Masjid Azizi dibangun pada sekitar tahun 1902 atau dalam penanggalan islam
yakni 12 Rabiul Awal 1320 Hijriah di masa berlangsungnya kolonial Belanda. Masjid
ini dinamakan masjid Azizi karena sesuai dengan nama Sultan Abdul
Aziz Djalil Rachmat Syah yaitu putra dari Sultan Musa al-Muazzamsyah yang
meneruskan pembangunan masjid Azizi. Sultan musa wafat sebelum
pembangunan masjid selesai di laksanakan. Masjid ini terletak di provinsi
Sumatera Utara . Berada di pinggir jalan raya lintas Medan - Banda
Aceh, yaitu di jalan Jendral Sudirman. Secara administratif tepatnya di
Kelurahan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, kota
Tanjung Pura, provinsi Sumatera Utara.
Bangunan masjid Azizi ini berjarak lebih kurang 60 km dengan waktu
tempuh perjalanan sekitar 2 jam dari pusat kota Medan dengan menggunakan
kendaraan bermotor. Bangunan masjid Azizi ini merupakan masjid tertua yang
ada di kota Tanjung Pura yang kini berusia lebih dari satu abad dan merupakan
kebanggaan masyarakat Sumatera Utara khususnya daerah Langkat.
Masjid Azizi di Tanjung Pura, Langkat provinsi Sumatera Utara di bangun pada
tahun 1900 dan di desain oleh arsitek Eropa berkebangsaan Jerman dengan
menggunakan bentuk kubah yang megah dengan struktur rangka dengan
bermaterialkan tembaga. Penggunaan bentuk kubah pada masjid Azizi menjadikan
sebuah identitas atau simbol bagi masjid di kota Tanjung Pura dan sekaligus menjadi
sebuah kebanggaan bagi masyarakat di kota Tanjung Pura.
Oleh karena itu, dengan adanya keberadaan antara penggunaan kubah sebagai wujud
struktur dan kubah sebagai simbol atau ornamen,
1. Denah
Masjid azizi memiliki bentuk denah persegi lima yang mengarah ke kiblat dan
orientasinya menghadap ke kiblat. Sementara, orientasi Masjid Azizi ini ada di
tengahnya. Bentuk denah tidak mengikuti filosofi / azas islam seperti kakbah yang
berbentuk segi empat dan jelas arahnya. Yang berupa saf pertama merupakan posisi
tertinggi tinggi pahalanya, makanya bentuk kakbah segi empat. Sementara, Masjid ini,
umatnya tiga orang, empat orang kemudian lima orang dan seterusnya menyempit
lagi.
2. Kubah
Defenisi Struktur kubah Pengertian sederhana tentang struktur dalam kaitannya
terhadap bangunan adalah bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan
beban yang diakibatkan oleh penggunaan atau kehadiran suatu bangunan di atas
permukaan tanah.
Masjid azizi langkat memiliki dominasi desain ‘Pantheon’ dengan ciri kubah
bagian atasnya. Bangunan berarsitektur Eropa ini pun memuat beberapa langgam
arsitektur, misalnya Islam, Spanyol, dan Kordova.
3. Pintu Masuk
Pada bagian pintu masuk, komposisi arsitektur yang nadir dalam bangunan
tersebut terdiri dari desain khas Persia, Arab dan Melayu. Pintu masuk yang dibentuk
seperti kotak persegi empat kemudian dibingkai dengan 2 tiang. Corak seperti ini juga
dapat ditemukan pada pintu bangunan Istana Hasyimiyah pada kerajaan Melayu Siak
Sri Indra Pura.
4. Menara
Pada halaman depan masjid terdapat sebuah menara yang dibangun dengan gaya
arsitektur Cina, seperti menara-menara yang terdapat pada klenteng. Bangunan-
bangunan masjid pada masa lalu terutama pada masyarakat Melayu, selalu
menyertakan sebuah menara. Menara tersebut dibangun sebagai tempat
mengumandangkan adzan ketika masuk waktu shalat, sebelum digantikan oleh
pengeras suara.