


syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sejarah
Pearadaban Islam yang berjudul “Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Turki
Usmani”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
penulisan ini bertujuan untuk memahami kondisi yang terjadi pada masa Dinasti
Turki Usmani.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan
sangat perlu untuk memperbaiki dalam penulisan makalah dan akan diterima
dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi
penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Aamiin.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Barakallahu fiikum.

Lampung, 1 November 2020

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... ii


Daftar isi .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Munculnya Kerajaan Turki Usmani ...............................................................3
B. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Usmani ...................................................4
C. Perkembangan Pada Masa Kerajaan Turki Usmani .......................................5
D. Kemunduran Kerajaan Turki Usmani ............................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam mengalami kemajuan dan kemunduran, layaknya sebuah roda yang
selalu berputar kadang diatas dan kadang berada dibawah. Begitu pun dengan
islam, kemajuan kekuasaan Islam yang dicapai pada masa Abbasiyah, dan
keruntuhannya ketika diserang bangsa Mongol. Saat itu kekuasaan politik
Islam mengalami kemunduran. Wilayah kekuasaan Islam terpecah-pecah
kedalam kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memusuhi. Tidak
berhenti di situ, beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak
yang hancur akibat serangan bangsa Mongol, bahkan Timur Lenk
menghancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain.Dalam suasana
infreoritas seperti itu, muncul kesadaran politik umat Islam secara kolektif,
kesadaran kolektif ini mengalami kemajuan dengan ditandai oleh berdirinya
tiga kerajaan besar, Usmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia.
Kerajaan Usmani inilah yang paling pertama berdiri dan paling lama bertahan
dibandingkan dua lainnya. Pada tahun 1037 M Turki dapat menguasai
kekhalifahan Abassiyah. Akan tetapi, akhirnya lumpuh oleh bangsa Mongol,
kecuali bangsa Turki yang dipimpin oleh Ertughril, yang selanjutnya
menjelma menjadi Turki Usmani. Puncak kemegahannya dari tahun 1520-
1566 M, dibawah pemerintahan Sulaiman I. Namun, akhirnya juga lumpuh
pada abad ke-19. Tetapi, berkat ketekunan para pembaharu dan para tokoh-
tokoh, negara itu dapat bangkit kembali dengan mengadakan beberapa frase
pembaharuan pada masa Sultan Mahmud II, Tanzimat, Usman
Muda, dan Turki Muda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal muculnya Kerajaan Turki Usmani ?
2. Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Usmani ?
3. Bagaimana Perkembangan Islam pada masa Kerajaan Turki Usmani ?
4. Apa penyebab kemunduran Kerajaan Turki Usmani ?

1
C. Tujuan
1. Kita bisa mengetahui asal mula munculnya Kerajaan Turki Usmani.
2. Kita bisa Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Usmani.
3. Kita bisa mengetahui perkembangan yang terjadi pada masa Kerajaan
Turki Usmani.
4. Kita bisa mengetahui penyebab kemunduran kerajaan Turki Usmani.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Munculnya Kerajaan Turki Usmani
Dinasti Turki Usmani merupakan kekhalifaan yang cukup besar dalam
Islam dan memiliki pengaruh cukup signifikan dalam perkembangan wilayah
Islam di Asia, Afrika, dan Eropa. Bangsa Turki memiliki peranan yang sangat
penting dalam perkembangan peradaban Islam.
Munculnya dinasti Usmani di Turki terjadi pada saat dunia Islam
mengalami fragmentasi kekuasaan pada periode kedua dari pemerintahan
Abbasiyah (kira-kira abad ke-9). Sebelum itu, sekalipun telah ada kekuasaan
bani Umayyah di Andalusia (755-1031 M) dan Bani Idris di bagian barat
Afrika Utara (788-974 M), fregmentasi itu semakin menjadi pada sejak abad
ke-9 M. Pada abad itu muncul berbagai dinasti seperti Aghlab, di Kairawan
(800-909 M), Bani Thulun di Mesir (858-905 M), Bani Saman di Bukhara
(874-1001 M) dan Bani Buwaih di Baghdad dan Syiraz (932-1000 M).
Kerajaan Usmani berkuasa secara meluas di Asia kecil sejak munculnya
pembina dinasti ini yaitu Ottoman, pada tahun 1306 M. Golongan Ottoman
mengambil nama mereka dari Usman I (1290-1326 M), pendiri kerajaan ini
dan keturunannya berkuasa sampai 1922. Di antara negara muslim, Turki
Usmani yang dapat mendirikan kerajaan yang paling besar serta paling lama
berkuasa. Pada masa Sultan Usman, orang Turki bukan merebut negara-
negara Arab, tetapi juga seluruh daerah anatara Kaukasus dan kota Wina.
Dari Istanbul, ibu kota kerajaan itu, mereka menguasai daerah-daerah di
sekitar laut tengah dan berabad-abad lamanya Turki merupakan faktor
penting dalam perhitungan ahli-ahli politik di Eropa Barat. Dinasti Turki
1
Usmani merupakan kekhalifaan Islam yang mempunyai pengaruh besar
dalam peradaban di dunia Islam.

