Anda di halaman 1dari 2

Masjid Jami' Muntok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Masjid ini merupakan masjid tertua di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Dibangun pada tahun
1883 Masehi atau bertepatan dengan 19 Muharram 1300 H. Masjid ini didirikan pada masa
Abang Muhammad Ali dengan gelar Temenggung Kartanegara II.

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Masjid Jami Muntok dibangun secara gotong royong. Masjid ini bukan hanya melibatkan umat
muslim semata, tetapi juga dibantu pembangunannya oleh masyarakat nonmuslim, terutama
warga etnis Cina. Toleransi antar masyarakat di Muntok begitu kuat dalam kehidupan sehari-
hari. Terlebih lagi, masjid ini juga berdiri berdampingan dengan Kelenteng Kong Fuk. Dua
bangunan ini menjadi lambang kerukunan hidup antar masyarakat Melayu dan Cina.[1]

Arsitektur[sunting | sunting sumber]
Secara arsitektur, masjid ini memiliki kekhasan dengan pengaruh budaya Melayu yang kuat.
Arsitektural ini terlihat dari bentuk tangga depan masjid. Selain itu, juga ada pengaruh Jawa
kuno dengan atap limas.[2
 Masjid Jami ini merupakan masjid tertua di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Masjid ini
dibangun pada 19 Muharram 1300 H atau bertepatan pada 1883 Masehi. Masjid ini didirikan
pada masa Abang Muhammad Ali dengan gelar Temenggung Kartanegara II.

Pembangunan masjid ini tak hanya dilakukan oleh umat muslim yang ada di Muntok. Namun
masjid ini dibangun dengan bantuan oleh nonmuslim, terutama dari warga etnis Cina. Hadirnya
masjid ini memperlihatkan juga betapa kerukunan umat beragam di Muntok telah terlihat sejak
lama. Bersebelahan, hanya dipisahkan dengan sebuah gang kecil sekitar 4 meter, berdiri tegak
juga sebuah kelenteng Kong Fuk Miau.

Masjid Jami Muntok ini secara arsitektural sangat kental pengaruh Melayu. Ini terlihat dari
bentuk tangga yang ada di sisi kanan dan kiri dari bagian depan masjid. Namun demikian pada
bagian atapnya, terlihat adanya pengaruh bangunan masjid kuno di Jawa dengan bentuk atap
limasan.

 Masjid Jami ini merupakan masjid tertua di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Masjid ini
dibangun pada 19 Muharram 1300 H atau bertepatan pada 1883 Masehi. Masjid ini didirikan
pada masa Abang Muhammad Ali dengan gelar Temenggung Kartanegara II.

Pembangunan masjid ini tak hanya dilakukan oleh umat muslim yang ada di Muntok. Namun
masjid ini dibangun dengan bantuan oleh nonmuslim, terutama dari warga etnis Cina. Hadirnya
masjid ini memperlihatkan juga betapa kerukunan umat beragam di Muntok telah terlihat sejak
lama. Bersebelahan, hanya dipisahkan dengan sebuah gang kecil sekitar 4 meter, berdiri tegak
juga sebuah kelenteng Kong Fuk Miau.
Masjid Jami Muntok ini secara arsitektural sangat kental pengaruh Melayu. Ini terlihat dari
bentuk tangga yang ada di sisi kanan dan kiri dari bagian depan masjid. Namun demikian pada
bagian atapnya, terlihat adanya pengaruh bangunan masjid kuno di Jawa dengan bentuk atap
limasan.

“Di Muntok enggak pernah terjadi (konflik antar agama), semuanya ngalir secara spontanitas. Isu
nasional tidak berpengaruh, kita bicarakan tapi ya sudah tidak berlanjut lagi,” ungkap Najib.
Sementara bagi Bong Sen Khian, kerukunan yang terjadi memang disebabkan adanya saling
pengertian dan tenggang rasa antar mereka. Ketua Kelenteng Kong Fuk Miau ini juga
mengatakan tak jarang ia menggeser waktu ibadah di kelenteng jika ternyata bersamaan dengan
waktu ibadah di masjid. “Islam kan ada waktu (ibadah), kita tidak. Jadi kalau ada waktu mereka
ibadah ya mereka harus di waktu itu, kami yang mengalah dengan dimajukan atau
dimundurkan,” tutur pria yang akrab disapa Asen ini. Asen menganggap kebiasaan serta cara
pandang masyarakat yang menilai perbedaan bukan menjadi sebuah penghalang untuk bersatu
merupakan salah satu resep mengapa kerukunan tetap terjadi di Muntok selama beratus-ratus
tahun ini. “Semua agama kan sama, saling menghargai saling menghormati saja,” tutup Asen.

Masjid Jami ini merupakan masjid tertua di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Masjid ini
dibangun pada 19 Muharram 1300 H atau bertepatan pada 1883 Masehi. Masjid ini didirikan
pada masa Abang Muhammad Ali dengan gelar Temenggung Kartanegara II.

Pembangunan masjid ini tak hanya dilakukan oleh umat muslim yang ada di Muntok. Namun
masjid ini dibangun dengan bantuan oleh nonmuslim, terutama dari warga etnis Cina. Hadirnya
masjid ini memperlihatkan juga betapa kerukunan umat beragam di Muntok telah terlihat sejak
lama. Bersebelahan, hanya dipisahkan dengan sebuah gang kecil sekitar 4 meter, berdiri tegak
juga sebuah kelenteng Kong Fuk Miau.

Masjid Jami Muntok ini secara arsitektural sangat kental pengaruh Melayu. Ini terlihat dari
bentuk tangga yang ada di sisi kanan dan kiri dari bagian depan masjid. Namun demikian pada
bagian atapnya, terlihat adanya pengaruh bangunan masjid kuno di Jawa dengan bentuk atap
limasan.

Anda mungkin juga menyukai