1
Djalil, M. Bisri. "Kemunduran dan Perkembangan Politik Turki Uthmani." Jurnal
Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi 3.1, hal. 186.

3
B. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Usmani
Nama kerajaan Utsmaniyah itu diambil dari dan dibangsakan kepada
nenek moyang mereka yang pertama, Sultan Utsmani Ibnu Sauji Ibnu
2
Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn Kia Alp, kepala Kabilah Kab di Asia
Tengah. Awal mula berdirinya Dinasti ini banyak tertulis dalam legenda dan
sejarah sebelum tahun 1300. Dinasti ini berasal dari suku Qoyigh Oghus.
Yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina kurang lebih
tiga abad. Kemudian mereka pindah ke Turkistan, Persia dan Iraq. Mereka
masuk Islam pada abad ke-9/10 ketika menetap di Asia Tengah.
Kerajaan Turki Utsmani didirikan oleh suku bangsa pengembara yang
berasal dari wilayah Asia Tengah, yang termasuk suku Kayi. Ketika bangsa
Mongol menyerang dunia Islam, pemimpin suku Kayi Sulaiman Syah,
mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol
tersebut dan lari ke arah Barat. Mereka akhirnya terbagi menjadi dua
kelompok yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya, yang kedua
meneruskan perantauannya ke wilayah Asia Kecil.
Kelompok kedua itu berjumlah sekitar 400 keluarga dipimpin oleh
Erthegrol (Arthoghol) anak Sulaiman. Akhirnya mereka menghambakan
dirinya kepada Sultan Ala Ad-Din II dari Turki Saljuq Rum yang
pemerintahannya berpusat di Konya, Anatholi, Asia Kecil. Ertheghol
mempunyai seorang anak yang bernama Usman, kira-kira lahir tahun 1258.
Nama Usmanlah ditunjuk sebagai nama kerajaan Turki Utsmani.
Namun dikawasan Timur, kekuatan Turki memperoleh tantangan dari
dinasti Shafawiyyah, yakni dinasti lain yang muncul dari asal-usul yang tidak
jelas, yang juga cikal bakal terbentuknya kabilah Turki. Terjadi perjuangan
panjang guna mengendalikan wilayah-wilayah perbatasan yang terletak

2
Mukarom, Mukarom. "Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Turki Usmani 1300-1922
M." TARBIYA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam 1.1 (2015): hal. 111-114.

4
diantara pusat kekuasaan, yakni Anatolia timur dan Irak. Bagdad ditaklukkan
oleh dinasti Utsmaniyyah pada tahun 1534 M, direbut oleh Shafawiyyah pada
tahun 1623 M, dan tidak dikuasai lagi oleh dinasti Utsmaniyyah hingga tahun
1638 M. Sebagian disebabkan perjuangan melawan dinasti Shafawiyyah.
Dinasti Utsmaniyyah berpindah ke selatan memasuki tanah-tanah kesultanan
mamluk.
Dinasti Utsmaniyyah memperyahankan perbatasan Islan dan mengadakan
ekspensi, mereka berseteru dengan Dinasti Shafawiyyah untuk
memperebutkan Anatholia dan Irak. Dinasti Shafawiyyah memproklamirkan
Syiah sebagai Agama resmi Dinasti, sedangkan Dinasti Utsmaniyyah
menganut ajaran Sunni seiring dengan perluasan imperium yang meliputi
pula pusat-pusat budaya tinggi Islam Perkotaan.
Birokrat-birokrat dinasti Utsmaniyyah yang dilatih dalam sistem istana
dan bukan di madrasah atau di sekolah agama memiliki suatu pandangan lain
terhadap hubungan timbal balik antara politik dan agama. Pandangan mereka
dilukiskan sebagai mengutamakan rasion d’etat. Birokrat Utsmaniyyah
melihat pemeliharaan kesatuan negara dan kemajuan Islam sebagai tugasnya.
Ini diungkapkan dalam rumusan Din U devlet (din wa daulat) atau agama dan
negara. Tetapi aspek paling efektif dari kontrol pemerintahan Utsmaniyyah
terhadap lembaga Ulama, yaitu hirarki orang-orang berilmu atau memiliki
pengetahuan keagamaan.

C. Perkembangan Kerajaan Turki Usmani


Tahun 1913 menandai terjadinya perubahan haluan dalam pengaruh pemikiran
ideologis di kerajaan itu, sebagaimana terjadi pula dalam perkembangan politik dan
ekonomi. Perdebatan Politik dan social seringkali terjadi antara pihak-pihak yang
menginginkan perubahan ideologi Turki. Pihak-pihak tersebut ialah:
1. Uthmanisme yakni pihak yang meneruskan cita-cita Uthmani muda yang
menginginkan adanya persatuan berbagai komunitas yang ada di kerajaan
Uthmani.
2. Pan Islamisme yakni pihak yang meregenerasi kerajaan atas dasar praktik-
praktik Islam dan Solidaritas dalam Ummah (komunitas Islam).

5
3. Pan Turkisme yakni pihak yang menginginkan adanya persatuan rakyat Turki di
bawah bendera Uthmani.
4. Westernisme yakni gerakan yang mengadopsi teknik-teknik dan ide-ide barat
dalam hal ini eropa yang bertentangan dengan tradisionalisme Islam.

Tokoh yang bisa dikategorikan pembawa perubahan Turki adalah Mustafa Kemal
Pasya atau Mustafa Kemal at-Taturk. Lahir pada tahun 1881 di suatu daerah di
Salonika. Ayahnya sebagai juru tulis rendahan pernah berusaha lari dari kemalangan
3
dengan minum alkohol. Ayahnya meninggal karena sakit paru-paru pada saat
Mustafa baru merumur 7 tahun. Ibunya sangat berbeda dengan ayahnya, ibunya
selalu memakai purdah dan buta huruf namun sangat taat beribadah. Beliau sangat
sayang kepada Mustafa dan menghendakinya menjadi seorang sarjana, namun
perangai Mustafa yang suka memberontak membuatnya dikirim ke sekolah militer
dalam usia yang masih belia. Gurunya memberi gelar “Kemal” yang berarti
Sempurna karena kemahirannya dalam bidang Matematika dan Militer.
Karirnya dibangun sebagai anggota militer yang kemudian menjadi pejabat
Militer. Tahun 1916 Dia diangkat menjadi Jenderal sebagai komandan wilayah
Diyarbakr. Berhasil mengalahkan Rusia sehingga memudahkannya menguasai Bitlis
dan Mus memasukkan ke dalam wilayah Turki.
Meskipun pengalaman militernya cukup banyak ternyata Mustafa kemal Pasya
tidak bisa berbuat banyak ketika berada di Istanbul, sebab Mustafa Kemal Pasya
adalah seorang Nasionalis, sedangkan Istambul adalah pusat pemerintahan Turki
yang mana Sultan membenci kelompok Nasionalis.
Hal inilah yang membuat Mustafa Kemal Pasya pindah ke Anatolia. Disana dia
mengembangkan konsep-konsep politiknya membentuk Negara Turki yang modern.
Di Anatolia dia berkiprah di Assosiation for the Defence of the Right of Eastern
Anatolia yakni sebuah gerakan yang mempertahankan hak-hak masyarakat Anatolia
timur. Pada gilirannya Assosiasi ini menjadi alat perjuangan politik masa depan.
Kerajaan yang takut akan aktifitas Mustafa Kemal Pasya mulai khawatir akan
sepak terjangnya. Sehingga tiba saatnya Mustafa Kemal Pasya dipecat dari militer

3
Djalil, M. Bisri. "Kemunduran dan Perkembangan Politik Turki Uthmani." Jurnal
Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi 3.1, hal. 190-192

6
karena dipanggil ke Istanbul tidak mengindahkan. Dengan pemecatan itu berarti
kekuasaan Mustafa Kemal Pasya akan militer Turki berakhir. Ternyata Kazim Pasya
yang diperintahkan menangkap Mustafa Kemal Pasya dan membawanya ke Istanbul
menolak dengan alasan bahwa Mustafa Kemal Pasya masih menjadi atasannya. Hal
ini terus diikuti mayoritas besar tentara Turki.
Setelah menang dalam perang kemerdekaan pada bulan september 1922 Mustafa
Kemal Pasya yang posisinya semakin kuat, bergelar sang penyelamat dan penakluk,
bertekad memperkuat posisinya paska perang. Pada Tanggal 6 Desember 1922 dia
mengumumkan untuk pertama kalinya penghapusan Khalifah dan pembentukan
Republik. Pemilihan Majlis baru dilaksanakan dua tahap yakni bulan Juni dan Juli
1923. Majlis untuk pertama kalinya mengadakan sidang pada tanggal 9 Agustus
1923. Berakhir sudah Kerajaan Turki Uthmani dan bergantilah menjadi Negara
Republik. Tepat pada tanggal 29 Oktober 1923 Republik Turki diproklamirkan
dengan Mustafa Kemal al-Taturk sebagai Presiden pertama dan Ismet Inonu sebagai
Perdana menteri pertama.
Dengan demikian Kerajaan Turki Uthmani yang pertama kali dipimpin oleh
Khalifah Salim I (tahun 918-926 H/1517-1520 M) berakhir pada masa pemerintahan
Khalifah Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H/ 1922-1924 M).

D. Kemunduran Kerajaan Turki Usmani


Setelah beberapa abad kerajaan Turki Uthmani memberikan sumbangsih
sejarah sebagai kerajaan Islam yang cukup besar wilayahnya yang pernah
menguasai sebagian belahan dunia setelah Daulah Umayyah dan Daulah
Abbasiyah, Kerajaan ini mengalami banyak sekali kemunduran dalam segala
bidang. Baik dalam hal ekonomi, kebudayaan, bahkan militer. Kemunduran
Kerajaan turki Uthmani mulai tampak setelah meninggalnya Sultan Sulaiman
alQanuni tahun 974 H/1566 M. Karena Kerajaan Turki adalah kerajaan besar
maka kemunduran ini tidak terjadi cepat namun perlahan tapi pasti.
Beberapa sebab kemunduran tersebut karena :
1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas, administrasi pemerintahan bagi
suatu negara yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks,
sementara administrasi pemerintahan kerajaan Uthmani tidak beres. Di

7
pihak lain penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas
sehingga mereka terlibat perang terus-menerus dengan berbagai bangsa.
Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan
untuk membangun negara.
2. Heterogenitas penduduk, sebagai kerajaan besar Turki Usmani menguasai
wilayah yang amat luas mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Siria, Hijaz,
dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika; di
Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria; di Rumania di Eropa.
Wilayah yang luas itu di diami oleh penduduk yang beragam baik dari
segi agama, ras, etnis, maupun adat istiadat. Untuk mengatur penduduk
yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas itu diperlukan suatu
organisasi pemerintah yang teratur.
3. Kelemahan para penguasa, sepeninggal Sulaiman al-Qanuni kerajaan
Uthmani diperintah oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam
kepribadian terutama dalam kepemimpinannya. Akibatnya pemerintahan
menjadi kacau. Kekacauan itu tidak pernah dapat diatasi secara sempurna
bahkan semakin lama semakin semakin parah.
4. Budaya pungli. Pungli merupakan perbuatan yang sudah umum terjadi
dalam kerajaan Uthmani. Setiap jabatan hendak diraih oleh seseorang
harus di bayar dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan
jabatan tersebut. Berjangkitnya budaya pungli ini mengakibatkan
dekadensi moral kian merajalela yang membuat pejabat semakin rapuh.
5. Pemberontakan tentara Jenissari, kemajuan ekspansi kerajaan uthmani
banyak ditentukan oleh kuatnya tentara Jenissari. Dengan demikian dapat
dibayangkan bagaimana kalau tentara ini memberontak. Pemberontakan
tentara Jenissari terjadi sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1525
M,1632 M, 1727 M, dean 1826M.
6. Merosotnya ekonomi, akibat perang yang tak pernah berhenti
perekonomian negara merosot. Pendapatan berkurang sementara belanja
negara sangat besar termasuk untuk biaya perang.

8
7. Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi kerajaan Uthmani
kurang berhasil dalam pengembangan ilmu kekuatan militer. Kemajuan
4
militer yang tidak diimbangi oleh kemajuan dan teknologi menyebabkan
kerajaan ini tidak sanggup mengahadapi persenjataan musuh dari Eropa
yang lebih maju.

4
Djalil, M. Bisri. "Kemunduran dan Perkembangan Politik Turki Uthmani." Jurnal
Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi 3.1, hal. 187-189.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya dinasti Usmani di Turki terjadi pada saat dunia Islam
mengalami fragmentasi kekuasaan pada periode kedua dari pemerintahan
Abbasiyah (kira-kira abad ke-9). Sebelum itu, sekalipun telah ada kekuasaan
bani Umayyah di Andalusia (755-1031 M) dan Bani Idris di bagian barat
Afrika Utara (788-974 M), fregmentasi itu semakin menjadi pada sejak abad
ke-9 M. Pada abad itu muncul berbagai dinasti seperti Aghlab, di Kairawan
(800-909 M), Bani Thulun di Mesir (858-905 M), Bani Saman di Bukhara
(874-1001 M) dan Bani Buwaih di Baghdad dan Syiraz (932-1000 M).
Kerajaan Turki Utsmani didirikan oleh suku bangsa pengembara yang
berasal dari wilayah Asia Tengah, yang termasuk suku Kayi. Ketika bangsa
Mongol menyerang dunia Islam, pemimpin suku Kayi Sulaiman Syah,
mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol
tersebut dan lari ke arah Barat. Mereka akhirnya terbagi menjadi dua
kelompok yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya, yang kedua
meneruskan perantauannya ke wilayah Asia Kecil.
Tokoh yang bisa dikategorikan pembawa perubahan Turki adalah Mustafa Kemal
Pasya atau Mustafa Kemal at-Taturk. Lahir pada tahun 1881 di suatu daerah di
Salonika. Ayahnya sebagai juru tulis rendahan pernah berusaha lari dari kemalangan
dengan minum alkohol. Ayahnya meninggal karena sakit paru-paru pada saat
Mustafa baru merumur 7 tahun. Ibunya sangat berbeda dengan ayahnya, ibunya
selalu memakai purdah dan buta huruf namun sangat taat beribadah. Beliau sangat
sayang kepada Mustafa dan menghendakinya menjadi seorang sarjana, namun
perangai Mustafa yang suka memberontak membuatnya dikirim ke sekolah militer
dalam usia yang masih belia. Gurunya memberi gelar “Kemal” yang berarti
Sempurna karena kemahirannya dalam bidang Matematika dan Militer.
Setelah beberapa abad kerajaan Turki Uthmani memberikan sumbangsih
sejarah sebagai kerajaan Islam yang cukup besar wilayahnya yang pernah
menguasai sebagian belahan dunia setelah Daulah Umayyah dan Daulah
Abbasiyah, Kerajaan ini mengalami banyak sekali kemunduran dalam segala

10
bidang. Baik dalam hal ekonomi, kebudayaan, bahkan militer. Kemunduran
Kerajaan turki Uthmani mulai tampak setelah meninggalnya Sultan Sulaiman
alQanuni tahun 974 H/1566 M. Karena Kerajaan Turki adalah kerajaan besar
maka kemunduran ini tidak terjadi cepat namun perlahan tapi pasti

11
DAFTAR PUSTAKA

Djalil, M. Bisri. "Kemunduran dan Perkembangan Politik Turki Uthmani." Jurnal


Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi 3.1: 185-195.

Mukarom, Mukarom. "Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Turki Usmani 1300-1922
M." TARBIYA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam 1.1 (2015): 109-126.

Mughni, Syafiq A. Sejarah kebudayaan islam di kawasan Turki. Logos, 1997.

Anda mungkin juga menyukai